Anda di halaman 1dari 22

Nama : Alvira Melinda

NPM : 2013023030

Kelas : 4B

Mata Kuliah : Kimia Unsur

LKM 2 GOLONGAN II A

1. Uraikan bagaimana sumber unsur dan kelimpahan unsur-unsur logam alkali tanah
Jawab :
Unsur-unsur golongan IIA disebut juga alkali tanah sebab unsur-unsur tersebut bersifat
basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah. Logam alkali tanah umumnya reaktif,
tetapi kurang reaktif jika dibandingkan dengan logam alkali.

Di alam unsur-unsur alkali tanah terdapat dalam bentuk senyawa. Magnesium


dan kalsium terdapat dalam batuan silikat dan aluminosilikat sebagai kationiknya. Oleh
karena kation-kation dalam silikat itu larut dalam air dan terbawa oleh air hujan ke laut
maka ion-ion Ca2+ dan Mg2+ banyak ditemukan di laut, terutama pada kulit kerang
sebagai CaCO3. Kulit kerang dan hewan laut lainnya yang mati berakumulasi membentuk
deposit batu kapur. Magnesium dalam air laut bereaksi dengan sedimen kalsium karbonat
menjadi dolomit, CaCO3.MgCO3.
Mineral utama berilium adalah beril, Be3Al2(SiO3)6, mutiara dari jenis aquamarin
(biru terang), dan emerald (hijau tua). Stronsium terdapat dalam celestit, SrSO4, dan
stronsianat, SrCO3. Barium ditemukan dalam barit, BaSO4, dan iterit, BaCO3. Radium
terdapat dalam jumlah kecil pada bijih uranium, sebagai unsur radioaktif.

2. Uraikan bagaimana cara isolasi dan/atau produksi unsur-unsur tersebut dari sumbernya
Jawab :
Logam-logam alkali tanah diproduksi melalui proses elektrolisis lelehan garam halida
(biasanya klorida) atau melalui reduksi halida atau oksida. Magnesium diproduksi
melalui elektrolisis lelehan MgCl2. Air laut mengandung sumber ion Mg2+ yang tidak
pernah habis. Rumah tiram yang banyak terdapat di laut mengandung kalsium karbonat
sebagai sumber kalsium.

Gambar 5.3 oleh karena garam-garam alkali tanah menghasilkan nyala beraneka warna,
sering dipakai sebagai bahan untuk membuat kembang api. Pembuatan logam magnesium
dari air laut telah dikembangkan oleh berbagai industri kimia seperti ditunjukkan pada
Gambar 5.6.
Jika rumah tiram dipanaskan, CaCO3 terurai membentuk oksida :
CaCO3(s)⎯ Δ→CaO(s) + CO2(g)
Penambahan CaO ke dalam air laut dapat mengendapkan magnesium menjadi
hidroksidanya: Mg2+(aq) + CaO(s) + H2O(l)→ Mg(OH)2(s) + Ca2+(aq)
Selanjutnya, Mg(OH)2 disaring dan diolah dengan asam klorida menjadi magnesium
klorida. Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l)

Setelah kering, garam MgCl2 dilelehkan dan dielektrolisis :

MgCl2(l) ⎯ Elektrolisis 1.700° → Mg(l) + Cl2(g)

Magnesium dapat juga diperoleh dari penguraian magnesit dan dolomit membentuk
MgO. Kemudian, direduksi dengan ferosilikon (paduan besi dan silikon). Logam
magnesium banyak digunakan sebagai paduan dengan aluminium, bertujuan untuk
meningkatkan kekerasan dan daya tahan terhadap korosi. Oleh karena massa jenis paduan
Mg–Al ringan maka paduan tersebut sering digunakan untuk membuat kerangka pesawat
terbang atau beberapa bagian kendaraan. Sejumlah kecil magnesium digunakan sebagai
reduktor untuk membuat logam lain, seperti berilium dan uranium. Lampu blitz pada
kamera analog menggunakan kawat magnesium berisi gas oksigen menghasilkan kilat
cahaya putih ketika logam tersebut terbakar.

2Mg(s) + O2(g) → 2MgO(s) + Cahaya


Kalsium dibuat melalui elektrolisis lelehan CaCl2, juga dapat dibuat melalui reduksi CaO
oleh aluminium dalam udara vakum. Kalsium yang dihasilkan dalam bentuk uap sehingga
dapat dipisahkan.

3CaO(s) + 2Al(l) ⎯ 1.200° ⎯→3Ca(g) + Al2O3(s)


Jika logam kalsium dipadukan dengan timbel akan menghasilkan paduan yang cukup keras,
digunakan sebagai elektrode pada accu. Elektrode ini tahan terhadap elektrolisis air selama
proses isi-ulang, sehingga accu dapat diperbarui. Kalsium juga digunakan sebagai zat
pereduksi dalam pembuatan beberapa logam yang kurang umum, seperti thorium.

