LARUTAN PENYANGGA
TEMPAT DAN WAKTU PRAKTIKUM
Praktikum dilakukan di laboratorium kimia dasar pada hari Rabu ,06 Desember 2017.
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu membuat Larutan penyangga asam/basa
2. Mahasiswa mampu menentukan derajat keasaman (pH) Larutan penyangga
3. Mahasiswa mampu membedakan Larutan penyangga Dan bukan penyangga
TEORI SINGKAT
Larutan buffer adalah larutan yang terdiri dari asam lemah atau basa lemah dan garamnya,
kedua komponen itu harus ada. Larutan ini mampu menahan pH ketika terjadi penambahan
sedikit asam atau sedikit basa (Raymond Chang, 2004: 132)
Yang diperlukan oleh larutan buffer adalah dua komponen; salah satu komponen mampu
menetralkan asam, dan komponen lainnya mampu menetralkan basa. Namun, kedua
komponen itu tidak boleh saling menetralkan. Persyaratan ini meniadakan campuran asam
kuat dan basa kuat. Jadi, larutan buffer biasa dideskripsikan sebgai gabungan dari asam
lemah dan basa konjugatnya, atau basa lemah dan asam konjugasinya (Petrucci, Harwood,
Herring, 2008: 335).
PROSEDUR KERJA
Campuran CH3COOH Dengan CH3COONa
1. Diukur pH CH3COOH 0,1 M, CH3COONa 0,1 M, NaOH 0,1M,,HCl 0,1 M, NaCl
0,1M, akuades, dengan Kertas PH universal
2. Dicampurkan 15 ml Larutan CH3COOH 0,1M Dengan 15 my CH3COONa 0,1 M
lalu PH nya Diukur Dengan Kertas pH.
3. Larutan pada langkah ketiga dibagi kedalam 3 buah Gelas kimia masing masing
10 ml diberi label A, B, C.
4. Larutan yang diberi label A ditetesi Dengan HCl 0,1 M Dari buret secara berurutan
Dari ditambahi 1 ml, 5 ml, 10 ml Dan 15 ml Dan PH Nya Diukur setiap selesai
penambahan.
5. Larutan Dengan label B ditetesi Dengan NaOH 0,1 M Dari buret secara berurutan
Dari ditambahi 1ml, 5ml, 10ml, 15ml Dan pH nya Diukur setiap penambahan
6. Larutan Dengan label C ditambahkan Dengan 10 ml akuades Dan Diukur PH nya.
7. Dicampurkan 15 ml Larutan hcl 0,1M Dengan 15 ml Larutan NaCl 0,1 M.
8. Setiap penambahan dicatat dalam tabel pengamatan.
Campuran HCl Dengan NaCl
1. Dicampurkan 15 ml Larutan HCl 0,1M Dengan 15 ml NaCl 0,1 M lalu PH nya
Diukur Dengan Kertas pH.
2. Larutan pada langkah ketiga dibagi kedalam 3 buah Gelas kimia masing
masing 10 ml diberi label A, B, C.
3. Larutan yang diberi label A ditetesi Dengan HCl 0,1 M Dari buret secara
berurutan Dari ditambahi 1 ml, 5 ml, 10 ml Dan 15 ml Dan PH Nya Diukur setiap
selesai penambahan.
4. Larutan Dengan label B ditetesi Dengan NaOH 0,1 M Dari buret secara berurutan
Dari ditambahi 1ml, 5ml, 10ml, 15ml Dan pH nya Diukur setiap penambahan
5. Larutan Dengan label C ditambahkan Dengan 10 ml akuades Dan Diukur PH nya.
6. Dicampurkan 15 ml Larutan hcl 0,1M Dengan 15 ml Larutan NaCl 0,1 M.
7. Setiap penambahan dicatat dalam tabel pengamatan.
Campuran CH3COOH Dengan NaOH
1. Dicampurkan 25 ml Larutan CH3COOH 0,1M Dengan 5ml NaCl 0,1 M lalu PH
nya Diukur Dengan Kertas pH.
2. Larutan pada langkah ketiga dibagi kedalam 3 buah Gelas kimia masing
masing 10 ml diberi label A, B, C.
3. Larutan yang diberi label A ditetesi Dengan HCl 0,1 M Dari buret secara
berurutan Dari ditambahi 1 ml, 5 ml, 10 ml Dan 15 ml Dan PH Nya Diukur setiap
selesai penambahan.
