4 (2022) 36
controlled by the education variable, support family and exposure to BSE information. Thus, knowledge accompanied
by higher education and exposure to information is important to change BSE behavior.
Keywords: Breast Self-Examination (BSE), Women of Childbearing Age, BSE Behavior
melakukan SADARI adalah pengetahuan tentang value 0,036), riwayat keluarga (p-value 0,004),
SADARI, peran petugas kesehatan dan sumber sumber informasi ( p-value 0,037) dan tenaga
informasi mengenai SADARI antara lain pernah atau kesehatan (p-value 0,001) mempunyai hubungan
tidak mendapatkan penyuluhan, dukungan keluarga, dengan perilaku SADARI.14 Hasil penelitian lain
motivasi dan sikap melakukan SADARI.8,9 Menurut mengenai faktor-faktor yang berhubungan
teori Lawrence Green (1980) terdapat tiga faktor yang dengan perilaku wanita usia subur terhadap
mempengaruhi terbentuknya suatu perilaku yaitu perilaku deteksi dini Ca mamae dengan
faktor predisposisi/predisposing factor (meliputi menggunakan teknik SADARI di Puskesmas
pengetahuan, sikap, kepercayaan, pendidikan, tingkat Paal V Kota Jambi tahun 2018 menunjukkan
sosial, ekonomi dan sebagainya); faktor SADARI berhubungan dengan pengetahuan (p-
pemungkin/enabling factor (meliputi ketersediaan value 0,043), motivasi (p-value 0,017) dan
sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan); faktor sumber informasi (p-value 0,000).15 Ketiga faktor
penguat/reinforcing factor (meliputi sikap dan tersebut harus kita perhatikan karena akan
perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama dan petugas berdampak terhadap proses perubahan perilaku
kesehatan). yang membuat wanita usia subur bersedia
Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang melakukan SADARI.
berhubungan dengan perilaku wanita usia subur Studi pendahuluan yang dilakukan penulis di
dalam melakukan SADARI di Desa Cinta Dame TPMB Sundari Bekasi, bahwa dari 10 wanita usia
Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir tahun subur yang di wawancara menggunakan
2019 menunjukkan pengetahuan (p-value 0,000), kuesioner ada 4 orang yang tidak melakukan
sikap (p-value 0,000) dan dukungan keluarga (p- SADARI. Berdasarkan studi pendahuluan dan
value 0,000) berhubungan terhadap perilaku uraian permasalahan yang ada, maka penulis
SADARI.10 Hasil penelitian lain menunjukkan ada tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang
hubungan yang signifikan (p-value 0,0020 antara berperan pada perilaku SADARI wanita usia
pengetahuan wanita usia subur dengan deteksi dini subur di TPMB Endang Sundari Bekasi tahun
kanker payudara di Kelurahan Sindang Barang Bogor 2022. Hasil penelitian diharapkan menjadi bahan
Tahun 2020.11 Penelitian Yadriati Maya Pesa (2019) masukan, monitoring dan evauasi untuk
juga menjelaskan bahwa pengetahuan OR 5,090 menentukan kebijakan pemerintah daerah dalam
sedangkan motivasi OR 11,402 mempunyai perencanaan program terkait kesehatan wanita
hubungan dengan perilaku SADARI perilaku usia subur khususnya deteksi dini kanker
SADARI pada wanita usia subur dalam deteksi dini payudara melalui SADARI, dapat memberikan
kanker payudara di wilayah kerja Puskesmas informasi dan masukan mengenai faktor yang
Tambang Riau sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan perilaku SADARI pada
berhubungan dengan perilaku SADARI adalah peran wanita usia subur sehingga dapat
petugas kesehatan, media informasi, dukungan mengembangkan strategi yang lebih sesuai
keluarga dan pendidikan.12 Hasil yang sama juga dengan kondisi masyarakat.
ditunjukkan oleh Yuliastiana Evayanti dan Erna
(2016) didapatkan hubungan pengetahuan (p-value METODE
0,014, OR 7,500) dan motivasi tenaga kesehatan (p- Penelitian ini menggunakan studi non
value 0,042, OR 5,760) dengan perilaku SADARI eksperimental dengan desain cross sectional.