ThO2(s) + 2Ca(l)⎯ 1.000° ⎯→Th(s) + 2CaO(s)


Berilium diperoleh dari elektrolisis berilium klorida, BeCl2. Natrium klorida ditambahkan
untuk meningkatkan daya hantar listrik lelehan BeCl2. Selain itu, berilium juga dapat dibuat
melalui reduksi garam fluoridanya oleh logam magnesium.

BeF2(l) + Mg(l)⎯ 950°C →MgF2(l) + Be(s)


Berilium merupakan logam mahal. Ini disebabkan manfaatnya tinggi. Jika sejumlah kecil
tembaga ditambahkan ke dalam berilium, akan menghasilkan paduan yang kerasnya sama
dengan baja. Adapun, barium dihasilkan melalui reduksi oksidanya oleh aluminium.
Walaupun stronsium sangat sedikit digunakan secara komersial, stronsium dapat diproduksi
melalui proses yang serupa.

Mineral kalsium karbonat dan kulit kerang adalah sumber komersial sangat murah dan
melimpah di alam. Jika dipanaskan hingga 900°C, karbonat terurai melepaskan karbon
dioksida dan menghasilkan kalsium oksida, yang secara komersial dikenal sebagai kapur
tohor. Kapur tohor digunakan pada pembuatan baja. Penambahan zat tersebut ke dalam
lelehan besi yang mengandung silikat akan bereaksi dengan silikat membentuk ampas yang
mengapung pada permukaan lelehan besi. Reaksinya tergolong asam-basa Lewis:
CaO(s) + SiO2(s) →CaSiO3(l)

Oksida basa oksida asam ampas kalsium silikat Kalsium hidroksida, Ca(OH)2 digunakan
sebagai bahan pengisi pada pembuatan kertas, dan untuk membuat gigi buatan bersama-
sama senyawa fluorin. Senyawa CaO dan Ca(OH)2 digunakan untuk melunakkan air sadah.
Jika air sadah yang mengandung Ca(HCO3)2 diolah dengan Ca(OH)2, semua ion kalsium
diendapkan sebagai kalsium karbonat.
Ca2+(aq) + 2HCO3(aq) + Ca(OH)2(aq) →2CaCO3(s)+ 2H2O(l)

Senyawa MgCO3 jika dipanaskan di atas 1.400°C, akan menjadi MgO yang bersifat agak
inert. MgO digunakan untuk membuat bata tahan api (tungku pirolisis). Jika MgO dibuat
pada suhu lebih sekitar 700°C, akan diperoleh serbuk oksida yang larut dalam asam dan
digunakan sebagai aditif makanan hewan, merupakan sumber ion Mg2+ dalam nutrien.
Senyawa penting dari barium adalah BaSO4. Senyawa ini digunakan pada penggilingan
minyak dalam bentuk bubur, berfungsi sebagai perekat gurdi penggilingan. BaSO4 juga
tidak dapat di tembus sinar-X sehingga senyawa ini digunakan untuk diagnosa sinar-X
(Gambar 3.25).
Senyawa barium yang larut dalam air tidak dapat digunakan sebab bersifat racun, tetapi
suspensi BaSO4 yang terdapat sebagai ion barium, racunnya dapat diabaikan.

3. Uraikan terkait sifat fisik dan kecenderungannya dalam satu golongan serta
uraikan penjelasan bila dijumpai adanya anomaly

Jawab :
Sifat fisik dan kecenderungan unsur logam alkali tanah

Karakteristik 4Be 12 Mg 20 Ca 38 Sr 56 Ba 88 Ra

Jari-jari atom 112 160 197 215 224 -


(logam) , pm

Jari- jari ion 27 72 100 126 142 148


M2+/pm

Titik Leleh (0K) 1560 923 1115 1040 1000 973

Titik didih (0K) 3040 1380 1757 1657 1913 1413

Energi ionisasi 899,5 737.7 589.8 549.5 502,8 509.3


/kJ .mol-1

Kelektronegatifan 1,5 1,2 1,0 1,0 0,9

Afinitas -50 -40 -30 -30 -30 -30

Elektron/kJ mol-1

Densitas, g/cm-3 1,85 1,74 1,54 2,58 3,65 5,5


(200 C)

Potensial -1,85 -2,37 -2,87 -2,90 -2,91 -2,82


elektroda
standard E, Va

a. Jari-jari atom

Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari atom pada logam alkali tanah bertambah dengan
bertambahnya nomor atom. Hal ini dikarenakan semakin besar nomor atom, ukuran atom semakin
besar dan jarak antara inti atom dengan elektron terluar semakin jauh. Semakin bertambah jari-jari
atom maka daya tarik inti dengan elektron terluar semakin lemah dan energi ionisasi semakin kecil,
maka semakin mudah melepaskan elektron dan mengalami oksidasi. Oleh karena itu potensial
reduksi standarnya semakin kecil dari atas ke bawah.
b. Jari-jari ion
Jari-jari ion pada logam alkali tanah dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar. Kation
lebih kecil dari atom netral karena pelepasan satu elektron atau lebih akan mengurangi elektron
untuk saling tolak menolak tetapi muatan inti tetap sama sehingga awan elektron mengerut.

