Anda di halaman 1dari 18

A.

Judul Percobaan
KESADAHAN AIR
B. Hari, Tanggal Percobaan
Kamis, 13 Marer 2014 pukul 14.00
C. Hari, Tanggal Selesai Percobaan
Jumat, 13 Maret 2014 pukul 15.30
D. Tujuan Percobaan
1. Menentukan kesadahan Ca dalam sampel air
2. Menentukan kesadahan Mg dalam sampel air
E. Kajian Teori
1. Pengertian air sadah
Air merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan. Air tersedia
secara alami dan dapat diperoleh sebagai air tanah, air hujan, dan lainnya. Air alam
mengandung berbagai jenis mineral tergantung dari asal air itu. Contoh air yang
bersumber dari tanah dan batuan dapat mengandung mineral kalsium sulfat
(CaSO4), kalsium hidrogen karbonat Ca(HCO3)2, magnesium sulfat (MgSO4), dan
magnesium hidrogen karbonat Mg(HCO3)2.
Air yang mengandung ion Ca2+ dan ion Mg2+ dalam jumlah banyak disebut
air sadah (hard water ). Air yang sedikit atau sama sekali tidak mengandung ion
Ca+ dan Mg+ disebut air lunak (soft water).
Ca2+ (aq) + 2 CH3(CH2)16COO- (aq) Ca(CH3(CH2)16COO)2 (s)
ion stearat dari sabun
endapan sabun
Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan
kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar mengion), Kompleksometri
merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk
hasil berupa kompleks. Reaksireaksi pembentukan kompleks atau yang
menyangkut kompleks banyak sekali dan penerapannya juga banyak, tidak hanya
dalam titrasi. Karena itu perlu pengertian yang cukup luas tentang kompleks,
sekalipun disini pertama-tama akan diterapkan pada titrasi. Titrasi kompleksometri
juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks
ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan
mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat kelarutan tinggi. Selain
titrasi komplek biasa seperti di atas, dikenal pula kompleksometri yang dikenal
sebagai titrasi kelatometri, seperti yang menyangkut penggunaan EDTA. Asam
etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah
satu jenis asam amina polikarboksilat.
EBT dan EDTA

Eriochrome Black T (EBT) adalah indikator kompleksometri yang


merupakan bagian dari titrasi pengompleksian contohnya proses determinasi
kesadahan air. Di dalamnya bentuk protonated Eriochrome Black T berwarna biru.
Lalu berubah menjadi merah ketika membentuk komplek dengan kalsium,
magnesium atau ion logam lain. Nama lain dari Eriochrome Black T
adalah,Solochrome Black T atau EBT (Anonima,2010).
Suatu kelemahan Eriochrome Black T adalah larutannya tidak stabil. Bila
disimpan akan terjadi penguraian secara lambat,sehingga setelah jangka waktu
tertentu indikator tidak berfungsi lagi. Sebagai gantinya dapat diganti dengan
indikator Calmagite.Indikator ini stabil dan dalam kebanyakan sifatnya sama
dengan Erio T (Harjadi,1993).
EDTA adalah singkatan dari Ethylene Diamine Tetra Acid, yaitu asam amino
yang dibentuk dari protein makanan. Zat ini sangat kuat menarik ion logam berat
(termasuk kalsium) dalam jaringan tubuh dan melarutkannya, untuk kemudian
dibuang melalui urine. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat
berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus
karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua atom
koordinasi

per

molekul,

misalnya

asam

1,2-diaminoetanatetraasetat

(asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen


penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam molekul
2. Penyebab air sadah
Air sadah ditimbulkan oleh adanya senyawa kalsium hidrogen karbonat.
Senyawa ini terbentuk ketika air hujan meresap ke dalam batu kapur yang
mengandung senyawa.
Kalsium karbonat (CaCO3). Kalsium karbonat tidak larut dalam air, tetapi
air hujan yang sedikit asam karena mengandung karbon dioksida dapat bereaksi
dengan batu kapur menghasilkan kalsium hidrogen karbonat yang dapat larut dalam
air. Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l) Ca(HCO3)2(aq)
batu kapur
air hujan
kalsium hidrogen karbonat
3. Jenis air sadah
Kesadahan air dibedakan atas kesadahan sementara dan kesadahan tetap.
Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat
(HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat
(Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang
mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara
karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air

tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan
senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel mengandung
garam hidrokarbonat seperti Ca(HCO3)2 dan atau Mg(HCO3)2.
Air sadah sementara dapat dihilangkan kesadahannya dengan

cara

memanaskan air tersebut sehingga garam karbonatnya mengendap, reaksinya:


