PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
tidak terbatas, dan tidak normal yang tidak di ketahui apa penyebabnya.
merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat ditakuti oleh banyak orang
terutama kaum wanita. Karena selain proses pengobatannya cukup lama dan
sampai saat ini masih sulit disembuhkan, kanker payudara juga penyebab
kanker terbanyak kedua di dunia merupakan kanker yang sering terjadi pada
perempuan dengan perkiraan 1,67 juta kasus kanker baru yang didiagnosa
pada tahun 2012 (25% dari semua kanker). Diperkirakan pada tahun 2030
meningkat dari 12,7 juta kasus pada tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus
pada tahun 2012, sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang
pada tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012 (WHO, 2014).
Cancer), pada tahun 2002 kanker payudara menempati urutan pertama dari
dengan kasus baru sebesar 22,7% dan jumlah kematian 14% per tahun dari
1
2
stadium II (92%), stadium III (72%) IV (22%). Dimana lebih dari 80%
prevalensi yang sudah di diagnosis oleh dokter 0,9% (Kemenkes RI, 2015).
baik pula maka semakin baik pula perilaku seseorang dalam bidang
penyebab kanker. Pola makan yang tidak baik (western inhealthy dietay
sumber lemak yang tinggi. Pola makan yang baik dan tidak baik tersebut
pola makan tidak baik akan meningkatkan resiko kejadian kanker payudara
cukup akan dapat dicapai keseimbangan antara kalori yang masuk dan
klinis (CBE) pada usia wanita usia subur (WUS) dengan kategori umur 30-
4
dini kesehatan. Selain itu factor eksternal seperti lingkungan juga sangat
(Mubarak, 2007).
pada usia 40-50 tahun yang diperiksa sebanyak 1.925 responden dengan
Muara Panas pada kelompok usia 40-50 tahun didapatkan 20 populasi yang
responden dengan hasil dicurigai kanker, pada tahun 2018 kelompok usia
B. RUMUSAN MASALAH
makan, dan aktivitas fisik dengan kejadian Kanker Payudara pada Wanita
C. TUJUAN
Tujuan Umum
aktivitas fisik dengan kejadian Kanker Payudara pada Wanita Usia Subur
Tujuan Khusus
Tahun 2020
2020
Tahun 2020
2020
2020
7
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Responden
dan aktifitas fisik pada Wanita Usia Subur (WUS) dengan kejadian
Kanker Payudara
3. Bagi Institusi
pendidikan kebidanan.
kanker payudara.
8
E. RUANG LINGKUP
Panas Tahun 2020. Populasi penelitian ini adalah Seluruh Wanita Usia
normal, yang berkembang pada bagian tubuh yang normal. Sel kanker
Akan tetapi, laki-laki juga bisa terkena penyakit yang mematikan ini.
9
10
yaitu :
11
a. Pengetahuan
orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak
diperkenalkan (Mubarak,2007)
b. Aktivitas Fisik
c. Pola makan
d. Tingkat kecemasan
payudara, perubahan kulit bawah dada atau putting susu, kulit atau putting
susu yang tertarik kedalam (retraksi) kulit pucat sekitar putting susu,
perubahan pada putting susu seperti gatal, terbakar, rasa sakit pada tumor
1. Pengertian Pengetahuan
(Kholid, 2012)
a. Faktor Internal
1) Pendidikan
a) Pendidikan Dasar
b) Pendidikan Menengah
Kejuruan (MAK)
c) Pendidikan Tinggi
Doktor.
2) Umur
a. Faktor Internal
1) Prenatal
2) Bayi
3) Childhood
tahun)
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan
2) Social budaya
(Wawan, 2011)
3) Pengalaman
positif seseorang.
4) Informasi
menit tanpa henti. Aktivitas fisik dibagi atas tiga tingkatan yakni aktivitas
fisik ringan, sedang, berat. Aktivitas fisik ringan adalah segala sesuatu
besar, dengan kata lain adalah bergerak yang menyebabkan nafas sedikit
sosial ekonomi relatif rendah, memiliki waktu luang yang relatif sedikit
melakukan aktivitas fisik yang terprogram serta terukur tentu akan lebih
dalam satu Negara. Pada Negara dengan kondisi sosial ekonomi tinggi
angkutan umum yang lebih nyaman dan baik, fasilitas escalator dan
17
aktivitas fsik yang rendah. Sebaliknya pada Negara dengan kondisi sosial
seseorang rutin melakukan aktivitas fisik atau tidak adalah faktor usia,
genetik, jenis kelamin dan kondisi suhu dan gografis (Welis & Rifki,
2007).
