NIM :1807101010103
Kelas : B4
Tugas praktikum PA Urogenital 24 Aprll 2020 kelompok B 2019/2020
1. Jelaskan perbedaan utogenital perempuan dgn laki2 dari anatomi n fisioogis nya .. beri
cotoh mekanismenya
2 Jelaskan perbedaan pathogenesis dgn pathofisiologis bgm mekanismenya n contoh
3 Jelaskan bgm proses mekanisme terbentuk nya batu pada urogenital
4 Pada urogenital mana yg lebih berbahaya batu besar atau batu kecil , berikan alasan
jawaban mu
Jawaban:
1. Struktur anatomi dari Sistem Urogenital dari manusia terdiri dari Ginjal, Ureter,
Vesika Urinaria dan Urethra. Perbedaannya terletak pada laki-laki, uretra tidak hanya
berfungsi untuk mengalirkan air seni, tetapi juga semen yang mengandung sperma.
Berawal dari kandung kemih, uretra berjalan sampai ke muaranya di ujung penis.
Panjangnya berkisar antara 15-25 cm, dan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu prostatik,
membranosa, dan spongiosa.Uretra bagian prostatik adalah bagian uretra yang
menembus prostat. Jika terjadi pembesaran prostat, uretra dapat terjepit menyebabkan
kesulitan buang air kecil. Uretra bagian membranosa adalah bagian yang berjalan dari
bawah prostat sampai sebelum penis. Sedangkan bagian spongiosa adalah uretra yang
berjalan di dalam penis. Karena strukturnya yang panjang, uretra laki-laki lebih jarang
terkena infeksi saluran kemih. Tapi jika terjadi radang atau trauma, penyempitan
dapat terjadi pada uretra yang menyebabkan striktur uretra. Fungsi dan struktur uretra
pada laki-laki dan perempuan sama, yang membedakan adalah panjang dan lokasinya.
Uretra perempuan berjalan dari kandung kemih ke muaranya, tepat di depan vagina.
Panjangnya hanya sekitar 4 cm. Uretra yang pendek dan lokasinya yang dekat dengan
lubang anus, menyebabkan perempuan lebih mudah terkena infeksi saluran kemih
daripada laki-laki. Pada perempuan, muara saluran kemih dan saluran reproduksi
terpisah. Sedangkan pada pria, muara saluran kemih dan saluran reproduksi
bergabung menjadi satu dalam penis.
d. Proses pengeluaran urine dari dalam kandung kemih disebabkan oleh adanya
tekanan akibat adanya sinyal yang menunjukkan bahwa kandung kemih sudah penuh.
Kontraksi otot perut dan otot-otot kandung kemih akan terjadi saat adanya sinyal
penuh dalam kandung kemih. Akibat kontraksi ini, urine dapat keluar dari tubuh
melalui uretra.
2.Patogenesis
a. Fase prepatogenesis
Pada fase ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara pejamu (manusia) dengan agen.
Seperti kita ketahui, agen/ bibit penyakit berada dekat dengan manusia. Tanpa
disadari, setiap saat manusia berinteraksi dengan agen tersebut. Akan tetapi, jika daya
tahan tubuh manusia pada fase ini masih kuat, penyakit tidak akan muncul.
b. Fase inkubasi
Jika agen telah masuk ke dalam tubuh manusia, tetapi belum terlihat adanya gejala,
keadaan ini disebut dengan fase inkubasi. Masa inkubasi suatu penyakit berbeda
dengan masa inkubasi penyakit lain sebab agen penyebab/ bibit penyakitnya berbeda.
Patofisiologi
Patofisiologi membahas aspek perubahan yang terjadi pada berbagai fungsi tubuh akibat
adanya penyakit. Adanya Gangguan dalam proses seluler normal mengakibatkan
terjadinya perubahan adaptif atau letal. Perubahan antara sel yang sanggup beradaptasi
dan yang cedera adalah pada dapat atau tidaknya sel itu “mengikuti” dan mengatasi atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah dan merusak iu. Sel cedera
menunjukkan perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi fungsi-fungsi tubuh dan
bermanifestasi sebagai penyakit. Sel adalah unit struktural dan fungsional dari tubuh yang
memberikan dasar untuk kehidupan. Pemahaman terhadap biologi dari sel manusia
penting untuk mempelajari patofisiologi. Semua proses patofisiologis menunjukkan
perubahan pada fungsi normal seluler.
Contoh Patofisiologi infeksi saluran kemih (ISK) umumnya melibatkan infeksi bakteri
yang dapat terjadi melalui jalur ascending atau hematologi dan limfatik. E.Coli adalah
bakteri yang paling umum untuk menyebabkan infeksi seluran kemih. Patofisiologi ISK
melalui jalur hematogen melibatkan mikroorganisme seperti Staphylococcus aureus,
Candida sp., Salmonella sp. dan Mycobacterium tuberculosis, yang menyebabkan infeksi
primer ditempat lain pada tubuh manusia. Ginjal merupakan lokasi yang sering ditemukan
abses pada pasien dengan bakterimia atau endokarditis yang disebabkan oleh bakteri gram
positif, Staphylococcus Aureus. Patofisiologi ISK melalui jalur limfatik sangat jarang
terjadi dengan bukti kejadian yang sedikit. Sedangkan jalur ascending adalah yang paling
sering.
.