Ca(HCO3)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
Mg (HCO3)2 (aq) MgCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
Selain dengan memanaskan air, sadah sementara juga dapat dihilangkan
kesadahannya dengan mereaksikan larutan yang mengandung Ca(HCO3)2 atau
Mg (HCO3)2 dengan kapur (Ca(OH)2).
Ca(HCO3)2 (aq) + Ca(OH)2 (aq) > 2CaCO3 (s) + 2H2O (l)

Air sadah tetap


Mengandung garam sulfat (CaSO4 atau MgSO4) terkadang juga
mengandung garam klorida (CaCl2 atau MgCl2). Air sadah tetap dapat
dihilangkan kesadahannya menggunakan cara:
1. Mereaksikan dengan soda Na2CO3 dan kapur Ca(OH)2, supaya terbentuk
endapan garam karbonat dan atau hidroksida:
CaSO4 (aq) + Na2CO3 (aq) > CaCO3 (s) +Na2SO4 (aq)
2. Proses Zeolit Dengan natrium zeolit (suatu silikat) maka kedudukan akan
digantikan ion kalsium dan ion magnesium atau kalsium zeolit.

4. Penghilangan kesadahan
Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan cara :
1. Mendidihkan atau memanaskan air tersebut, karena garam karbonat mengendap
pada pemanasan.
Ca(HCO3)2 (aq) CO3 (s) + CO2 (g) + H2O (l)
2. Menambahkan larutan Ca(OH)2
Ca(HCO3)2 (aq) + Ca(OH)2 (aq) 2CaCO3 (s) + 2H2O (l)
Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan cara-cara berikut :
1. Proses soda-kapur
Menurut cara ini, air sadah direaksikan dengan soda Na2CO3 dan kapur
Ca(OH)2, sehingga ion-ion Ca2+ dan Mg2+ diendapkan.
Ca(HCO3)2(aq) + Ca(OH)2(aq) (2CaCO3(s) + 2H2O(l)
MgSO4(aq) + Ca(OH)2(aq) Mg(OH)2(s) + CaSO4(aq)
CaSO4(aq) + Na2CO3(aq) CaCO3(s) + Na2SO4(aq)
2. Proses zeolit
Dengan cara ini, air sadah dialirkan melalui natrium zeolit, sehingga ion-ion
Ca2+ dan Mg2+ akan diikat zeolit menggantikan ion Na+ membentuk kalsium
atau magnesium zeolit.
3. Distilasi (penyulingan)
Cara ini relatif mahal khususnya untuk produksi dalam jumlah besar.
4. Menggunakan resin penukar ion

Resin penukar ion kini banyak digunakan untuk melunakkan air, baik untuk
kebutuhan rumah tangga maupun industri. Resin penukar ion mengandung ionion natrium bebas. Jika air sadah dilewatkan melalui resin penukar ion, maka
resin akan menahan ion-ion kalsium dan magnesium. Sehingga diperoleh air
lunak yang tidak lagi mengandung ion kalsium dan magnesium, tetapi
mengandung ion natrium yang tidak menimbulkan kesadahan. Regenerasi resin
penukar ion dilakukan dengan mengalirkan larutan natrium klorida pekat
melalui kolom. Air lunak yang dihasilkan dari proses ini mengandung ion
natrium dalam kadar yang relatif tinggi.
5. Keuntungan dan kerugian dari air sadah
Air sumur merupakan salah satu contoh air sadah. Air sadah dapat
menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan kita.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari air sadah sebagai berikut.
o Mempunyai rasa yang lebih baik daripada air lunak.
o Menyediakan kalsium yang diperlukan tubuh, misalnya untuk pembentukan gigi
dan tulang.
o Senyawa timbal (dari pipa air) lebih sukar larut dalam air sadah. Timbal
merupakan racun bagi tubuh.
Kerugian yang ditimbulkan air sadah sebagai berikut.
o Memboroskan sabun
Karena air sadah menggumpalkan sabun membentuk scum, sehingga sabun tidak
akan berbuih sebelum ion Ca2+ dan Mg2+ mengendap.
o Scum dapat meninggalkan noda pada pakaian, sehingga pakaian menjadi kusam.
o Menimbulkan batu ketel
Batu ketel adalah sejenis karang yang terbentuk pada dasar ketel. Adanya batu
ketel mengakibatkan penghantaran panas dari ketel ke air berkurang, sehingga
akan memboroskan penggunaan bahan bakar. Selain itu, batu ketel dapat
menyumbat pipa saluran air panas, misalnyapada radiator.
6. Dampak air sadah
Kesadahan pada air menyebabkan air sulit berbuih. Jika sabun dicampur
dengan air sadah, maka buih atau busa tidak muncul. Percampuran air sadah dengan
sabun menghasilkan gumpalan sabun (scum).
2NaSt (aq) + Ca(HCO3)2 (aq) Ca(St)2 (s) + 2NaHCO3 (aq)
NaSt = Natrium Strearat = C17H35COO-Na+
Kesadahan air dapat ditentukan dengan menggunakan sabun. Jumlah sabun yang
dibutuhkan untuk menghasilkan buih atau busa pada air menunjukkan tingkat
kesadahan tersebut.
7. Standart kelayakan air minum

