Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KIMIA

UNSUR GOLONGAN IIA ALKALI TANAH


XII-MIPA 5

Nama Kelompok :
Erza Anggara V (10)
Farit Nisaussaadah (11)
Chantika Wijayanti (07)
Dhatif Faisal H (08)
Dita Diana S (09)
Ferdi Rahmat T (12)

SMA NEGERI 1 PURI MOJOKERTO


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Unsur-unsur golongan IIA atau alkali tanah ditemukan dalam kelompok


kedua tabel periodik. Semua unsur alkali tanah memiliki jumlah oksidasi +2,
membuat unsur-unsur ini sangat reaktif. Karena reaktivitas, logam yang bersifat
basa tidak ditemukan bebas di alam.

2. Tujuan

1. Untuk mengetahui sifat fisika, kimia, cara pembuatan, dan kegunaan dari unsur
golongan IIA alkali tanah.

3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembuatan unsur golongan IIA alkali tanah?,

2. Bagaimana sifat sifat dalam unsur golongan IIA alkali tanah?.

3. Apa saja kegunaan dari unsur golongan IIA alkali tanah?.


BAB II

ISI

1. Unsur-Unsur Golongan IIA

Unsur-unsur golongan IIA atau alkali tanah ditemukan dalam kelompok


kedua tabel periodik. Semua unsur alkali tanah memiliki jumlah oksidasi +2,
membuat unsur-unsur ini sangat reaktif. Karena reaktivitas, logam yang bersifat
basa tidak ditemukan bebas di alam.

Berikut merupakan unsur-unsur yang termasuk dalam golongan alkali tanah :

 Berilium
 Magnesium
 Kalsium
 Strontium
 Barium
 Radium

2. Kelimpahan Unsur-Unsur Golongan IIA

Di alam unsur-unsur alkali tanah terdapat dalam bentuk senyawa.


Magnesium dan kalsium terdapat dalam batuan silikat dan aluminosilikat sebagai
kationiknya. Oleh karena kation-kation dalam silikat itu larut dalam air dan
terbawa oleh air hujan ke laut maka ion-ion Ca2+ dan Mg2+ banyak ditemukan di
laut, terutama pada kulit kerang sebagai CaCO3. Kulit kerang dan hewan laut
lainnya yang mati berakumulasi membentuk deposit batu kapur. Magnesium
dalam air laut bereaksi dengan sedimen kalsium karbonat menjadi dolomit,
CaCO3.MgCO3.

Mineral utama berilium adalah beril, Be3Al2(SiO3)6, mutiara dari jenis


aquamarin (biru terang), dan emerald (hijau tua). Stronsium terdapat dalam
celestit, SrSO4, dan stronsianat, SrCO3. Barium ditemukan dalam barit, BaSO4,
dan iterit, BaCO3. Radium terdapat dalam jumlah kecil pada bijih uranium,
sebagai unsur radioaktif.

3. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Unsur-Unsur Golongan IIA

a. Sifat Fisika

Sifat fisik unsur golongan II A dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Sifat Be Mg Ca Sr Ba

Jari-jari logam (pm) 111 160 197 215 217

Jari-jari ion (pm) 31 65 99 113 135

Rapatan muatan ion +6,45 +3,08 +2,02 +1,77 +1,48

Energy ionisasi pertama dan kedua +2,675 +2,188 +1,735 +1,614 +1,468

Energy hidrasi -2385 -1940 -1600 -1460 -1320

Potensial elektroda (V) -1,70 -2,375 -2,76 -2,89 -2,90

b. Sifat Kimia

Kekerasan logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat


kekuatan ikatan antaratom menurun. Hal ini disebabkan jarak antaratom pada
logam alkali tanah bertambah panjang. Berilium merupakan logam berwarna abu
dan kekerasannya mirip dengan besi, serta cukup kuat untuk menggores kaca.
Logam alkali tanah yang lain umumnya berwarna perak dan lebih lunak dari
berilium, tetapi lebih keras jika dibandingkan dengan logam alkali.

