Anda di halaman 1dari 25

Alkali Tanah

KimiaUnsur

Kelompok 4
Created by :

Intan Nur Laila


Linda Astuti
Riebby Arientika
Syindi Nafila
Alkali Tanah
Kelimpahan

Sifat-sifat

Pembuatan

Pemanfaatan
L o g a m -l o g a m A l k a l i Ta n a h

Beta Memag Calon Sri Baginda Raja


Berilium
Magnesium
Calsium
Stronsium
Barium
Radium
Kelimpahan

Unsur golongan alkali tanah terletak pada


golongan IIA dalam sistem periodik unsur.
Unsur-unsur logam alkali tanah hanya
ditemukan di alam dalam bentuk senyawa
karena bersifat reaktif. Berilium ditemukan
dalam bentuk mineral yang disebut beril dan
magnesium ditemukan dalam mineral air laut
seperti dolomit
S i f a t - s i f a t A l k a l i Ta n a h

Unsur-unsur golongan IIA disebut juga alkali tanah karena unsur-unsur tersebut bersifat basa dan banyak
ditemukan dalam mineral tanah. Unsur alkali tanah terdiri atas berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca),
Strontium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Radium merupakan unsur radioaktif.

Sifat fisika Sifat secara umum

− Relatif lunak tetapi lebih keras di − Semua unsur alkali tanah berbentuk kristal
banding Logam Natrium dan Kalium. pada suhu kamar.
Barium bersifat keras seperti timbal.
− Berwarna perak mengkilat. - Titik leleh dan titik didih unsur-unsur
− Penghantar listrik (konduktor). golongan alkali tanah tidak berubah secara
− Titik didih tinggi dan menurun dari Li teratur.
ke Cs.
Sifat kimia
− Sangat reaksi atau mudah bereaksi. Kereaktifan menurun, Ba > Sr > Ca > Mg > Be
− Oksidator kuat.
− Bereaksi dengan Halogen
Reaksi: M + X2 → MX2
Garam halida
− Bereaksi mudah dengan Oksigen kecuali Be dan Mg.
Reaksi: 2M + O2 →2MO
Oksida (MO)
− Bereaksi dengan Air
Reaksi: M(s)+ 2H2O(l) ⎯⎯→ M2+(aq) + 2OH–(aq) + H2(g)

Dengan ketentuan sebagai berikut


Be tidak bereaksi dengan air.
Mg harus dengan air panas diatas 100 0C.
Ca dan Sr bereaksi lambat dengan air pada suhu kamar.
Ba bereaksi dasyat dengan air pada suhu kamar.

- Untuk identifikasi dilakukan tes nyala pada senyawa garamnya.


Menggunakan nyala api bunsen atau spiritus.
Sifat unsur Golongan Alkali Tanah
R e a k s i u m u m A l k a l i Ta n a h

Reaksi Dengan Air M(s) + 2H₂OM → (OH)2 + H2(g)

2M(s) + O2(g) → 2MO(s)


Reaksi Dengan Udara
3M(s)+ N2(g) → M3N2(s)

Reaksi Dengan Halogen M(s)+ X2(g) → MX2(s)

Reaksi Dengan Asam Kuat M(s) + 2HCl(aq) → MCl2(aq) + H2(g)


Berilium { BE }

Reaksi Dg Air Tidak bereaksi dengan air maupun Uap air meskipun dalam
Suhu tinggi

Reaksi Dg Oksigen Tidak bereaksi dengan oksigen pada suhu kamar

Dapat bereaksi dengan nitrogen membentuk nitrida.


Reaksi Dg Nitrogen Reaksinya: 3Be(s) + O2(g) → Be3N2(s)

Bereaksi dengan halogen membentuk senyawahalida.


Reaksi Dg Halogen
Reaksinya : Be (s) + X2(g) → BeX2 (s) Berilium

Reaksi Dg Asam Be (s)+ HCI (aq) → BeC12 (aq) + H2(g)

Reaksi Dg Basa Hanya Be sebagai logam amphoter yaitu:


Be (s)+ NaOH (aq) → Na2BeO2 (aq) + H2 (g)
Magnesium { Mg }

Reaksi Dg Air Mg (s) + 2 H2O (g) → Mg(OH)2 (s) + H2O(g)

Reaksi Dg Oksigen 2Mg (s) + O2(g) → MgO (s)

Reaksi Dg Nitrogen 3Mg (s) + N2 (g) → Mg3N2 (s)

Reaksi Dg Halogen Mg (s) + Cl2 (g) → MgCl2 (s)

Mg (s) + 2H+ (aq) → Mg2+ (aq) + H2(g)


Reaksi Dg Asam
Kalsium { Ca }

Reaksi Dg Air Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)

Ca(s)+ O2(g) → CaO2(s)


Reaksi Dg Oksigen
4Ca(s) + 1/2 O2(g) + N2 (g) → CaO(s) + Ca3N2(s)

Reaksi Dg Nitrogen 3Ca(s) + N2(g) → CaзN2(s)

Reaksi Dg Halogen Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)

Reaksi Dg Asam Ca (s)+ HBr(aq) → CaBr2(aq) + H2 (g)


Stronsium { Sr }

Reaksi Dg Air Sr(s) + 2H2O(l) → Sr(OH)2(s) + H2(g)

