Li
Na
K
Rb
Cs
Litium
terutama
diperoleh
sebagai
mineral
Kelimp
ahan relatif
35
7
8
23
46
silikat,
spodumene,
223
88
Ac
99%
Ra
B. EKSTRAKSI LOGAM
4
2
He
223
Waktu paruh
87
Fr
21 menit
0
1
Li
Na
K
Rb
Cs
Radius ionic M+
(Ao)
0,76
1,02
1,38
1,52
1,67
Densitas
(g cm-1)
0,54
0,97
0,86
1,53
1,90
G. ENERGI IONISASI
Energi ionisasi unsur golongan IA selalu lebih rendah dalam tiap periode.
Atomnya sangat besar sehingga elektron terluar terikat sangat lemah yang
berdampak pada rendahnya energy ionisasi. Data energy ioisasi tertera dalam
Tabel 3 Energi ionsasi.
Tabel 4 Energi ionsasi.
Energi ionisasi
pertama
(kJ/mol)
520, 1
495,7
418,6
402,9
375,6
Li
Na
K
Rb
Cs
Elektronegatifvitas Pauling
1,0
0,9
0,8
Rb
0,8
Cs
0,7
ikatan dan
bergantung dari kekuatan ikatan yang terbentuk serta ukuran atom dan sifat
penyebaran elektron berikatan terluar. Ukuran litium hingga sesium makin besar
sehingga EK menurun dan berkibat kelunakan logam makin meningkat.
Tabel 6 Energi kohesif (EK)
Li
EK (kJ/mol)
161
Na
108
90
Rb
82
Cs
78
Na
98
881
63
766
Rb
39
688
Cs
28,5
705
merah tua
Panjang gelombang
(nm)
670,8
Bilangan gelombang
(cm-1)
14908
Na
kuning
589,2
16972
lilac
766,5
13046
Rb
merah ungu
780,0
12821
Cs
biru
455,5
21954
L. WARNA SENYAWA
Warna timbul karena energi diserap atau dipancarkan dalam transisi
elektron yang menghasilkan panjang gelombang pada daerah tampak. Ion-ion
logam golongan I A semuanya mempunyai konfiguarsi elektron seperti gas mulia,
yang
semua
elektronnya
berpasangan.
Untuk
mempromosikan
elektron
untuk
memecahkan
kulit
elektron
dan
sejumlah
energi
untuk
mempromosikan elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi. Oleh karena itu
tidak ada transisi elektron yang sesuai sehingga senyawa-senyawanya tidak
berwarna.
Sedikit transisi dapat terjadi dengan melibatkan energi yang tinggi, yang
lebih tampak dalam daerah ultraviolet daripada daerah tampak. Akibatnya tidak
dapat ditangkap oleh mata manusia. Ada beberapa senyawa golongan I A yang
berwarna. Namun warna ini disebabkan oleh warna anionnya, sebagai contoh:
Natrium Kromat (NaCrO4) berwarna kuning, Kalium Dikromat (K 2Cr2O7)
berwarna orange dan Kalium Permanganat (KMnO4) berwarna ungu tua.
M. SIFAT-SIFAT KIMIA
1. Reaksi dengan air
Semua logam golongan I A berekasi dengan air membentuk hidroksida dan
melepas hidrogen. Reaksi makin hebat dari atas ke bawah. Litium bereaksi
lambat, natrium meleleh pada permukaan air dan mungkin dapat mengeluarkan
api, sementara kalium meleleh dan selalu mengaluarkan api.
2 Li + 2H2O 2LiOH + H2
2 Na + 2H2O 2NaOH + H2
2 K + 2H2O 2KOH
+ H2
Potensial elektroda standar (Eo) Li+/Li = -3,05 volt, Na+/Na = -2,71 volt,
K+/K = -2,93 volt, Rb+/Rb = -2,92 volt, dan Cs+/Cs = -2,92 volt. Litium memiliki
Eo paling negative sehingga memiliki energi hidrasi tinggi. Hubungan Eo dan
energy bebas Gibbs (G) dinyatakan dalam rumus berikut:
G = -nFEo
dengan n adalah jumlah elektron yang dilepas, F adalah tetapan Faraday. Reaksi
Li+ + e Li memiliki harga Eo paling negatif sehingga menghasilkan G paling
positif. Ini artinya reaksi tidak mungkin terjadi. Tetapi reaksi sebaliknya, LiLi+
+ e memiliki harga negatif yang besar untuk G, sehingga ketika bereaksi dengan
air, litium akan melepas energi paling besar daripada logam lainnya dalam
golongan IA. Berdasarkan fakta ini, menjadi aneh jika litium bereaksi lambat
dengan air. Kejanggalan ini akan lebih jelas diterangkan berdasarkan teori kinetik
daripada termodinamika. Kalium memiliki titik leleh rendah, dan panas reaksinya
cukup untuk membuat logam ini meleleh atau menguap. Lelehan logam ini akan
menyebar dan menyentuh lebih banyak luas permukaan air, sehingga reaksi lebih
cepat, melepas panas lebih banyak dan mengeluarkan api.
