Anda di halaman 1dari 10

D.

Alkali Tanah
1. Pengertian Alkali Tanah
Alkali Tanah merupakan sebab unsur - unsur tersebut bersifat basa dan banyak
ditemukan dalam mineral tanah. Logam alkali tanah umumnyareaktif, tetapi kurang reaktif jika
dibandingkan dengan logam alkali. Namun dengan 2 elektron valensi ( ns 2 ) yang dimilikinya
logam alkali tanah pun mudah melepaskanelektronnya membentuk senyawa dengan tingkat
oksidasi +2.Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang
termasuk ke dalam golongan II A yaitu : Berilium ( Be ), Magnesium ( Mg ), Calcium (Ca ),
Stronsium ( Sr ), Barium ( Ba ), dan Radium ( Ra ). Disebut logam karena memiliki sifat - sifat
seperti logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan
air. Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam
bebatuan di kerak bumi.
2. Sifat - Sifat Alkali Tanah
Beberapa sifat umum dari logam alkali tanah dapat dilihat pada tabel berikut:
Beberapa Sifat Umum Logam Alkali Tanah
Sifat Umum Be Mg Ca Sr Ba
Nomor Atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi Elektron [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 4s2 [Kr] 5s2 [Xe] 6s2
Titik Leleh 1553 923 1111 1041 987
Titik Didih 3043 1383 1713 1653 1913
Jari-jari Atom (Angstrom) 1.12 1.60 1.97 2.15 2.22
Jari-jari Ion (Angstrom) 0.31 0.65 0.99 1.13 1.35

Energi Ionisasi I (KJ mol- 900 740 590 550 500

1Energi Ionisasi II (KJ mol- 1800 1450 1150 1060 970


)
Elektronegativitas 1.57 1.31 1.00 0.95 0.89
1)
Potensial Elektrode (V) -1.85 -2.37 -2.87 -2.89 -2.90
2+
M + 2e  M
Massa Jenis (g mL-1) 1.86 1.75 1.55 2.6 3.6
Berdasarkan Tabel diatas dapat diamati juga hal-hal sebagai berikut,
a. Konfigurasi elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah mempunyai
2
elektron valensi ns . Selain jari-jari atomnya yang lebih kecil dibandingkan
logam alkali, kedua elektron valensinya yang telah berpasangan mengakibatkan
energi ionisasi logam alkali tanah lebih tinggi daripada alkali.

b. Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi dari ion M 2+ dari

+
alkali tanah lebih besar daripada energi hidrasi ion M dari alkali, mengakibatkan
logam alkali tetap mudah melepaskan kedua electron valensinya, sehingga lebih
2+
stabil sebagai ion M .
c. Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih besar
mengakibatkan logam alkali tanah membentuk kristal dengan susunan yang lebih
rapat, sehingga mempunyai sifat yang lebih keras daripada logam alkali dan
massa jenisnya lebih tinggi.
d. Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektronegatifan
yang cukup besar, kedua hal ini menyebabkan berilium dalam berikatan
cenderung membentuk ikatan kovalen.
e. Potensial elektrode (reduksi) standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang
rendah (negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan
reduktor yang cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai
daya reduksi yang lebih kuat daripada natrium.
f. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu r uangan.
Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah berwujud padat pada suhu
ruangan.
a. Sifat-sifat fisis logam alkali tanah
Dari berilium ke barium jari-jari atom meningkat secara beraturan.
Pertambahan jari-jari menyebabkan penurunan energi pengionan dan
keelektronegatifan. Potensial elektroda juga meningkat dari kalsium ke
barium, akan tetapi berilium menunjukan penyimpangan karena potensial
elektrodanya relatif kecil. Hal itu disebabkan energi ionisasi berilium (tingkat pertama
+ tingkat kedua ) yang relatif besar. Titik cair dan titik didih cenderung menurun dari
atas ke bawah. Sifat-sifat fisis, seperti titik cair, rapatan, dan kekerasan, logam
alkali tanah lebih besar jika dibandingkan dengan logam alkali seperiode. Hal itu
disebabkan logam alkali tanah mempunyai 2 elektron valensi sehingga ikatan
logamnya lebih kuat.
b. Sifat-sifat kimia logam alkali tanah
Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke bariu m. Fakta ini
sesuai dengan yang diharapkan . Oleh karena, dari berilium ke barium jari-jari atom
bertambah besar sehingga energi ionisasi serta keelektronegatifan
berkurang. Akibatnya, kecendrungan untuk melepas elektron membentuk
senyawa ion makin besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan barium,
yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion, tetapi
magnesium membentuk beberapa senyawa kovalen sedangkan senyawa -senyawa
berilium bersifat kovalen.
Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi
logam alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi, berilium
kurang reaktif dibandingkan litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan terhadap
natrium, dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari -jari atom logam alkali tanah lebih
kecil sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali tanah hanya
satu.Kereaktifan kalsium, stronsium,dan barium dan tidak terlalu berbeda dari logam
alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh kurang aktif.
Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali,
namun tingkat kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH) 2 bersifat amfoter.
Artinya bisa bersifat asam atau pun basa. Sedangkan unsur Ra bersifat
radioaktif. Semua logam alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif,
meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan unsur alkali. Alkali tanah juga
memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan panas dan listrik dengan
baik, kecuali Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam.
Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi yang
kecil. Dari Berilium ke Barium, nomor atom dan jari -jari atom semakin besar.
Selain itu semua logam alkali tanah juga mempunyai kecenderungan teratur
mengenai keelektronegatifan yang semakin kecil dan daya reduksi yang semakin
kuat dari Berilium ke Barium.

