Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah kanker yang disebabkan

oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV), berasal dan tumbuh pada serviks,

khususnya epitel atau lapisan luar permukaan serviks. Kanker adalah

pertumbuhan abnormal dari suatu sel atau jaringan dimana sel atau jaringan

tersebut tumbuh dan berkembang tidak terkendali. (Samadi, 2011).

Saat ini di seluruh dunia diperkirakan lebih dari 1 juta perempuan

menderita kanker leher rahim, 3-7 juta perempuan memiliki lesi prakanker

derajat tinggi atau high grade dysplasia dan 270 ribu diantaranya meninggal

setiap tahunnya (Rasjidi, 2010). Menurut penelitian WHO tahun 2005,

menyebutkan terdapat lebih dari 500.000 kasus baru dan 260.000 kasus

kematian akibat kanker leher rahim, 90% diantaranya terjadi di Negara

berkembang termasuk di Indonesia (Depkes, 2007).

Di Indonesia kanker serviks menduduki peringkat kedua dalam urutan

keganasan pada wanita, pada tahun 2011 mencapai angka 100 per 100.000

penduduk pertahun, dan penyebarannya terakumulasi di Pulau Jawa dan Bali

(Sumastri dan Hidayat, 2013). Di Jawa Timur sebanyak 11,25% wanita

menderita kanker serviks. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Timur, kasus kanker serviks terjadi di 29 kabupaten dan 8 kota di Jawa Timur

pada tahun 2011 dengan jumlah total sebesar 1844 kasus. Angka ini

1
2

diperkirakan akan terus meningkat 25% dalam kurun waktu 10 tahun

mendatang jika tidak dilakukan upaya pencegahan dan deteksi dini (Dinkes

Provinsi Jatim, 2011).

Program deteksi dini telah dimasukkan oleh pemerintah ke dalam

Rencana Strategis Kemenkes 2010-2014 MDGs. Pemerintah pun menargetkan,

pada tahun 2014 pencegahan dan penanggulangan kanker serviks dapat

menjangkau hampir seluruh propinsi. Pada tahun 2014 diharapkan 25%

kabupaten/kota dapat melakukan deteksi dini terhadap kanker serviks dengan

sasaran 80% wanita usia subur berumur 30-50 tahun. Hal ini didukung adanya

Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim

yang difokuskan pada perempuan berusia 30-50 tahun yang tercantum dalam

keputusan mentri kesehatan Republik Indonesia (Kepmenkes RI) No

796/Menkes/SK/VII/2010 tentang (Depkes, 2010).

Tahun 1980 WHO merekomendasikan suatu pendekatan alternatif bagi

negara yang sedang berkembang terhadap kanker serviks salah satunya adalah

dengan cara Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Pemeriksaaan IVA merupakan

pemeriksaan skrining alternatif pap smear karena biaya murah, praktis, sangat

mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh

tenaga kesehatan selain dokter ginekologi. Pemeriksaan IVA bisa dilakukan

oleh semua tenaga kesehatan. Cakupan pemeriksaan IVA di provinsi Jawa

Timur hingga tahun 2016 sebanyak 360.058 orang (Depkes, 2016).


3

Rendahnya kesadaran wanita untuk melakukan deteksi dini kanker

serviks secara teratur mengakibatkan banyaknya kasus kanker serviks

ditemukan pada stadium lanjut yang seringkali menyebabkan kematian. Salah

satu faktor yang menyebabkan rendahnya kesadaran wanita untuk melakukan

deteksi dini kanker serviks adalah kurangnya pengetahuan tentang cara deteksi

dini kanker serviks dan pentingnya deteksi dini itu dilakukan (Rina, 2012)

Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas Rambipuji Jember

bahwa di desa Kaliwining dari jumlah WUS (Wanita Usia Subur) yang sudah

menikah tahun 2018 dengan jumlah total 4697 orang (dengan jumlah WUS

terbanyak di kecamatan Rambipuji) yang mengikuti pemeriksaan IVA di

puskesmas Rambipuji hanya 12 orang dan merupakan salah satu desa dengan

peminat yang sedikit dari beberapa desa di kecamatan Rambipuji Jember.

Dengan demikian, dilakukan survey pendahuluan yang dilakukan penulis, dari

10 WUS (Wanita Usia Subur) yang sudah menikah yang ada di Desa

Kaliwining di dapatkan 8 orang tidak tahu apa itu IVA (Inspeksi Visual dengan

pulasan Asam asetat). Berdasarkan data diatas penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kanker

Serviks dengan Perilaku Wanita Usia Subur Terhadap IVA Tes di Desa

Kaliwining Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember“. Banyak sekali wanita

usia subur yang sudah menikah yang datang berobat di puskesmas Rambipuji

banyak yang menikah di usia muda sekitar 15-23 tahun, dan masih banyak

wanita yang sering mengalami keputihan yang merupakan salah satu faktor

risiko terjadinya kanker serviks pada wanita. Ketika disarankan untuk


4

melalukan deteksi dini kanker serviks dengan IVA mereka sering menolak

karena takut dan tidak tahu apa itu IVA dan bagaimana pemeriksaannya.

B. Rumusan Masalah
“ Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang Kanker Serviks

dengan perilaku wanita usia subur terhadap IVA Tes di Desa Kaliwining

Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang Kanker Serviks

dengan perilaku wanita usia subur terhadap IVA Tes di Desa Kaliwining

Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan tentang Kanker Serviks pada wanita

usia subur di Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember.


b. Mengetahui perilaku wanita usia subur terhadap deteksi dini kanker

serviks dengan IVA Tes di Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji

Kabupaten Jember.
c. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan tentang Kanker Serviks

dengan perilaku wanita usia subur terhadap IVA Tes di Desa Kaliwining

Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai pertimbangan masukan,

menambah wawasan dan pengalaman penelitian terhadap perkembangan

ilmu pengetahuan mengenai hubungan pengetahuan tentang kanker serviks

dengan partisipasi wanita dalam program deteksi dini kanker serviks.


5

2. Manfaat Aplikatif
a Profesi: menambah wawasan tenaga kesehatan untuk meningkatkan

program deteksi dini kanker serviks.


b Masyarakat: meningkatkan pengetahuan wanita tentang kanker serviks

dan partisipasi wanita dalam melakukan deteksi dini secara rutin.


c Institusi: menjadi acuan bagi institusi terkait dalam mengembangkan

penelitian sejenis dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk

penelitian lebih lanjut sehingga bermanfaat bagi kita semua.


d Dapat meningkatkan kualitas kesehatan untuk mencegah terjadinya

kanker serviks sejak dini di daerah Rambipuji Jember.

Anda mungkin juga menyukai