Menurut PERMENKES Nomor 492 Tahun 2010 tentang kelayakan air minum
bahwa batas ambang kelayakan air sebesar 500 ppm
Kriteria selang kesadahan :
0-4 dH , 0-70 ppm : sangat rendah atau sangat lunak
4-8 dH , 70-140 ppm : rendah atau lunak
8-12 dH, 140 210 ppm : sedang
12-18 dH, 210-320 ppm : agak tinggi atau agak keras
18-30 dH, 320-530 ppm : keras atau tinggi

F. Alat dan Bahan


Alat

Buret 50 ml
Statif
Labu ukur 100 ml
Gelas ukur 50 ml

Gelas ukur 10 ml
Pipet ukur 10 ml
Labu erlenmeyer 100 ml

Bahan

Larutan EDTA 0,01 M


Indikator Eriochrom Black T (EBT)
Indikator murexid

Larutan NaOH 0,1 N


Larutan HCl
Larutan bufer pH 10
Aquades
Sampel air (air sumur)

G. Langkah-langkah Percobaan
1. Kesadahan Ca
25 mL sampel air
Dimasukkan dalam labu erlenmeyer100 mL

+ 1 mL larutan NaOH 0,1


+ sedikit
M
serbuk indicator Murexid
Dititrasi dengan

Larutan EDTA 0,01M


Dikocok
Dicatat volume EDTA yang digunakan

Perubahan Warna

Volume EDTA
25 mL sampel air
2. Kesadahan Mg
Dimasukkan kedalam labu erlenmeyer 100 ml
+ 1 mL larutan buffer pH 10

+ 1 tetes indikator EBT

Dititrasi dengan
Larutan EDTA 0,01M
Dikocok

Perubahan
Warna
Dicatat
volume EDTA yang digunakan

Volume EDTA

H. Hasil Pengamatan
No.
Perc.

Prosedur Percobaan
Kesadahan Ca
25 mL air sumur

Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
Air sumur :
jernih, tak
berwarna.

H2In + Ca2+
Air sumur +
NaOH : jernih, tak CaIn + 2H+
berwarna.
CaIn + 2H+ +

Dimasukkan NaOH : larutan Air sumur +


jernih, tak
NaOH + indikator
dalam labu
berwarna.
murexid : larutan
erlenmeyer
berwarna ungu
100 mL
+ 1 mLNaOH Serbuk murexid :
pekat.
0,1N
serbuk, berwarna
+ serbuk
Air sumur +
hitam.
indikator
NaOH + indikator
murexid
murexid setelah di
Larutan EDTA :
Titrasi dengan
titrasi : berwarna
jernih, tak
EDTA 0,01 M
biru keunguan .
berwarna.
sampai terjadi
V1 = 9,3 mL
perubahan
V2 = 9,3 mL
warna dari
V3 = 9,4 mL
merah muda
menjadi ungu

Volume EDTA
25 mL Air sumur

Volume EDTA

EDTA2-
CaEDTA + H2In

Kriteria selang
kesadahan :
0-4 dH, 0-70 ppm =
sangat rendah
(sangat lunak)
4-8 dH, 70-140 ppm
= rendah (lunak)
8-12 dH, 140-210
ppm = sedang
12-18 dH, 210-320
ppm = agak tinggi/
agak keras
18-30 dH, 320-530
ppm = keras tinggi

Permenkes No. 492


Tahun 2010 tentang
kelayakan air
minum, batas
ambang kelayakan
air sebesar 500
ppm.
Air sumur :
jernih, tak
berwarna.