Titik leleh dan titik didih logam alkali menurun dari atas ke bawah dalam
sistem periodik. Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom yang bertambah panjang.
Energi ionisasi kedua dari unsur-unsur golongan IIA relatif rendah sehingga
mudah membentuk kation +2. Akibatnya, unsur-unsur menjadi cukup reaktif.
Kereaktifan logam alkali meningkat dari atas ke bawah dalam sistem periodik.
Pada suhu kamar, berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium bereaksi agak
lambat dengan air, tetapi lebih cepat dengan uap air. Adapun kalsium dan logam
alkali tanah yang di bawahnya bereaksi dengan air pada suhu kamar.

Reaksinya:
Ca(s) + 2H2O → Ca(OH)2(aq) + H2(g)

Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Barium


dapat membentuk peroksida. Barium peroksida terbentuk pada suhu rendah dan
terurai menjadi oksida pada 700°C. Kalsium, stronsium, dan barium bereaksi
dengan hidrogen membentuk logam hidrida. Adapun magnesium dapat bereaksi
dengan hidrogen pada tekanan tinggi dengan bantuan katalis MgI2.

Ca(s) + H2(g) → CaH2(s)

Mg(s) + H2(g) → MgH2(s)

Semua unsur alkali tanah bereaksi langsung dengan halogen membentuk


halida, dengan nitrogen dapat membentuk nitrida pada suhu tinggi, misalnya
magnesium nitrida:

Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)

Pembakaran unsur-unsur alkali tanah atau garamnya dalam nyala bunsen


dapat memancarkan spektrum warna khas. Stronsium berwarna krimson, barium
hijau-kuning, dan magnesium putih terang. Magnesium jika dibakar akan
mengeluarkan cahaya sangat terang. Oleh karena garam-garam alkali tanah
menghasilkan nyala beraneka warna, sering dipakai sebagai bahan untuk membuat
kembang api.

4. Reaksi Dengan Unsur Lain

Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan


melepaskan dua elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai
bilangan oksidasi +2, sehingga logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A.
Alkali tanah termasuk logam yang reaktif, namun Berilium adalah satu-satunya
unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air. Logam
alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini
semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi dengan air yang
semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air unsur logam alkali
tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.

Reaksi-Reaksi Logam Alkali Tanah

Reaksi secara umum Keterangan

2M(s) + O2(g) → 2MO(s) Reaksi selain Be dan Mg tak perlu Pemanasan

Ba mudah, Sr dengan tekanan tinggi, Be, Mg, dan


M(s) + O2(g) → MO2 (s)
Ca, tidak terjadi

M(s) + X2(g) → MX2 (s) X: F, Cl, Br, dan I

M(s) + S(s) → MS (s)

M(s) + 2H2O (l) → M(OH)2 (aq)


Be tidak dapat, Mg perlu pemanasan
+ H2 (g)

Reaksi berlangsung pada suhu tinggi, Be tidak


3M(s) + N2 (g) → M3N2 (s)
dapat berlangsung

M(s) + 2H+(aq) → M2+(aq) +


Reaksi cepat berlangsung
H2(g)

Perlu pemanasan, Be dan Mg tidak dapat


M(s) + H2 (g) → MH2 (s)
berlangsung

 Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air

Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi


sangat lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium,
Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan
air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut.
Ca(s) + 2H2O(l) –> Ca(OH)2(aq) + H2(g)

 Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Oksigen

Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen.


Oksida Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung
pada permukaan logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2).

2Mg(s) + O2 (g) –> 2MgO(s)

Ba(s) + O2(g) (berlebihan) –> BaO2(s)

Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu


tinggi akan dapat menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2).

4Mg(s) + ½ O2(g) + N2 (g) –> MgO(s) + Mg3N2(s)

Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3

Mg3N2(s) + 6H2O(l) –> 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)

 Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Nitrogen

Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida
dan senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga
dengan Alkali Tanah. Contoh :

3Mg(s) + N2(g) –> Mg3N2(s)

 Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen

Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat


membentuk garam Halida, kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi ion
Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F–, maka BeCl2 berikatan
kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion. Contoh :
Ca(s) + Cl2(g) –> CaCl2(s)

5. Cara Memperoleh dan Pembuatan Logam Alkali Tanah

a. Ekstraksi Berilium (Be)

1. Metode reduksi

Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2.


Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan
Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.

