TINJAUAN PUSTAKA
7
8
a. Spekulum vagina
b. Lampu
c. Larutan asam asetat 3-5%
1. Dapat digunakan asam cuka 25% yang dijual di pasaran
kemudian diencerkan menjadi 5% dengan perbandingan 1:4
(1 bagian asam cuka dicampur dengan 4 bagian
air).Contohnya: 10 ml asam cuka 25% dicampur dengan 40
ml air akan menghasilkan 50 ml asam asetat 5 %. Atau 20 ml
asam cuka 25 % dicampur dengan 80 ml air akan
menghasilkan 100 ml asam asetat 5%.
2. Jika akan menggunakan asam asetat 3%, asam cuka 25 %
diencerkan dengan air dengan perbandingkan 1:7 (1 bagian
asam cuka dicampur 7 bagian air).Contohnya : 10 ml asam
cuka 25% dicampur dengan 70 ml air akan menghasilkan 80
ml asam asetat 3%.
3. Campur asam asetat dengan baik
4. Buat asam asetat sesuai keperluan hari itu. Asam asetat
jangan disimpan untuk beberapa hari.
d. Kapas lidi/swab.
e. Sarung tangan.
f. Larutan klorin untuk dekontaminasi peralatan.
Tekhnik skrining sesuai dengan metode IVA menurut
Kemenkes RI (2015) :
a. Memastikan identitas, memeriksa status dan kelengkapan
informed consent.
b. Klien diminta untuk menanggalkan pakaiannya dari pinggang
hingga lutut dan menggunakan kain yang sudah disediakan.
c. Klien diposisikan dalam posisi Litotomi.
d. Tutup area pinggang hingga lutut klien dengan kain.
e. Gunakan sarung tangan.
f. Bersihkan area genitalia eksterna dengan air DTT.
10
2.3.3. Sikap
Sikap merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu objek (Notoatmodjo, 2012). Sikap terbentuk dengan
adanya interaksi yang dialami individu. Interaksi ini mengandung
arti yang lebih mendalam sehingga terjadi hubungan yang saling
mempengaruhi antar individu, juga dengan lingkungan fisik
maupun dengan lingkungan psikologis di sekitarnya Sikap dibagi
menjadi dua, yaitu:
a. Sikap positif, yaitu sikap yang menunjukan atau
memperlihatkan, menerima, mengakui, menyetujui, serta
menunjukkan norma-norma yang berlaku dimana individu itu
berada.
b. Sikap negatif, yaitu sikap yang menunjukan atau
memperlihatkan penolakan atau tidak menyetujui terhadap
norma-norma yang berlaku dimana individu itu berada.
2.3.4. Akses Informasi
Akses informasi dan fasilitas kesehatan pada hakekatnya
mendukung atau memungkinkan terwujudnya pelaksnaan deteksi
dini kanker servik, faktor ini di sebut faktor pendukung. Akses
informasi mengenai kesehatan reproduksi terutama kesehatan
reproduksi wanita misalnya melakukan pemeriksaan IVA saat ini
dapat diperoleh dari majalah, leaflet, poster, televisi, buku
kesehatan dan lainnya (Tambunan, 2016).
2.3.5. Jarak Fasilitas Kesehatan
Pengertian fasilitas kesehatan maksudnya ialah segala wahana
dan prasarana yang bisa menunjang kepada kesehatan kita, baik
kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani. Menurut Peraturan
Presiden RI no 12 tahun 2013 fasilitas kesehatan adalah fasilitas
kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah,pemerintah daerah dan
20
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Fakto Predisposisi :
1. Pendidikan
2. Pengetahuan
3. Sikap
Fakto Pemungkin :
1. Akses informasi
Pemeriksaan IVA
2. Jarak fasilitas
kesehatan
Fakto Penguat :
1. Peran kader
2. Penyuluhan
3. Dukungan suami