Natrium hidroksida sering disebut soda kaustik, sedangkan kalium
hidroksida sering dikenal sebagai kalium kaustik, karena keduanya bersifat
korosif (sebagai contoh pada bahan gelas atau kaca dan pada kulit). Alkali kaustik
ini terkenal sebagai basa paling kuat dalam pelarut air. Hidroksida Na, K dan Cs
sangat larut dalam air, tetapi LiOH lebih sedikit larut.
Tabel 10 Kelarutan hidroksida golongan IA
Unsur
Li
Na
108,3 (25oC)
112,8 (25oC)
Rb
197,6 (30oC)
Cs
385,6 (15oC)
Basa-basa ini bereaksi dengan asam membentuk garam dan air dan
biasanya digunakan untuk penetralan.
NaOH + HCl NaCl + H2O
Basa-basa ini juga bereaksi dengan CO2, yang ada di udara, membentuk
karbonat. LiOH digunakan menyerap karbon dioksida di ruangan tertutup seperti
poterkapsul (menurunkan berat).
NaOH + CO2 Na2CO3 + H2O
Basa-basa ini juga bereaksi dengan oksida-oksida ampoter, seperti dengan
Al2O3 membentuk aluminat, dengan SiO2 (atau gelas) membentuk silicat, dengan
SnO2 membentuk stannat, dan dengan ZnO membentuk zinkat.
Basa-basa ini melepaskan amonia dari garam amonium dan dari kompleks
koordinasi.
NaOH + NH3Cl NH3 + NaCl + H2O
NaOH + 2[Co(NH3)6]Cl3 12NH3 + Co2O3 + NaCl + H2O
Heksaamin
Kobal (III) klorida
NaOH bereaksi dengan H2S membentuk sulpida S2- dan hidrogen sulpida
SH-.
NaOH + H2S NaSH Na2S
Hidroksida bereaksi dengan alkohol membentuk alkoksida.
NaOH + EtOH NaOEt + H2O
2. Reaksi dengan udara
Semua logam golongan IA terbakar di udara membentuk oksida. Jenis
oksida yang terbentuk bergantung pada jenis logamnya Secara kimia unsur-unsur
golongan IA sangat reaktif, cepat timbul bercak (noda) ketika berada dalam udara
kering. Litium membentuk monoksida Li2O (dan beberapa peroksida Li2O2).
Natrium membentuk peroksida Na2O2 (dan beberapa monoksida Na2O). Logam
golongan IA lainnya dapat membentuk superoksida bertipe MO2. Kelima logam
golongan IA dapat diinduksi membentuk normal oksida, peroksida atau
superoksida dengan cara melarutkan logam dalam ammonia cair dan meniupkan
sejumlah oksigen.
Monoksida adalah ionik, misalnya 2Li+ dan O2-. Li2O dan Na2O murni
merupakan padatan putih sebagaimana diharapkan tetapi aneh bahwa K2O
berwarna kuning pucat, Rb2O berwarna kuning cerah dan Cs2O berwarna oren.
Oksida logam biasanya bersifat basa. Oksida M2O merupakan jenis oksida basa
yang kuat dan bereaksi dengan air membentuk basa kuat.
Li2O + H2O 2LiOH
Na2O + H2O 2NaOH
K2O + H2O 2KOH
Struktur Kristal Li2O, Na2O dan K2O merupakan struktur anti-fluorit.
Struktur anti-fluorit mirip dengan fluorit CaF 2, namun posisi ion positif dan
negatif bertukar. Artinya, Li+ mengisi posisi yang ditempati F- dan O2- mengisi
posisi yang ditempati Ca2+. Cs2O memiliki struktur anti CdCl2.