3. Pembentukan batu saluran kemih memerlukan keadaan supersaturasi
dalam pembentukan batu. Inhibitor pembentuk batu dijumpai dalam air kemih
normal. Batu kalsium oksalat dengan inhibitor sitrat dan glikoprotein. Beberapa
promotor (reaktan) dapat memacu pembentukan batu seperti asam urat, memacu
pembentukan batu kalsium oksalat. Aksi inhibitor dan reaktan belum diketahui
sepenuhnya. Ada dugaan proses ini berperan pada pembentukan awal atau
nukleasi kristal, progresi kristal atau agregasi kristal. Penambahan sitrat dalam
kompleks kalsium dapat mencegah agregasi kristal kalsium oksalat dan mungkin
dapat mengurangi risiko agregasi kristal dalam saluran kemih
Secara pasti etiologi batu saluran kemih belum diketahui dan sampai
sekarang banyak teori dan faktor yang berpengaruh untuk terjadinya batu saluran
kemih, yaitu:
1. Teori Fisiko Kimiawi
Prinsip teori ini yaitu terbentuknya batu saluran kemih karena adanya proses kimia,
fisiko maupun gabungan fisiko kimiawi. Dari hal tersebut diketahui terjadinya batu di dalam
sistem pielokaliks ginjal sangat dipengaruhi oleh konsentrasi bahan
pembentuk batu dalam tubulus renalis. Berdasarkan faktor fisiko kimiawi dikenal
teori pembentukan batu sebagai berikut:
a. Teori Supersaturasi
Supersaturasi air kemih dengan garam-garam pembentuk batu merupakan dasar terpenting
dan merupakan prasyarat untuk terjadinya presipitasi (pengendapan). Apabila kelarutan suatu
produk tinggi dibandingkan titik endapnya, maka terjadi supersaturasi sehingga
menimbulkan terbentuknya kristal dan pada akhirnya akan terbentuk batu.
Supersaturasi dan kristalisasi terjadi bila ada penambahan yang bisa mengkristal dalam air
dengan pH dan suhu tertentu, sehingga suatu saat terjadi kejenuhan dan selanjutnya terjadi
kristal. Bertambahnya bahan yang dapat mengkristal yang disekresikan oleh ginjal, maka
pada suatu saat akan terjadi kejenuhan sehingga terbentuk kristal. Proses kristalisasi dalam
pembentukan batu saluran kemih berdasarkan adanya 4 zona saturasi , terdapat tiga zona
yaitu:
2) Zona metastabil, mungkin membesar tetapi tidak terjadi disolusi batu, bisa
ada agregasi dan inhibitor bisa mencegah kristalisasi
b. Teori matrik
Di dalam air kemih terdapat protein yang berasal dari pemecahan mitochondria sel tubulus
renalis yang berbentuk laba-laba. Kristal batu oksalat maupun kalsium fosfat akan
menempel pada anyaman tersebut dan berada di sela-sela anyaman sehingga terbentuk batu.
Benang seperti sarang laba-laba yang berisi protein 65%, Heksana10%, Heksosamin 2-5%
sisanya air. Pada benang menempel kristal batu yang sebabkan batu makin lama makin
besar. Matrik tersebut merupakan bahan yang merangsang timbulnya batu.
c. Teori Inhibitor
Pada penelitian diketahui bahwa walaupun kadar bahan pembentuk batu sama tingginya
pada beberapa orang tetapi tidak semua menderita penyakit batu. Hal tersebut disebabkan
pada orang yang tidak terbentuk batu dalam air kemihnya mengandung bahan penghambat
untuk terjadinya batu (inhibitor) yang lebih tinggi kadarnya dibanding pada penderita batu.
Dikenal 2 jenis inhibitor yaitu organik yang sering terdapat adalah asam sitrat, nefrokalsin
dan tamma-horsefall glikoprotein dan jarang terdapat yaitu gliko-samin glikans, uropontin.
Inhibitor anorganik yaitu pirofosfat, magnesium dan Zinc.
Menurut penelitian inhibitor yang paling kuat yaitu sitrat, karena sitrat akan bereaksi dengan
kalsium membentuk kalsium sitrat yang larut dalam air. Inhibitor mencegah terbentuknya
kristal kalsium oksalat, mencegah agregasi dan mencegah perlengketan kristal kalsium
oksalat pada membran tubulus. Magnesium mencegah terjadinya kristal kalsium oksalat
dengan mengikat oksigen menjadi magnesium oksalat.
2) Teori nano bakteria
Nanobakteria merupakan bakteri terkecil dengan diameter 50-200 nanometer yang hidup
dalam darah, ginjal dan air kemih. Bakteri ini tergolong Gram negatif dan sensitif terhadap
tetrasiklin. Dinding sel bakteri ini mengeras membentuk cangkang kalsium (karbonat
apatite) kristal karbonat apatit ini akan mengadakan agregasi dan membentuk inti batu,
kemudian kristal kalsium oksalat akan menempel disitu sehingga makin lama makin besar.
Dilaporkan bahwa 90% penderita BSK mengandung nano bacteria
3) Oxalobacter
Dalam usus manusia terdapat bakteri pemakan oksalat sebagai bahan energi yaitu
Oxalobacter formigenes dan Eubacterium lentrum tetapi hanya Oxalobacter formigenes saja
yang tak dapat hidup tanpa oksalat
4. batu yang terbentuk pada saluran kemih dapat bervariasi baik ukuran maupun jenis batu.
Menurut saya batu yang paling berbahaya yaitu batu yang berukuran kecil karena memiliki
mobilitas yang baik, sehingga dapat merusak mukosa saluran kemih hingga dapat
menyebabkan nyeri kolik. Biasanya batu berukuran kecil ini dapat tersangkut pada ureter
ataupun uretra sehingga menimbulkan obstruksi yang dimanifestasikan sebagai enuresis.
Obstruksi ini sangat berbahaya karena berdapampak pada ginjal.