TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Membuat K2SO3 dari Na2SO3 dan KCL
2. Memurnikan K2SO3 dengan rekristalisasi
II.
DASAR TEORI
secara kimia, satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain sehingga
dapat dipisahkan (Syukri, 1999)
Hasil sintesis suatu senyawa diharapkan mempunyai kemurnian
yang semaksimal mungkin. Dengan melakukan serangakian percobaan yang
akurat kemurnian ini dapat dicapai. Pemisahan suatu zat dimaksudkan untuk
memurnikan zat tersebut. Dikenal 2 (dua) golongan pemisahan :
A.
1.
Metode ini digunakan untuk memisahkan zat cair dari pengotornya yang
berupa zat padat yang tidak dapat larut dalam air. Mula-mula pengotor
padatan tersebut diendapkan dan kemudian pelarut (zat cair) ditumpahkan
secara perlahan-lahan keluar dan menghindari keluarnya endapan bersamasama pelarut.
b. Penyaringan
Penyaringan didasarkan atas adanya perbedaan ukuran antara zat yang
bercampur. Dimana zat dengan ukuran kecil dapat keluar dari selaput
semipermeable dan zat-zat lain yang lebih besar akan tertahan pada selaput
tersebut. Kertas saring dipakai untuk memisahkan suatu koloid dari
pelarutnya (Syukri, 1999)
2. Apabila zat padat larut dalam air.
a. Penguapan sampai kering.
Metode penguapan dilakukan dengan menggunakan perbedaan dari
kemampuan menguap zat-zat yang bercampur. Dimana salah satu zat dapat
menguap dan zat yang lain tidak dapat menguap (Syukri, 1999)
b. Destilasi
Destilasi adalah proses penguapan campuran cair dengan cara memanaskan,
kemudian mengembunkan uap zat tersebut dan menampungnya dalam suatu
wadah yang bersih dan kering, sehingga zat cair yang murni atau dengan kata
lain destilasi merupakan perubahan dari fase cair ke fase uap atau gas dengan
pendidihan, kemudian gas tersebut diembunkan dan ditampung sebagai hasil
destilasi. Dasar pemisahan destilasi adalah perbedaan titik didih dua atau
lebih zat yang bercampur. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang
titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dahulu (Syukri, 1999)
c. Kristalisasi
Kristalisasi digunakan untuk memisahkan padatan atau cairan dengan
memakai pelarut sesedikit mungkin untuk mencegah supaya kristal yang
timbul tidak larut. Teknik pemisahan ini didasarkan atas perbedaan titik beku
komponen. Perbedaan ini harus cukup besar dan sebaiknya komponen yang
dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar (Syukri,
1999).
B.
kemampuan berbeda dari zat yang bercampur untuk dapat menyublim (Syukri,
1999).
Pemurnian zat dapat dilakukan dengan rekristalisasi, distilasi,
ekstraksi pelarut dan penukaran ion. Pada pembuatan kali ini sulfit dan
natrium sulfit dengan kalium klorida, garam yang terjadi direkristalisasi
dengan air. Proses rekristalisasi dilaksanakan sehingga hanya terdapat ion K +
dan SO3- saja yang tinggal di dalam larutan atau tidak ditemukan lagi ion Na +
dan Cl .
III.
METADOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
Alat
Bahan
HASIL PENGAMATAN
4.1 Data hasil pengamatan
No.
Langkah Percobaan
Hasil Percobaan
A.
Pembuatan K2SO3
Menimbang
Na2So3
1,26
1,49
memasukkan
gram
gram
ke
dan
KCl,
Erlenmeyer
ditambahkan 30 ml aquades.
Memanaskan campuran larutanEndapan berwarna putih.
diatas hingga 1/2nya, dinginkan
dalam penagas es dan terdapat
endapan kemudian disaring.
B.
Pemurnian K2SO3
Kristal direkristalisasi dengan air
distilat + 15 ml air suling
Menguapkan
larutan
dan
Melakukan penyaringan
Memasukkan kertas saring ke
dalam oven
Setelah dioven, kertas saring +dioven = 0,9 gram, massa endapan 0,21
endapan ditimbang
gram.