3. Reaksi dengan nitrogen
Hanya unsur litium yang bereaksi dengan nitrogen membentuk suatu
nitrida. Litium nitrida merupakan senyawa ion (3Li+ dan N3-) dan berwarna merah
delima. Ada dua reaksi nitrida yang menarik. Pertama, pemanasan pada suhu
tinggi akan menguraikan nitrida ini menjadi unsur-unsurnya. Kedua, nitride ini
bereaksi dengan air membentuk amonia.
2Li3N
panas
6Li + N2
terhidrasinya
lebih
kecil, maka
pergerakannya menjadi lebih cepat dan daya hantar arus listriknya menjadi lebih
besar.
Tabel 11 Data terkait ion terhidrasi logam golongan IA
dari empat atom oksigen dari empat molekul air disumbangkan kepada ion logam.
Menurut teori VSEPR, empat pasang elektron ini akan membentuk struktur
tetrahedral. Menurut teori ikatan valensi, satu orbital 2s dan tiga orbtal 2p
membentuk empat orbital hibrida sp3 yang terisi oleh pasangan elektron bebas
dari atom oksigen.
sedikit sedang energi hidrasi turun lebih banyak. Sebagai contoh, penurunan
energi kisi dari NaCl ke KCl sebesar 67 kJ/mol, sementara penurunan energi
hidrasi dari Na+ ke K+ sebesar 76 kJ/mol, sehingga NaCl lebih larut daripada
KCl. Perkecualian untuk garam fluorida dan karbonat dari logam golongan IA,
bahwa penurunan energi kisi lebih cepat daripada penurunan energi hidrasi dari
atas ke bawah dalam satu golongan. Oleh karena itu, NaF kurang larut daripada
KF.
Gambar 4 Kelarutan terkait energy kisi dan hidrasi. (a) padatan larut,
(b) padatan tidak larut
O. LARUTAN LOGAM GOLONGAN IA DALAM AMONIA CAIR
Logam-logam alkali bereaksi dengan ammonia cair (dengan kehadiran
pengotor atau katalis seperti Fe) membentuk amida logam dan hidrogen.
M + NH3 MNH2 + H2
Jika pengotor atau katalis tidak ada, maka logam alkali dapat melarut
secara langsung dalam amonia cair yang konsentrasinya sangat tinggi. Logam-
ini
mengandung
ion
karbida
(CC)2-
atau
hidridokarbida (CC-H)-. Reaksi penting dari karbida ini adalah jika bereaksi
dengan air maka terbentuk etuna (asetilina). Oleh karena itu, karbida-karbida ini
juga disebut asetilida.
Na2C2 + H2O NaOH + C2H2
S
S-
-S
SS
2NaHCO3
S. HIDRIDA
Logam-logam golongan IA bereaksi dengan hidrogen, membentuk hidrida
ion atau mirip garam, M+H-. Kereaktifan bereaksi dengan hidrogen ini menurun
dari litium ke sesium. Hidrida-hidrida ini mengandung ion H - (ini tidak umum,
karena biasanya hidrogen membentuk H+). Eksistensi ion H- ini dapat dibuktikan
dengan dihasilkannya gas hidrogen jika hidrida ini dielektrolisis.
Hidrida-hidrida ini bereaksi dengan air, melepas gas hidrogen. Hidrida
litium digunakan untuk tujuan militer dan untuk pengisi balon meteorologi.
LiH + H2O LiOH + H2
Litium juga membentuk hidrida kompleks, Li[AlH 4], yang disebut hidrida
aluminium litium. Li[AlH4] merupakan agen pereduksi yang ampuh. Li[AlH4]
dibuat dari hidrida litium dalam larutan eter.
4LiH + AlCl3 Li[AlH4] + 3LiCl
Hidrida aluminium litium adalah senyawa ion dan berbentuk tetrahedral.
Li[AlH4] merupakan agen pereduksi yang ampuh dan secara luas digunakan
dalam kimia organik, yakni mereduksi senyawa karbonil menjadi alcohol.
Li[AlH4] bereaksi keras dengan air sehingga digunakan untuk pelarut organik
kering secara absolut dan sebagai contoh adalah eter yang harus benar-benar
bersih dari air jika digunakan untuk merendam (menyimpan ) natrium. Li[AlH 4]
juga mereduksi beberapa senyawa anorganik.