c. Energi ionisasi
Logam alkali tanah memiliki energi ionisasi terendah kedua pada periode masing-masing dalam
tabel periodik karena muatan inti efektif mereka yang rendah dan kemampuan untuk mencapai
konfigurasi kelopak terluar penuh dengan kehilangan hanya dua elektron.

d. Keelektronegativan
Keelektronegatifan logam alkali tanah pada umumnya dari atas ke bawah semakin kecil, namun
lebih besar jika dibandingkan dengan keelektronegatifan logam alkali seperiode. Hal ini karena
dalam 1 golongan dari atas ke bawah jari-jari semakin besar sehingga energi yang dibutuhkan
untuk melepaskan elektron semakin kecil jadi atom cenderung untuk melepaskan elektron.

e. Afinitas elektron
Afinitas elektron dari unsur golongan 2A lebih rendah dari pada unsur golongan 1A. Sebuah elektron
yang ditambahkan ke unsur golongan 2A harus berakhir dalam orbital np berenergi lebih tinggi, di
mana ia secara efektif dilindungi oleh elektron ns² dan karena itu mengalami tarikan yang lebih
lemah terhadap inti.

f. Densitas
Densitas logam-logam alkali tanah lebih besar daripada densitas air (1 g/cm3) sehingga logam-logam
alkali tanah tidak mengapung di permukaan air. Densitas logam alkali tanah semakin besar dengan
naiknya nomor atom kecuali kalsium.

g. Potensial elektroda
Potensial elektrode standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang rendah (negatif). Potensial
elektroda juga meningkat dari magnesium ke radium. potensial electrode Calcium(Ca), Stronsium
(Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra) tidak berbeda jauh atau hampir identik ,sedangkan Mg
menempati posisi tengah. akan tetapi berilium menunjukan penyimpangan karena potensial
elektrodanya relatif kecil dan elektropositifitasnya lebih rendah. Hal itu disebabkan energi ionisasi
berilium (tingkat pertama + tingkat kedua ) yang relatif besar.
h. Daya hantar listrik
Daya hantar listrik logam alkali tanah cenderung menurun dari atas ke bawah.

i. Kekerasan
Kekerasan logam alkali tanah logam alkali tanah cenderung lunak, kekerasan logam alkali
tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan ikatan antar ion menurun.

j. Warna nyala
Warna unsur logam alkali tanah seperti logam alkali, pancaran spectrum dari logam alkali tanah
dapat diobservasi dan dapat diuji dengan nyala api. Ketika dipanaskan, electron menyerap sejumlah
energi dari pemanasan sehingga mempunyai energi yang cukup untuk tereksitasi. Karena tidak
stabil, maka atom akan kembali ke keadaan dasar dengan memancarkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu sehingga menghasilkan warna yang berbeda-beda. Ca : Jingga-merah ; Sr
:Merah; Ba: Hijau. Berikut adalah gambar warna nyala api pada logam-logam alkali tanah.

Titik didih dan titik leleh unsur-unsur logam alkali tanah dari atas ke bawah cenderung bertambah.
Namun, pada Mg titik didih dan titik lelehnya lebih kecil daripada Ca seharusnya lebih besar
daripada Ca. Hal ini dapat dijelaskan dari susunan kristal pada logam-logam alkali tanah. Susunan
kisi kristal pada Be adalah hcp, Ca dan Sr adalah fcc , Ba adalah bcc, sedangkan Mg bentuk kisi
kristalnya adalah peralihan dari hcp ke fcc, sehingga energinya tinggi yang menyebabkannya tidak
stabil, maka ikatan logamnya lemah jadi mudah untuk diputuskan.

4. Uraikan terkait sifat kimia/reaktivitas unsur-unsur logam alkali tanah


terhadap.
Jawab :
a. Oksigen
Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan
oksigen. Oksida Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi
lapisan pelindung pada permukaan logam. Barium dapat membentuk
senyawa peroksida (BaO2).
2M(s) + O2(g) → 2MO(s)
b. Nitrogen
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan
senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga
dengan Alkali Tanah. Be berbentuk padatan dan mudah menguap.
3M(s) + N2(g)→ M3N2(s)

Unsur logam alkali tanah bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida.
Be tidak bereaksi secara langsung dengan Hidrogen.

c. Halogen
Dengan pemanasan, semua logam alkali tanah dapat bereaksi dengan oksigen
(O2) , nitrogen (N2), dan halogen. Halogen(X2) bereaksi di atas sekitar 600 ° C
untuk memberikan BeX2 tetapi chalcogens (S, Se, Te) bahkan membutuhkan
suhu yang lebih tinggi untuk membentuk

BeS.Mg bereaksi dengan halogen terutama jika lembab


membentuk MgX2. 2M(s) + O2 (g) → 2MO(s)

3M(s) + N2(g)→ M3N2(s)