4. Larutan Dengan label B ditetesi Dengan NaOH 0,1 M Dari buret secara berurutan
Dari ditambahi 1ml, 5ml, 10ml, 15ml Dan pH nya Diukur setiap penambahan
5. Larutan Dengan label C ditambahkan Dengan 10 ml akuades Dan Diukur PH nya.
6. Dicampurkan 15 ml Larutan hcl 0,1M Dengan 15 ml Larutan NaCl 0,1 M.
7. Setiap penambahan dicatat dalam tabel pengamatan.
HASIL PENGAMATAN
Ka CH3COOH = 1,8 X 10-5
LARUTAN pH SIFAT
CH3COOH 0,1 M 3 Asam kuat
Teoritis (2,8724)
CH3COONa 0,1M 7-8 Basa
Teoritis (8,8896)
NaOH 0,1M 11 Basa kuat
Teoritis (13)
HCl 0,1 M 1 Asam kuat
Teoritis (1)
NaCl 0,1 M 6 Asam lemah
Teoritis (7)
Akuades 7 Netral
Perhitungan bahan :
Perhitungan bahan :
CH3COOH 0,1M
CH3COONa 0,1M
M1 = 10 X% X xvalensi
M= Gr X 1000
BM
Mr 250
= 10 X 100% X 1,05 X1
0,1=gr x 1000
60,05
82 250
= 17,485 g
0,1 = gr x4
M1.V1 = M2.V2
82
17,485.V1=0,1X1000
Gr= 2,05
V1= 5,7191 mL
Perhitungan bahan :
Perhitungan bahan :
NaOH 0,1M
HCl 0,1 M
M= gr x 1000
M1 = 10 X % X x valensi
Mr v
BM
0,1 = gr x 1000
M1 = 10 X 37% X 1,19 X 1
40 500
36,5
Gr = 0,1 x 20
M1 = 12,06 mL
Gr = 2
Perhitungan bahan :
NaCl 0,1 M
M = gr x 1000
Mr v
0,1 = gr x 4
58,44
Gr = 1,461
Ph setelah ditambahkan
Jenis Ph HCl 0,1 M NaOH 0,1 M 10 ml
larutan mula- akuad
mula es
1 ml 5 ml 10 ml 15 ml 1 ml 5 ml 10 ml 15 ml
15 ml 5 5 3-4 2 2 4-5 6 12 12 5
CH3COOH Teoritis Teoritis Teoritis Teoriti Teoriti Teori Teoritis Teoritis Teoritis
0,1 + 15 ml 4,745 4,56 2,9832 s s tis 11,72 12,71 12,93
CH3COONa 1,58 1,30 4,92
0,1 M
15 ml HCl 1 1 1 1 1 2 3 12 12 1
0,1 M + 15 Teori Teoritis Teoritis Teoritis
ml NaCl 0,1 tis 7 12,39 12,60
M 1,39
25 ml 4 4 2 2 2 1 6 11-12 12 4
CH3COOH Teoritis Teoritis
0,1 M + 4,142
CH3COONa
0,1 M
Sifat- sifat Asam Asam Asam Asam Asam asam asam basa basa basa
PEMBAHASAN
Larutan penyangga adalah larutan yang berfungsi mempertahankan Ph pada kisarannya
apabila ada upaya untuk menaikkan atau menurunkan Ph dengan melakukan penambahan
asam atau basa serta melakukan pengenceran. Larutan penyangga terdiri dari asam lemah
dengan basa konjugasinya serta basa lemah dengan asam konjugasinya. Larutan yang bersifat
asam mempertahankan pH<7 dan larutan penyangga yang bersifat basa mempertahankan
Ph>7.
Pada praktikum ini dilakukan uji Ph terhadap larutan 15 ml CH3COOH 0,1 M + CH3COONa
0,1 M , larutan 15 ml HCl 0,1 M + 15 ml NaCl 0,1 M , larutan 15 ml HCl 0,1 M + 15 ml
NaCl 0,1 M dan larutan 25 ml CH3COOH 0,1 M + CH3COONa 0,1 M. Tujuan raktikum ini
adalah untuk menentukan sifat sifat dari larutan penyangga serta membedakan larutan
penyangga dan bukan larutan penyangga sehingga dilakukan titrasi dengan NaOH 0,1 M dan
HCl 0,1 M serta dengan penambahan akuades 10 ml untuk pengenceran. Titrasi dilakukan
secara berkala dimulai dari penambahan NaOH dan HCl 1 ml ,5 ml,10 ml, 15 ml .