dan tidak ada hubungan sumber informasi (p-value Sampel dalam penelitian ini adalah wanita usia
0,716) dengan perilaku SADARI terhadap deteksi subur yang datang ke TPMB Endang Sundari
kanker payudara pada wanita usia subur di wilayah pada tahun 2022 dengan kriteria inklusi yaitu
kerja Puskesmas Way Jepara Lampung tahun 2015.13 tidak dalam keadaan hamil atau menyusui, bisa
Hasil penelitian mengenai determinan perilaku membaca dan menulis kriteria eksklusi yaitu
SADARI pada wanita usia subur di Kelurahan memiliki pengalaman kanker payudara dan tidak
Simpang Tiga Pekanbaru tahun 2017 menunjukkan dapat berbahasa Indonesia. Teknik pengambilan
bahwa menikah (p-value 0,040), kesadaran diri (p- sampel menggunakan teknnik accidental
Jurnal Ilmiah Bidan Vol. 6 No. 4 (2022) 39
sampling yaitu sampel dipilih dari wanita usia subur SADARI (14 item pertanyaan). Kuesioner telah
yang kebetulan datang ke TPMB Endang Sundari diuji validitas dan reabilitasnya dengan hasil
pada bulan Mei - September 2022 sesuai kriteria semua valid dan reliabel. Analisis data yang
inklusi dan eksklusi sampai terpenuhi jumlah sampel dilakukan dengan analisis univariat
minimal yaitu 123 orang. Pengambilan data dengan menggunakan distribusi frekuensi untuk melihat
kuesioner yang dibagikan langsung kepada gambaran masing-masing variabel, analisis
responden. Kuesioner berisi pertanyaan yang terkait bivariat dengan menggunakan uji chi square
dengan usia, pendidikan, dukungan keluarga (10 item untuk melihat hubungan antar variabel dan
pertanyaan), pengetahuan SADARI (15 item analisis multivariat dengan regresi logistik ganda
pertanyaan), sikap SADARI (10 item pertanyaan), untuk melihat keeratan hubungan dan variabel
keterpaparan informasi mengenai SADARI (9 item yang paling dominan.
pertanyaan) dan perilaku
Karakteristik responden menunjukkan dari 123 tingkat pendidikan ibu didapatkan sebagian
responden di TPMB Endang Sundari Bekasi tahun besar frekuensi pendidikan tinggi 103 orang
2022, responden berdasarkan usia ibu sebagian besar (83,7%).
berusia > 30 tahun berjumlah 84 orang (68,3%). Pada
Tabel 2. Analisis Bivariat Determinan Perilaku SADARI pada Wanita Usia Subur (WUS) di TPMB
Endang Sundari Bekasi Tahun 2022
Variabel Perilaku SADARI P value (95% CI)
Baik Kurang Baik Total
N % N % N %
Usia
>30 51 60,7 33 39,3 84 100 0,555 0,777
<30 26 66,7 13 33,3 39 100 0,35 – 1,71
Pendidikan
Tinggi 75 72,8 28 27,2 103 100 0,000 24,107
Rendah 2 10,0 18 90,0 20 100 5,25 – 110,66
Pengetahuan
Baik 72 83,7 14 16,3 86 100 0,000 32,914
Kurang Baik 5 13,5 32 86,5 37 100 10,93 – 99,15
Sikap SADARI
Positif 70 87,5 10 12,5 80 100 0,000 36,000
Negatif 7 16,3 36 83,7 43 100 12,65 – 102,48
Dukungan Keluarga
Mendukung 52 73,2 19 26,8 71 100 0,008 2,956
Kurang Mendukung 25 48,1 27 51,9 52 100 1,39 – 6,29
Jurnal Ilmiah Bidan Vol. 6 No. 4 (2022) 40
Keterpaparan Informasi
SADARI
Tinggi 75 71,4 30 28,6 105 100 0,000 20,000
Sedang 2 11,1 16 88,9 18 100 4,33 – 92,34
Analisis bivariat bahwa variabel pendidikan (p-value sejalan dengan penelitian Yadriati Maya Pesa (2019)
= 0,000, 95% CI: 5,25-110,66), pengetahuan (p-value pendidikan tidak berhubungan dengan perilaku
= 0,000, 95% CI: 10,93-99,15), sikap SADARI (p- SADARI pada wanita usia subur dalam deteksi dini
value = 0,000, 95% CI 12,65-102,48), dukungan kanker payudara di wilayah kerja Puskesmas
keluarga (p-value = 0,008, 95% CI: 1,39-6,29) dan Tambang Riau. Menurut asumsi peneliti, variabel
keterpaparan informasi SADARI (p-value = 0,000, pendidikan secara tidak langsung akan
95% CI: 4,33-92,34) berhubungan bermakna dengan mempengaruhi perilaku SADARI seseorang karena
perilaku SADARI. Sedangkan variabel usia dan akan berhubungan dengan penyerapan informasi dan