Kesadahan Mg

Dugaan/ Reaksi

Air sumur +
NaOH : larutan
jernih, tak
berwarna.

Dimasu Larutan buffer pH


kkan
= 10 : larutan Air sumur +
dalam
jernih, tak
NaOH+
labu
berwarna.
indikator EBT :
erlenme
merah muda

H2In + Mg2+
MgIn + 2H+
MgIn + 2H+ +
EDTA2-
MgEDTA + H2In

yer 100 Indikator EBT :


soft.
mL.
larutan
berwarna ungu. Air sumur +
+ 1 mL
NaOH +
larutan Larutan EDTA :
indikator EBT
buffer
dititrasi :
larutan jernih,
pH 10
berwarna biru
tak berwarna.
soft.
+1
V1 = 8,2 mL
tetes
V2 = 8,3 mL
indikato
V3 = 8,5 mL
r EBT
Titrasi
dengan
EDTA
0,01 M
sampai
terjadi
perubah
an
warna
dari
merah
muda
menjadi
ungu

I. Analisis Data
Pada percobaan pertama air sumur ditambah dengan NaOH kemudian ditambah
dengan serbuk indikator murexid yang menghasilkan larutan berwarna ungu pekat.
Setelah dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M dan terjadi perubahan warna menjadi
biru keunguan dengan volume pertama 9,3 mL, volume kedua 9,3 mL, volume ketiga
9,4 Ml. Sehingga diperoleh kesadahan Ca pada volume pertama sebesar 148,8 ppm,
volume kedua sebesar 148,8 ppm, volume ketiga sebesar 150,4 ppm. Dan diperoleh
kesadahan total Ca sebesar 149,3 ppm.
Pada percobaan kedua sampel air sumur ditambah dengan buffer, larutan
tersebut menjadi jernih, tak berwarna. Kemudian setelah larutan tersebut ditambah
indikator EDT yang berupa larutan berwanah ungu menjadi pink soft. Setelah dititrasi
dengan larutan EDTA 0,01 M menjadi biru soft dengan volume pertama 8,2 mL,
volume kedua 8,3 mL, volume ketiga 8,5 mL. Sehingga diperoleh kesadahan Mg pada
volume pertama 78,72 ppm, volume kedua 9,68 ppm, volume ketiga 81,6 ppm. Dan
diperoleh kesadahan total Mg sebesar 80 ppm.
Jadi, kesadahan total akhir dari jumlah kesadahan Ca ditambah jumlah
kesadahan Mg adalah 229,3 ppm.
J. Pembahasan
Pada praktikum tentang kesadahan ini, kami mengambil sampel air di wilayah
Mengganti. Kami melakukan percobaan untuk menentukan kesadahan total, kesadahan
kalsium dan kesadahan magnesium terhadap sampel air yang kami ambil. Metode
percobaan yang kami gunakan ialah titrasi dengan larutan EDTA 0,01M.
Pada percobaan pertama air sumur ditambah dengan NaOH kemudian ditambah
dengan serbuk indikator murexid yang berwarna hitam menghasilkan larutan berwarna
ungu pekat. Setelah dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M dan terjadi perubahan warna
yang mulanya sebelum dititrasi berwarna ungu pekat menjadi biru keunguan dengan
volume pertama sebanyak 9,3 mL, dan volume kedua yaitu 9,3 mL, serta volume ketiga
sebanyak 9,4 Ml. Sehingga diperoleh kesadahan Ca pada volume pertama sebesar 148,8
ppm, dan pada volume kedua diperoleh kesadahan sebesar 148,8 ppm, serta pada
volume ketiga diperoleh kesadahan Ca sebesar 150,4 ppm. Dan diperoleh kesadahan
total Ca sebesar 149,3 ppm.
Pada percobaan kedua sampel air sumur ditambah dengan buffer, larutan
tersebut menjadi jernih, tak berwarna. Kemudian setelah larutan tersebut ditambah
indikator EDT yang berupa larutan berwanah ungu mengubah larutan yang mulanya