BCl3 + Li[AlH4] B2H6 (diboran)
PCl3 + Li[AlH4] PH3 (pospin)
SiCl4 + Li[AlH4] SiH4 (silan)
Natrium tetrahidridoborat (natrium borohidrida), Na[BH4], merupakan
contoh kompleks hidrida lainnya. Kompleks ini merupakan senyawa ion yang
berisikan ion [BH4]-. Kompleks ini paling baik dibuat melalui pemanasan natrium
hidrida dengan trimetil borat.
230-270oC
4NaH + B(OCH3)3
Na[BH4]
+ 3NaOCH3
4. Na+ secara aktif dikeluarkan dari sel tetapi K + tidak. Transport ion ini kadangkadang disebut pompa natrium dan ini mencakup pengeluaran aktif Na+ dan
menghisap aktif K+. Analisis cairan di dalam dan di luar sel binatang
menunjukkan bahwa transport ion ini nyata terjadi. dalam sel binatang
konsentrasi ion K+ sekitar 0,15M dan konsentrasi ion Na+ sekitar 0,01M.
5. Dalam cairan tubuh (limpa dan darah) konsentrasi ion K+ sekitar 0,003M dan
konsentrasi ion Na+ sekitar 0,15M.
6. Transport ini memerlukan energi yg diperoleh dari hidrolisis ATP.
Diperkirakan hidrolisis satu molekul ATP menjadi ADP menghasilkan energi
yang cukup untuk memindahkan tiga ion Na+ keluar dari sel dan dua ion K+
serta satu ion H+ masuk ke dalam sel.
7. Perbedaan rasio Na+ dan K+ di dalam dan di luar sel menghasilkan potensial
listrik di antara sisi membran sel. Ini berguna untuk fungsi syaraf dan otot sel.
8. Gerakan glukosa masuk ke dalam sel bersama-sama dengan ion Na+. Ini
disebabkan oleh gradien konsentrasi yg tinggi. Selanjutnya ion Na+ harus
dikeluarkan dari sel. Gerakan asam-asam amino juga demikian.
9. Ion K+ dalam sel berguna untuk metabolisme glukosa, sintesis protein, dan
aktivasi beberapa enzim.
PERTANYAAN:
1. Berikan beberapa alasan, mengapa logam-logam golongan IA sulit
diekstraksi?
2. Na2SO4 sebagaimana tersebut dalam teks di atas, dapat diperoleh dari produk
samping pabrik pembuatan HCl dan dari proses netralisasi menggunakan
H2SO4. Jelaskan alasannya!
3. Berika dua contoh kegunaan logam-logam golongan IA atau senyawanya dan
berikan alasan mengapa digunakan untuk hal tersebut?
4. Jelaskan, mengapa logam-logam golongan IA dalam tiap periodenya:
a. Bervalensi satu?
b. Ionnya besar?
c. Agen pereduksi yang kuat?
d. Sedikit membentuk senyawa kompleks?
e. Memiliki energi ionisasi rendah?
f. Densitas rendah?
5. Mengapa logam-logam golongan IA bersifat lunak memiliki titik didih dan
titik leleh rendah?
6. Ion litium merupakan ion yang paling kecil dalam golongan IA. Diharapkan
ion litium memiliki mobilitas paling besar sehingga memiliki daya hantar
arus listrik yang paling besar. Tetapi faktanya berkebalikan, larutan sesium
paling besar daya hantarnya. Mengapa demikian?.
7. Jari-jari atom litium adalah 1,23 Ao. ketika electron terluar 2s dilepaskan, jarijari ion Li+ menjadi 0,76 Ao. Anggaplah bahwa perbedaan jari-jari ini terkait
dengan ruang yang ditempati elektron 2s. Hitung persentase volume atom
lithium yang ditempati elektron valensi tunggal. Apakah asumsi ini bisa
diterima? Mengapa jari-jarinya mengalami penurunan begitu drastis?
8. NaCl tidak berwarna, tetapi Na2CrO4 berwarna kuning. Mengapa demikian?
9. KBr kurang larut daripada NaBr, tetapi K2CO3 lebih larut daripada Na2CO3.
Mengapa demikian?
10. Senyawa LiH mengandung ions Li+ dan H-. Manakah yang lebih besar, ions
Li+ atau H-, mengapa?
11. Berikan persamaan reaksi antara natrium dan:
a. H2O
b. H2
c. N2
d. karbon