BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
biasanya kanker sudah menyebar keorgan lain didalam tubuh. Hal ini
terdiagnosa kanke rserviks dan 20- 25 wanita meninggal, dengan kata lain
(IPKSI, 2011).
2
berikut :
Tabel 1.1
Data Kejadian Kanker Serviks Di RSUD Raden Mattaher Jambi
Tahun 2013-2016
No Tahun Data kejadian Jumlah Kunjungan
pemeriksaan kanker serviks
kanker serviks
(pap smear)
1 2013 132 220
2 2014 86 276
4 Januari – 52 180
Mei 2016
Sumber : Data Rekam Medik RSUD Raden Mattaher Jambi
kejadian kanker serviks pada tahun 2013 yaitu 132 orang dan menurun
pada tahun 2014 yaitu 86 orang Dan meningkat pada Tahun 2015 yaitu
137 dan didapat data pada Tahun 2016 pada Bulan Januari – Mei yaitu 52
orang.
sprektum yang sangat luas dan komplek. Hampir tidak ada kanker yang
dunia yang meninggal karena kanker, setiap 3 menit ada satu penderita
tahun.90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi
serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjarpenghasil lendir pada
Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan pap smear, pap
smear juga disebut tes pap adalah prosedur sederhana untuk mengambil
sel serviks (bagian bawah, ujung dari uterus). Pap smear tidak hanya
efektif untuk mendeteksi kanker serviks tetapi juga perubahan sel serviks
dan genetic. Walaupun begitu, semua usia wanita rentan terkena penyakit
ini. Selain itu, faktor genetik hanya mengambil sedikit peran dalam
terkena kanker serviks. Kedua faktor ini hanya potensi yang sama
(Kumalasari :2013).
siap dan beresiko tinggi mengalami kondisi kesahatan dan kematian ibu
serviks dan pada usia diatas 35 tahun walaupun usia ideal untuk wanita
memiliki anak akan tetapi usia ini beresiko lebih tinggi dan cenderung
Tabel 1.2
Tahun 2016
No Paritas
Kasus Kontrol
1 50 orang 50 orang
5
progesterone) dalam jangka waktu lama, yakni 5 tahun atau lebih, dapat
meningkatkan resiko kanker seriviks dua kali lipat lebih besar. Secara
(savitri.A : 2015).
misalnya lebih dari lima tahun atau lebih bisa lebih berisiko menderita
prakanker serviks dibanding mereka yang berusia < 35 tahun. Uji statistik
pada wanita usia diatas 35 tahun dengan stadium kanker servik di RSUD
Kota Semarang bahwa penderita kanker servik lebih banyak dengan lama
(62,5%).
tahun 2016. Kasus kanker serviks yang terjadi di RSUD Raden Mattaher
mempunyai usia diatas 35 tahun dan 10 orang yang mempunyai usia <35
tahun dan terdapat 40 orang yang menggunakan pil kontrasepsi > 5tahun
Tahun 2016.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
1. TujuanUmum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat penelitian
berikutnya.
dimulai dari efek di identifikasi pada saat ini dan faktor resiko di
Square.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kanker serviks
serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir
pap smear juga disebut tes pap adalah prosedur sederhana untuk
mengambil sel serviks (bagian bawah, ujung dari uterus). Pap smear
(Intan.K, 2013).
Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu
walaupun anda baru saja melakukan pap smear test. Biarpun begitu,
kanker mulut rahim. Infeksi HPV dapat menetap menjadi displasi atau
pada serviks
serviks
8. Pemakain pil KB
sama sekali. Gejala yang mungkin timbul antara lain sebagai berikut :
serviks,sebagaimana berikut:
1. Mukanya pucat
2. Kurus
berikut :
1. Pap smear
Setiap wanita yang telah aktif secara seksual atau usianya telah
serviks :
a. Normal
paling luar )
Tabel 2.1
ringan
2. Biopsi
16
4. Tes schiller serviks diolesi dengan larutan yodium, sel yang sehat
a. Sistoskopi
b. Rontgen dada
e. Barum enema.
( Taufan.N :2014).
1. Pembedahan
2. Terapi penyinaran
3. Kemoterapi
melalui mulut.
18
4. Terapi biologis
368).
2. Dari sekitar 371.000 kasus baru pada tahun 1990 di dunia, 77% terjadi di
negara berkembang.
