KIMIA UNSUR
PERCOBAAN 4
(MANGAN)
DISUSUN OLEH:
NIM: K1A020038
KELAS: B
PURWOKERTO
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
MANGAN .................................................................................................................... 1
I. TUJUAN ................................................................................................................. 1
II. LATAR BELAKANG ............................................................................................. 1
III. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 1
IV. METODOLOGI PERCOBAAN ............................................................................. 3
IV.1 Alat ................................................................................................................... 3
IV.2 Bahan ................................................................................................................ 3
IV.3 Prosedur Kerja ................................................................................................... 3
IV.4 Skema Kerja ...................................................................................................... 3
V. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................ 4
V.1 Data Pengamatan ................................................................................................ 4
V.2 Pembahasan ........................................................................................................ 5
VI. KESIMPULAN....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10
LAMPIRAN ............................................................................................................... 11
ii
MANGAN
I. TUJUAN
1. Dapat mengetahui sifat-sifat mangan dan senyawaannya.
1
mangan (Mn) jarang sekali berada dalam keadaan unsur. Umumnya dalam keadaan
senyawa dengan berbagai macam valensi. Di dalam hubungannya dengan kualitas
air, senyawa mangan berubah-ubah tergantung derajat keasaman (pH) air. Oleh
karena itu di dalam sistem pengolahan air, senyawa mangan yang memiliki valensi
yang lebih tinggi tidak larut dalam air sehingga dapat dengan mudah dipisahkan
secara fisik (Janelle, 2004).
Mangan juga merupakan salah satu logam yang banyak digunakan dalam
bidang industri metalurgi. Salah satunya yakni sebagai bahan dasar yang esensial
untuk pembuatan baja yang tidak tergantikan oleh unsur lain. Unsur ini mempunyai
sifat tahan karat, gesekan, dan suhu tinggi. Dalam industri kimia, mangan
dimanfaatkan dalam pabrik galas, cat, tekstil, batere, pupuk dan bahan obat-obatan.
Logam mangan ditemukan pada beberapa deposit mineral di kulit bumi dalam
jumlah yang relatif sedikit dibandingkan dengan unsur lain seperti logam alkali,
alkali tanah, besi, aluminium dan silikon, tetapi relatif lebih besar dari kandungan
unsur-unsur runut lainnya (Pinta, 1977).
2
IV. METODOLOGI PERCOBAAN
IV.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum percobaan mangan ini adalah tabung
reaksi, gelas ukur, gelas kimia, corong, batang pengaduk, dan pipet tetes.
IV.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum percobaan mangan ini adalah
KMnO4, MnSO4, Mangan (IV) Oksida, NaOH, dan H2SO4.
Langkah 2:
3
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perlakuan Pengamatan
Sebanyak 5 ml KMnO4 dimasukkan Larutan berwarna ungu
ke dalam 2 tabung reaksi yang
berbeda (tabung A dan B).
- Sebanyak 2,5 ml H2SO4 1 M Larutan tetap berwarna ungu/ merah
dimasukkan ke dalam tabung A muda
- Sebanyak 2,5 ml NaOH Larutan tetap berwarna ungu/ merah
dimasukkan ke dalam tabung B muda
Serbuk MnO2 ditambahkan secara Terdapat endapan
kualitatif ke dalam 2 tabung reaksi
lalu dihomogenkan
Larutan disaring dan diamati warna - Filtrat pada tabung A berwarna
filtratnya. merah muda
- Filtrat pada tabung B berwarna
hijau
Sebanyak 2,5 ml H2SO4 2 M - Filtrat pada tabung A tetap
ditambahkan ke dalam filtrat dan berwarna merah muda
diamati yang terjadi. - Filtrat pada tabung B berubah
menjadi warna merah muda
Langkah 2:
Perlakuan Pengamatan
Sebanyak 0,1 g MnSO4 dimasukkan -
ke dalam tabung reaksi.
