Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Reaksi-Reaks Kimia

1.2 Tanggal Praktikum : 22 Mei 2017

1.3 Tujuan Praktikum : mengamati reaksi kimia berlangsungnya atau


terjadinya dengan melihat perubahan-
perubahanya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Reaksi Kimia
Persamaan reaksi merupakan bahasa ilmu kimia, persamaan reaksi
menjelaskan secara kualitatif peristiwa yang terjadi jika dua atau lebih pereaksi
bergabung dan secara kuantitatif menyatakan jumlah zat yang bereaksi serta
jumlah produk reaksi.
Dalam menuliskan persamaan reaksi, harus diketahui dengan benar rumus
peraksi dan rumus reaksi, sebelum persamaan reaksi disetarakan.

2.2 Arti Persamaan Reaksi


N2 + 3H2 → 2NH3
Persamaan di atas menjelaskan bahwa 1 molekul nitrogen dan 3 molekul
hidrogen menghasilkan 2 molekul amonia. Setiap jumlah nitrogen dan hidrogen
dengan perbandingan 1 : 3 menghasilkan amonia sebanyak dua kali molekul
nitrogen yang bereaksi. Jika kedua ruas persamaan reaksi (dalam molekul) dikali
dengan 6 × 1023 (tetapan avogadro), maka persamaan reaksi dapat di baca sebagai
: 1 mol nitrogen bereaksi dengan 3 mol hidrogen menghasilkan 2 mol amonia.
Perbandingan molekul atau mol yang terlibat dalam suatu reaksi kimia ditentukan
oleh koefisien persamaan reaksi.

2.3 Macam Reaksi Kimia


Reaksi kimia dapat digolongkan menjadi :
a. Reaksi sintetis yaitu pembentukan senyawa dari unsur-unsur
Fe + Cl2 → FeCl2
b. Reaksi metatesis yaitu reaksi pertukaran antar senyawa.
NaCl + AgNO3 → AgCl + NaNO3
c. Reaksi penetralan atau reaksi asam basa.
HCl + NaOH → NaCl + H2O
d. Reaksi redoks
K2SO3 + 12O2 → K2SO4

2.4 Penyetaraan Persamaan Reaksi


Menyetarakan persamaan reaksi dapat dilakukan dengan cara sederhana
yaitu :
a. Harus diketahui rumus zat peraksi dan rumus produk reaksi.
b. Jumlah atom relatif setiap unsur dalam peraksi sama dengan jumlah atom
unsur dalam produk reaksi.
c. Koefisien rumus diubah menjadi bilangan bulat kecil.

2.5 Ekivalen
1. Ekivalen asam basa
Satu ekivalen asam adalah sejumlah asam yang dapat menghasilkan 1 mol
H+. Satu ekivalen basa adalah sejumlah asam yang dapat menghasilkan 1 mol OH-
atau dapat mereaksikan satu mol H+.
2. Ekivalen Redoks
Suatu ekivalen oksidator (zat pengoksidasi) adalah sejumlah zat tertentu
yang dapat menerima satu mol elektron (6,02 × 1023 elektron). Satu ekivalen
reduktor (zat pereduksi) adalah sejumlah zat tersebut yang dapat memberikan satu
mol elektron. Dalam reaksi redoks :
a. Jumlah elektron yang diterima sama dengan jumlah elektron yang
dilepaskan.
b. Jumlah ekivalen oksidator sama dengan jumlah ekivalen reduktor.
c. Massa (berat) ekivalen oksidator sama dengan massa satu mol oksidator
dibagi dengan jumlah mol elektron yang diterima (massa satu mol oksidator
dibagi dengan jumlah berkurangnya bilangan oksidasi).
2.6 Penurunan Persamaan Reaksi
Dengan menghitung jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi, suatu persamaan
reaksi dapat diturunkan jika diketahui massa setiap padatan atau volume gas
dalam reaksi itu.

2.7 Pereaksi Pembatas


Pereaksi yang habis bereaksi disebut pereaksi pembatas, karena membatasi
kemungkinan reaksi itu terus berlangsung. Jadi produk reaksi ditentukan oleh
pereaksi pembatas.

2.8 Persen hasil


Hasil teoritis adalah banyaknya produk yang diperoleh dari reaksi yang
berlangsung sempurna. Hasil teoritis dihitung dari reaksi pembatas.
massa produk nyata
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 = massa produk menurut perhitungan x 100%

Persen hasil adalah merupakan ukuran efisiensi suatu reaksi (Achmad,


2001).

