Anda di halaman 1dari 12

GAS MULIA

M. OCHA APRINDO RAZANI


X I I I PA 1
GAS MULIA
Gas mulia pada SPU terdapat pada golongan VIII A yang terdiri atas:
1. Helium (He)
2. Neon (Ne)
3. Argon (Ar)
4. Kripton (Kr)
5. Xenon (Xe)
6. Radon (Rn)
SEJARAH GAS MULIA
Gas mulia ditemukan oleh Lord Rayleigh dan William Ramsay antara tahun 1892 – 1898.
Unsur yang pertama kali ditemukan adalah unsur Argon (Argon = malas), setelah itu ditemukan
unsur Helium (Helios = matahari), Kripton (Krypton = tersembunyi), Neon (Neo = baru), dan
Xenon (Xenon = tak dikenal atau asing), Radon (Radon = radioaktif).
Gas mulia juga disebut sebagai unsur yang inert karena gas mulia ini merupakan unsur yang
tidak reaktif (stabil).
GAS MULIA DI ALAM
No Unsur Kelimpahan di Udara
1 Helium 5,2 x 10-4 %
2 Neon 1,8 x 10-3 %
3 Argon 0,93 %
4 Kripton 1,1 x 10-4 %
5 Xenon 8,7 x 10-6 %
Radon jumlahnya sangat sedikit di alam karena merupakan unsur radioaktif yang umurnya
sangat pendek (separuh dari gas radon akan berubah menjadi unsur lain setelah disimpan selama
38 hari).
KESTABILAN GAS MULIA
Faktor – faktor yang mempengaruhi kestabilan unsur gas mulia, diantaranya:
1. Konfigurasi electron gas mulia (berakhir pada ns2np6 kecuali unsur He) merupakan konfigurasi yang
sangat stabil, sebab semua elektronnya telah berpasangan dan mengakibatkan gas mulia tidak dapat
membentuk ikatan kovalen dengan unsur lain.
2. Energi ionisasi yang tinggi menyebabkan gas mulia sukar membentuk ion positif sehingga susah
berikatan secara ionik dengan unsur lain.
3. Afinitas electron yang rendah menyebabkan gas mulia tidak dapat mengikat elktron untuk menjadi ion
negatif sehingga susah berikatan secara ionik dengan unsur lain.
SIFAT – SIFAT GAS MULIA
Unsur Lambang Nomor Energi Ionisasi Jari-jari Titik Leleh Titik Didih
Atom (kJ/mol) Atom (Å) (0C) (0C)
Helium He 2 2.379 1,40 -272 (26 atm) -269
Neon Ne 8 2.087 1,54 -249 -246
Argon Ar 18 1.527 1,88 -189 -186
Kripton Kr 36 1.357 2,02 -157 -152
Xenon Xe 54 1.177 2,16 -112 -107
Radon Rn 86 1.043 - -71 -61,8
Helium Neon Argon Kripton Xenon Radon

Nomor atom 2 10 18 32 54 86
Elektron valensi 2 8 8 8 8 8

Jari-jari atom(Ǻ) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45


Massa atom
4,0026 20,1797 39,348 83,8 131,29 222
(gram/mol)

Massa jenis (kg/m3) 0.1785 0,9 1,784 3,75 5,9 9,73

GAS
Titik didih (0C) -268,8 -245,8 -185,7 -153 -108 -62

Titikleleh (0C) -272,2 -248,4 189,1 -157 -112 -71

MULIA
Bilangan oksidasi 0 0 0 0;2 0;2;4;6 0;4

Keelekronegatifan - - - 3,1 2,4 2,1

Entalpi peleburan
* 0,332 1,19 1,64 2,30 2,89
(kJ/mol)

Entalpi penguapan
0,0845 1,73 6,45 9,03 12,64 16,4
(kJ/mol)

Afinitas elektron
21 29 35 39 41 41
(kJ/mol)

Energi ionisasi
2640 2080 1520 1350 1170 1040
(kJ/mol)
GAS MULIA

Hampir semua gas mulia berwarna terang jika loncatan bunga api listrik dilewatkan ke dalam tabung
berisi gas mulia. Neon berwarna merah, argon berwarna merah muda(tekanan rendah) dan biru (tekanan
tinggi), kripton berwarna putih-biru, dan xenon berwarna biru, Radon tidak berwarna tetapi akan berwarna
kuning pada suhu dingin.
SENYAWA GAS MULIA
Pada tahun 1962, Niels Bartlett berhasil mereaksikan gas O2 dengan senyawa PtF6 dan
membentuk zat padat O2PtF6. Pada saat pengamatan selanjutnya, diketahui bahwa EI molekul
oksigen sedikit lebih tinggi dibandingkan Xe.
Maka ia mencoba untuk mereaksikan Xe dengan PtF6 pada suhu kamar dan berhasil
membuat senyawa gas mulia yang pertama kali. Setelah penemuan pertama ini, maka mulai
ditemukannya senyawa-senyawa gas mulia yang lainnya.
Xe + PtF6 → XePtF6
Tetapi sempai saat ini masih belum ditemukan senyawa dari He dan Ne, ini mungkin
disebabkan oleh tingginya nilai EI dari unsur-unsur tersebut.
REAKSI GAS MULIA
Gas Mulia Reaksi Nama senyawa yang terbentuk Cara pereaksian

Senyawa ini dihasilkan oleh


Ar(Argon) Ar(s) + HF → HArF Argonhidroflourida fotolisis dan matriks Ar padat
dan stabil pada suhu rendah
Reaksi ini dihasilkan dengan
cara mendinginkan Kr dan
Kr(Kripton) Kr(s) + F2 (s) → KrF2(s) Kripton flourida F2pada suhu -196 0C lalu diberi
loncatan muatan listrik atau
sinar X

XeF2 dan XeF4 dapat
diperoleh dari pemanasan Xe
Xe(g) + F2(g) → XeF2(s) dan F2pada tekanan6 atm, jika
umlah peraksi F2 lebih besar
Xe(g) + 2F2(g) → XeF4(s) maka akan diperoleh
Xenon flourida XeF6XeO4 dibuat dari reaksi
Xe(Xenon) Xe(g) + 3F2(g)→ XeF6(s) Xenon oksida disproporsionasi(reaksi dimana
XeF6(s) + 3H2O(l) → XeO3(s) + unsur pereaksi yang sama
6HF(aq)+6XeF4(s) + 12H2O(l) → sebagian teroksidasi dan
2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O(2)(g) + sebagian lagi tereduksi) yang
24HF(aq) kompleks dari larutan
XeO3yang bersifat alkain

Rn(Radon) Rn(g) + F2(g) → RnF Radon flourida Bereaksi secara spontan.


KEGUNAAN GAS MULIA
1. Helium : Pengisi balon gas, campuran gas oksigen pada tabung penyelam.
2. Neon : Pengisi lampu dan memberikan warna merah yang terang.
3. Argon : Sebagai atmosfer pengelasan logam.
4. Kripton : Pengisi lampu iklan yang berwarna-warni, digunakan untuk lampu kilat pada fotografi
berkecepatan tinggi.
5. Xenon : pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung
elektron.
6. Radon : terapi kanker karena bersifat radioaktif. Radon juga dapat berperan sebagai sistem
peringatan gempa, Karena bila lepengn bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bias
diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.
7. Campuran 10% Xe, 89% Ar, dan 1% F2 digunakan sebagai lampu emisi untuk menghasilkan sinar
laser.
8. Karena warnanya yang sangat terang, gas mulia banyak digunakan saat perang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai