PENDAHULUAN
2.5 Ekivalen
1. Ekivalen asam basa
Satu ekivalen asam adalah sejumlah asam yang dapat menghasilkan 1 mol
H+. Satu ekivalen basa adalah sejumlah asam yang dapat menghasilkan 1 mol OH-
atau dapat mereaksikan satu mol H+.
2. Ekivalen Redoks
Suatu ekivalen oksidator (zat pengoksidasi) adalah sejumlah zat tertentu
yang dapat menerima satu mol elektron (6,02 × 1023 elektron). Satu ekivalen
reduktor (zat pereduksi) adalah sejumlah zat tersebut yang dapat memberikan satu
mol elektron. Dalam reaksi redoks :
a. Jumlah elektron yang diterima sama dengan jumlah elektron yang
dilepaskan.
b. Jumlah ekivalen oksidator sama dengan jumlah ekivalen reduktor.
c. Massa (berat) ekivalen oksidator sama dengan massa satu mol oksidator
dibagi dengan jumlah mol elektron yang diterima (massa satu mol oksidator
dibagi dengan jumlah berkurangnya bilangan oksidasi).
2.6 Penurunan Persamaan Reaksi
Dengan menghitung jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi, suatu persamaan
reaksi dapat diturunkan jika diketahui massa setiap padatan atau volume gas
dalam reaksi itu.
3.1.2 Bahan-bahan
1. lempengan Zn secukupnya
2. larutan H2SO4 0,1 M 2 ml
3. larutan K2Cr2O4 dan K2Cr2O7 0,1 M 2 ml
4. larutan Pb(NO3)2 0,1 M 2 ml
5. larutan HCl dan NaOH 0,1 M 2 ml
4.1 Hasil
Tabel 4.1. hasil percobaan reaksi-reaksi kimia
4.2 Pembahasan
1. Reaksi yang Menghasilkan Endapan
a. Larutan Pb(No3)2 0,1 M direaksikan dengan larutan K2Cr2O7 0,1 M
menghasilkan endapan berwarna kuning, endapan tersebut adalah PbCr2O7.
Pb(No3)2 yang merupakan senyawa yang bersifat asam.
Pb(No3)2 + K2Cr2O7 → PbCr2O7 ↓ + 2KNO3
b. Pencampuran NaOH dengan larutan Pb(No3)2 menghasilkan endapan
berwarna putih yang berasal dari larutan NaOH yang bersifat basa kuat.
Pb(No3)2 + 2NaOH → Pb(OH)2 ↓ + Na2NO3
2. Reaksi yang Menghasilkan Perubahan Suhu
a. Larutan H2SO4 pekat direaksikan dengan larutan NaOH menghasilkan
perubahan suhu yaitu larutan yang bersuhu panas. Hal ini menunjukkan
terjadinya reaksi eksoterm, karena bagian bawah tabung reaksi terasa panas.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan panas atau kalor, dimana
kalor tersebut berpindah dari sistem ke lingkungan.
H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O
b. Larutan NaOH direaksikan dengan larutan HCl menghasilkan larutan yang
bersuhu dingin (endoterm). Reaksi endoterm adalah reaksi yang menerima
panas atau kalor dimana kalor tersebut berpindah dari lingkungan ke sistem.
HCl + NaOH → NaCl + H2O
3. Reaksi Perubahan Warna
a. Larutan K2Cr2O4 direaksikan dengan larutan HCl menghasilkan larutan yang
berwarna kuning. Hal ini disebabkan karena larutan HCl merupakan
senyawa asam kuat, sehingga pada saat direaksikan,larutan K2Cr2O4
melepaskan ion yang mengakibatkan perubahan warna.
K2Cr2O4 + 2HCl → 2KCl + H2Cr2O4
b. Larutan K2Cr2O7 direaksikan dengan larutan NaOH menghasilkan larutan
yang berwarna orange. Hal ini disebabkan karena logam natrium yang
mengandung pewarna kuning.