2.9 Laju reaksi


Dapat didefinisikan sebagai “berkurangnya konsentrasi pereaksi persatuan
waktu atau bertambahnya konsentrasi hasil reaksi persatuan waktu”. Konsentrasi,
pereaksi, konsentrasi hasil reaksi dan laju reaksi hanya dapat diperoleh dari
percobaan :
∆ [pereaksi]
Vpereaksi =
∆t
atau
∆[hasil reaksi]
Vhasil reaksi =
∆t
Dimana :
Vpereaksi : laju reaksi pereaksi
Vhasil reaksi : laju reaksi hasil reaksi
[pereaksi] : konsentrasi pereaksi
[hasil reaksi] : konsentrasi hasil reaksi
∆t : perubahan waktu (sutresna, 1999).
Cara singkat untuk memberikan suatu reaksi kimia adalah dengan menulis
suatu persamaan kimia seimbang yang merupakan pernyataan kualitatif maupun
kuantitatif mengenai pereaksi yang terlibat. Hubungan kuantitatif antara pereaksi
dan hasil reaksi dalam suatu persamaan kimia berimbang memberikan dasar
stoikiometri. Perhitungan stoikiometri menghapuskan penggunaan bobot atom
unsur dan bobot molekul senyawa. Banyaknya suatu hasil reaksi tertentu yang
menurut perhitungan akan diperoleh dalam suatu reaksi kimia rendemen teoritis
untuk suatu reaksi kimia (keenan, 1984).
Jika terjadi reaksi kimia, dapat diamati tiga macam perubahan :
1. Perubahan sifat
2. Perubahan susunan
3. Perubahan energi
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat-alat
1. Rak tabung reaksi
2. Tabung reaksi 7 buah
3. Pipet ukur
4. Gelas kimia

3.1.2 Bahan-bahan
1. lempengan Zn secukupnya
2. larutan H2SO4 0,1 M 2 ml
3. larutan K2Cr2O4 dan K2Cr2O7 0,1 M 2 ml
4. larutan Pb(NO3)2 0,1 M 2 ml
5. larutan HCl dan NaOH 0,1 M 2 ml

3.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang dilakukan sebagai berikut :
1. Reaksi yang menghasilkan endapan :
a. 2 ml larutan Pb(NO3)2 0,1 M ditambahkan dengan 2 ml larutan K2Cr2O7 0,1
M didalam tabung reaksi. Diamati endapan yang terbentuk.
b. Cara kerja diatas diulangi dengan menggantikan larutan K2Cr2O7 dengan
larutan NaOH 0,1 M.

2. Reaksi yang menghasilkan perubahan suhu :


a. 2 ml larutan H2SO4 pekat ditambah dengan NaOH 0,1 M sebanyak 2 ml
didalam tabung reaksi. Diamati perubahan suhu dengan memegang bagian
bawah tabung reaksi.
b. Cara kerja diatas diulang dengan menggantikan larutan H2SO4 pekat dengan
larutan HCl 0,1 M.
2. Reaksi yang menghasilkan perubahan warna
a. Masukkan kedalam tabung reaksi larutan K2Cr2O4 0,1 M, kemudian
masukkan kedalamnya 2 ml larutan HCl 0,1 M. Diamati perubahan warna
larutan.
b. Cara kerja diatas diulangi dengan menggantikan larutan K2Cr2O4 dengan
K2Cr2O7 dan larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M
3. Reaksi yang menghasilkan perubahan gas
a. Masukkan 2 ml larutan HCl 0,1 M kedalam tabung reaksi dan kedalamnya
masukkan secuil logam Zn. Diamati timbulnya gas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 4.1. hasil percobaan reaksi-reaksi kimia

No. Cara kerja Hasil pengamatan


1. a. 2 ml Pb(NO3)2 + 2 ml a. Menghasilkan endapan berwarna
orange
K2Cr2O7
b. 2 ml Pb(NO3)2 + 2 ml b. endapan berwarna putih
NaOH
2. a. 2 ml H2SO4 + 2 ml a. Menghasilkan suhu panas
NaOH
b. Menghasilkan suhu dingin
b. 2 ml HCl + 2 ml NaOH

3. a. 2 ml K2Cr2O4 + 2 ml a. Menghasilkan perubahan warna


kuning.
HCl
b. 2 ml K2Cr2O7 + 2 ml b. Menghasilkan perubahan warna
orange
NaOH
4. a. 2 ml HCl + Secuil a. Menghasilkan gelembung gas
logam Zn