Pada uji titrasi HCl 0,1 larutan 15 ml CH3COOH 0,1 + 15 ml CH3COONa 0,1 M diperoleh
pH = 5 dan setelah dititrasi dengan 1 ml HCl Ph=5 ,titrasi 5ml Ph= 3, titrasi 10 ml Ph= 2 dan
titrasi 10 ml Ph=2 sehingga dapat diketahui bahwa larutan ini dapat mempertahankan Ph
dalam suasana asam pada setiap titrasinya
3
pH
2 2
1 5 10 15
HCl 0,1 M
Pada kurva diatas titik ekuivalen terjadi pada Ph=3 yaitu saat penambahan HCl 5 ml dapat
dilihat bahwa semakin banyak penambahan HCl pada larutan tersebut maka larutan sifatnya
semakin asam.
Pada uji titrasi larutan 15 ml HCl 0,1 M + 15 ml NaCl 0,1 M diperoleh awal Ph=1 setelah
penambahan HCl 0,1 M 1ml,5 ml, 10 ml, 15 ml Ph tidak mengalami perubahan , Ph tidak
berubah karena titrasi yang dilakukan sama-sama dalam suasana asam.
Pada uji titrasi larutan 25 ml CH3COOH 0,1 M + CH3COONa 0,1 M diperoleh Ph= 1 dan
setelah penambahan HCl 0,1 M sebanyak 1 ml Ph= 4 , pada penambahan 5 ml Ph= 2, pada
penambahan 10 ml ph= 2 dan penambahan 15 ml Ph = 2 jadi larutan tersebut dapat
mempertahankan Ph nya pada suasana asam.
2 2 2
pH
1 5 10 15
HCl 0,1 M
Pada kurva diatas dapat dilihat titik ekuivalen pada penambahan 5 ml HCl 0,1 M dan semakin
banyak volume HCl yang ditambahkan semakin bersifat asam larutan tersebut.
Pada uji titrasi penambahan NaOH 0,1M pada sampel 15 ml CH3COOH 0,1 + 15 ml
CH3COONa 0,1 M penambahan 1ml memperoleh ph= 5 , penambahan 10 ml ph= 6
,penambahan 10 ml ph= 12 dan penambahan 15 ml ph = 12, larutan tersebut awalnya bersifat
asam namun setelah penambahan basa kuat dengan volume 10 dan 15 ml larutan berubah
menjadi basa.
titrasi NaOH 0,1M
14
12
10
8
PH
6
4
2
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
PENAMBAHAN NaOH 0,1 M
Kurva diatas menunjukkan titrasi oleh basa kuat yang terjadi perubahan Ph sangat drastis
ketika penambahan 10 ml NaOH 0,1M
Pada uji penambahan NaOH 0,1M pada sampel 15 ml HCl 0,1 M + 15 ml NaCl 0,1 M
penambahan 1 ml memperoleh ph =2, penambahan 5ml ph= 3 , penambahan 10 ml ph= 12
dan penambahan 15 ml ph = 12, jadi dapat diketahui bahwa larutan tersebut dari suasana
asam berubah menjadi basa setelah penambahan basa kuat yaitu NaOH 0,1M.
Pada uji penambahan NaOH 0,1 M pada sampel 25 ml CH3COOH 0,1 M + CH3COONa 0,1
M penambahan 1 ml memperoleh ph=1 , pada penambahan 5 ml ph = 6 , pada penambahan
10 ml ph = 12 dan pada penambahan 15 ml ph = 12, larutan tersebut berubah dari sifat asam
menjadi basa. Pada proses pengenceran ketiga larutan dengan akuades 10 ml ph yang didapat
tidak berubah dengan ph awal.
KESIMPULAN
1. Larutan penyangga adalah larutan yang berfungsi mempertahankan Ph pada
kisarannya apabila ada upaya untuk menaikkan atau menurunkan Ph dengan
melakukan penambahan asam atau basa serta melakukan pengenceran.