Reaksi Dg Oksigen 2Sr(s) + O2(g) → 2SrO(s) (oksida)


Sr(s) + O2(g) → SrO2(s) (superoksida)

Reaksi Dg Nitrogen 3Sr (s) + N2(g) → Sr3N2(s)

Reaksi Dg Halogen Sr(s) + X2(g) → SrX2(s)

Reaksi Dg Asam Sr(s) + H2(g) → SrH2


Barium { Ba }

Reaksi Dg Air Terbentuk senyawa hidroksida:


Ba(s) + 2H2O(l) → Ba(OH)2(s) + H2(g)

Reaksi Dg Oksigen Ba(s) + O2(g) → BaO2 (s)

Reaksi Dg Nitrogen Terbentuk senyawa nitrida: 3Ba(s) + N2(g) → Ba3N2(s)

Reaksi Dg Halogen Terbentuk senyawa halida: Ba(s) + Cl2(g) → BaCl2(s)

Reaksi Dg Hidrogen Terbentuk senyawa Hidrida: Ba(s) + H2(g) → BaH2(s)


Radium { Ra }

Reaksi Dg Air Terbentuk senyawa hidroksida:


Ra(s) + 2H2O(l) → Ra(OH)2(s) + H2(g)

Reaksi Dg Oksigen Ra(s) + O2(g) → RaO2(s)

Reaksi Dg Nitrogen Terbentuk senyawa nitrida: 3Ra(s) + N2(g) → Ra3N2(s)

Reaksi Dg Halogen Terbentuk senyawa halida: Ra(s) + Cl2(g) → RaCl2(s)

Reaksi Dg Hidrogen Terbentuk senyawa Hidrida : Ra(s) + H2(g) → RaH2(s)


Pembuatan
A l k a l i Ta n a h

Alkali tanah mempunyai harga potensial elektroda sangat


negatif sehingga pembuatan logam alkali tanah dilakukan
dengan cara elektrolisis lelehan garamnya, kecuali
berilium. Berilium dapat dibuat dengan mereduksi garam
flouridanya.
Magnesium, kalsium, stonsium, dan barium dibuat
dengan cara elektrolisis lelehan garam kloridanya.
Pembuatan magnesium juga menggunakan proses
Down. Sumber utama, magnesium diperoleh dari
air laut. Mula-mula air laut direaksikan dengan CaO
yang berasal dari pemanasan batu kapur.
Berilium
C A R A M E N D A P AT K A N B E R I L I U M
Berilium dapat diperoleh melalui proses
Reduksi garam BeF2:

REAKSI:
BeF2(l)+Mg (l)→ MgF2(l)+Be(s)

Metode Elektrolisis

reaksi :

Katoda: Be2+ + 2e-→ Be

Anoda: 2Cl-→ Cl₂+2e-


Magnesium Magnesium dapat di peroleh melalui proses Down :

Mula mula air laut dicampur dengan kapur (CaO), sehingga magnesium mengendap sebagai
magnesium hidroksida → Untuk menghasilkan OH-

Ket: CaO dibuat dari batu kapur (CaCO3 melalui pemanasan)


Endapan magnesium hidroksida yang terbentuk kemudian disaring, dan direaksikan dengan asam
klorida pekat.

Larutan diuapkan untuk mendapat lelehan


Elektrolisis lelehan magnesium klorida

REAKSI:
1. Mg2+(aq) + H2O(l) + CaO(s) → Mg(OH)2(s) + Ca²+(aq)
2. Mg(OH)2(s)+ 2 HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l)
Larutan diuapkan, sehingga dihasilkan lelehan
MgCl2 + MgCl2(l) → Mg2+(l) + 2C1-(l)

3.Katode: Mg2+(l) + 2 e- → Mg(l)


4.Anode: 2 Cl-(l) → Cl2(g) + 2e-
Kalsium
Kalsium dapat di peroleh melalui
proses elektrolisisCaCl2 :
REAKSI:
1. CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(l) + H2O+ O2
SETELAH MENDAPAT CaCl2, masuk ke elektrolisis:
3. Katode: Ca2+ (l) + 2 e → Ca(l)
4. Anode: 2 Cl- → Cl- (g) + 2e-
Selain itu, juga ada metode REDUKSI CaO oleh Al atau Na
dalam vakum dengan suhu 1000° C

REAKSI:
1. 6CaO(s) + 2Al(l) → 3Ca(g) + Al2O3(s)
2. CaCl2 + 2 Na → Ca + 2NaCl
Stronsium

Stronsium dapat di peroleh


melalui proses srcl2 dengan kcl :

SREAKSI:

Katoda: Sr2+ (l) + 2e → Sr(l)


Anode: Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e
Barium
Barium dapat diperoleh melalui proses
elektrolisis lelehan BaCl2 yang didapat dari
barit :

REAKSI:
Katoda: Ba2+(l) + 2e → Sr(l)
Anode: Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e

Metode Reduksi Ba oleh Al :

REAKSI:
6BaO+2Al → 3Ba + Ba3Al2O6
Radium

Radium dapat diperoleh dengan


menggunakan metode elektrolisis lelehan
RaCl2 :

REAKSI:

Katode: Ra2+ (l) + 2e- → Ra (l)


Anode: 2Cl- (l)→ Cl2(g) + 2e-
Wa r n a n y a l a
Thank
you all

Anda mungkin juga menyukai