Sebanyak 2 ml H2SO4 2 M Larutan tidak berwarna dan terdapat
ditambahkan ke dalam tabung reaksi. endapan putih
Sebanyak 10 tetes H2SO4 encer Larutan tetap tidak berwarna dan
ditambahkan ke dalam tabung reaksi. terdapat endapan putih
Setelah itu, larutan didinginkan di Larutan tetap tidak berwarna dan
dalam air dingin (es). terdapat endapan putih
Setelah dingin ditambahkan 5 tetes Terdapat sedikit warna merah muda
KMnO4 ke dalam larutan di dalam larutan
Larutan yang terbentuk kemudian Larutan kembali tidak berwarna
dimasukkan ke dalam 50 ml air
4
V.2 Pembahasan
Tujuan percobaan ini adalah mengetahui sifat-sifat unsur mangan beserta
senyawaannya. Mangan (Mn) adalah logam berwarna abu-abu keperakan dan
merupakan unsur pertama logam golongan VIIB. Mangan (Mn) umumnya
ditemukan dalam bentuk senyawa dengan berbagai macam valensi. Mangan
memiliki beberapa biloks yaitu +2 (merah muda), +3 (coklat), +4 (hitam), +5 (biru),
+6 (hijau), dan +7 (ungu) (Said, 2005). Unsur Mn yang berasal dari batuan tersebut
dibebaskan lewat proses pelapukan mineral primer dan akan bersatu dengan O 2, CO2
dan SiO2 untuk membentuk mineral sekunder terutama menjadi pirolusit (MnO 2)
dan manganit (MnO(OH)2) (Mengel dan Kirkby, 1982), hausmanit (Mn3O4),
rhodoksit (MnCO3) dan rhodonit (MnSiO3).
Hasil pada tabung A sesuai dengan referensi karena dilihat dari biloks Mn pada
masing-masing senyawa, biloks Mn pada senyawa KMnO4 adalah +7 (berwarna
ungu) dan biloks Mn pada senyawa MnSO4 (berwarna merah muda). Sedangkan,
pada tabung B tidak sesuai dengan referensi. Biloks Mn pada senyawa KMnO4
adalah +7 (berwarna ungu) dan biloks Mn pada senyawa K2MnO4 dan Na2MnO4
adalah +6 (berwarna hijau). Oleh karena itu, larutan yang dihasilkan pada tabung B
seharusnya berwarna hijau (Said, 2005).
5
Gambar 1. 1
Gambar 1. 2
Setelah homogen, larutan disaring dan diamati warna filtratnya. Warna filtrat pada
tabung A tidak berubah tetap berwarna merah muda. Sedangkan, warna filtrat pada
tabung B adalah hijau. Hal tersebut sesuai dengan referensi karena dilihat dari biloks
Mn pada MnO4 - adalah +7 (berwarna ungu), pada MnO2 adalah +4, lalu
menghasilkan MnO42- yang mempunyai biloks +6 (berwarna hijau) (Said, 2005).
6
Gambar 1. 3
Warna Filtrat Setelah Homogen
Terakhir, menambahkan sebanyak 2,5 ml H2SO4 2 M ke dalam masing-masing
filtrat.
Pada larutan A filtrat tetap berwarna merah muda. Sedangkan, pada larutan B filtrat
berubah warna dari hijau kembali menjadi merah muda. Hal ini sesuai dengan
referensi karena dilihat dari biloks Mn pada MnO 42- adalah +6 (berwarna hijau) dan
biloks Mn pada MnO4 - (berwarna ungu) (Said, 2005). Fungsi percobaan ini adalah
untuk mengetahui reaksi Mn pada asam dan basa serta perubahan warnanya.
Gambar 1. 4
Warna Filtrat Setelah Ditambahkan H2SO4
7
Percobaan kedua yaitu dengan cara memasukkan sebanyak 0,1 g MnSO4
ke dalam tabung reaksi. Lalu, menambahkan sebanyak 2 mL H2SO4 2 M ke dalam
tabung reaksi. Larutan tidak berwarna dan terdapat endapan.
Gambar 1. 6
Larutan Setelah Penambahan KMnO4
Larutan yang terbentuk kemudian dimasukkan ke dalam 50 mL air dan
diamati warna larutannya. Larutan yang dihasilkan adalah larutan kembali tidak
berwarna
8
Gambar 1. 7
Larutan Kembali Tidak Berwarna
VI. KESIMPULAN
1. Mengetahui sifat-sifat mangan dan senyawaannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Mengel, K. D. (1982). Principles of Plant Nutrition. International Potash Institute.