2. Larutan 15 ml CH3COOH 0,1 + 15 ml CH3COONa 0,1 M setelah dititrasi dengan
HCl 0,1 M mempertahankan Ph dalam suasana basa dan merupakan larutan
penyangga, sedangkan ketika penambagan NaOH 0,1M larutan yang awalnya bersifat
asam berubah menjadi sifat basa.
3. Larutan 15 ml HCl 0,1 M + 15 ml NaCl 0,1 M setelah dititrasi dengan HCl 0,1 M
tidak mengalami perubahan Ph karena larutan yang dititrasi bersifat asam dan
penitrasinya juga bersifat asam sehingga ion ion nya tidak dapat berikatan,dan
larutan ini bukan larutan penyangga. Pada penambahan NaOH 0,1M larutan ini
awalnya bersifat asam dan setelah penambahan 10 ml dan 15 ml larutan menjadi
bersifat basa.
4. Larutan 25 ml CH3COOH 0,1 M + CH3COONa 0,1 M setelah dititrasi dengan HCl
0,1M dapat mempertahankan Ph pada suasana asam karena semakin banyak
penambahan HCl larutan bersifat semakin basa (basa kuat). Pada penambahan NaOH
0,1M larutan ini tidak dapat mempertahankan ph pada suasana asam karena pada
penambahan 10 ml dan 15 ml larutan menjadi bersifat basa.
5. Praktikum ini kurang akurat karena menggunakan indikator universal jadi memiliki
ketelitian yang kurang.
Jawaban pertanyaan :
1. Sifat sifat pada masing masing campuran
Campuran 15 ml CH3COOH 0,1 + 15 ml CH3COONa 0,1 M sifatnya asam , campuran
15 ml HCl 0,1 M + 15 ml NaCl 0,1 M sifatnya asam dan campuran 25 ml CH3COOH 0,1 M
+ CH3COONa 0,1 M sifatnya asam.
2. pH pada masing-masing zat
NaOH 0,1 M
[OH-] = 1 x 10-1
pOH = -log 10-1
=1
pH = 14-1
= 13
HCl 0,1 M
[H+] = 10-1
pH = -log10-1
=1
CH3COOH 0,1 M
[ + ] =
= 1,8 106
= 103 1,8
= [ + ]
= 1,8 103
= 3 1,8
= 2,8724
CH3COONa 0,1 M
[ ] =
1014
= 101
1,8105
= 0,6 105
= 0,6105
= 5 0,6
= 14 (5 0,6)
= 9 + 0,6 = 8,8896
NaCl (asamkuat + basakuat)
pH = 7
jenis larutan I
1,5
= 1,8 x 10-5 x 1,5
pH = - log [ + ]
= 5 log 1,8
= 4,74
Jenis larutan II
2
= 1,8 x 10-5 x 0,5
= 1,8 x 10-5 x 4
= 7,2 x 10-5
pH = - log 7,2 x 10-5
= 5 log 7,2
= 4,14
3. Perhitungan pH campuran
Jenis larutan I
a. Penambahan HCl 1ml
CH3COONa + HCl CH3COOH + NaCl
0,5 0,1
0,1 0.1 0,1
0,4 - 0,1 + 0,5 = 0,6 mmol
[H+] = Ka
0,4
=1,8.10-5 0,1
= 72.10-6
pH = -log H+
= 6-log 72
= 4,14
1
M= = 0,06
15
[H+] = .
= 1,8. 105 6. 102
= 10,8 107
= 108 108
= 10,32 10-4
pH = 4-log 10,32
= 2,9832
1
M= = 0,05
20
[H+] CH3COOH = .