BeF2 + Mg –> MgF2 + Be

2. Metode Elektrolisis

Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan


BeCl2yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik
dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :

Katoda : Be2+ + 2e– –> Be

Anode : 2Cl– à Cl2 + 2e–

b. Ekstraksi Magnesium (Mg)

1. Metode Reduksi

Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit


[MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat
menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO.
lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.

2[MgO.CaO] + FeSi –> 2Mg + Ca2SiO4 + Fe


2. Metode Elektrolisis

Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan


mereaksikan air alut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :

CaO + H2O –> Ca2+ + 2OH–

Mg2+ + 2OH– –> Mg(OH)2

Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2.

Mg(OH)2 + 2HCl –> MgCl2 + 2H2O

Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk


mendapatkan magnesium.

Katode : Mg2+ + 2e– à Mg

Anode : 2Cl– –> Cl2 + 2e–

c. Ekstraksi Kalsium (Ca)

1. Metode Elektrolisis

Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium


(Ca). Untuk mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl
agar terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :

CaCO3 + 2HCl –> CaCl2 + H2O + CO2

Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar


mendapatkan kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi :

Katoda : Ca2+ + 2e– –> Ca

Anoda : 2Cl– –> Cl2 + 2e–


2. Metode Reduksi

Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al
atau dengan mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al.

6CaO + 2Al –> 3 Ca + Ca3Al2O6

Reduksi CaCl2 oleh Na

CaCl2 + 2 Na –> Ca + 2NaCl

d. Ekstraksi Strontium (Sr)

1. Metode Elektrolisis

Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan


elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit
[SrSO4]. Karena Senyawa selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi
yang terjadi :

Katode : Sr2+ +2e– –> Sr

Anoda : 2Cl– –> Cl2 + 2e–

e. Ekstraksi Barium (Ba)

1. Metode Elektrolisis

Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba).


Setelah diproses menjadi BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan
BaCl2.Reaksi yang terjadi :

Katode : Ba2+ +2e– –> Ba

Anoda : 2Cl– –> Cl2 + 2e–


2. Metode Reduksi

Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi


BaO oleh Al. Reaksi yang terjadi :

6BaO + 2Al –> 3Ba + Ba3Al2O6

6. Kegunaan Unsur Golongan IIA

a. Berilium (Be)

 Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi
bermasa lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi
pesawat jet.
 Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
 Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir
 Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka
Berilium sangat penting sebagai komponen televisi.

b. Magnesium (Mg)

 Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang


api dan pada lampu Blitz.
 Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa
MgO memiliki titik leleh yang tinggi.
 Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam
yang terdapat di mulut dan mencagah terjadinnya kerusakan gigi,
sekaligus sebagai pencegah maag.
 Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan
ringan sehingga biasa digunakan pada alat alat rumah tangga.

c. Kalsium (Ca)

 Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
 Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk
membalut tulang yang patah.
 Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti
komponen semen dan cat tembok.Selain itu digunakan untuk membuat
kapur tulis dan gelas.
 Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat
dehidrator,dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida
pada cerobong asap.
 Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai
sumber basa yang harganya relatif murah.
 Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk
pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
 Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai
pembentuk tulang dan gigi.

d. Stronsium (Sr)

 Stronsium dalam senyawa Sr(no3)2 memberikan warna merah apabila


digunakan untuk bahan kembang api.
 Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan
kaca televisi berwarna dan komputer.
 Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi
listrik dalam baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).

e. Barium (Ba)

 BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu


menyerap sinar X meskipun beracun.
 BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastic karena memiliki kerapatan
yang tinggi dan warna terang.
 Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Unsur-unsur yang termasuk dalam golongan alkali tanah :

 Berilium
 Magnesium
 Kalsium
 Strontium
 Barium
 Radium

Kekerasan logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan
ikatan antaratom menurun. Titik leleh dan titik didih logam alkali menurun dari
atas ke bawah dalam sistem periodic.

Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan


melepaskan dua elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai
bilangan oksidasi +2, sehingga logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A.
Alkali tanah termasuk logam yang reaktif dan juga logam alkali tanah bersifat
pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat.

2. Daftar Pustaka

farhanbaehaki.wordpress.com/2012/11/08/unsur-golongan-iia/

Anda mungkin juga menyukai