M(s) + X2(g) → MX2(s) X = F, Cl, Br, I

d. Air

Berilium bereaksi dengan uap air, sedangkan Magnesium bereaksi sangat lambat
dengan air panas dengan membebaskan H2. Logam Kalsium, Stronsium, Barium,
dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. M(s) +
2H2O(l) → M(OH)2(aq) + H2(g).Dimana M : Unsur logam golongan alkali tanah
H2O tidak semuanya berfasa (l). Bergantung pada logam alkali tanah yang
bereaksi. Logam Ca, Sr dan Ba menunjukkan perilaku kimia yang
serupa,umumnya mirip, tetapi sedikit kurang reaktif dari pada, Na. Mereka
bereaksi dengan air dan asam membebaskan H2.
e. Asam dan Basa
Semua logam alkali tanah dapat bereaksi dengan asam kuat ( seperti HCl)
membentuk garam dan gas hidrogen. Reaksi logam alkali tanahdenganasam
makin hebat dari Be ke Ba.
M(s) + 2HCl(aq) → MCl2(aq) + H2 (g)
Logam alkali tanah tidak dapat bereaksi dengan basa kuat kecuali Be karena
oksidanya bersifat amfoter yaitu dapat bereaksi dengan asam kuat juga dapat
bereaksi dengan basa kuat.
Be(s) + 2NaOH (aq) → Na2BeO2(s) + H2(g)

5. Uraikan bagaimanakah kereaktivan logam alkali tanah bila dibandingkan


dengan logam alkali.
Jawab :
Logam-logam alkali tanah kurang reaktif atau kurang elektropositif dibandingkan
dengan logam alkali namun lebih reaktif dari logam-logam yang lain. Berilium
kurang reaktif dibandingkan litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan
terhadap natrium, dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari atom logam alkali
tanah lebih kecil sehingga energi energi ionisasi logam alkali tanah lebih besar.
Selain itu logam alkali tanah mempunyai dua elektron valensi (ns2) sehingga ikatan
antara atom-atom menjadi kuat

6. Uraikan terkait senyawa unsur-unsur logam alkali tanah

Jawab :

a. Hidrida

Unsur-unsur yang paling elektropositif, yakni logam alkali dan alkali


tanah, membentuk hidrida yang sangat bersifat ion, disebut hidrida
garam. Semua hdrida ionik berupa padatan putih dan terbentuk hanya
dengan logam yang sangat elektropositif , yaitu golongan alkali dan
alkali tanah kecuali Be dan Mg. Kristal ionik ini terdiri atas kation
logam dan anion hidrida, H-. Bukti adanya hidrida ini dapat dijumpai
pada elektrolisis litium hidrida dalam lelehan litium klorida. Hidrogen
mempunyai satu elektron dan cenderung menerima satu lagi dari atom
lain. Akibat, hidrogen dapat bereaksi dengan logam yang logam yang
reaktif yaitu Li, Na, K, Mg, dan Ca. membentuk senyawa hididra ionik,
contoh:

H2(g) + Ca(s) CaH2(s)

Kalium hibrida. Senyawa hidrida ionik sangatcenderung bereaksi


dengan air membentuk hidroksida yang bersifat basa, sambil
menghasilkan gas H2.

b. Halida

Semua logam alkali tanah dapat mengalami kombinasi langsung


dengan halogen membentuk halide MX2. Senyawa ini dapat pula
dihasilkan dengan mereaksikan logam atau karbonat dengan asam 18
halide. Berilium halide bersifat kovalen, higroskopis, dan
terhidrolisis karena udara lembab. Hampir semua garam fluorida
MF2 sukar larut dalam air, tetapi halida alkali tanah yang lain mudah
larut dalam air, dengan kelarutan makin rendah menurut urutan berat
otom. Semua halide alkali tana bersifat higroskopis. Semua golongan
2 halida biasanya ditemukan dalam bentuk terhidrasi, kecuali ion
berilium klorida. Kalsium klorida anhidrat memiliki afinitas yang
kuat seperti air itu digunakan sebagai agen pengeringan.

c. Oksigen

Semua unsur logam alkali tanah dapat menghasilkan oksida ionik


MO. Umumnya oksida logam-logam alkali tanah dibuat dengan
16dekomposisi termal garam karbonat, nitrat atau hidroksidanya.
Oksidaoksida logam alkali tanah umumnya bereaksi dengan air
(kecuali magnesium) membentuk hidroksidanya menurut persamaan
reaksi :
MO (s) + H2O (l) M(OH)2 (s) (M: Ca, Sr, Ba)

Berilium oksida berupa serbuk putih yang sukar larut dalam air,
tetapi mudah larut dalam asam membentuk garam dan mudah larut
dalam basa. Magnesium oksida bereaksi dengan air membentuk
magnesium hidroksida yang bersifat sebagai basa lemah. Oksida-
oksida kalsium, stronsium dan barium sangat mudah bereaksi dengan
air membentuk basa kuat. Sifat basa dari alkali tanah dari atas ke
bawah dalam satu golongan semakin kuat. Senyawa peroksida logam
alkali tanah dapat dibuat dengan mengalirkan udara melalui oksida
unsur tersebut pada temperatur tinggi. Semua logam alkali tanah
dapat membentuk peroksida kecuali berilium. Peroksida, MO2,
dikenal untuk semua elemen ini kecuali berilium, sebagai Be2 +
kation terlalu kecil untuk menampung anion peroksida.