Switzerland: 491-498.
Said, N. (2005). Metode Penghilangan Zat Besi dan Mangan di dalam Penyediaan Air
Minum Domestik. JAI Vol. 1, No.3.
Soepardi, G. (1983). Sifat dan Ciri Tanah. Bogor: Fakultas Pertanian Institut Pertanian
Bogor.
Sudadi, P. (2003). Penentuan Kualitas Air Tanah Melalui Analisis Kimia Terpilih.
Bandung: Sub Direktorat Pendayagunaan Air Tanah, DTLGKP.
Tisdale, S. N. (1985). Soil Fertility and Fertilizers. 4th-ed MacMillan Publ.Co. New
York: 372-377; 484-499.
10
LAMPIRAN
IV.4 Skema Kerja
Langkah 1:
5 ml KMnO4
Hasil Pengamatan
Langkah 2:
0,1 g MnSO4
Hasil Pengamatan
11
12
13
14
15
16
Pertanyaan
1. Berdasarkan data potensial elektroda, apakah mangan (VI) dapat dibuat dari reaksi
mangan (VII) dengan mangan (IV) dalam larutan asam? Jelaskan !
Jawaban: Mangan (VI) dapat dibuat dari reaksi antara mangan (VII) dengan mangan
(IV) dalam larutan asam dengan cara dapat dilihat dari diagram potensial elektroda
untuk mangan dalam larutan asam.
2. Bila konsentrasi asam atau mangan (VII) diperbesar, apakah mangan (VI) dapat
dihasilkan? Jelaskan !
Jawaban: Bila konsentrasi asam diperbesar, mangan (VI) dapat dihasilkan karena
reaksi yang berlangsung akan bergeser ke kanan.
3. Berdasarkan data potensial elektroda, apakah mangan (VI) dapat dibuat dari reaksi
mangan (VII) dengan mangan (IV) dalam larutan basa? Jelaskan !
Jawaban: Mangan (VI) dapat dibuat dari reaksi mangan (VII) dengan mangan (IV)
dalam larutan basa karena permanganate merupakan oksidator kuat
MnO4- + 2H2O + 3e- → MnO2 + 4OH-
MnO4- + e- → MnO42-
4. Berdasarkan data potensial elektroda, apakah mangan (III) dapat dibuat dari reaksi
mangan (II) dengan mangan (IV) dalam larutan asam? Jelaskan !
Jawaban:Mangan (III) dapat dibuat dari reaksi mangan (II) dengan mangan (IV) dalam
larutan asam, ion Mn2+ diperoleh dengan oksidasi elektrolit atau oksidasi perosulfat
larutan Mn2+ atau mereduksi MnO4
5. Bila konsentrasi asam atau mangan (II) diperbesar, apakah mangan (III) dapat
dihasilkan? Jelaskan !
Jawaban: Bila konsenstrasi asam diperbesar, mangan (III) tidak dapat dihasilkan
karena zat tersebut tidak dapat diperoleh dalam konsentrasi tinggi karena di reduksi oleh
air.
6. Berdasarkan data potensial elektroda, apakah mangan (III) dapat dibuat dari reaksi
mangan (II) dengan mangan (IV) dalam larutan basa ? Jelaskan !
Jawaban: Mangan (III) dapat dibuat dari reaksi mangan (II) dengan mangan (IV)
dalam larutan basa karena ion mangan diperoleh dari reduksi MnO4
7. Bila konsentrasi basa diperbesar, apakah mangan (III) dapat dihasilkan ? Jelaskan !
Jawaban: Mangan (III) tidak dapat diperoleh jika konsentrasi basanya tinggi
8. Berdasarkan data potensial elektroda, apakah mangan (III) dapat dibuat dari reaksi
mangan (II) dengan mangan (VII) dalam larutan asam? Jelaskan !
Bila konsentrasi asam diperbesar, apakah kemungkinan dihasilkan mangan (III) lebih
besar ? Jelaskan !
Jawaban: Mangan (III) dapat dibuat dari reaksi mangan (II) dengan mangan (VII)
dalam larutan asam. Jika konsentrasi asam diperbesar tidak bisa menghasilkan mangan
(III) karena akan tereduksi oleh air menjadi mangan (II).