pendidikan tidak berhubungan bermakna. Penelitian tingkat pengetahuan seseorang. Semakin tinggi
yang dilakukan Krisdianto (2019) deteksi dini tingkat pendidikan maka informasi yang diperoleh
terhadap jenis kanker payudara menjadi hal yang akan semakin banyak dan semakin bagus
sangat penting untuk meningkatkan kesadaran penyerapannya sehingga tingkat pengetahuannya
masyarakat terutama perempuan terhadap penyakit akan meningkat akibatnya perubahan perilaku
tersebut. Usia 30 tahun keatas lebih meningkat resiko SADARI terjadi.12
terkena kanker payudara, sehingga ibu akan lebih Penelitian Khairatunnisa (2022) menunjukkan
aware terhadap dirinya dengan melakukan SADARI. ada hubungan antara pengetahuan pada wanita
Pada usia 30 tahun, seorang perempuan memiliki usia subur dengan perilaku SADARI (p-value
risiko terkena kanker payudara sebesar 1 per 2.212. 0,000). Pengetahuan merupakan salah satu faktor
Kemungkinan tersebut akan meningkat pada usia 30- yang mempengaruhi pelaksanaan pemeriksaan
39 tahun menjadi 1 per 229, dan hingga usia 50 tahun SADARI. Pengetahuan sangat mempengaruhi
menjadi 1 per 38. Namun kasus kanker payudara juga kesadaran WUS dalam melakukan SADARI.
ditemukan pada remaja putri mulai usia 15 tahun.16 Semakin banyak pengetahuan yang didapatkan,
Menurut asumsi peneliti bahwa WUS tanpa oleh karena semakin banyak pula informasi yang
memandang usia akan tetap melakukan SADARI didapatkan. Sehingga apabila WUS tahu
dengan baik apabila mereka mempunyai pengetahuan pentingnya melakukan deteksi payudara sendiri
yang baik yaitu manfaat dan tujuan SADARI, faktor secara dini maka ia akan melakukan teknik
resiko dari kanker payudara dan perilaku SADARI. SADARI sesuai dengan kebutuhannya.
Pendidikan akan mempengaruhi pengetahuan Pendidikan kesehatan yang diberikan baik
seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang melalui penyuluhan tenaga kesehatan dan
maka akan membuat penyerapan informasi yang informasi dari media apapun dalam waktu yang
diberikan semakin mudah untuk diketahui, sehingga pendek, akan menghasilkan perubahan dan
tingkat kesehatan akan semakin baik. Kurangnya peningkatan pengetahuan. Semakin baik
pengetahuan tentang pentingnya SADARI pengetahuan seseorang tentang kanker payudara,
disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah, semakin banyak yang melakukan SADARI.10
responden tidak mengetahui akan kegunaan Penelitian Herdiani & Rosiana (2020)
dilakukannya.17 Pada penelitian (Abidin et al., 2015) menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan
diperoleh hasil bahwa dengan berbekal pendidikan dengan SADARI pada wanita usia subur di
terakhir yaitu pendidikan dasar (SD dan SMP), Wilayah Kerja Puskesmas Anggut Atas Kota
responden kurang mampu menerima informasi Bengkulu (p-value 0,000). Wanita dengan
tentang SADARI. Status pendidikan mempengaruhi pengetahuan yang baik mengenai pencegahan
kesempatan informasi mengenai kesehatan, maka kanker payudara cenderung memeriksakan
responden dengan pendidikan tinggi cenderung lebih dirinya untuk dilakukan pencegahan melalui
mudah mengadopsi hal baru.18 Namun hal ini tidak
Jurnal Ilmiah Bidan Vol. 6 No. 4 (2022) 41
penerapan SADARI. Pengetahuan tentang bahaya dan sangat menguntungkan.10 Penelitian Sari et
kanker payudara dan upaya pencegahannya sangat al., (2022) pada remaja putri di SMK Pandutama
dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran dalam Bogor (p-value 0,003, OR 8,000) membuktikan
melakukan pemeriksaan SADARI.19 Penelitian bahwa dukungan keluarga sangat berperan
Anggraini & Handayani (2019) menunjukkan ada penting terhadap perilaku seseorang yang
hubungan antara pengetahuan dan perilaku SADARI. dimana semakin baik dukungan keluarga dalam