d. Hidroksida

Kalsium, strontium dan barium oksida bereaksi dengan air untuk


membentuk hidroksida:

CaO (s) + H2O (l) → Ca(OH) 2 (s)

Kalsium hidroksida dikenal sebagai kapur mati. Hal ini larut dalam
air dan larutan alkali ringan yang dihasilkan dikenal sebagai air
kapur yang digunakan untuk menguji gas asam karbon dioksida.
Kelarutan hidroksida logam-logam alkali tanah dalam air semakin
besar dengan naiknya nomor atom dan hanya magnesium hidroksida
yang sukar larut dalam air.

e. Kompleks alkali

Unsur-unsur alkali tanah umumnya sukar membentuk senyawa


kompleks. Pembentukan senyawa kompleks akan lebih mudah
terjadi pada ion yang kecil dengan muatan ion yang tinggi dan
memiliki orbital kosong berenergi sesuai. Oleh karena itu, berilium
dapat membentuk berbagai senyawa kompleks sedangkan lainnya
sedikit senyawa kompleks. Berilium fluorida BeF2 mudah mengikat
tambahan ion fluorida membentuk kompleks BeF3- dan BeF42.

Sesuai dengan jumlah orbital yang sesuai yang dimiliki oleh berilium
maka unsur ini umumnya membentuk senyawa kompleks
tetrahedron. Dengan cara serupa, BaCl2D2 (D adalah eter, aldehida
atau keton) dan Be(H2O) 4 juga berbentuk tetrahedron. Senyawa
berilium lain yang stabil telah dikenal ,misalnya barium asetat
Be4O(CH3COOH)6 dan barium oksalat Be(C2O4)2. Senyawa
kompleks magnesium yang terpenting adalah klorofil, merupakan
pigmen yang memberikan warna hijau pada daun tanaman. Pigmen
ini dapat menghasilkan gula sebagai sumber energi pokok makhluk
hidup. Magnesium merupakan pusat cincin organik dasar yang
dikenal sebagai porfirin, memiliki empat hetero atom nitrogen yang
terikat pada magnesium. Kalsium dan unsur alkali tanah yang lain
hanya dapat membentuk kompleks dengan pengompleks kuat seperti
asetil aseton CH3COCH2COCH3 dan asam etilen diamin tetra asetat
EDTA (HOOCCH2)2 NCH2CH2N( CH2COOH)2.

7. Uraikan terkait kemiripan antara logam alkali tanah dan alkali tanah

Jawab :

Kemiripan Litium dengan Logam Akali-tanah (Kemiripan Sifat


Diagonal)Litium dalam banyak hal menunjukkan sifat yang berbeda
dengan anggota logam alkali lainnya tetapi justru lebih mirip dengan
logam alkali tanah sepertisifat-sifat berikut ini:

- Kekerasan litium terbesar dalam golongan alkali, mirip dengan


kekerasan logam alkalitanah.
- Mirip dengan logam alkali tanah tetapi berbeda dengan logam alkali karena
litium membentuk oksida ”normal”, Li2O, bukan dioksida (2-) atapun dioksida
(1).
- Litium adalah satu-satunya logam alkali yang membentuk se- nyawa nitirida
seperti halnya semua logamalkali tanah.
- Demikian juga litium adalah satu-satunya logam alkali yang membentuk
senyawa dikarbida(2-), Li2C2 yang sering disebut litium asetilida, seperti halnya
semua logam alkali tanah juga membentuk senyawa dikarbida(2-).
- Garam-garam litium dengan karbonat, fosfat, dan fluorida, mempunyai kelarutan
sangat rendah dalam air, sedangkan garam- garam alkali tanah dengan karbonat,
fosfat, dan fluorida, tak larut dalam air.
- Litium membentuk berbagai senyawa organometalik (senyawa dengan atom
logam terikat langsung dengan atom karbon organik) sama seperti logam
magnesium. Dalam banyak senyawa garam, litium dan magnesium
menunjukkan banyak kesamaannya termasuk sifat kovalensinya yang relatif
tinggi.

8. Uraikan bagaimana kelarutan garam-garam alkali tanah dalam air


Jawab:
a. Kalsium Karbonat (CaCO3)
Kaslium yang merupakan unsur tebanyak kelima di bumi, sangat banyak terdapat
sebagai kalsium karbonat dalam deposit masif kapur (chalk), gamping atau batu
kapur (limestone), dan marmer yang tersebar luas dimana-mana. Kapur juga
terbentuk dalam laut, terutama selama abad “Creatateous” kira-kira 135 juta tahun
yang lalu, yang berasal dari kerangka organisme laut yang tak terhitung jumlahnya.
Batu kapur terbentuk dalam laut ini, tetapi sebagi endapan sederhana karena
jumlahnya yang smakin besar sehingga berlebihan.
Persamaan reaksinya adalah :
Ca2+ (aq) + CO3 2- (aq) ⇌ CaCO3(s)

