OLEH :
1. 1 Latar Belakang
berbagai perubahan yang terjadi baik perubahan hormonal, fisik, psikologi maupun
apabila tidak diperhatikan dengan seksama (Batubara, 2016). Remaja putri berpotensi
untuk mengalami kelainan pada payudara karena aktivitas hormon estrogen yang belum
stabil remaja putri yang mendapat menstruasi pertama mempunyai paparan hormon
estrogen sehingga potensi terjadinya kelainan pada payudara cukup besar (Manuaba,
2015). Kelainan pada payudara yang sering terjadi pada remaja putri adalah
dipengaruhi oleh adanya perubahan hormone pada masa reproduksi yang umumnya
terjadi pada wanita dengan usia 15-25 tahun. Wanita yang menderita atau pernah
Kanker payudara dapat disembuhkan apabila kanker terdeteksi sejak dini dan
ditangani dengan segera, hal ini disebabkan perjalanan penyakit kanker payudara
membutuhkan waktu sekitar 3-17 tahun karena payudara pada stadium dini tidak
pelayanan kesehatan dalam stadium inoperable atau stadium lanjut yang sukar
Deteksi dini merupakan langkah penting sebagai upaya untuk mengurangi tingkat
kematian karena kanker payudara. Kanker payudara terjadi akibat adanya keganasan di
dalam jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.
Kanker payudara memiliki gejala-gejala seperti adanya benjolan yang terdapat pada satu
atau kedua buah payudara. Benjolan ini merupakan tumor ganas, biasanya memiliki
tekstur atau bentuk yang keras dan bentuknya tidak teratur. Selain itu benjolan ini sulit
pertumbuhan serta diferensiasi dari sel payudara yang mengakibatkan terjadinya kelainan
pada sel-sel payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang tidak dapat
dikendalikan (Olfah dkk, 2013). Deteksi dini dapat dilakukan dengan cara rutin
(SADARI) perlu dilakukan secara rutin setiap bulan, selain mudah untuk dilakukan
pemeriksaan ini membuat para wanita merasa nyaman karena dilakukan sendiri tanpa
bantuan orang lain (Hastutik, 2017). Risiko perempuan yang tidak melakukan SADARI
secara rutin akan lebih tinggi dari perempuan yang rutin melakukannya. 7,122 kali
memiliki risiko untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan perempuan yang
melakukan SADARI sebagai upaya deteksi dini. Tindakan ini penting karena hampir
85% kelainan di payudara justru ditemukan pertama kali oleh penderita melalui
pemeriksaan payudara sendiri dengan benar (Angrainy, 2017). Oleh karena itu perlu
Upaya mendeteksi kanker payudara sedini mungkin berupa SADARI sudah harus
mulai dilakukan oleh para remaja putri Indonesia. Namun, remaja putri saat ini masih
kurang peka terhadap perawatan payudara mereka sendiri. Mereka lebih peka dan aktif
untuk melakukan perawatan pada wajah. Karena menganggap memiliki wajah yang tidak
jerawat dan kulit wajah yang tidak kusam sangatlah penting. Hal tersebut juga dilatar
kesadaran yang baik bahwa SADARI merupakan salah satu upaya pencegahan kematian
akibat kanker payudara yang mungkindapat terjadi pada mereka (Wulandari, 2020).
pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23. Angka kejadian untuk
perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000
penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 (Kemenkes RI, 2018). Berdasarkan
data dari World Health Organization (WHO) tahun 2019 menunjukkan kasus kanker
yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yakni 58.256 kasus atau
16,7% dari total 348.809 kasus kanker. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan,
angka kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk. Rata-
rata kematian akibat kanker ini mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk. Upaya
pencegahan dan pengendalian kanker tersebut dilakukan dengan cara deteksi dini pada
perempuan usia 30-50 tahun. Metode yang digunakan adalah Periksaan payudara sendiri
(SADARI).
Data profil Kesehatan Indonesia tahun 2017 menunjukan kasus kanker payudara
di Indonesia sebesar 2,89% atau diperkirakan sekitar 15.102 orang, tahun 2018
mengalami peningkatan sebesar 16,7% atau diperkirakan sekitar 58.265 orang. Jumlah
kanker payudara tertinggi ada di daerah Sulawesi Selatan yaitu sebanyak 4.86 per 1000
penduduk, diusul dengan Kalimantan Utara dengan jumlah 2,47 pr 1000 penduduk
(Kementrian Kesehatan RI, 2018). Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada tahun
2018, data prevalensi kanker payudara di Bali pada tahun 2018 sebanyak 20 orang (Dinas
Remaja harus memiliki pengetahuan yang baik tentang perubahan dan kelainan
yang terjadi dalam dirinya sendiri terutama pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.
Remaja membutuhkan sumber informasi yang tepat dan dapat dipercaya agar remaja
mendapatkan informasi yang benar mengenai proses reproduksi dan faktor yang
diketahui oleh remaja putri adalah pendeteksian secara dini kanker payudara dengan
karena payudara merupakan salah satu organ reproduksi memiliki fungsi cukup penting
dalam membentuk sikap remaja putri terhadap SADARI. Sikap remaja tentang SADARI
merupakan suatu penghayatan dari pemahaman atau pengetahuan yang dimiliki remaja
putri tentang SADARI, sehingga remaja putri mampu menelaah dan mempraktekan apa
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
yaitu “Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara
1. 3 Tujuan Penelitian
1. 3. 1 Tujuan Umum
remaja putri tentang kanker payudara dengan tindakan pemeriksaan payudara sendiri.
1. 3. 2 Tujuan Khusus
putri.
1. 4 Manfaat Penelitian
1. 4. 1 Manfaat Teoritis
Hasil dari pembahasan ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi penelitian
1. 4. 2 Manfaat Praktis
1. 4. 2. 1 Bagi Remaja
Hasil dari pembahasan ini dapat digunakan sebagai media informasi tentang
1. 4. 2. 2 Bagi Institusi
Hasil dari pembahasan ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
Angrainy, R. (2017). Hubungan Pengetahuan, Sikap Tentang Sadari Dalam Mendeteksi Dini
Kanker Payudara Pada Remaja. Jurnal Endurance, 2(2), 232.
https://doi.org/10.22216/jen.v2i2.1766.
Bustan, M.N. 2017. Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 2018. Laporan Tahunan Data Kesehatan Provinsi Bali.
Denpasar : Sub. Bagian Pencatatan dan Pelaporan Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Hastutik. 2017. Deteksi Dini Dapat Cegah Kanker. Jakarta: Salemba Medika.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Olfah, et. al. (2013). Kanker payudara & SADARI. Yogyakarta: Nuha Medika.
World Health Organization. 2018. Breast Cancer Prevention and Control. Available from :
http://www.who.Int/cancer/detection/breastcancer/en/indexl. (03 Desember 2020).