Pengetahuan yang kurang memiliki kecenderungan memberikan edukasi atau informasi terkait
keterampilan melakukan SADARI yang tidak SADARI, maka semakin baik perilaku untuk
terampil, pengetahuan yang baik memiliki melakukan SADARI.22 Hal ini sejalan dengan
kecenderungan keterampilan SADARI yang baik. penelitian yang dilakukan oleh Anggraini &
Hal ini karena seseorang dengan pengetahuan baik Handayani (2019) yang menyatakan bahwa
dapat memahami dan mengetahui cara melakukan terdapat hubungan antara dukungan keluarga
SADARI yang benar.20 Asumsi peneliti bahwa dengan perilaku SADARI.20 Menurut Siregar
pengetahuan sangat perpengaruh terhadap perilaku (2022) keluarga mempunyai pengaruh terhadap
SADARI, karena semakin tinggi tingkat pengetahuan perilaku SADARI. Anggota keluarga terutama
maka WUS akan mempunyai kesadaran akan orang tua sangat berpengaruh pada sumber
pentingnya kesehatan bagi dirinya. Sehingga mereka pengetahuan, kepercayaann, sikap, dan nilai-
akan melakukan pencegahan dini dengan melakukan nilai kehidupan bagi anak-anak. Orang tua
SADARI. Dari hasil analisis kuesioner pengetahuan memiliki kekuatan untuk perkembangan anak
didapatkan skor terendah pada pertanyaan mengenai terhadap perilaku SADARI.21 Septiani &
wanita yang sudah menapouse (berhenti masa haid) Mahyar (2012) mengatakan bahwa perubahan
tidak perlu dilakukan SADARI lagi. Padahal menurut perilaku terhadap tindakan kesehatan tergantung
peneliti usia menopause perlu dilakukan SADARI dari adanya dukungan keluarga, karena orangtua
karena lebih beresiko terkena kanker payudara, dan anggota keluraga merupakan penguat bagi
sehingga SADARI diperlukan untuk mendeteksi remaja untuk melakukan tindakan SADARI.23
sejak dini kanker payudara. Hasil penelitian Anisa Nurul Hanifah (2015)
Penelitian Siregar (2022) menunjukkan ada mengenai perilaku SADARI wanita usia subur di
hubungan yang bermakna antara sikap dengan Puskesmas Nusukan Surakarta menggunakan uji
SADARI (p-value 0,03, OR 2,408) artinya seseorang chi square menunjukkan ada hubungan antara
yang mempunyai sikap positif mempunyai peluang dukungan keluarga dengan perilaku SADARI
2,4 kali untuk melakukan SADARI dibandingkan (p-value 0,001).24 Penelitian yang dilakukan
dengan seseorang yang mempunyai sikap negatif.21 Khairatunnisa (2022) pada wanita usia subur
Sama halnya dengan penelitian Khairatunnisa (2022) yang kurang mendapatkan dukungan keluarga
menunjukkan ada hubungan sikap wanita usia subur seluruhnya berperilaku kurang dalam
dengan perilaku SADARI (p-value 0,000). Sikap menerapkan SADARI dan yang mendapatkan
seorang wanita akan menentukan bagaiman cara dukungan keluarga berperilaku baik dalam
perilaku kesehatan. Salah satu faktor terbentuknya menerapkan SADARI.10 Hasil analisis Fisher’s
sikap karena pengalaman pribadi dan kepercayaan Exat Test (p-value = 0,000) menunjukkan ada
responden bahwa pencegajan kanker payudara dapat hubungan dukungan keluarga wanita usia subur
dilakukan dengan SADARI. Perilaku terbentuk dengan perilaku SADARI. Dukungan keluarga
melalui suatu sikap yang positif terhadap perilaku juga sangat berpengaruh terhadap proses
tersebut. Peneliti berasumsi bahwa sikap positif masuknya pengetahuan dalam melakukan
terbentuk karena adanya pengetahuan SADARI yang SADARI terhadap seseorang yang berada dalam
diperoleh WUS sehingga adanya perilaku SADARI lingkungan tersebut. Dengan adanya dukungan
yang baik. Dari hasil analisis kuesioner sikap keluarga maka seseorang akan lebih
SADARI bahwa sebagian besar responden bersemangat dan bersungguh-sungguh
mempunyai sikap positif karena SADARI merupakan melakukan SADARI.25,26 Menurut asumsi
metode pemeriksaan payudara yang murah, mudah peneliti, dukungan keluarga sangat
Jurnal Ilmiah Bidan Vol. 6 No. 4 (2022) 42
