Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA UNSUR

PERCOBAAN 4

(MANGAN)

DISUSUN OLEH:

NAMA: LUTHFIA ZALFA KAMILINA

NIM: K1A020038

KELAS: B

ASISTEN: NURUL HAYATI

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2021
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
MANGAN .................................................................................................................... 1
I. TUJUAN ................................................................................................................. 1
II. LATAR BELAKANG ............................................................................................. 1
III. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 1
IV. METODOLOGI PERCOBAAN ............................................................................. 3
IV.1 Alat ................................................................................................................... 3
IV.2 Bahan ................................................................................................................ 3
IV.3 Prosedur Kerja ................................................................................................... 3
IV.4 Skema Kerja ...................................................................................................... 3
V. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................ 4
V.1 Data Pengamatan ................................................................................................ 4
V.2 Pembahasan ........................................................................................................ 5
VI. KESIMPULAN....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10
LAMPIRAN ............................................................................................................... 11

ii
MANGAN

I. TUJUAN
1. Dapat mengetahui sifat-sifat mangan dan senyawaannya.

II. LATAR BELAKANG


Senyawa mangan telah digunakan sejak zaman purba. Mangan adalah unsur
kimia dalam suatu table periodik yang memiliki lambang Mn dan nomor atom 25.
Mangan berupa logam transisi berwarna perak matalik. Unsur ini pertama kali
dikenalkan keberadaannya sebagai unsure yang berbeda pada tahun 1740. Pada
tahun tersebut, ahli kimia Jerman yaitu Johann Heinrich Pott menyatakan bahwa
pyrolusite (mangan dioksida) mengandung logam tanah baru. Sampai saat itu
pyrolusite diyakini telah menjadi senyawa besi.

III. TINJAUAN PUSTAKA


Mangan (Mn) adalah logam berwarna abu-abu keperakan dan merupakan
unsur pertama logam golongan VIIB. Unsur ini memiliki berat atom 54,94 g.mol-1,
nomor atom 25, berat jenis 7,43 g.cm-3, dan mempunyai valensi 2, 4, dan 7 (selain 1,
3, 5, dan 6). Mn merupakan unsur yang dalam keadaan normal memiliki bentuk
padat. Massa jenis mangan pada suhu kamar yaitu sekitar 7,21 g/cm3, sedangkan
massa jenis cair pada titik lebur sekitar 5,95 g/cm3 . Kapasitas kalor pada suhu ruang
adalah sekitar 26,32 J/mol.K (Said, 2005).

Mangan (Mn) umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa dengan berbagai


macam valensi. Mangan memiliki beberapa biloks yaitu +2 (merah muda), +3
(coklat), +4 (hitam), +5 (biru), +6 (hijau), dan +7 (ungu) (Said, 2005). Mangan
merupakan salah satu logam yang banyak ditemukan bersama dengan unsur besi
(Fe). Kandungan Mn di Bumi sekitar 1060 ppm dan sekitar 61–1010 ppm yang
terdapat di tanah (Sudadi, 2003). Mangan (Mn) berasal dari batuan primer yang
pada umumnya dalam bentuk feromagnesit. Unsur Mn yang berasal dari batuan
tersebut dibebaskan lewat proses pelapukan mineral primer dan akan bersatu dengan
O2, CO2 dan SiO2 untuk membentuk mineral sekunder terutama menjadi pirolusit
(MnO2) dan manganit (MnO(OH)2) (Mengel dan Kirkby, 1982), hausmanit
(Mn3O4), rhodoksit (MnCO3) dan rhodonit (MnSiO3) (Tisdale et al., 1985).

Mangan digunakan dalam campuran baja, industri pigmen, las, pupuk


pestisida, keramik, elektronik dan alloy (campuran beberapa logam dan bukan
logam, terutama karbon), industri baterai, cat, dan zat tambahan makanan. Di alam,

1
mangan (Mn) jarang sekali berada dalam keadaan unsur. Umumnya dalam keadaan
senyawa dengan berbagai macam valensi. Di dalam hubungannya dengan kualitas
air, senyawa mangan berubah-ubah tergantung derajat keasaman (pH) air. Oleh
karena itu di dalam sistem pengolahan air, senyawa mangan yang memiliki valensi
yang lebih tinggi tidak larut dalam air sehingga dapat dengan mudah dipisahkan
secara fisik (Janelle, 2004).