jernih, tak berwarna menjadi pink soft. Setelah dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M
dan terjadi perubahan warna yang mulanya berwarna pink soft dan setelah dititrasi
berubah warna menjadi biru soft dengan volume pertama sebanyak 8,2 mL, dan volume
kedua sebanyak 8,3 mL, serta volume ketiga sebanyak 8,5 mL. Sehingga diperoleh
kesadahan Mg pada volume pertama sebesar 78,72 ppm, dan pada volume kedua
diperoleh kesadahan sebesar 9,68 ppm, serta pada volume ketiga diperoleh kesadahan
Mg sebesar 81,6 ppm. Dan diperoleh kesadahan total Mg sebesar 80 ppm.
Jadi, kesadahan total akhir dari jumlah kesadahan Ca ditambah jumlah
kesadahan Mg adalah 229,3 ppm.
Dari hasil yang kami dapatkan pada percobaan yang dilakukan, nilai kesadahan
yang kami peroleh nilainya lebih kecil dari standar yang ditetapkan oleh Peraturan
Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 tahun 2010 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum, yaitu sebesar 500 mg/l. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat
kesadahan pada sampel air yang diuji nilai kesadahannya masih di bawah standar baku
mutu yang diizinkan. Hal ini berarti air di daerah Menganti.memiliki tingkat kesdahan
agak tinggi/ aga keras.
K. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan, analisis, dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan:
1. Diperoleh kesadahan total Ca pada percobaan adalah 149,3 ppm.
2. Diperoleh kesadahan total Mg pada percobaan adalah 80 ppm.
3. Kesadahan total akhir pada percobaan adalah 229,3 ppm.
Dapat disimpulkan air sumur yang diambil dari daerah Menganti masih
memenuhi standart kelayakn air minum berdasarkan Permenkes No. 492 Tahun
2010 tentang Kelayakan Air Minum bahwa batas ambang kelayakan air minum
sebesar 500 ppm. Sehingga sampel air sumur yang diambil dari daerah Menganti
yang digunakan yaitu layak diminum atau dikonsumsi.
L. Jawaban Pertanyaan
1. Bagaimana cara mengusangi kesadahan pada air ?
Jawab :
Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan cara :
Mendidihkan atau memanaskan air tersebut, karena garam karbonat mengendap
pada pemanasan.
Ca(HCO3)2 (aq) CO3 (s) + CO2 (g) + H2O (l)
Menambahkan larutan Ca(OH)2
Ca(HCO3)2 (aq) + Ca(OH)2 (aq) 2CaCO3 (s) + 2H2O (l)
Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan cara-cara berikut :
Proses soda-kapur

Menurut cara ini, air sadah direaksikan dengan soda Na2CO3 dan kapur

Ca(OH)2, sehingga ion-ion Ca2+ dan Mg2+ diendapkan.


Ca(HCO3)2(aq) + Ca(OH)2(aq) (2CaCO3(s) + 2H2O(l)
MgSO4(aq) + Ca(OH)2(aq) Mg(OH)2(s) + CaSO4(aq)
CaSO4(aq) + Na2CO3(aq) CaCO3(s) + Na2SO4(aq)
Proses zeolit
Dengan cara ini, air sadah dialirkan melalui natrium zeolit, sehingga ion-ion Ca2+
dan Mg2+ akan diikat zeolit menggantikan ion Na+ membentuk kalsium atau

magnesium zeolit.
Distilasi (penyulingan)
Cara ini relatif mahal khususnya untuk produksi dalam jumlah besar.
Menggunakan resin penukar ion
Resin penukar ion kini banyak digunakan untuk melunakkan air, baik untuk
kebutuhan rumah tangga maupun industri. Resin penukar ion mengandung ionion natrium bebas. Jika air sadah dilewatkan melalui resin penukar ion, maka
resin akan menahan ion-ion kalsium dan magnesium. Sehingga diperoleh air
lunak yang tidak lagi mengandung ion kalsium dan magnesium, tetapi
mengandung ion natrium yang tidak menimbulkan kesadahan. Regenerasi resin
penukar ion dilakukan dengan mengalirkan larutan natrium klorida pekat melalui
kolom. Air lunak yang dihasilkan dari proses ini mengandung ion natrium dalam
kadar yang relatif tinggi.

2. Termasuk jenis kesadahan yang mana sampel air yang digunakan ? jelaskan !
Jawab :
Sampel air sumur yang digunakan yang diambil dari sumur di daerah Menganti
termasuk jenis kesadahan sementara. Karena kesadahan sementara mengandung
magnesium bikarbonat Mg(HCO3)2 dan kalsium bikarbonat Ca(HCO3)2 yang
dihilangkan dengan cara pem anasan air, ini dilakukan untuk menghilangkan
senyawa-senya tersebut dalam air.
M. Daftar Pustaka
Arifin. 2008. Metode Pengolahan Kesadahan Air dengan Menggunakan Resin Penukar
Ion. URL: http://smk3ae.wordpress.com/. Tanggal akses:18 Oktober 2012.
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius.
Giwangkara S. 2006. Air Sadah. http://www.chem-ir-try.org, diakses pada tanggal 1
November 2012.
Husada, Bakti. 1995. Pelatihan Penyehatan Air. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Ruliasih.

