Anda di halaman 1dari 22

XII-MIPA 1

 Pengertian Alkali Tanah, yaitu unsur-unsur


golongan IIA, terdiri atas Berilium(Be),
Magnesium(Mg), Kalsium(Ca), dan
Radium(Ra). Unsur-unsur IIA umumnya
ditemukan di dalam tanah berupa
senyawa tak larut, sehingga disebut logam
alkali tanah (alkaline earth metal). Seperti
logam alkali, maka logam alkali tanah pun
tidak terdapat bebas di alam. Logam alkali
tanah dalam sistem periodik terletak pada
golongan IIA. Atom logam-logam ini
memiliki dua elektron valensi. Pada
pembentukan ion positif kedua elektron
valensinya dilepaskan, sehingga terbentuk
ion logam bermuatan +2.
1. Berilium
2. Magnesium
3. Kalsium
4. Stronsium
5. Barium
6. Radium
 Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri
dari Be,Mg,Ca,Sr,Ba, dan Ra. Golongan
ini mempunyai sifat-sifat yang mirip
dengan golongan IA. Perbedaannya
adalah bahwa golongan IIA ini
mempunyai konfigurasi elektron ns2 dan
merupakan reduktor yang kuat.
Meskipun lebih keras dari golongan IA,
tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak,
perak mengkilat, dan mempunyai titik
leleh kerapatan lebih tinggi.
 Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke
barium. Fakta ini sesuai dengan yang diharapkan. Oleh
karena, dari berilium ke barium jari-jari atom bertambah
besar sehingga energi ionisasi serta keelektronegatifan
berkurang. Akibatnya kecendrungan untuk melepas elektron
membentuk senyawa ion makin besar. Semua senyawa dari
kalsium, strontium, dan barium, yaitu logam alkali tanah yang
bagian bawah, berbentuk senyawa ion, tetapi magnesium
membentuk beberapa senyawa kovalen sedangkan
senyawa-senyawa berilium bersifat kovalen.

 Sifat kimia logam alkali tanah bermiripan dengan logam


alkali, tetapu logam alkali tanah kurang reaktif dari logam
alkali seperiode. Jadi, berilium kurang reaktif dibandingkan
litium, magnesium kurang reaktif dibandingkan terhadap
natrium, dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari atom
logam alkali tanah lebih kecil sehingga energi pengionan
lebih besar. Lagi pula logam alkali tanah hanya satu.
Kereaktifan kalsium, stronsium, dan barium tidak terlalu
berbeda dari logam alkali, tetapi berilium dan magnesium
jauh kurang aktif.
 Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur
golongan alkali, namun tingkat kebasaannya lebih
lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter. Sedangkan
unsur Radium (Ra) bersifat Radioaktif. Semua logam
alkali tanah merupakan logam yang tergolong reaktif,
meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan unsur
alkali. Alkali tanah juga memiliki sifat relatif lunak dan
dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik,
kecuali Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam.

 Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan


harga ionisasi yang kecil. Dari Berilium ke Barium, nomor
atom dan jari-jari atom semakin besar. Selain itu semua
logam alkali tanah juga mempunyai kecenderungan
teratur mengenai keelektronegatifan yang semakin kecil
dan daya reduksi yang semakin kuat dari Berilium ke
Barium.
 Reaksi dengan air
berilium tidak bereaksi dengan air,
sedangkan logam magnesium bereaksi
dengan air panas. Logam kalsium,
stronsium, barium, dan radium bereaksi
sangat cepat dan dapat bereaksi
dengan air dingin. Contoh reaksi logam
alkali tanah dan air berlangsung sebagai
berikut,
Ca(s) + 2H2O(l)  Ca(OH)2(aq) + H2 (g)
 Reaksi dengan okesigen atau udara
logam alkali tanah, kecuali Be dan Mg dengan
udara juga dapat berlangsung, tetapi
terjadinya korosi yang berlanjut dapat
dihambat karena lapisan oksida yang
terbentuk melekat kuat pada permukaan
logam. Barium dapat membentuk senyawa
peroksida (BaO2)
2Mg(s) + O2(g)  2MgO(s)
Ba(s) + O2(g) (berlebihan)  BaO2(s)

Pembakaran Magnesium di udara dengan


oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat
menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2)
4Mg(s) + ½ 02(g) + N2 (g)  MgO(s) + Mg3N2(s)
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air makan
akan didaptkan gas NH3
Mg3N2(s) + 6H20(l)  3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
 Reaksi dengan Hidrogen
adanya pemanasan menyebabkan logam
alkali tanah dapat bereaksi dengan
hidrogen membentuk senyawa hidrogen.
M(s) + H2(g)  MH2(s)

 Reaksi dengan Nitrogen


logam alkali tanah yang terbakar di udara
akan membentuk senyawa oksida dan
senyawa nitrida dengan demikian Nitrogen
yang ada di udara bereaksi juga dengan
alkali tanah. Contoh,
3Mg(s) + N2(g)  Mg3N2(s)
 Reaksi Logam Alkali Tanah dengan
Halogen
semua logam alkali tanah bereaksi dengan
halogen dengan cepat membentuk garam
Halida, kecuali Berilium. Lelehan Halida dari
Berilium mempunyai daya hantar listrik yang
buruk. Hal itu menunjukkan bahwa Halida
berilium bersifat kovalen. Oleh karena daya
polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan
elektron Hlogen kecuali F-, maka BeCl2
berkaitan kovalen. Sedangkan alkali tanah
yang lain berikatan ion. Contoh,
Ca(s) + Cl2(g)  CaCl2(s)
 Reaksi dengan Asam dan Basa
semua logam dan alkali tanah bereaksi
dengan asam kuat (seperti HCl)
membentuk garam dan gas hidrogen.
Reaksi makin hebat dari Be ke Ba.
M(s) + 2HCl(aq)  MCl2(aq) + H2 (g)

salah satu unsur logam alkali tanah yaitu


Be, memiliki sifat atmosfer. Berilium selain
dapat bereaksi dengan asam kuat juga
dapat bereaksi dengan basa kuat.
Be(s) + 2NaOH(aq) + H20(l)  Na2Be(OH)4 + H2(g)