Mangan juga merupakan salah satu logam yang banyak digunakan dalam
bidang industri metalurgi. Salah satunya yakni sebagai bahan dasar yang esensial
untuk pembuatan baja yang tidak tergantikan oleh unsur lain. Unsur ini mempunyai
sifat tahan karat, gesekan, dan suhu tinggi. Dalam industri kimia, mangan
dimanfaatkan dalam pabrik galas, cat, tekstil, batere, pupuk dan bahan obat-obatan.
Logam mangan ditemukan pada beberapa deposit mineral di kulit bumi dalam
jumlah yang relatif sedikit dibandingkan dengan unsur lain seperti logam alkali,
alkali tanah, besi, aluminium dan silikon, tetapi relatif lebih besar dari kandungan
unsur-unsur runut lainnya (Pinta, 1977).

Mangan adalah logam berat bersifat esensial yang berfungsi membangun


struktur tulang yang sehat, metabolisme tulang dan membantu menciptakan enzim.
Mangan bersifat korosi jika melebihi batas sehingga mengakibatkan tubuh mudah
terkena penyakit (Rusdiana 2016). Mangan juga memiliki peran yang penting bagi
tanaman. Mn berperan penting sebagai pengaktif enzim, diantaranya enzim
pentransfer fosfat dan enzim dalam siklus krebs. Unsur Mn juga penting dalam
reaksi oksidasi-reduksi, metabolisme N, klorofil dan karbohidrat. Selain itu, Mn
merupakan bagian penting dari kloroplas dan turut dalam reaksi yang menghasilkan
oksigen (Soepardi, 1983).

2
IV. METODOLOGI PERCOBAAN

IV.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum percobaan mangan ini adalah tabung
reaksi, gelas ukur, gelas kimia, corong, batang pengaduk, dan pipet tetes.

IV.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum percobaan mangan ini adalah
KMnO4, MnSO4, Mangan (IV) Oksida, NaOH, dan H2SO4.

IV.3 Prosedur Kerja


Langkah 1:

1. Sebanyak 5 ml KMnO4 dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi yang berbeda


(tabung A dan B).
2. Sebanyak 2,5 ml H2SO4 1 M dimasukkan ke dalam tabung A dan 2,5 ml
NaOH dimasukkan ke dalam tabung B
3. Serbuk MnO2 ditambahkan secara kualitatif ke dalam 2 tabung reaksi lalu
dihomogenkan.
4. Setelah homogen, larutan disaring dan diamati warna filtratnya.
5. Sebanyak 2,5 ml H2SO4 2 M ditambahkan ke dalam filtrat dan diamati yang
terjadi.

Langkah 2:

1. Sebanyak 0,1 g MnSO4 dimasukkan ke dalam tabung reaksi.


2. Sebanyak 2 ml H2SO4 2 M ditambahkan ke dalam tabung reaksi.
3. Sebanyak 10 tetes H2SO4 encer ditambahkan ke dalam tabung reaksi.
4. Setelah itu, larutan didinginkan di dalam air dingin (es).
5. Setelah dingin ditambahkan 5 tetes KMnO4 ke dalam larutan dan diamati
yang terjadi.
6. Larutan yang terbentuk kemudian dimasukkan ke dalam 50 ml air dan
diamati warna larutannya.

IV.4 Skema Kerja


(terlampir)

3
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V.1 Data Pengamatan


Langkah 1:

Perlakuan Pengamatan
Sebanyak 5 ml KMnO4 dimasukkan Larutan berwarna ungu
ke dalam 2 tabung reaksi yang
berbeda (tabung A dan B).
- Sebanyak 2,5 ml H2SO4 1 M Larutan tetap berwarna ungu/ merah
dimasukkan ke dalam tabung A muda
- Sebanyak 2,5 ml NaOH Larutan tetap berwarna ungu/ merah
dimasukkan ke dalam tabung B muda
Serbuk MnO2 ditambahkan secara Terdapat endapan
kualitatif ke dalam 2 tabung reaksi
lalu dihomogenkan
Larutan disaring dan diamati warna - Filtrat pada tabung A berwarna
filtratnya. merah muda
- Filtrat pada tabung B berwarna
hijau
Sebanyak 2,5 ml H2SO4 2 M - Filtrat pada tabung A tetap
ditambahkan ke dalam filtrat dan berwarna merah muda
diamati yang terjadi. - Filtrat pada tabung B berubah
menjadi warna merah muda