4.2. Perhitungan
Diketahui
Ditanyakan
Jawab
Rendemen ?
massa KCl
BM KCl
= 1,49
74,5
= 0,02 mol
Na2SO3 + 2 KCl
m
r
s
:
:
:
0,01
0,01
-
K2SO3 + 2 NaCl
0,02
0,02
-
0,01
0,01
0,02
0,02
atau
cairan
dengan
berwarna ingin kita kristalkan, tetapi kita tidak ingin zat yang dihasilkan itu
berwarna, maka untuk mengatasi masalah ini digunakanlah karbon aktif.
Karbon aktif dapat digunakan untuk menghilangkan warna, caranya dengan
menambahkan karbon aktif secukupnya ke dalam larutan tersebut.
Pada
percobaan
pembuatan
K2SO3,
sebelumnya
dilakukan
penimbangan terhadap Na2SO3 seberat 1,26 gram dan 1,49 gram KCl,
kemudian mencampurkannya dengan aquades. Campuran tersebut kemudian
dipanaskan hingga berkurang setengah dari campuran tersebut. Setelah itu
didinginkan pada penangas es hingga menghasilkan endapan berwarna putih,
kemudian sisa filtrasi trsebut dipanaskan lagi tidak didapatkan lagi endapan
karena disebabkan campuran tersebut sudah berada dalam proses mengalami
pencairan dan tidak dapat membentuk endapan kembali.
Teknik pemisahan dengan cara kristalisasi didasarkan atas
perbedaan titik beku komponen. Perbedaan ini harus cukup besar, kalau bisa
komponen yang akan dipisahkan sebaiknya berwujud padat dan yang lainnya
berwujud cair pada suhu kamar.
Rekristalisasi adalah proses pengkristalan yang dilakukan secara
berulang-ulang atau beberapa kali untuk mendapatkan suatu kristal dengan
kemurnian yang tinggi. Proses ini menggunakan prinsip perbedaan kelarutan
zat yang bercampur. Tujuan dari kristalisasi beberapa kali atau rekristalisasi
adalah untuk mendapatkan suatu kristal dengan kemurnian yang tinggi atau
dengan kadar zat pengotor yang rendah sekali.
Untuk membuat K2SO3, harus mereaksikan senyawa Na2SO3
dengan KCl. Reaksinya dapat ditulis :
Na2SO3 + 2 KCl
K2SO3 + 2 NaCl
Mula-mula campuran Na2SO3 dan KCl ini akan membentuk suatu larutan,
namun setelah dipanaskan pada larutan akan terbentuk kristal putih K 2SO3.
Endapan ini lalu disaring dengan menggunakan kertas saring yang
ditempelkan pada dinding corong. Kemudian dipanaskan dan didinginkan lagi
hingga banyak terbentuk endapan. Endapan K2SO3 yang dihasilkan tingkat
VI.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan halhal sebagai berikut :
1. Ada dua golongan pemisahan yaitu pemisahan zat padat dari zat cair
dan pemisahan zat padat dari zat padat.
K2SO3 + 2 NaCl
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James, 1999, Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid 1, Binarupa
Aksara, Jakarta.
LAMPIRAN
1.
Rekristalisasi adalah proses pengkristalan yang dilakukan secara berulangulang atau beberapa kali untuk mendapatkan suatu kristal dengan kemurnian
yang tinggi.
2. Apa tujuan dilakukan proses rekristalisasi?
Proses rekristalisasi menggunakan prinsip perbedaan kelarutan zat yang
bercampur. Tujuan rekristalisasi adalah untuk mendapatkan suatu kristal
dengan kemurnian yang tinggi atau dengan kadar zat pengotor yang rendah
sekali.
3.
4.
0,21 x 100 %
1,58
= 13,29 %
% ketelitian = 100 % - rendemen
= 100 % - 13,29 %
= 86,71 %