BeO(s) + 2NaOH(aq) + H20(l)  Na2Be(OH)4(aq)

Be(OH)2(s) + 2NaOH(aq)  Na2Be(OH)4(aq)


 Reaksi dengan Belerang
Reaksi logam alkali tanah dengan
belerang menghasilkan senyawa sulfida.
M(s) + S(s)  MS(s)
1. Berilium
Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak
bumi, bahkan hampir bisa dikatakan tidak
ada. Sedangkan di alam berilium bersenyawa
menjadi Mineral beril [Be3Al2(SiO6)3], dan
Krisoberil [Al2BeO4].

2. Magnesium.
Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak
yang terdapat di kerak bumi, dengan 1,9%
keberadaannya. Di dalam magnesium bisa
bersenyawa menjadi Magnesium Klorida
[MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit
[MgCa(CO3)2], dan senyawa Epsomit
[MgSO4.7H2O].
3. Kalsium
Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak
terdapat di kerak bumi. Bahkan kalsium menjadi
nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi,
dengan 3,4% keberadaannya. Di alam kalsium
dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3],
senyawa Fospat [CaPO4], senyawa Sulfat
[CaSO4], senyawa Fourida [CaF].

4. Stronsium
Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah
0,03%. Di alam Stronsium dapat membentuk
senyawa Mineral Selesit [SrSO4] dan Strontianit.

5. Barium.
Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di
alam barium dapat membentuk senyawa:
Mineral Baritin [BaSO4] dan Mineral Witerit [BaCO3]
 Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur
dari suatu senyawa. Logam alkali tanah
dapat di ekstrakdi dari senyawanya.
Untuk mengekstraksinya kita dapat
menggunakan dua cara, yaitu metode
reduksi dan metode elektrolisis.
1. Ekstraksi Berilium (Be)
 Metode Reduksi
untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan
dengan mereduksi BeF2. sebelum mendapatkan
BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3]
dengan Na2SiF6 hingga 700ºC. Karena beril
adalah sumber utama Berilium.
BeF2 + Mg  MgF2 + Be

 Metode Elektrolisis
untuk mendapatkan Berilium juga kita dapat
mengekstrasi dari lelehan BeCl2 yang telah
ditambahkan NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat
menghantarkan listrik dengan baik, sehingga
ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah
Katode : Be2+ + 2e  Be
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e
2. Ekstraksi Magnesium (Mg)
 Metode Reduksi
untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya
dari dolomit [MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah
satu sumber yang dapat menghasilkan Magnesium. Dolomite
dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. Lalu MgO.CaO.
Dipanaskan dengan FeSi sehingga menghasilkan Mg.
2[MgO.CaO] + FeSi  2Mg + Ca2SiO4 +Fe

› Metode Elektrolisis
selain dengan ekstraksi dolomite, magnesium juga bisa
didapatkan dengan mereaksikan air alut dengan CaO.
Reaksi yang terjadi:
CaO + H2O  Ca2+ + 2OH-
Mg2+ + 2OH-  Mg(OH)2
selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl untuk
membentuk MgCl2 .
Mg(OH)2 + 2HCl  MgCl2 + 2H2O
setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat
mengelektrolisisnya untuk mendapatkan magnesium.
Katode : Mg2+ + 2e  Mg
Anode : 2Cl-  Cl2 + 2e
3. Ekstraksi Kalsium (Ca)
 Metode Reduksi
logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan
mereduksi CaO oleh Al atau dengan mereduksi CaCl2
oleh Na. Reduksi CaO oleh Al.
6CaO + 2Al  3Ca + Ca3Al2O6
Reduksi CaCl2 oleh Na.
CaCl2 + 2Na  Ca + 2NaCl
 Metode Elektrolisis
batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk
medapatkan kalsium (Ca). Untuk mendapatkan
kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl
agar terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi:
CaCO3 + 2HCl  CaCl2 + H2O + CO2
setelah mendapatkan CaCl2 , kita dapat
mengelektrolisisnya agar mendapatkan kalsium (Ca).
Reaksi yang terjadi: Katode : Ca2+ + 2e  Ca
Anode : 2Cl-  Cl2 + 2e
4. Ekstraksi Strontium (Sr)
 Metode Elektrolisis
untuk mendapatkan Strontium (Sr), kita bisa
mendapatkannya dengan elektrolisis lelehan
SrCl2. lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari
senyawa selsit [SrSO4]. Karena senyawa selesit
merupakan sumber utama Strontium(Sr). Reaksi
yang terjadi:
Katode : Sr2+ + 2e Sr
Anode : 2Cl-  Cl2 + 2e
1. 5. Ekstraksi Barium (Ba)
 Metode Reduksi
selain dengan elektrolisis, barium bisa kita
peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al. Reaksi
yang terjadi:
Katode : Ba2+ + 2e  Ba
Anode : 2Cl-  Cl2 + 2e

 Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk
memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses
menjadi BaCl2 barium bisa diproleh dari
elektrolisis lelehan BaCl2. Reaksi yang terjadi:
Katode : Ba2+ + 2e  Ba
Anode : 2Cl-  Cl2 +2e

Anda mungkin juga menyukai