A. Pola Makan
(Sulistyoningsih, 2011).
a. Faktor Ekonomi
(Sulistyoningsih, 2011).
c. Agama
Dalam agama pola makan ialah suatu cara makan dengan diawali
d. Pendidikan
e. Lingkungan
2011).
f. Kebiasaan makan
makan dalam tiga kali sehari adalah kebiasaan makan dalam setiap
waktu.
a. Umur
kebutuhan gizi pada usia balita karena pada masa balita terjadi
umur kebutuhan zat gizi seseorang lebih rendah untuk tiap kilogram
b. Aktifitas
c. Jenis Kelamin
masyarakat.
B. Kerangka Teori
sebagai berikut:
Bagan 1.
KerangkaTeori
Definisi:
Merupakan penyakit
yang disebabkan oleh
tumor ganas
(kanker) yang
tumbuh pada
jaringan payudara
Gejala: Etiologi:
Diteliti
o Tidakditeliti
22
A. Kerangka Konsep
sesuai dengan apa yang ditulis dalam rumusan masalah. Kerangka konsep
Dependen Independen
Profil Penderita
Kanker Payudara :
1. Tingkat
Wanita Usia Subur (Wus)
Pengetahuan
dengan kejadian kanker
payudara di Puskesmas 2. Aktivitas
Muara Panas tahun 2020 Fisik
3. Pola Makan
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
(Sumber:
Indriana
Dewi,
2012.
Depok)
kardiorespi
rasi. (sumber :
Wahyu
1. Aktivitas ni
Berat ngtyas
(berlari,
jogging,
bersepeda
jarak
jauh,bere-
nang)
2.Aktifitas
Sedang (jalan
cepat,
bersepeda
ringan,
bermain voli,
badminton,
berenang
ringan,
menari)
Aktivitas
Ringan (Yoga,
memancing,
jalan kaki)
C. Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
(Notoatmodjo, 2010).
a. Populasi
orang.
28
b. Sampel
payudara
c. Kriteria Inklusi
responden
d. Kriteria Ekslusi
Jenis Data
1. Data primer
2. Data sekunder
2. Pengkodean (coding)
3. Tabulasi (tabulating)
frekuensi
g. Proses Penilitian
melakukan penilitian
h. Analisa Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
2010).
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Analisa Univariat
Tabel 5.2
Pengetahuan F %
Tinggi 24 50%
Rendah 24 50%
Jumlah 48 100%
Tabel 5.3
Ada 17 35.4%
Jumlah 48 100%
Tabel 5.4
Normal 25 52.1%
Jumlah 48 100%
Tabel 5.1
Kanker Payudara F %
Ada 32 66.7%
Jumlah 48 100%
B. Analisa Bivariat
Kejadian Kanker P O
Pengetahua Total
Ada Tidak Ada Value R
n
n % n % N %
12 orang (50%).
tinggi.
Kanker Payudara
Tabel 5.6
Hubungan Aktifitas Fisik Wanita Usia Subur dengan Kejadian
Kanker Payudara Di Wilayah Kerja Puskesmas
Muara Panas Tahun 2020
Kejadian Kanker P O
Aktifitas Total
Ada Tidak Ada Value R
Fisik
n % n % N %
orang (29.4%).
subur dengan hasil p value = 0.000 (< α 0.05) yang berarti terdapat
37
orang dengan aktifitas fisik tidak ada berpeluang 16.2 kali lebih
Kanker Payudara
Tabel 5.7
Hubungan Pola Makan Wanita Usia Subur dengan Kejadian
Kanker Payudara Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Panas
Tahun 2020
Kejadian Kanker
Total P Value
Pola Makan Ada Tidak Ada
n % N % N %
13 orang (52%).
