Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

IVA (Inspeksi Visual dengan pulasan Asam asetat) merupakan


metode untuk mendeteksi dini kanker serviks yang murah meriah
menggunakan asam asetat 3-5%, dan tergolong sederhana dan memiliki
keakuratan 90%.
Pemeriksaan IVA saat ini merupakan suatu keharusan bagi wanita,
sebagai saranapencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Kanker serviks
sendiri merupakan kanker yang menyerang area serviks atau leher rahim,
yaitu area bawah pada rahim yang menghubungkan rahim dan vagina.
Kanker serviks biasanya disebabkan oleh berganti-ganti pasangan,
melakukan hubungan seksual dibawah usia 20 Tahun , personal hygiene,
dan perilaku hidup tidak sehat. Kanker serviks merupakan tumor ganas
yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah leher rahim
yang menempel pada puncak vagina). Kanker serviks biasanya menyerang
wanita 35- 55 Tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa
yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil
lendir pada saluran servikal yang menuju kedalamrahim.
IVA adalah suatu pemeriksaan servikssecara langsung (dengan
mata telanjang) setelah pemberian asam asetat (cuka) 3-5%. Pemberian
asam asetat akan mempengaruhi epitel abnormaldimana akan terjadi
peningkatan osmolaritascairan ekstra celuler, yang bersifat hipertonik ini
akan menarik cairan dari intra celuler sehinggamembran sel akan kolaps
dan jarak antar sel akan semakin dekat. 2 Tes IVA (Inspeksi VisualAsam
Asetat) bisa dilakukan dirumah sakit,puskesmas, klinik pribadi dokter dan
praktekbidan yang sudah terlatih, biaya cukup relative murah bahkan
gratis jika dipuskesmas.
Test IVA adalah suatu pemeriksaanserviks secara langsung (dengan
mata telanjang)setelah pemberian asam asetat (cuka) 3-5%. Pemberian
1
asam asetat akan mempengaruhi epitel abnormal dimana akan terjadi
peningkatan osmolaritas cairan ekstra celuler, yang bersifathipertonik ini
akan menarik cairan dan intra celuler sehingga membran sel akan kolaps
danjarak antar sel akan semakin dekat.
Kanker serviks menduduki urutan ke-7 secara global dalam segi
angka kejadian dan urutan ke-8 sebagai penyebab kematian. Kanker leher
rahim menjadi peringkat pertama di Negara berkembang dan menjadi
sepuluh besar penyakit terbanyak di Negara maju. Kanker serviks
menduduki peringkat ke-2 dari 10 kanker terbanyak di Indonesia dengan
insiden sebesar 12,70% (Kemenkes RI, 2015). Jenis kanker tertinggi pada
pasien rawat inap di rumah sakit seluruh Indonesia tahun 2010 adalah
kanker payudara (28,70%), dan yang kedua yaitu kanker leher rahim
(12,80%). Skrining telah dilakukan hingga tahun 2014 terhadap 904.099
orang (2,45%), hasil Inspeksi Visual Asetat (IVA) positif sebanyak 44.654
orang (4,94%), suspek kanker leher rahim sebanyak 1.056 orang (1,20 per
1.000 orang). Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah
kasus kanker serviks tertinggi di Indonesia pada tahun 2013 yaitu
sebanyak 21.313 kasus (Kemenkes RI, 2013).
Di riau kasus kanker serviks sebanyak 105 orang pada tahun 2021
diantaranya, Pekanbaru 33 orang, Bengkalis 13 orang, Kampar 12 orang,
Indragiri Hulu 7 orang, Kuantan Singingi 7 orang, RokanHilir 7 orang,
Siak 6 orang, Dumai 6 orang, Rokan Hulu 5 orang, Kepulauan Meranti 4
orang, Indragiri Hilir 4 orang, Pelalawan 1 orang. Untuk wilayah bunut
tersendiri belum ada laporan angka penderita yang positif kanker serviks
dikarenakan belum adanya penyuluhan kepada masyarakat dan masih
minimnya pengetahuan masyarakat setempat tentang iva test dan deteksi dini
kanker serviks.
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap
Bahaya Kanker Serviks Di Wilayah Kerja Puskesmas Bunut”.

2
1.2 TUJUAN PENELITIAN
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kanker serviks di
wilayah kerja Puskesmas Bunut.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya kanker serviks
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat pelaksanaan
IVA Test
3. Mempromosikan pelaksanaan ivatest di wilayah kerja Puskesmas
Bunut.

Anda mungkin juga menyukai