1. Usia
faktor ini dengan cara memperbaiki pola hidup yang kurang baik dan
maka berapapun umur yang dimiliki, akan bisa menjauhkan diri dari
19
kanker serviks. Karena pola hidup yang baik sangat berpengaruh besar
yang berusia diatas 35 tahun dan masih aktif berhubungan seksual. Meski
progesterone) dalam jangka waktu lama, yakni 5 tahun atau lebih, dapat
meningkatkan resiko kanker seriviks dua kali lipat lebih besar. Secara
(savitri.A : 2015)
merokok, hal ini karena zat nikotin yang dikandung tembakau mempunyai
misalnya lebih dari lima tahun atau lebih bisa lebih berisiko menderita
3. Paritas
(Maryunani :2009).
kanker serviks dan pada usia diatas 35 tahun walaupun usia ideal
untuk wanita memiliki anak akan tetapi usia ini beresiko lebih tinggi
otot, kanker dan tumor yang menimbulkan rasa nyeri atau perdarahn
C. Kerangka teori
Tabel 2.2
Faktor resiko :
Infeksi HPV
Umur (usia)
Frekuensi kehamilan
Merokok
Kekebalan tubuh
ras
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Independen Dependen
Usia
Kanker serviks
Penggunaan pil
Kontrasepsi
24
B. Definisi operasional
ini, maka variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Variabel Eksogen
variabel lain. Variabel ini disebut juga dengan variabel bebas atau
independen. Dari penelitian ini ada tiga variabel eksogen, yaitu usia dan
2. Variabel Endogen
Tabel 1.2
Definisi operasional
C. Hipotesis
26
Tahun 2016
D. Desain Penelitian
pengumpulan data dimulai dari efek di identifikasi pada saat ini dan faktor
resiko di identifikasi ada atau terjadinya pada waktu yang lalu dengan
1. Populasi
27
Januari sampai Mei di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2016 yang
2. Sampel
orang yang tidak mengalami kanker serviks yang dijadikan kontrol. Jadi
F. Pengumpulan data
28
Jambi. Data yang digunakan adalah dat sekunder. Data sekunder adalah
data rekam medik yang diperoleh peneliti dari RSUD Raden Mattaher
Kota Jambi dengan cara pengisian lembar checklist meliputi usia dan
G. Instrumen Penelitian
dimana lembar cheklist tabel yang terdiri Usia dan penggunaan pil
2016
H. Pengolahan Data
berikut:
1. Editing
2. Coding
29
selanjutnya.
b. Untuk usia
3. Entry Data
4. Cleaning
I. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis bivariat
1,96 diartikan bermakna. Jika p-value < 0,05, artinya ada hubungan
yang bermakna (Ha diterima), bila p-value > 0,05 artinya tidak ada
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Sejarah
Daerah (BLUD)
lainnya.
33
a. Visi
b. Misi
c. Nilai-Nilai Dasar
1. Kejujuran
2. Keterbukaan
34
3. Kebersamaan
4. Kerendahan Hati
5. Kesediaan Melayani
6. Kerja Keras
7. Loyalitas
8. Bertanggung Jawab
d. Motto
e. Tujuan
3. Kegiatan Pelayanan
1. Poliklinik Spesialis
2. Poliklinik Umum
Testing)
B. Analisa Univariat
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Ibu di RSUD Raden
Mattaher Kota Jambi Tahun 2016
Usia N % Usia N % ∑ %
36
ibu terdapat (80,8%) dengan usia beresiko tinggi dan (19,2%) dengan
(34,6%) dengan usia beresiko tinggi dan (65,4%) dengan usia beresiko
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Pil Kontrasepsi
di RSUD Raden Mattaher Kota Jambi
Tahun 2016
C. Analisa Bivariat
Tabel 4.3
Hubungan Usia Ibu dengan Kejadian Kanker Serviks
di RSUD Raden Mattaher Kota Jambi Tahun 2016
N % N % N %
diperoleh p-value 0,000 < (0,05), artinya ada hubungan yang signifikan
antara usia ibu dengan kejadian kanker serviks. Dari hasil analisis juga
diketahui Odds Ratio (OR) 7,933 artinya ibu yang mempunyai usia
beresiko tinggi >35 tahun mempunyai peluang yang bermakna yaitu 7,933
Tabel 4.4