Hasil analisis akhir multivariat variabel pengetahuan, hubungan terhadap perilaku deteksi dini ca mamnae
sikap SADARI dan keterpaparan informasi SADARI menggunakan teknik SADARI pada wanita usia
yang mempunyai hubungan signifikan terhadap subur di Puskesmas Paal V Kota Jambi tahun 2018
perilaku SADARI (p-value < 0,005). Hasil analisis (p-value 0,043). Pengetahuan yang tinggi akan
faktor dominan didapatkan nilai OR dari variabel menjadi dasar seseorang dalam membentuk
pengetahuan adalah 17,7 yang artinya ibu yang perilaku kesehatan. Perilaku yang didasari oleh
mempunyai pengetahuan baik tentang SADARI akan pengetahuan akan lebih langgeng dibandingkan
mempunyai peluang perilaku SADARI yang baik perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
sebesar 17,7 kali lebih tinggi dibandingkan yang Hasil penelitian Khairatunnisa (2022) variabel
mempunyai pengetahuan yang kurang baik tentang pengetahuan (p-value 0,000) dan sikap (p-value
SADARI. Selanjutnya diikuti oleh variable dominan 0,000) berhubungan dengan perilaku wanita usia
yang kedua yang berpengaruh terhadap perilaku subur dalam melakukan SADARI di Desa Cinta
SADARI wanita usia subur (WUS) di TPMB Endang Dame Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir
Sundari Bekasi Tahun 2022 variabel sikap SADARI tahun. Variabel sikap juga berhubungan dengan
dengan p-value 0,000 dan nilai OR adalah 13,97 yang perilaku SADARI. Sikap merupakan kesiapan dan
artinya ibu yang mempunyai sikap positif tentang kesediaan seseorang untuk mengambil tindakan.
SADARI akan mempunyai perilaku SADARI yang Seseorang yang memiliki sikap baik akan dapat
baik sebesar 13,97 kali lebih tinggi dibandingkan yang mengambil tindakan melakukan SADARI untuk
mempunyai sikap negatif tentang SADARI. mengetahui secara dini apabila terdapat kelainan
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Evayanti & pada payudaranya (Yunanda, 2019). Semakin tinggi
Erna (2018) ada hubungan yang bermakna antara pendidikan seseorang maka akan memiliki
pengetahuan wanita usia subur dengan perilaku pengetahuan tentang prilaku SADARI yang tinggi
SADARI di Wilayah Kerja Puskesmas Way Jepara sehingga membuat penyerapan informasi yang
Lampung tahun 2016. Hasil Analisa dengan Fisher’s diberikan semakin mudah untuk diketahui, yang
Exact Test diperoleh p-value 0,014 dengan OR 7,500. akhirnya dapat merubah sikap dalam melakukan
Semakin tinggi pengetahuan wanita usia subur maka SADARI dengan baik untuk dapat memiliki
semakin tinggi peluang untuk melakukan SADARI. tingkat kesehatan semakin baik. Kurangnya
Hasil yang sama juga ditemukan pada penelitian pengetahuan tentang pentingnya SADARI
Artikasari et al. (2021) pengetahuan mempunyai disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah,
yang akhir nya tidak dapat menyerap informasi
Jurnal Ilmiah Bidan Vol. 6 No. 4 (2022) 44
dengan baik dan mengakibatkan sikap yang tidak baik Kesehatan RI.
dalam melakukan SADARI sehingga memungkin kan https://doi.org/10.1517/13543784.7.5.803
keterlambatan dalam melakukan deteksi dini kanker 3. Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar
payudara, dan hal ini sejalan dengan penelitian yang di (Riskesdas) 2018. In Badan Kementerian
lakukan oleh peneliti terdahulu. Kesehatan RIKementerian Kesehatan RI.
https://www.kemkes.go.id/article/view/19093
KESIMPULAN DAN SARAN 000001/penyakit-jantung-penyebab-
Dari 123 responden WUS mayoritas perilaku kematian-terbanyak-ke-2-di-indonesia.html
SADARI baik 62,6%, usia mayoritas, pendidikan, 4. Dinkes Kota Bekasi. (2018). Profil Kesehatan
dukungan keluarga sikap dan keterpaparan informasi. Kota Bekasi 2018. In Dinas Kesehatan Kota
Variabel yang berhubungan signifikan dengan perilaku Bekasi.
