Oleh :
ASYIFAH ZALSABILAH
Kelompok 1
Kelas XI MIPA C
1
LARUTAN PENYANGGA
I. TUJUAN
Mengetahui prinsip larutan penyangga dalam sebuah percobaan kimia.
V. HASIL PENGAMATAN
VI. PEMBAHASAN
Larutan penyangga adalah larutan yang digunakan untuk menstabilkan pH saat ada penambahan
asam, basa, atau garam. Larutan ini dibentuk lewat reaksi antara asam lemah dan basa konjugasinya (ion
X–), serta basa lemah dan asam konjugasinya (ion YH +). Larutan penyangga ada 2 jenis, larutan penyangga
asam dan larutan penyangga basa.
Larutan penyangga asam mempertahankan pH pada suasana asam (pH < 7). Larutan buffer asam terdiri
dari komponen asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A−). Larutan seperti ini dapat diperoleh dengan:
1. Mencampurkan asam lemah (HA) dengan garam basa konjugasinya (LA, yang dapat terionisasi
menghasilkan ion A−)
2. Mencampurkan suatu asam lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu basa kuat sehingga bereaksi
menghasilkan garam basa konjugasi dari asam lemah tersebut.
Larutan buffer basa mempertahankan pH pada suasana basa (pH > 7). Larutan buffer basa terdiri dari
komponen basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+). Larutan seperti ini dapat diperoleh dengan:
1. Mencampurkan basa lemah (B) dengan garam asam konjugasinya (BHX, yang dapat terionisasi
menghasilkan ion BH+)
2. Mencampurkan suatu basa lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu asam kuat sehingga bereaksi
menghasilkan garam asam konjugasi dari basa lemah tersebut.
Pada Percobaan kali ini, digunakan campuran dari larutan CH3COOH (asam lemah) dan larutan
CH3COONa (basa konyugasi) membentuk larutan buffer asam dan buffer campuran dari larutan NH3
(basa lemah) dan NH4Cl (asam konjugasi). Mekanisme kerja larutan buffer adalah menetralkan asam
maupun basa dari luar. Masing-masing komponen dalam larutan buffer mampu menetralkan asam maupun
basa dari luar. Dalam larutan buffer asam (sebagai contoh : CH3COOH/CH3COONa), terjadi
kesetimbangan sebagai berikut :
3
Komponen asam lemah dan basa konyugasi dalam larutan buffer asam membentuk sistem
kesetimbangan asam lemah. Saat sejumlah larutan asam ditambahkan dari luar, komponen CH3COO–
bekerja untuk menetralkan ion H+ larutan asam. Akibatnya, kesetimbangan bergeser ke arah kiri. Jumlah
ion CH3COO– akan berkurang dan sebaliknya, jumlah molekul CH3COOH akan meningkat.
Di sisi lain, saat sejumlah larutan basa ditambahkan dari luar, komponen CH3COOH bekerja untuk
menetralkan ion OH– larutan basa. Akibatnya, kesetimbangan asam lemah bergeser ke arah kanan. Jumlah
molekul CH3COOH akan berkurang dan sebaliknya jumlah ion CH3COO– akan meningkat.
Dalam larutan buffer basa (sebagai contoh : NH3/NH4Cl), terjadi kesetimbangan sebagai berikut :
Komponen basa lemah dan asam konyugasi dalam larutan buffer basa membentuk sistem
kesetimbangan basa lemah. Saat sejumlah larutan asam ditambahkan dari luar, komponen NH3 bekerja
untuk menetralkan ion H+larutan asam. Akibatnya, kesetimbangan bergeser ke arah kanan. Jumlah
molekul NH3 akan berkurang dan sebaliknya jumlah ion NH4+ akan meningkat.
Di sisi lain, saat sejumlah larutan basa ditambahkan dari luar, komponen NH4+ bekerja untuk
menetralkan ion OH– larutan basa. Akibatnya, kesetimbangan basa lemah bergeser ke arah kiri. Jumlah ion
NH4+ akan berkurang dan sebaliknya jumlah molekul NH3 akan bertambah.
VII. KESIMPULAN
Dari Percobaan ini kita dapat mengetahui prinsip larutan penyangga dalam sebuah percobaan kimia
yang dalam garis besarnya ialah menahan pH di titik stabilnya. Ialah sebagai Buff untuk suatu larutan
agar tetap berada di kedudukan pH-nya.
https://www.ruangguru.co.id/pengertian-larutan-buffer-penyangga-lengkap/
https://www.studiobelajar.com/larutan-penyangga/
https://andykimia03.wordpress.com/2009/11/30/larutan-penyangga-buffer/
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/materi-larutan-penyangga-kelas-11/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-larutan-buffer/
https://www.studiobelajar.com/larutan-penyangga/