= 1,8. 105 5. 102
= 90 108
= 9,48 10-4
[H+] HCl = x. Ma
0,5
=1 = 25010-4
20
Htot = 9,48 10-4 + 25010-4
= 259,48 10-4
pH = 4-log 259,48
= 1,58
e. Penambahan NaOH 1 ml
CH3COOH + NaOH CH3COOH + H2O
0,5 0,1
0,1 0,1 0,1
0,4 - 0,1 + 0,5 = 0,6 mmol
[H+] = Ka
-5 0,4
= 1,8. 10
0,6
= 1,210-5
pH = -log H+
= 5-log 1,2
= 4,92
f. Penambahan NaOH 5 ml
CH3COOH + NaOH CH3COOH + H2O
0,5 0,5
0,5 0,5 0,5
- - 0,5 + 0,5 = 1 mmol
1
M= = 0,67
15
[OH-] =
1014
= 67. 102
1,8105
= 37,2 1010
= 6,10 10-5
POH = 5-log 6,10
pH = 14 (5-log 6,10)
= 11 + log 6,10
= 11,72
g. Penambahan NaOH 10 ml
CH3COOH + NaOH CH3COOH + H2O
0,5 1
0,5 0,5 0,5
0,5 0,5 + 0,5 = 1 mmol
1
M= = 5 10-2
20
[OH-] CH3COONa =
1014
= 5. 105
1,8105
5
= 1010
18
= 0,27 10-5
[OH-] NaOH = x. Mb
0,5
=1 = 2510-3
20
OH- tot = 25 10-3 + 2710-3
= 52 10-3
POH = 3-log 52
pH = 14-(3-log 52)
= 11 + log 52
= 12,71
h. Penambahan NaOh 15 ml
CH3COOH + NaOH CH3COOH + H2O
0,5 1,5
0,5 0,5 0,5
- 1 0,5 + 0,5 = 1 mmol
1
M= = 4 10-2
25
[OH-] CH3COONa =
1014
= 4. 102
1,8105
4
= 1010
18
= 47 10-3
[OH-] NaOH = x. Mb
1
=1 = 4010-4
25
OH- tot = 40 10-3 + 4710-3
= 87 10-3
POH = 3-log 87
pH = 14-(3-log 87)
= 11 + log 87
= 12,93.
Penambahan akuades 10 mL
CH3COOH + CH3COONa + akuades
- mmol = M xV
= 0,1 x 40
= 4 mmol
- mmol = M x V
= 0,1 x 40-4
= 4 mmol
[ + ] = ka
4
[ + ] = 1,8 x 10-5
4
= 1,8 x 10-5
pH = - log 1,8 x 10-5
pH = 5 log 1,8
pH = 4,74
4. pH campuran lainnya!
Jenis larutan II
Penambahan NaOH 0,1 M
a. HCl + NaOH NaCl + H2O
0,5 0,1
0,1 0,1 -
0,4
mmol 0,4 mmol
M=
= 10
= 0,04
[ + ] = Valensi x Ma
= 1 x 0,04
= 0,04
pH = - log [ + ]
= - log 4 x 10-2
= 2 log 4
= 1,39
Penambahan NaOH 5 mL
b. . HCl + NaOH NaCl + H2O
0,5 0,1
0,5 0,1 0,5 -
0,5 (netral)
mmol 0,5 mmol
M=
= 10
= 0,05
[ + ] = Valensi x Ma
= 1 x 0,05
= 0,05
pH = - log [ + ]
= - log 5 x 10-2
= 2 log 5
= 1,30
Penambahan NaOH 10 mL
c. HCl NaOH
0,5 1
0,5 0,5
0,5
mmol 0,5
M= = = 25 x 10-3
20
[ + ] = Valensi x Mb
= 1 x 25 x 10-3
pOH = - log [ + ]
= - log 25 x 10-3
= 3 log 25
pH = 14 (3 log 25)
= 11 + log 25
= 12,39
Penambahan NaOH 15 mL
d. HCl NaOH
0,5 1,5
0,5 0,5
1 mmol
mmol 1 mmol
M=
= 25
= 4 x 10-2
[ + ] = Valensi x Mb
= 1 x 4 x 10-2
pOH = - log [ + ]
= - log 4 x 10-2
= 2 log 4
pH = 14 (2 log 4)
= 12 + log 4
= 12,60
Penambahan akuades 10 mL
HCL + NaCl + akuades
V1 x M1 = V2 x M2
15 x 0,1 = 25 x M2
1,5
M2 = 25
= 0,06
=6 10-2
pH =- log 6 x 10-2
pH = 2 log6
= 2-0,778
= 1,222
Penambahan HCl
HCl 0,1 M + NaCl 0,1 M disertai penambahan HCl 0,1M sebanyak 1 Ml, 5 ml, 10 ml, dan 15
mL tidak menghasilkan reaksi, sehingga:
1. Saat penambahan 1 ml HCl 0,1 M
M HCl = 0,1 M
- V HCl dalam gelas = 15 mL
Mol =M.V
= 0,1 . 15
