OLEH :
RISKA FADILAH
2017720047
0
BAB I
PENDAHULUAN
menderita kanker payudara setiap tahunnya (WHO, 2019). Sel kanker payudara
kita, dan tiba – tiba menjadi aktif pada tumor ganas atau kanker (American,
prevalensi kanker meningkat dalam lima tahun terakhir. Menurut WHO pada
dibandingkan semua jenis kanker yang dialami oleh wanita dengan persentase
Indonesia mencapai 1,79 perseribu orang, meningkat 1,4 per seribu orang pada
1
2013. Kanker payudara merupakan kanker yang terbanyak dialami di Indonesia pada
tahun 2013 dengan menyumbang sebanyak 0,5%, dan Provinsi D.I Yogyakarta
Sekitar 5000 hingga 6000 remaja (usia 15-19 tahun) di diagnosis dengan
kanker setiap tahun di Amerika serikat. Kanker payudara adalah kanker paling umum
pada remaja dan dewasa muda ( wanita berusia 15 -39 tahun) terhitung 5,6 % dari
angka tersebut akan mencapai 27 juta kasus baru di 2030. Kanker payudara
merupakan penyakit tidak menular yang berisiko kematian jika tidak tertangani
dengan baik. Penderita kanker payudara tidak hanya menyerang pada wanita dewasa
Penderita kanker payudara telah banyak ditemukan pada usia muda bahkan
tidak sedikit remaja putri usia empat belas tahun menderita tumor dipayudaranya,
dimana tumor dapat berpotensi menjadi kanker bila tidak terdeteksi lebih awal (Mboi,
2014). Kanker payudara dapat ditemukan pada tahap yang lebih dini, akan tetapi saat
ini kanker lebih sering diketahui pada stadium lanjut (70%) sehingga angka
kematiannya tinggi. Jika kanker payudara ditemukan pada tahap lebih dini dapat
tahun 2017 sudah dilakukan deteksi dini kanker payudara terhadap 3.040.116
dini kanker payudara tersebut ada 12.023 kasus tumor payudara dan 3.079 kasus
2
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan
yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Sifat khas pada remaja
mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan serta
konflik tidak tepat, mereka akan jatuh kedalam perilaku berisiko dan mungkin harus
menanggung akibat jangka pendek dan jangka panjang dalam berbagai masalah
kesehatan fisik dan psikososial. Sifat dan perilaku berisiko pada remaja tersebut
acara untuk mendeteksi ada tidaknya kanker payudara pada wanita. Pemeriksaan ini
dilakukan dengan menggunakan cermin dan dilakukan oleh wanita yang berumur 20
tahun ke atas. Indikasi utama SADARI adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker
payudara dengan mengamati payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada
benjolan, perubahan warna kulit, dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah (Olfah
dkk, 2013). SADARI merupakan upaya untuk mendapatkan kanker payudara pada
stadium yang lebih dini. Diperlukan pelatihan dan evaluasi yang reguler, jadi
(Manuaba, 2010). Saat ini ada kecenderungan kanker payudara dialami oleh
Perempuan dengan usia (15-20an), ini berarti tidak ada kata terlalu dini untuk
memulai memberikan pendidikan SADARI secara rutin (7-10 hari setelah haid) setiap
tingkat kematian akibat kanker payudara sampai 20%, tapi wanita yang melakukan
3
Sesuai dengan peraturan Mentri Kesehatan RI (2015) yang dijabarkan dalam
PMKRI 2015 No.34, Pasal 4 ayat (4), rencana pencegahan kanker payudara
(SADARI), rajin berolahraga, pola makan seimbang, istirahat cukup dan pengendalian
faktor risiko difasilitas umum dan fasilitas pelayanan kesehatan yang dilaksanakn oleh
undangan.
deteksi kanker payudara masih rendah seperti penelitian yang dilakukan oleh Thata
sebesar 53 (53,0%) dan terendah 47 (47%). Hal ini sesuai dengan penelitian Sari
(2016) yaitu pengetahuan tentang kanker payudara pada wanita usia subur antara 27
(16,6) dan 4 orang memiliki kurang pengetahuan (11,2%). Namun, dalam studi yang
hanya 3,3% saja yang rutin melakukan pekerjaan ini setiap bulan. Untuk memahami
Maret 2021 di SMA N 1 Sungailiat, didapatkan hasil dari 24 siswi yang dilakukan
wawancara hanya 8 ( 33,3 %) orang yang mengetahui tantang kanker payudara dan
cara mendeteksi kanker payudara dengan SADARI, dan dari 8 siswi tersebut 6
4
diantaranya pernah melakukan SADARI dan tidak ada satupun siswi yang melakukan
Berdasarkan beberapa teori dan bukti yang telah diperoleh dari penelitian
pengetahuan dengan perilaku SADARI. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “apakah ada hubungan antara
1.3. Tujuan
5
1.4. Manfaat