K2Cr2O7 + 2NaOH → 2KOH + Na2Cr2O7
4. Reaksi Menghasilkan Gas
Larutan HCl direaksikan dengan sedikit logam Zn menghasilkan gelembung
gas pada lempengan Zn. Hal ini disebabkan karena larutan HCl merupakan larutan
elektrolit yang banyak mengandung gelembung gas bila direaksikan dengan Zn
yang kelarutannya sangat kecil, maka zat itu akan menguap keluar dari campuran
reaksi sehingga menghasilkan gelembung gas pada larutan tersebut.
HCl + Zn → ZnCl + H+
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebaai berikut :
1. Ciri-ciri reaksi kimia sebagai berikut :
a. Terbentuknya endapan
b. Terjadinya perubahan suhu
c. Terjadinya perubahan warna
d. Terbentuknya gas
2. Apabila K2Cr2O4 dicampur dengan Pb(NO3)2 maka kedua senyawa tersebut
akan bereaksi menghasilkan endapan atau senyawa baru yaitu PbCrO7 yang
berwarna orange.
3. Pada reaksi H2SO4 pekat dengan NaOH menghasilkan panas dan reaksi
diatas tersebut merupakan reaksi eksoterm NaOH + HCl menghasilkan
dingin merupakan reaksi endoterm.
4. K2Cr2O4 + HCl maka akan menghasilkan perubahan warna orange yang
lebih pekat dari K2Cr2O4.
5. Pada reaksi yang menghasilkan gas, HCl + lempengan Zn, maka timbul gas
pada logam Zn.
5.2 Saran
Sebaiknya, dalam melakukan sebuah praktikum harus lebih teliti dan
berhati-hati, agar hasil praktikum tersebut sesuai dengan apa yang telah
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Haka MJ. 2006. Kimia untuk SMA. Banyu Agung: CV. Haka MJ
Sudarmo Unggul. 2008. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Phibeta
Suharsini Maria, dkk. 2007. Kimia dan Kecakapan Hidup untuk SMA
Kelas XI. Solo: Ganeca
LAMPIRAN B
JAWABAN TUGAS DAN PERTANYAAN
1. Dalam reaksi-reaksi diatas mana yang tergolong reaksi sintesa dan mana yang
tergolong reaksi analisa?
Jawab:
a. Reaksi sintesa adalah reaksi-reaksi kimia yang melibatkan perubahan dari
molekul-molekul sederhana menjadi molekul kompleks.
Yang tergolong:
NaOH + HCl NaCl + H2O
b. Reaksi analisa adalah reaksi-reaksi kimia yang melibatkan perubahan dari
molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul sederhana.
Jawab:
Yang tergolong:
NaOH + H2SO Na2SO4 + H2O
2. Mengapa logam Na dengan air menghasilkan letupan?
Jawab:
Karena pelepasan secara cepat dan reaksi ini merupakan eksotermik, yaitu
menghasilkan panas. Dimana Na memiliki 11 elektron dengan membaginya
sesuai kaidah octet maka menghasilkan 1 elektron terluar. Dengan valensi
hanya 1 membuatnya sangat mudah bereaksi. 1 elektron akan mudah tertarik
oleh unsur lain. Saat dimasukkan ke dakam air, 1 elektron akan mengikat OH
dari air, menggantikan H dan membentuk NaOH.
3. Pada percobaan diatas mana diantaranya yang merupakan reaksi reversible
dan reaksi irreversible/
Jawab:
NaOH + HCl NaCl + H2O (reversible)
2HCl + Zn ZnCl2 + H2 (irreversible)
Pb(NO3)2 + K2CrO7 PbCr2O7 + KNO3 (irreversible)
Pb(NO3)2 + NaOH Pb(OH)2 + NaNO3 (irreversible)
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT-ALAT
Kertas Saring