Langkah 2:

Perlakuan Pengamatan
Sebanyak 0,1 g MnSO4 dimasukkan -
ke dalam tabung reaksi.
Sebanyak 2 ml H2SO4 2 M Larutan tidak berwarna dan terdapat
ditambahkan ke dalam tabung reaksi. endapan putih
Sebanyak 10 tetes H2SO4 encer Larutan tetap tidak berwarna dan
ditambahkan ke dalam tabung reaksi. terdapat endapan putih
Setelah itu, larutan didinginkan di Larutan tetap tidak berwarna dan
dalam air dingin (es). terdapat endapan putih
Setelah dingin ditambahkan 5 tetes Terdapat sedikit warna merah muda
KMnO4 ke dalam larutan di dalam larutan
Larutan yang terbentuk kemudian Larutan kembali tidak berwarna
dimasukkan ke dalam 50 ml air

4
V.2 Pembahasan
Tujuan percobaan ini adalah mengetahui sifat-sifat unsur mangan beserta
senyawaannya. Mangan (Mn) adalah logam berwarna abu-abu keperakan dan
merupakan unsur pertama logam golongan VIIB. Mangan (Mn) umumnya
ditemukan dalam bentuk senyawa dengan berbagai macam valensi. Mangan
memiliki beberapa biloks yaitu +2 (merah muda), +3 (coklat), +4 (hitam), +5 (biru),
+6 (hijau), dan +7 (ungu) (Said, 2005). Unsur Mn yang berasal dari batuan tersebut
dibebaskan lewat proses pelapukan mineral primer dan akan bersatu dengan O 2, CO2
dan SiO2 untuk membentuk mineral sekunder terutama menjadi pirolusit (MnO 2)
dan manganit (MnO(OH)2) (Mengel dan Kirkby, 1982), hausmanit (Mn3O4),
rhodoksit (MnCO3) dan rhodonit (MnSiO3).

Praktikum mangan ini dilakukan dengan dua langkah percobaan.


Percobaan pertama yaitu dengan cara memasukkan sebanyak 5 ml KMnO4 ke dalam
2 tabung reaksi yang berbeda (tabung A dan B). Larutan KMnO4 yang terlihat
adalah berwarna ungu. Lalu, memasukkan sebanyak 2,5 ml H2SO4 1 M ke dalam
tabung A dan 2,5 ml NaOH dimasukkan ke dalam tabung B. Larutan yang
dihasilkan pada tabung A dan B setelah penambahan H2SO4 dan NaOH adalah
berwarna ungu atau merah muda.

4KMnO4 + 6H2SO4 → 2K2SO4 + 4MnSO4 + 5O2 + 6H2O

4KMnO4 + 4NaOH → 2K2MnO4 + 2Na2MnO4 + 2H2O

Hasil pada tabung A sesuai dengan referensi karena dilihat dari biloks Mn pada
masing-masing senyawa, biloks Mn pada senyawa KMnO4 adalah +7 (berwarna
ungu) dan biloks Mn pada senyawa MnSO4 (berwarna merah muda). Sedangkan,
pada tabung B tidak sesuai dengan referensi. Biloks Mn pada senyawa KMnO4
adalah +7 (berwarna ungu) dan biloks Mn pada senyawa K2MnO4 dan Na2MnO4
adalah +6 (berwarna hijau). Oleh karena itu, larutan yang dihasilkan pada tabung B
seharusnya berwarna hijau (Said, 2005).

5
Gambar 1. 1

4KMnO4 + 6H2SO4 → 2K2SO4 + 4MnSO4 + 5O2 + 6H2O

Gambar 1. 2

4KMnO4 + 4NaOH → 2K2MnO4 + 2Na2MnO4 + 2H2O


Kemudian menambahkan secara kualitatif serbuk MnO2 ke dalam 2 tabung
reaksi lalu dihomogenkan. Dalam tabung A, senyawa MnO2 tidak bereaksi karena
cenderung inert terhadap asam. Sedangkan, dalam tabung B senyawa MnO2 dapat
bereaksi dengan ion manganat.