4.2 Pembahasan
1. Reaksi yang Menghasilkan Endapan
a. Larutan Pb(No3)2 0,1 M direaksikan dengan larutan K2Cr2O7 0,1 M
menghasilkan endapan berwarna kuning, endapan tersebut adalah PbCr2O7.
Pb(No3)2 yang merupakan senyawa yang bersifat asam.
Pb(No3)2 + K2Cr2O7 → PbCr2O7 ↓ + 2KNO3
b. Pencampuran NaOH dengan larutan Pb(No3)2 menghasilkan endapan
berwarna putih yang berasal dari larutan NaOH yang bersifat basa kuat.
Pb(No3)2 + 2NaOH → Pb(OH)2 ↓ + Na2NO3
2. Reaksi yang Menghasilkan Perubahan Suhu
a. Larutan H2SO4 pekat direaksikan dengan larutan NaOH menghasilkan
perubahan suhu yaitu larutan yang bersuhu panas. Hal ini menunjukkan
terjadinya reaksi eksoterm, karena bagian bawah tabung reaksi terasa panas.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan panas atau kalor, dimana
kalor tersebut berpindah dari sistem ke lingkungan.
H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O
b. Larutan NaOH direaksikan dengan larutan HCl menghasilkan larutan yang
bersuhu dingin (endoterm). Reaksi endoterm adalah reaksi yang menerima
panas atau kalor dimana kalor tersebut berpindah dari lingkungan ke sistem.
HCl + NaOH → NaCl + H2O
3. Reaksi Perubahan Warna
a. Larutan K2Cr2O4 direaksikan dengan larutan HCl menghasilkan larutan yang
berwarna kuning. Hal ini disebabkan karena larutan HCl merupakan
senyawa asam kuat, sehingga pada saat direaksikan,larutan K2Cr2O4
melepaskan ion yang mengakibatkan perubahan warna.
K2Cr2O4 + 2HCl → 2KCl + H2Cr2O4
b. Larutan K2Cr2O7 direaksikan dengan larutan NaOH menghasilkan larutan
yang berwarna orange. Hal ini disebabkan karena logam natrium yang
mengandung pewarna kuning.
K2Cr2O7 + 2NaOH → 2KOH + Na2Cr2O7
4. Reaksi Menghasilkan Gas
Larutan HCl direaksikan dengan sedikit logam Zn menghasilkan gelembung
gas pada lempengan Zn. Hal ini disebabkan karena larutan HCl merupakan larutan
elektrolit yang banyak mengandung gelembung gas bila direaksikan dengan Zn
yang kelarutannya sangat kecil, maka zat itu akan menguap keluar dari campuran
reaksi sehingga menghasilkan gelembung gas pada larutan tersebut.
HCl + Zn → ZnCl + H+
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebaai berikut :
1. Ciri-ciri reaksi kimia sebagai berikut :
a. Terbentuknya endapan
b. Terjadinya perubahan suhu
c. Terjadinya perubahan warna
d. Terbentuknya gas
2. Apabila K2Cr2O4 dicampur dengan Pb(NO3)2 maka kedua senyawa tersebut
akan bereaksi menghasilkan endapan atau senyawa baru yaitu PbCrO7 yang
berwarna orange.
3. Pada reaksi H2SO4 pekat dengan NaOH menghasilkan panas dan reaksi
diatas tersebut merupakan reaksi eksoterm NaOH + HCl menghasilkan
dingin merupakan reaksi endoterm.
4. K2Cr2O4 + HCl maka akan menghasilkan perubahan warna orange yang
lebih pekat dari K2Cr2O4.
5. Pada reaksi yang menghasilkan gas, HCl + lempengan Zn, maka timbul gas
pada logam Zn.

5.2 Saran
Sebaiknya, dalam melakukan sebuah praktikum harus lebih teliti dan
berhati-hati, agar hasil praktikum tersebut sesuai dengan apa yang telah
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Haka MJ. 2006. Kimia untuk SMA. Banyu Agung: CV. Haka MJ
Sudarmo Unggul. 2008. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Phibeta
Suharsini Maria, dkk. 2007. Kimia dan Kecakapan Hidup untuk SMA
Kelas XI. Solo: Ganeca
LAMPIRAN B
JAWABAN TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Dalam reaksi-reaksi diatas mana yang tergolong reaksi sintesa dan mana yang
tergolong reaksi analisa?
Jawab:
a. Reaksi sintesa adalah reaksi-reaksi kimia yang melibatkan perubahan dari
molekul-molekul sederhana menjadi molekul kompleks.
Yang tergolong:
NaOH + HCl NaCl + H2O
b. Reaksi analisa adalah reaksi-reaksi kimia yang melibatkan perubahan dari
molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul sederhana.
Jawab:
Yang tergolong:
NaOH + H2SO Na2SO4 + H2O
2. Mengapa logam Na dengan air menghasilkan letupan?
Jawab:
Karena pelepasan secara cepat dan reaksi ini merupakan eksotermik, yaitu
menghasilkan panas. Dimana Na memiliki 11 elektron dengan membaginya
sesuai kaidah octet maka menghasilkan 1 elektron terluar. Dengan valensi
hanya 1 membuatnya sangat mudah bereaksi. 1 elektron akan mudah tertarik
oleh unsur lain. Saat dimasukkan ke dakam air, 1 elektron akan mengikat OH
dari air, menggantikan H dan membentuk NaOH.
3. Pada percobaan diatas mana diantaranya yang merupakan reaksi reversible
dan reaksi irreversible/
Jawab:
NaOH + HCl NaCl + H2O (reversible)
2HCl + Zn ZnCl2 + H2 (irreversible)
Pb(NO3)2 + K2CrO7 PbCr2O7 + KNO3 (irreversible)
Pb(NO3)2 + NaOH Pb(OH)2 + NaNO3 (irreversible)
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT-ALAT

Tabung Reaksi Gelas Kimia

Kertas Saring

Anda mungkin juga menyukai