SADARI pada WUS adalah pendidikan (p-value = 5. Kemenkes RI. (2019). Beban Kanker di
0,000), pengetahuan (p-value = 0,000), sikap SADARI Indonesia. In Pusat Data Dan Informasi
(p-value = 0,000), dukungan keluarga (p-value = Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
0,008,) dan keterpaparan informasi SADARI (p-value 6. Kemenkes RI. (2021). Apa saja penyebab
= 0,000). Variabel yang tidak berhubungan signifikan Kanker Payudara? Yuk, Simak.
dengan perilaku SADARI pada WUS adalah usia (p- http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-
value 0,555). Variabel dominan yang berhubungan p2ptm/penyakit-kanker-dan-kelainan-
dengan perilaku SADARI pada WUS adalah variabel darah/page/2/apa-saja-penyebab-kanker-
pengetahuan dengan (p-value = 0,000), nilai OR 17,7 payudara-yuk-simak
yang artinya WUS yang mempunyai pengetahuan baik 7. Dian Wardhani, A., Dian Saraswati, L.,
tentang SADARI akan mempunyai perilaku SADARI Sakundarno Adi, M., Peminatan EPID
yang baik sebesar 17,7 kali lebih tinggi dibandingkan Kesehatan Masyarakat, M., UNDIP
yang mempunyai pengetahuan yang kurang baik Semarang, F., & Peminatan EPID Kesehatan
setelah dikontrol oleh variabel pendidikan, dukungan Masyarakat, D. (2017). Gambaran
keluarga dan keterpaparan informasi. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari
Tenaga kesehatan dapat meningkatkan cakupan Dan Praktik Pemeriksaan Payudara Sendiri.
informasi (pendidikan kesehatan) mengenai SADARI Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 5(1),
pada WUS melalui penyuluhan maupun media lain 180–185.
seperti media sosial, leafleat, brosur dan spanduk untuk https://doi.org/10.14710/JKM.V5I1.15484
dapat meningkatkan pengetahuan WUS sehingga WUS 8. Angrainy, R. (2017). Hubungan Pengetahuan,
menerapkan perilaku SADARI dengan baik. Sikap Tentang Sadari Dalam Mendeteksi Dini
Kanker Payudara Pada Remaja. Jurnal
PENUTUP Endurance : Kajian Ilmiah Problema
Penulis mengucapkan terimakasih kepada kepada Kesehatan, 2(2), 232–238.
segenap wanita usia subur yang sudah bersedia menjadi https://doi.org/10.22216/JEN.V2I2.1766
responden dalam penelitian ini. Penulis juga 9. Wulandari, F., & Musvita Ayu, S. (2017).
menyampaikan terimakasih kepada Universitas Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap
Respati Indonesia yang telah mendukung penelitian ini. Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara
Sendiri (Sadari) Mahasiswi. Prosiding
DAFTAR PUSTAKA Seminar Nasional Ikakesmada “Peran
1. WHO. (2020). Global Cancer Observatory Tenaga Kesehatan Dalam Pelaksanaan
(GLOBOCAN) 2020. Estimated Cancer SDGs.”
Incidence, Mortality, and Prevalence World Wide 10. Khairatunnisa, R. S. P. (2022). Faktor-Faktor
in 2020. In International Agency for Research on Yang Berhubungan Dengan Perilaku Wanita
Cancer. https://gco.iarc.fr/ Usia Subur Dalam Melakukan Pemeriksaan
2. Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan dasar Payudara Sendiri (Sadari) Di Desa Cinta
(Riskesdas) 2013. In Badan Penelitian dan Dame Kecamatan Simanindo Kabupaten
Pengembangan Kesehatan Kementerian Samosir. Jurnal AKRAB JUARA, Vol 7(No 1),
Jurnal Ilmiah Bidan Vol. 6 No. 4 (2022) 45