Hubungan Penggunaan Pil Kontrasepsi dengan Kejadian Kanker
Serviks di RSUD Raden Mattaher Kota Jambi Tahun 2016
N % N % N %
sering 9
diperoleh p-value 0,000 < (0,05), artinya ada hubungan yang signifikan
hasil analisis juga diketahui Odds Ratio (OR) 6,296 artinya ibu yang
yaitu 6,296 kali untuk mengalami kanker serviks dibandingkan dengan ibu
BAB V
PEMBAHASAN
A. Kualitas Data
1. Keterbatasan Penelitian
di RSUD Raden Mattaher Kota Jambi tahun 2016, data yang diperoleh
bersumber dari data sekunder yang diperoleh dari ruang rekam medik
adalah 104 ibu yang mengalami kanker serviks dan yang tidak
B. Analisis Univariat
Mattaher Kota Jambi Tahun 2016 dapat dilihat dalam kelompok kasus
beresiko tinggi dan (65,4%) dengan usia beresiko rendah yang tidak
tidak menutup kemungkinan wanita muda bisa terkena kanker ini jika
Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung untuk periode januari tahun
2000 sampai juli 2001 dengan interval usia mulai 21 sampai 85 tahun
Upaya yang dilakukan agar terhindar dari kanker serviks ini ialah
bisa diubah, jika pola hidup baik maka akan bisa menjauhkan diri dari
kanker serviks di usia berapapun. Karena pola hidup yang tidak baik
Mattaher Kota Jambi Tahun 2016 dapat dilihat dalam kelompok kasus
2015).
kali lipat pada wanita yang mengambil pil KB lebih dari 5 tahun, namun
2015).
yaitu lebih dari 4 tahun dapat meningkatkan risiko kanker lehher rahim
kanker serviks 1,244 dan 17,9 kali lebih besar dibandingkan dengan
2013).
sebanyak 4 orang (26,7%). Hal ini sesuai dengan Ramli (2002) yang
C. Analisa Bivariat
Square diperoleh p-value 0,000 < (0,05), artinya ada hubungan yang
signifikan antara usia ibu dengan kejadian kanker serviks. Dari hasil
analisis juga diketahui Odds Ratio (OR) 7,933 artinya ibu yang
terdapat presentase yang lebih tinggi pada ibu dengan usia >35 tahun
dibandingkan pada ibu dengan usia < 35 tahun. Dan pada sampel
kontrol terdapat presentase yang lebih rendah pada ibu dengan usia
>35 tahun dibandingkan pada ibu dengan usia < 35 tahun. Dalam
dengan usia >35 tahun yang tidak mengalami kanker serviks terdapat
presentase (34,6%). Dan pada ibu dengan usia < 35 tahun yang
dengan usia < 35 tahun yang tidak mengalami kanker serviks terdapat
presentase (65,4%).
usia > 20 tahun. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang
cenderung timbul bila saat mulai aktif berhubungan seksual pada saat
kejadian kanker serviks. Maka dari itu diharapkan ibu yang berusia
49
>35 tahun untuk menjaga pola hidup sehat namun tidak berarti wanita
muda < 35 tahun tidak bisa terkena kanker serviks. Selain itu untuk
pap smear sehingga dapat menjauhkan diri dari kanker serviks sejak
dini.
Square diperoleh p-value 0,000 < (0,05), artinya ada hubungan yang
serviks. Dari hasil analisis juga diketahui Odds Ratio (OR) 6,296
sering.
terdapat presentase yang lebih tinggi pada ibu yang menggunakan pil
(76,9%) dan pada ibu dengan penggunaan pil kontrasepsi sering yang
dapat meningkatkan resiko kanker serviks dua kali lipat lebih besar.
untuk jangka waktu yang lama, misalnya lebih dari lima tahun atau
kali lipat pada wanita yang mengambil pil KB lebih dari 5 tahun,
51
(Pradya, 2015).
tahun. Dan faktor risiko terkecil dimulai dari 1,752 kali hingga terbesar
study.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
serviks dan ibu yang tidak mengalami kanker serviks di RSUD Raden
55
Mattaher Kota Jambi tahun 2016, maka dapat ditarik kesimpulan sesuai
1. Sebagian besar ibu yang memiliki usia beresiko tinggi >35 tahun
kejadian kanker serviks dengan p value 0,000 dan odds ratio (OR)
sebesar 6,296.
B. Saran