2011.

Penghilangan

Kesadahan

dalam

Air

Minum.

http://www.kelair.bppt.go.id/publikasi/BukuAirMinum/BAB9SADAH/pdf.
Tanggal akses: 2 November 2012.
Tim Kimia Dasar. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar. Surabaya : UNESA.

LAMPIRAN FOTO
Percobaan 1 : Kesadahan Ca

Larutan EDTA 0,01 M

Air sumur dimasukkan

Proses perangkaian alat

gelas

titrasi

ukur

sampai 25 mL

volume

Memasukkan

larutan

EDTA ke dalam buret

Air sumur yang telah Air sumur 25 mL ditambah


diukur sebanyak 25 mL NaOH 0,1 M sebanyak 1 mL.
kemudian

dimasukkan Hasilnya tetap jernih dan tak

kedalam erlenmeyer

Campuran air sumur dan NaOH


ditetesi

serbuk

indikator

murexid yang berwarna hitam.


Hasilnya

larutan

berwarna ungu pekat.

menjadi

Proses titrasi berlangsung

berwarna

Warna hasil titrasi mulai


berubah menjadi kebiruan.

Warna larutan hasil titrasi


menjadi biru keunguan.

Percobaan 2 : Kesadahan Mg

Air sumur dimasukkan gelas

Air sumur yang telah

Air sumur tersebut lalu

ukur

diukur sebanyak 25 mL,

ditetesi larutan buffer pH

lalu

10 sebanyak 1 Ml

dimasukkan

kedalam erlenmeyer

Selanjutnya ditetesi indikator

Proses

EBT sebanyak 1 tetes, lalu

berlangsung, warna

titrasi berlangsung, wara

warna

larutannya berubah

larutan menjadi biru dan

menjadi agak biru

jernih.

larutannya

berubah

menjadi pink soft, tetap jernih

pentitrasian

Setelah

selesai

proses

LAMPIRAN PERHITUNGAN

Kesadahan Ca
Kesadahan Ca (mg/L)

A x C x 1000 x Ar Ca
Volume sampel (mL)

x Pengenceran

Volume 1 = 9,3 mL
Kesadahan Ca (mg/L)

9,3 mL x 0,01 x 1000 x 40


25 mL
3720
=
25
=

x 1

= 148,8 ppm
Volume 2 = 9,3 mL
Kesadahan Ca (mg/L)

9,3 mL x 0,01 x 1000 x 40


25 mL
3720
=
25
= 148,8 ppm
=

x 1

Volume 3 = 9,4 mL
Kesadahan Ca (mg/L)

9,4 mL x 0,01 x 1000 x 40


25 mL
3760
=
25
= 150,4 ppm
=

x 1

Kesadahan totsl Ca
Kesadahan total Ca

148,8 ppm + 148,8 ppm + 150,4 ppm


3
448 ppm
=
3
= 149,3 ppm
=

Kesadahan Mg
Kesadahan Mg (mg/L)

B x C x 1000 x Ar Mg
Volume sampel (mL)

x Pengenceran

Volume 1 = 8,2 mL
Kesadahan Mg (mg/L)

8,2 mL x 0,01 x 1000 x 24


25 mL
1968
=
25
=

x 1

= 78,72 ppm
Volume 2 = 8,3 mL
Kesadahan Mg (mg/L)

8,3 mL x 0,01 x 1000 x 24


25 mL
1968
=
25
= 79,68 ppm
=

x 1

Volume 3 = 8,5 mL
Kesadahan Mg (mg/L)

8,5 mL x 0,01 x 1000 x 24


25 mL
2040
=
25
= 81,6 ppm
=

x 1

Kesadahan totsl Mg
Kesadahan total Mg

78,72 ppm + 79,68 ppm + 81,6 ppm


3
240 ppm
=
3
= 80 ppm
=

Kesadahan total akhir


Kesadahan total akhir

=
=
=

Kesadahan Ca + Kesadahan Mg
149,3 ppm + 80 ppm
229,3 ppm

Anda mungkin juga menyukai