Marmer terbentuk sebagai akibat adanya kombinasi panas dan tekanan terhadap
deposit batu kapur yang terpendam jauh di dala kerak bumi yang mengakibatkan
batu kapur meleleh. Lelehan batu kapur ini menjadi dingin kembali karena
terdorong balik ke permukaan yang akhirnya memadat menjadi bentuk padatan
tebal yang disebut marmer. Kalsium karbonat yang sangat murni terdapat dalam
dua bentuk kristal yang berbeda yaitu kalsit dan “ iceland spar” (yang artinya tiang
kapal islandia). Kristal yang kedua ini lebih jarang dijumpai, namun kristal ini
beersifat unik dalam hal kemapuannya meneruskan dua bayangan dari suatu objek
yang diletakkan di bawahnya. Kedua bayangan ini muncul karena kristal ini
mempunyai dua indeks reafraksi atau indeks bias yang berbeda. Gua-gua kapur
tebentuk karean aliaran air hujan yang mengandung karbon dioksida menerobos
batu-batu kapur, dan melarutkan sebagian batu kapur ini serta membanya pergi
dalam aliaran air dengan meninggalkan rongga-rongga sebagi gua, emnurut
persamaan reaksi : CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l) Ca2+(aq) + 2HCO3-(aq)

Ion hodrogen karbonat bersifat sangat mudah terpolarisasi, oleh karena itu hanya
distabilkan oleh kation yang densitas muatannya rendah seperti natrium( densitas
muatannya 24 C mm-3), tetapi ion ini tidak distabilkan oleh ion kalsium yang
densitas muatannya tinggi yaitu 52 C mm-3. Dengan demikian, penguapan larutan
kalsium hidrogen karbonat mengakibatkan terbentuknya kembali padatan kalsium
karbonat, menurut persamaan reaksi: Ca(HCO3)(aq) CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)

b. Semen
Telah disadari kira-kira sejak 1500 BC, bahwa pasta dari campuran kalsium
hidroksida dan pasir (mortar) dapat dipakai untuk merekatkan batu bata atau batu-
batuan dalam konstruksi bangunan. Campuran material tersebut secara perlahan
mengikat karbopn dioksida dari udara dan mengubah kalsium hidroksida menjadi
padatan keras kalsium karbonat. Antara 100 BC hingga 400 AD, orang-orang
Romawi dengan semourna menggunakan mortar kapur (gamping) untuk mendidriak
bangunan-bangunan dan pipa-pipa saluran air., dan sampai sekarang produknya
banyak yang masih bertahan. Mereka juga membuat penemuan-penemuan yang
epnting yaitu bahwa campuran abu gunung berapi dengan mortar kapir “gamping”
memebrikan material yang juh lebih kuat. Material-material ini merupakan bahan
dasar pembuatan semen modern. Semen merupakan salah satu produk industri kimia
terbesar di duni. Semen dibuay dengan menggerus batu kapur dan serpi (alumino
silikat) bersama-sama lalu memans=askan campuran ini hinnga 1500oC. Reaksi kima
yang terjadi membebaskan karbon dioksda dan melelehkan sebagian kompoenen
memebentuk padatan gumpalan (bongkahan) yang disebut kerak-arang (clinker).
Kerak-arang ini kemudian digerus menjadi serbuk dan dicampurkan dengan sedikit
kalsium sulfat. Campuran ini dikenal sebagai semen portland. Susunan kimia semen
ini adalah 26% Ca2SiO4 (dikalsium silikat), 51% Ca3SiO5 (trikalsium silikat), dan
11% Ca3Al2O6 (trikalsium aluminat). Ketika air ditambahkan maka terjadi berbgai
reaksi hidrasi yang kompleks yang salah satu tipe reaksinya adalah :
Ca2SiO4(s) + 4H2O(l) CaSi2O7.3H2O(s) + Ca(OH)2(s)

Silikat trihidrat yang disebut gel tobermorit membentuk kristal kuat yang merekatkan
ikatan-iktana kuat silikon-oksigen dengan pasir dan agreagat kerikir (batu-batu kecil)
yang dicampurkan pada semen. Karena produk lain dalam reaksi tersebut adalah kalsium
hidroksida, csmpuran ini harus diperlakukan sebagai material korosf ketika mengeras.

c. Kalsium Klorida
Kalsium klorida anhidrat bersifat higroskospik, mudah meneyerp uap air, dan oleh karena
itu sering dipakai sebagai bahan pengering di laboratorium kimia. Reaksi pembentukan
heksahidrat, CaCl2.6H2O, dapat dipakai untuk melelehkan es menurut dua cara. Pertama
reaksinya dengan air sangat eksortemik, dan kedua, kalsium klorida membentuk
campuran yang membeku yang berakibat baayak mereduksi titik leleh. Kelarutan kalsium
klorida dalam air sangat besar, dan larutan dengan konsentrasi 30 % massa kalsium
klorida dapat bertahan sebagai cairan hingga temperatur -55oC, sangat jauh lebih rendah
daripada temperatut -18oC yang dihasilkan oleh larutan natrium klorida. Salah satu
keuntungan penggunaan kalsium klorida adalah bahwa ion kalsium kurang merusak
tanaman dibanding dengan ion natrium. Larutan kalsium klorida pekat bersifat seperti
lem yang tersa sangat lengket dan sifat ini dapat diaplikasikan untuk menangkap debu
pada permukaan jalan yang tidak diperkekas.