MnO4- + MnO2 + 4OH- → 3MnO42- + 2H2O

Setelah homogen, larutan disaring dan diamati warna filtratnya. Warna filtrat pada
tabung A tidak berubah tetap berwarna merah muda. Sedangkan, warna filtrat pada
tabung B adalah hijau. Hal tersebut sesuai dengan referensi karena dilihat dari biloks
Mn pada MnO4 - adalah +7 (berwarna ungu), pada MnO2 adalah +4, lalu
menghasilkan MnO42- yang mempunyai biloks +6 (berwarna hijau) (Said, 2005).

6
Gambar 1. 3
Warna Filtrat Setelah Homogen
Terakhir, menambahkan sebanyak 2,5 ml H2SO4 2 M ke dalam masing-masing
filtrat.

4KMnO4 + 6H2SO4 → 2K2SO4 + 4MnSO4 + 5O2 + 6H2O

3MnO42- + 2H2SO4 → 2MnO4 - + MnO2 + 2H2O + SO42-

Pada larutan A filtrat tetap berwarna merah muda. Sedangkan, pada larutan B filtrat
berubah warna dari hijau kembali menjadi merah muda. Hal ini sesuai dengan
referensi karena dilihat dari biloks Mn pada MnO 42- adalah +6 (berwarna hijau) dan
biloks Mn pada MnO4 - (berwarna ungu) (Said, 2005). Fungsi percobaan ini adalah
untuk mengetahui reaksi Mn pada asam dan basa serta perubahan warnanya.

Gambar 1. 4
Warna Filtrat Setelah Ditambahkan H2SO4

7
Percobaan kedua yaitu dengan cara memasukkan sebanyak 0,1 g MnSO4
ke dalam tabung reaksi. Lalu, menambahkan sebanyak 2 mL H2SO4 2 M ke dalam
tabung reaksi. Larutan tidak berwarna dan terdapat endapan.

Gambar 1. 5 MnSO4 + H2SO4


Setelah itu, menambahkan sebanyak 10 tetes H2SO4 encer ke dalam tabung
reaksi. Larutan yang dihasilkan tetap tidak berwarna. Lalu. larutan didinginkan di
dalam air dingin (es). Lalu, menambahkan 5 tetes KMnO4 ke dalam larutan yang
sudah dingin. Terdapat sedikit warna merah muda pada larutan.

Gambar 1. 6
Larutan Setelah Penambahan KMnO4
Larutan yang terbentuk kemudian dimasukkan ke dalam 50 mL air dan
diamati warna larutannya. Larutan yang dihasilkan adalah larutan kembali tidak
berwarna

8
Gambar 1. 7
Larutan Kembali Tidak Berwarna

VI. KESIMPULAN
1. Mengetahui sifat-sifat mangan dan senyawaannya.

9
DAFTAR PUSTAKA
Mengel, K. D. (1982). Principles of Plant Nutrition. International Potash Institute.
Switzerland: 491-498.

Pinta, M. d. (1977). “Trace Elements in Soils”, Elsevier Scientific Publishing Company,


Amsterdam.

Rusdiana. (2016). Bahan Ajar Gizi Metabolisme Mineral. Semarang: Poltekes.

Said, N. (2005). Metode Penghilangan Zat Besi dan Mangan di dalam Penyediaan Air
Minum Domestik. JAI Vol. 1, No.3.

Soepardi, G. (1983). Sifat dan Ciri Tanah. Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanian
Bogor.

Sudadi, P. (2003). Penentuan Kualitas Air Tanah Melalui Analisis Kimia Terpilih.
Bandung: Sub Direktorat Pendayagunaan Air Tanah, DTLGKP.

Tisdale, S. N. (1985). Soil Fertility and Fertilizers. 4th-ed MacMillan Publ.Co. New
York: 372-377; 484-499.

Zheng., J. C. (2004). Review artikel: manganese toxicity upon overexposure. Indiana-


USA: John Wiley & Sons, Ltd.