3. Pembuatan Alkali Tanah


a. Proses Pembuatan Alkali Tanah
Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah dapat di
ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat menggunakan dua cara,
yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis.
 Magnesium diperoleh dengan proses Down. Langkahnya pertama mengendapkan sebagai
Mg(OH)2 kemudian diubah menjadi MgCl2 dan dikristalkan sebagai MgCl2.6H2O.
Leburan kristal dielektrolisis.
 Dengan elektrolisis leburan garamnya.

Contoh:
CaCl2(l)  Ca2+ (l) + 2Cl- (l)
Katoda : Ca2+ (l) + 2 e-  Ca (s)
Anoda : 2Cl2 (g) + 2 e-
---------------------------------------------------
Ca2+ (l) + 2Cl- (l)  Ca (s) + Cl2 (l)
 Isolasi berilium
Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun,
keberadaan berilium dialam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya. Berilium
tersebut ditemukan dialam dalam bentuk bersenyawa sehingga untuk mendapatkannya
perlu dilakukan isolasi. Isolasi berilium dapat dilakukan dengan 2 metode:
1. Metode reduksi BeF2
Pada metode ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF2 yang dapat diperoleh
dengan cara memanaskan beryl dengan Na2SiF6 pada suhu 700-750oC. Setelah itu
dilakukan leaching (ekstraksi cair-padat) terhadap flour dengan air kemudian dilakukan
presipitasi (pengendapan) dengan Ba(OH)2 pada PH 12.
Reaksi yang terjadi adalah :
BeF2 + Mg MgF2 + Be
2. Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga dapat dilakukan dengan cara elektrolisis dari
lelehan BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan
listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. BeCl 2 tidak dapat menghantarkan listrik
karena BeCl2 bukan merupakan larutan elektrolit. Reaksi yang terjadi adalah:

Katoda : Be2+ + 2e- Be

Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-

 Ekstraksi Berilium (Be)


1. Metode Reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF 2. Sebelum
mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be 3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF6 hingga
700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.
BeF2 + Mg à MgF2 + Be
2. Metoda Elektrolis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl 2
yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan
baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah
Katoda : Be2+ + 2e- à Be
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-
 Ekstraksi Magnesium (Mg)
1. Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit
[MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menhasilkan
magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO.
dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.

2[ MgO.CaO] + FeSi à 2Mg + Ca2SiO4 + Fe


2. Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan
mereaksikan air alut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :
CaO + H2O à Ca2+ + 2OH-
Mg2+ + 2OH- à Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2
Mg(OH)2 + 2HCl à MgCl2 + 2H2O
Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk
mendapatkan magnesium
Katode : Mg2+ + 2e- à Mg
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-
 Ekstraksi Kalsium (Ca)
1. Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca).
Untuk mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO 3 dengan HCl agar terbentuk
senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :
CaCO3 + 2HCl à CaCl2 + H2O + CO2
Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan
kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi :

Katoda ; Ca2+ + 2e- à Ca


Anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-

2. Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau
dengan mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al

6CaO + 2Al à 3 Ca + Ca3Al2O6


Reduksi CaCl2 oleh Na
CaCl2 + 2 Na à Ca + 2NaCl
 Ekstraksi Strontium (Sr)
1. Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan
elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4].
Karena Senyawa selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ;
katode ; Sr2+ +2e- à Sr
anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-
 Ekstraksi Barium (Ba)
1. Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah
diproses menjadi BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl 2. Reaksi yang
terjadi :
katode ; Ba2+ +2e- à Ba
anoda : 2Cl- à Cl2 + 2e-

2. Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh
Al. Reaksi yang terjadi :
6BaO + 2Al à 3Ba + Ba

b. Senyawa Alkali Tanah


1. Alkali tanah oksida.
Senyawa logam golongan II A dengan oksigen disebut oksida alkali tanah
(LO), yang dapat dibuat dari logamnya dan oksigen.
2L(s) + O2(g) 2LO(s) (L= Mg, Ca, Sr, Ba)
Atau penguraian garam karbonatnya.
LCO3(s) LO(s) + CO2(g)
Oksida ini cukup stabil, karena kalor pembentukan energi bebes
pembentukannya bertanda negatif.
2. Alkali tanah hidroksida.
Alkali tanah hidroksida L(OH)2 darpat dibuat dengan mereaksikan
oksidanya dengan air.
LO(s) + H2O(l) L(OH) 2(s) (L = Ca, Cr, Ba)
Hidroksida ini sukar larut dalam air, dan kelarutannya bertambah dari
atas ke bawah dalam sistem periodik.
3. Alkali tanah halida.
Semua logam alkali tanah dapat membentuk halida (LX2)
langsung dari unsurnya.
L + X2 LX2
Sifat fisika berilium klorida berbeda jauh dari halida yang klain.
Hal ini menunjukkan bahwa berilium kurang bersifat logam dibandingkan
dengan unsur alkali tanah yang lain. Tidak ada bukti kuat bahwa ada ion
bebas Be2+ dalam BeCl2, tetapi menunjukkan sifat kovalenhal ini disokong
oleh bukti bahwa larutan senyawa ini tidak menghantar listrik dan tidak dapat di
elektrolisis.
4. Alkali tanah sulfat.
Alkali tanah sulfat merupakan garam yang sukar larut, dengan kelarutan
makin kecil dari kalsium ke berium. Berium sulfat dipakai sebagai pemutih
kertas fotografi dan pembuat polimer. Dalam diagnosis dengan sinar X, dipakai
BaSO 4 untuk mencari ketidakteraturan usus halus. Usus yang telah diisi
BaSO 4 akan dapat dipotret, karena senyawa ini tidak tembus sinar X.
5. Alkali tanah karbonat.
Senyawa kalsium karbonat (CaCO3) terdapat dalam batu kapur dan
marmer , sedangkan dolomit mengandung MgCO3 dan CaCO3. Kalsium
karbonat adalah bahan pembuatan kapur tulis dan dipakai dalam pasta gigi.
Batu kapur sangat penting dalam industri, seperti bahan pembuatan semen.
Rumah binatang laut.
c. Kegunaan Alkali Tanah
1. Berilium, digunakan sebagai bahan logam campur untuk pegas, klip,
sambungan listrik, dan pembuatan tabung sinar X untuk reaktor atom.
2. Magnesium, digunakan sebagai bahan logam campuran dalam cluralumin ( Mg
0,5%, Cu 4 %, Mn 0,5 %, Al 95 % ) dan magnalinum (campuran Mg dan Al
yang ringan dan tahan korosi).
3. Kalsium, digunakan sebagai elektrode, sebagai reduktor pada pengolahan logam,
dan
membentuk proses pembekuan darah.
4. Barium, digunakan sebagai logam campuran ( Ba + Ni ) untuk membuat
tabung volume.
5. Stronsium, digunakan sebagai bahan pembuatan kembang api.
d. Kelimpahan Alkali Tanah Di Alam
Kelimpahan alkali tanah di alam, berbentuk mineral oksida, karbonat, silikat, sulfat
dan fosfat. Contoh mineral :
1. Magnesia mengandung magnesium oksida disebut juga sebagai batu tahan api,
ini
digunakan sebagai bahan pembuatan tungku atau funance.
2. Calcite (kalsium karbonat) terdapat sebagai batuan gunung (batu kapur
atau limestone, marmer). Terbentuknya dari proses alam yang dikenal sebagai
stalagtit dan stalagmit. Bahan ini digunakan sebagai bahan baku semen,
keramik, bahan bangunan dan juga bahan baku pupuk. Dolomit adalah campuran
magnesium dan kalsium karbonat juga digunakan sebagai bahan komposit dan
keramik.
3. Garam epsom mengandung MgSO4 ditemukan di salah satu desa di Inggris.
Gypsum mengandung kalsium sulfat hidrat juga dari batu gunung, bahan ini
digunakan pada bidang medis antara lain sebagai penyangga tulang yang patah,
juga sebagai bahan penyekat bangunan dan bahan atap yang disebut gypsum board.

KESIMPULAN
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke
dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr),
Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti logam.
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk
monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara,
membentuk lapisan luar pada oksigen.

Anda mungkin juga menyukai