38
dengan hasil p value = 0.052 (< α 0.05) yang berarti tidak terdapat
BAB VI
PEMBAHASAN
A. ANALISA UNIVARIAT
Pruwoastuti, 2008).
payudara, perubahan kulit bawah dada atau putting susu, kulit atau
keluar dari putting susu, perubahan pada putting susu seperti gatal,
Pruwoastuti, 2008)
tertinggi adalah 91,6 dan 91,1 untuk Amerika Utara dan Eropa
merasakan gejala ringan seperti nyeri pada saat awal terkena kanker
akan menyebabkan perilaku yang tidak baik, hal ini sesuai dengan
( Istiari, 2012).
44
ditemukan tingkat ini antara 37,4% dan 9,8% (Gözüm et al., 2004;
Kum et al., 2004; Kilic et al., 2006; Karayurt dan Dramali, 2007;
Nahcivan, 2006).
46
kanker payudara.
kanker payudara.
47
dari biasanya.
48
fisik yang terprogram serta terukur tentu akan lebih rendah bila
genetik, jenis kelamin dan kondisi suhu dan gografis (Welis &
Rifki, 2007).
(Studi Kasus Pada Rumah Sakit Ken Saras Semarang). Dari hasil
dengan aktifitas fisik yang rendah memiliki risiko lebih besar untuk
kaki.
Gizi Makro Dan Serat, Gaya Hidup Terhadap Status Gizi Pasien
sedang (66,7%).
signifikan dan BMI yang lebih tinggi dan tingkat lingkar pinggang
CI 1,24-6,82).
yang tidak normal. Hal ini dapat disebabkan karena sudah banyak
merupakan pola makan yang tidak normal atau tidak baik tetapi
dilakukan.
makan yang baik akan membantu manusia untuk hidup lebih sehat
B. ANALISA BIVARIAT
(50%).
hasil p value = 0.013 (< α 0.05) yang berarti terdapat hubungan yang
lansung maupun tidak langsung yang mulanya tidak tahu menjadi tahu
baik.
kejadian kanker payudara ini cukup signifikan tetapi tidak terlalu kuat
orang (29.4%).
fisik dengan kejadian kanker payudara pada wanita usia subur dengan
hasil p value = 0.000 (< α 0.05) yang berarti terdapat hubungan yang
fisik tidak ada berpeluang 0.62 kali lebih besar menederita kanker
hari berkisar dari aktivitas sehari hari, gaya hidup hingga olahraga
59
(WHO, 2010). Aktivitas fisik secara luas diakui sebagai terapi non-
analisis menunjukkan bahwa nilai p value 0,003 < 0,05, dengan nilai r
sedang.
24%.
fisik yang berarti. Pada kondisi menderita kanker ini mereka semakin
mereka semakin lemah dan merasa lelah serta sering mengalami mual
fisik atau melaukan lah raga ringan agar membuat tubuh mereka
orang yang aktif melakukan olah raga tidak akan menderita kanker
13 orang (52%).
dengan pola makan tidak normal berpeluang 0.228 kali lebih besar
makan normal.
Pola makan atau pola konsumsi pangan adalah susunan jenis dan
erat dengan resiko kejadian kanker. Daya cerna zat gizi dalam
digolongkan sebagai berikut :1) pola makan yang baik yaitu pola
makan yang bersumber dari sayuran, buah, ikan, ayam, susu rendah
2) pola makan yang tidak baik adalah makanan dengan sumber seperti
kentang, makanan manis dan makanan yang tinggi lemak dan juga
2013)
dengan pola konsumsi sumber minyak dan lemak dalam kategori tidak
cara mengolah, pola makan minyak/lemak dan pola makan buah dan
sumber lemak.
selagi masakan tersebut di olah dengan baik dan benar tidak akan
makanan yang dianggap tidak sehat tapi masih dalam batas yang wajar
mereka.
pada saat ini atau pada saat responden telah diketahui menderita
mengatur setiap nutrisi yang akan mereka konsumsi. Pada saat ini
oleh dokter.
C. Keterbatasan Penilitian
PENUTUP
A.Kesimpulan
kanker pada wanita usia subur dengan hasil p value = 0.013 (< α 0.05).
kanker payudara pada wanita usia subur dengan hasil p value = 0.000 (<
α 0.05)
kanker payudara pada wanita usia subur dengan hasil p value = 0.022 (<
α 0.05).
69
B. Saran
1. Bagi Responden
2. Bagi Masyarakat