10
LAMPIRAN
IV.4 Skema Kerja

Langkah 1:
5 ml KMnO4

- dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi


yang berbeda
- dimasukkan 2,5 ml H2SO4 1 M ke
dalam tabung A dan 2,5 ml NaOH ke
dalam tabung B
- ditambahkan secara kualitatif serbuk
MnO2 lalu dihomogenkan
- disaring dan diamati warna filtratnya
- ditambahkan 2,5 ml H2SO4 2 M dan
diamati yang terjadi

Hasil Pengamatan

Langkah 2:
0,1 g MnSO4

- dimasukkan ke dalam tabung reaksi


- ditambahkan 2 mL H2SO4 2 M
- ditambahkan 10 tetes H2SO4 encer
- didinginkan dengan air dingin (es)
- ditambahkan 5 tetes KMnO4 dan
diamati yang terjadi.
- dimasukkan ke dalam 50 mL air dan
diamati warna larutannya.

Hasil Pengamatan

11
12
13
14
15
16

Pertanyaan
1. Berdasarkan data potensial elektroda, apakah mangan (VI) dapat dibuat dari reaksi
mangan (VII) dengan mangan (IV) dalam larutan asam? Jelaskan !
Jawaban: Mangan (VI) dapat dibuat dari reaksi antara mangan (VII) dengan mangan
(IV) dalam larutan asam dengan cara dapat dilihat dari diagram potensial elektroda
untuk mangan dalam larutan asam.
2. Bila konsentrasi asam atau mangan (VII) diperbesar, apakah mangan (VI) dapat
dihasilkan? Jelaskan !
Jawaban: Bila konsentrasi asam diperbesar, mangan (VI) dapat dihasilkan karena
reaksi yang berlangsung akan bergeser ke kanan.
3. Berdasarkan data potensial elektroda, apakah mangan (VI) dapat dibuat dari reaksi
mangan (VII) dengan mangan (IV) dalam larutan basa? Jelaskan !
Jawaban: Mangan (VI) dapat dibuat dari reaksi mangan (VII) dengan mangan (IV)
dalam larutan basa karena permanganate merupakan oksidator kuat
MnO4- + 2H2O + 3e- → MnO2 + 4OH-
MnO4- + e- → MnO42-
4. Berdasarkan data potensial elektroda, apakah mangan (III) dapat dibuat dari reaksi
mangan (II) dengan mangan (IV) dalam larutan asam? Jelaskan !
Jawaban:Mangan (III) dapat dibuat dari reaksi mangan (II) dengan mangan (IV) dalam
larutan asam, ion Mn2+ diperoleh dengan oksidasi elektrolit atau oksidasi perosulfat
larutan Mn2+ atau mereduksi MnO4
5. Bila konsentrasi asam atau mangan (II) diperbesar, apakah mangan (III) dapat
dihasilkan? Jelaskan !
Jawaban: Bila konsenstrasi asam diperbesar, mangan (III) tidak dapat dihasilkan
karena zat tersebut tidak dapat diperoleh dalam konsentrasi tinggi karena di reduksi oleh
air.
6. Berdasarkan data potensial elektroda, apakah mangan (III) dapat dibuat dari reaksi
mangan (II) dengan mangan (IV) dalam larutan basa ? Jelaskan !
Jawaban: Mangan (III) dapat dibuat dari reaksi mangan (II) dengan mangan (IV)
dalam larutan basa karena ion mangan diperoleh dari reduksi MnO4
7. Bila konsentrasi basa diperbesar, apakah mangan (III) dapat dihasilkan ? Jelaskan !
Jawaban: Mangan (III) tidak dapat diperoleh jika konsentrasi basanya tinggi
8. Berdasarkan data potensial elektroda, apakah mangan (III) dapat dibuat dari reaksi
mangan (II) dengan mangan (VII) dalam larutan asam? Jelaskan !
Bila konsentrasi asam diperbesar, apakah kemungkinan dihasilkan mangan (III) lebih
besar ? Jelaskan !
Jawaban: Mangan (III) dapat dibuat dari reaksi mangan (II) dengan mangan (VII)
dalam larutan asam. Jika konsentrasi asam diperbesar tidak bisa menghasilkan mangan
(III) karena akan tereduksi oleh air menjadi mangan (II).

Anda mungkin juga menyukai