= 1,5 mmol
- V penambahan HCl = 1 mL
Mol =M.V
= 0,1 . 1
= 0,1 mmol
- Mol total = 1,5 mmol + 0,1 mmol
= 1,6 mmol
- V total = 15 mL + 1 mL
= 16 mL
- M HCl = mol total
V total
= 1,6 mmol
16 mL
= 0,1 M
= 10-1 M
- pH = - log [H+]
= - log 10-1
= 1
2. Saat penambahan 5 ml HCl 0,1 M
M HCl = 0,1 M
- V HCl dalam gelas = 15 mL
Mol =M.V
= 0,1 . 15
= 1,5 mmol
- V penambahanHCl = 5 mL
Mol =M.V
= 0,1 . 5
= 0,5 mmol
- Mol total = 1,5 mmol + 0,5 mmol
= 2,0 mmol
- V total = 15 mL + 5 mL
= 20 mL
- M HCl = mol total
V total
= 2 mmol
20 mL
= 0,1 M
= 10-1 M
- pH = - log [H+]
= - log 10-1
= 1
= 12, 9 x 10-3
[OH ] =
1014
= 12, 9 103
1,8 105
12,9 1017
=
1,8 105
= 7, 167 1012
= 10-6 x 7, 167
= 2, 677 x 10-6
= 12, 5 x 10-3
pH = - Log [H + ]
pH = - Log [H + ]
= 5,7 x 10-5
pH = 5 log 5,7
= 5 0,755
= 4,245
Penambahan 5 mL NaOH
1,5
[H+] = 1,8 x 10-5 .
1
= 2,7 x 10-5
pH = 5 log 2,7
= 5 0,431
= 4,569
Penambahan 10 mL NaOH
1
[H+] = 1,8 x 10-5 .
1,5
= 1,188 x 10-5
pH = 5 log 1,188
= 5 0,074
= 4,926
Penambahan 15 mL NaOH
0,5
[H+] = 1,8 x 10-5 .
2
= 0,45 x 10-5
pH = 5 log 0,45
= 5 (-0,35)
= 5,35
Penambahan akuades 10 mL
CH3COOH + NaOH + akuades
= 0,05
0,5
Mgaram =
40
= 0,0125
[ + ] = ka
0,05
= 1,8 x 10-5
0,0125
= 1,8 x 10 -5 x 4
= 72 x 10-6
pH = 6 log 72
= 6 1,857
= 4,125
LAMPIRAN
Lampiran
CH3COOH+CH3COONa
dititrasi dengan NaOH 1 ml CH3COOH+CH3COONa
dititrasi dengan NaOH 5
ml
CH3COOH+CH3COONa 15 mlCH3COOH+15 CH3COOH+CH3COONa
dititrasi dengan NaOH 10 ml mlCH3COONa dititrasi dengan HCl 1 ml
CH3COOH+CH3COONa
dititrasi dengan HCl 5 ml
CH3COOH+CH3COONa
CH3COOH+CH3COONa
dititrasi dengan HCl 10 ml
dititrasi dengan HCl 15 ml
CH3COOH+CH3COONa
ditambahkan akuades 10 ml
DAFTAR PUSTAKA
Sulystyorini, Heni. 2006. Pokok bahasan larutan penyangga : semarang. Universitas
semarang
Zulfikar. 2010. Larutan Penyangga atau Buffer. http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/larutan/larutan-penyangga-atau-buffer/. Diakses pada 7
Desember 2017
Svehla, G. 1979. Vogel:Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro
Edisi kelima. Jakarta : PT Kalman Media Pusaka
Partana, Crys F dan Antuni Wiyarsi. 2009. Mari Belajar Kimia 2. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Mangihut. 2009. Kimia Dasar.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
PRAKTIKUM
LARUTAN PENYANGGA
NAMA KELOMPOK :
1. SI AYU INDAH SUKMAWATI (P07134017067)
2. NI LUH PUTU SANTIKA DEWI (P07134017068)
3. DESAK GEDE DWI AGUSTINI (P07134017069)
4. NI KADEK ENNIE S. ARYANTI (P07134017070)
5. I GDE YOGA MAHANANDHA (P07134017071)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN ANALIS KESEHATAN (1B)
POLITEKNIK KESEHATANDENPASAR
2017