d. Magnesium Sulfat dan Kalsium


Sulfat Magnesium sulfat dijumpai sebagai heptahidrat, MgSO4.7H2O, pada mulanya
diberi nama garam Espom, yaitu nama suatu kota di Inggris tempat garam tersebut
pertama kali ditemukan. Seperti garam magnesium yang lain, magnesium sulfat bersifat
laksatif (efek memperlancar). Kalsium sulfat terdapat sebagai dihidrat, CaSO4.2H2O,
dikenal sebagai gipsum. Deposit mineral murni gipsum dengan densitas sangat tinggi
disebut alabaster, dan telah digunakan untuk keperluan seni pahat. Jika dipanaskan
100oC tebentuk hemihidrat, plester (gips Paris), menurut persamaan reaksi:
CaSO4.2H2O (s) CaSO4.1/2 H2O(s) + 1½H2O (l)

Padatan serbuk putih ini bereaksi dengan air secara perlahan memebentuk jarum jarum
yang bersambungan dari kristal kalsium sulfat dihidrat yang sangat kuat-keras digunakan
sebagai plester (pembalut). Biasanya bahan ini lebih dikenal sebagai pembalut gipsum.
Salah saatu manfaat utama gipsum adalah penggunaannya sebagai dinding tembok atau
penyekat ruangan tahan api. Gipsum tidak bisa terbakar dan dapat diproduksi dengan
biaya murah. Gipsum lebih disukai daeripada kapur karena sifat reaksi dehidrasi gipsum
yang menghasasilkan hemihidrat tersebut. Reaksi ini akan terajdi dengan adanya api
(kebakaran). Oleh karena reaksinya bersifat endotermik ( hingga 446 kJ/mol), maka jiak
terjadi kebakaran gypsum ini akan menyerap energi dari api. Selain itu, setiap mol air
yang dihasilkan akan menyerap energi sebesar entalpi penguapan ( 44 kJ/mol) untuk
mengubahnya menjadi gas atau uap air, dan gas uap air ini akan mencegah konsumsi
oksigen oleh api sehingga kebakaran lanjut dapat dihambat.

e. Kalsium karbida ( CaC2)


Kalsium dengan karbon membentuk senyawa yang sangat penting dalam industri yaitu
kalsium karbida. Walaupun disebut karbida, senyawa ini tidak mengandung ion karbida C2 2-
, yang umumnya disebut asetillida. Senyawa ini mengadopsi struktur NaCl, yaitu semua ion
dikarbia (2- ) menempati posisi anion (seperti halnya Cl- ) dan semua ion kalsium menempati
posisi kation (seperti halnya Na+ ) dalam struktur NaCl. Kalsium karbida dibuat dengan
memanaskan karbon (kokas) dan kalsium oksida pada temperatur 2000oC dalam tanur listrik
menurut persamaan reaksi : CaO (s) + 3C (s) CaC2 (s) + CO (g)

Penggunaan utama dikarbida ini adalah untuk memproduksi etuna (asetilina) yang
dipergunakan pada pengelasan, menurut persamaan reaksi:
CaC2 (s) + H2O (l) Ca(OH)2 (s) + C2H2 (g)
Sejarahnya, lampu-lampu penambang menggunakan pembakaran gas etuna yang diperoleh
dari reaksi karbida dengan air. Para penjelajah gua-gua masih sering menggunakan lampu
karbida-air. Ini karena dapat menhasilkan cahaya terang. Reaksi dengan dioksigen bersifat
sangat eksotermik ( sehingga dapat dimanfaatkan pada proses pengelasan), menurut
persamaan reaksi :
2C2H2 (g) + 5O2 (g) 4CO2 (g) + H2O (g) + kalor

Reaksi penting yang lainnya adalah denga gas nitrogen. Pada pemanasan sangat tinggi (
1100oC) dalam tanur listrik terjadi pemutusan ikatan ganda tiga dinitrogen membentuk
senyawa kalsium siaimida menurut persamaan reaksi :
CaC2(s) + N2(g) CaCN2(s) + C (s)

Ion sianamida, [N=C=N]2, bersifat isoelektronik dengan karbon dioksida dan juag
mempunyai bentuk molekul yang sama yaitu linear. Kalsium sianimida merupakan bahan
dasar untuk pembuatan berbagai senyawa organik, termasuk plastik melamin. Senyawa ini
juga dapat digunakan untuk pupuk karena reaksinya dengan air akan dibebaskan nitrogen
secara perlahan menurut persamaan reaksi:
CaCN2(s) + H2O(l) CaCO3(s) + 2NH3(g)

9. Uraikan terkait fenomena:


a. Air sadah
Jawab:

Air sadah adalah air yang mengandung banyak ion logam alkali tanah, terutama
Mg2+ dan Ca2+. Ion ini berasal dari mineral yg terdapat dalam batuan,
umumnya sih Batu Kapur(CaCO3) Artinya, air sadah ini umumnya terdapat di
lingkungan karst/gua, salah satu penyebab utama air sadah adalah Kalsium
Hidrogenkarbonat [Ca(HCO3)2]. Senyawa ini terbentuk akibat air hujan yang
meresap ke Batu Kapur. CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l) → Ca(HCO3)2(aq)
 Kesadahan Sementara
Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO3- ), atau
boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau
magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa
tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan
pemanasan air, dimana HCO3- terurai menjadi CO32- sehingga air tersebut terbebas dari ion
Ca2+ dan atau Mg2+.
Reaksi penghilangan air sadah sementara yaitu:
Ca(HCO3)(aq) → CaCO3(s) + H2O(l) + CO2 (g)
 Kesadahan Permanen

Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion
bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa
yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat
(Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4),

magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan


magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung
senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya
tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan
air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu
dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi
yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3(aq) atau K2CO3(aq).
Reaksi penghilangan air sadah permanen yaitu: CaCl2(aq) + Na2CO3(aq) →
CaCO3(s) + 2NaCl(aq)

Mg(NO3)2 + K2CO3 → MgCO3(s) + 2KNO3(aq)

b. Pembentukan stalagtit dan stalagmit pada gua kapur


Jawab:
Gua biasanya terkenal sebagai kawasan batu kapur akibat air hujan di dalamnya
terkandung gas karbon dioksida (CO2) yang kemudian diserap dari atmosfer.
Kandungan utama batu kapur yaitu kalsiumkarbonat (CaCO3) larut dengan asam,
khususnya asam yangmengandung CO2. Reaksi kimianya adalah sebagai berikut:

CaCO3(s) + H2O (l) + CO2 (aq) ↔ Ca2+ (aq) +2HCO3– (aq)


Reaksi tersebut merupakan reaksi kesetimbangan. Reaksi tersebut
termasuk reaksi bolak-balik yang berarti air yang mengandung senyawa
asam CO2 akan melarutkan karbonat menjadi kalsium dan bikarbonat.
Sebaliknya, reaksi dari kanan ke kiri akan kembali menghasilkan kalsium
karbonat.
Pembentukan stalaktit terjadi saat air yang mengandung kalsium karbonat
menguap secara terus-menerus mengakibatkan jumlah CaCO3 berkurang
sehingga mempercepat pengendapan. Penguapan dalam gua terjadi dalam
waktu yang sangat lama. Hasil pengendapan inilah yang menjadi
bebatuan yang menonjol ke bawah. Stalagmit terbentuk dari dari
kumpulan kalsium karbonat dari air yang menetes, dan tumbuh dari
bawah ke atas.

10. Uraikan terkait kegunaan unsur-unsur logam alkali tanah dan senyawanya
Jawab:
1. Logam berelium (Be), memiliki beberapa kegunaan, diantaranya sebagai aloy
(paduan logam) untuk tembaga berilium. Dalam bentuk berelium oksida digunakan
sebagai konduktor panas.
2. Logam magnesium (Mg), memiliki beberapa kegunaan diantaranya dalam bentuk
MgO sebagai bata tahan api dan makanan hewan. Dalam bentuk Mg(OH)2 digunakan
sebagai sumber magnesium untuk logam dan senyawa, serta digunakan sebagai
sumber susu magnesia. Pada bentuk lainnya, yaitu MgSO4. 7H2O sebagai bahan baku
pupuk, obatobatan jenis obat analgesik, dan pabrik pencelupan.
3. Logam kalsium (Ca), memiliki beberapa kegunaan dalam berbagai bentuk
senyawanya. Pada bentuk oksidanya yaitu CaO banyak digunakan pada pabrik baja,
dan pengolahan air. Logam kalsium dalam bentuk CaCO3 sebagai bahan baku mortar.
Ca dalam bentuk CaSO4 dimanfaatkan untuk lapisan kertas, pengisi, dan antasi
4. Selanjutnya Ca dalam bentuk senyawa Ca(HPO4)2 dimanfaatkan untuk Plester,
dinding, semen, dan pupuk. d. Logam barium (Ba), dalam bentuk BaSO4
dimanfaatkan untuk Pigmen cat, minyak, dan penggiling lumpur. Logam barium,
dalam bentuk BaSO4 memiliki kegunaan untuk Pigmen cat, minyak, dan penggiling
lumpur.
5. Logam stronsium, banyak dimanfaatkan sebagai pyrotechnic yaitu untuk
menampilkan warna merah yang dihasilkan oleh kembang api atau flare). Selain itu,
stronsium juga digunakan dalam tabung hampa udara (tabung vakum) yang memiliki
peran dalam menghilangkan sisa udara atau gas yang tertinggal dalam tabung vakum.
6. Logam radium yang memiliki sifat radioaktif dimanfaatkan sebagai unsur untuk
mengobati kanker. Kanker yang diobati diantaranya khusus pada penyembuhan
kanker prostat yang sudah menyebar luas ke tulang

Anda mungkin juga menyukai