Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

“TERAPI KOMPLEMENTER PADA PENYAKIT HIPERTENSI”

NAMA : Putu Indah Sasmitha

NIM : 17.321.2708

KELAS : A11 – A

Program Studi Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali

Tahun Ajaran 2020 / 2021


ANALISIS JURNAL ILMIAH

A. Jurnal Ke-1
Pada analisis jurnal yang berjudul “Penggunaan Tanaman Herbal Pada
Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo” oleh
Muh.Syaifuddin, Agus Sudaryanto, Arina Maliya pada tahun 2013 dengan tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui penggunaan tanaman herbal pada lansia penderita
hipertensi di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Efek samping dari tanaman
herbal ini sangat kecil/hampir tidak ada. Tanaman herbal yang digunakan yaitu
mengkudu, daun salam, kunyit, ketumbar, jeruk sitrun. Cara pembuatannya yaitu
sebagai berikut :
a) Mengkudu
Mengkudu direbus dengan air putih hingga mendidih, angkat lalu saring dan
diminum 1-2 gelas sehari. Disarankan juga mengkonsumsi mengkudu sebanyak 2
ons selama dua kali sehari selama satu bulan.
b) Daun salam
Daun salam direbus sebanyak 15 lembar dalam 2 gelas sampai tersisa satu gelas.
Angkat, lalu saring. Minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas selama satu bulan.
c) Kunyit
Kunyit Sebanyak 100 mg/kg dikikir dan diperas dengan segelas air hingga
berwarna oranye, lalu disaring dan dikonsumsi 1-2 gelas sehari selama satu bulan.
d) Ketumbar
Ketumbar dihancurkan sebanyak 500 mg/ kg dan ditambahkan segelas air, lalu
disaring dan dikonsumsi 1-2 gelas sehari selama 4 bulan berturut-turut.
e) Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh (3-5 buah) dipotong menjadi beberapa bagian kecil dan direbus
dengan 2 gelas air mendidih. Lalu disaring dan dikonsumsi 1-2 gelas sehari selama
2 bulan.
f) Teh hijau
Teh hijau diseduh dengan 1 gelas air mendidih, lalu disaring dan dikonsumsi 1-2
gelas sehari selama 3 bulan.
g) Mentimun
Mentimun sebanyak 1-2 buah dicuci bersih dengan air mengalir dan dipotong
menjadi beberapa bagian, lalu diblender dengan 1-2gelas air. Lalu disaring dan
dikonsumsi 1-2 kali sehari selama satu bulan.

B. Jurnal Ke-2
Pada analisis jurnal yang berjudul “Pengaruh Stimulasi Titik Akupresur Liv 3
(Taichong) Terhadap Nyeri Pada Pasien Hipertensi” oleh Ikit Netra Wirakhmi, Dwi
Novitasari, Iwan Purnawan pada tahun 2018 dengan tujuan penelitian yaitu untuk
mengidentifikasi pengaruh stimulasi titik Liv3 (Taichong) terhadap nyeri pada
penderita hipertensi. Efek samping yang ditimbulkan saat dilakukan akupresure ini
yaitu pasien akan merasakan nyeri pada titik yang dilakukan akupresure.
Akupresure dilakukan dengan langkah pertama yaitu pengukuran tekanan
darah sebelum dilakukan akupresure dan dicatat hasilnya pada lembar observasi.
Kemudian setelah 5 menit menentukan titik yang tepat yaitu titik Taichong (Liv 3).
Titik Taichong (Liv3) terletak dititik pertemuan antara tulang ibu jari dengan tulang
jari telunjuk. Jika titik sudah ditemukan kita hangatkan telapak tangan kita dengan
minyak zaitun dan mulai lakukan teknik penekanan dengan cara menekan titik
tersebut selama 15 menit. Akupresure pada titik ini berguna untuk mengurangi
keluhan nyeri pasien.

C. Jurnal Ke-3
Pada analisis jurnal yang berjudul “Pengaruh Terapi Bekam Terhadap
Tekanan Darah Penderita Hipertensi” oleh Siti Fatonah, Tori Rihiantoro, Titi Astuti
pada tahun 2015 dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi
bekam terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Efek samping yang
ditimbulkan saat dilakukan terapi bekam ini yaitu nyeri, memar, perdarahan, lemas.
Bekam dilakukan dengan langkah pertama yaitu pengukuran tekanan darah
awal 5 menit sebelum dilakukan pembekaman yang kemudian dicatat hasilnya pada
lembar observasi. Kemudian responden dilakukan pembekaman dititik tengkuk (kahil)
dengan lama setiap hisapan selama 5 menit, kemudian lakukan penusukan sebanyak
sepuluh kali dengan lancing steril dan kemudian dilakukan penghisapan selama 5
menit yang kedua kalinya dan setelah selesai daerah pembekaman dibersihkan dengan
kasa steril, kemudian diberikan betadine dan diikuti dengan pengolesan minyak but-
but. Setelah selesai pembekaman responden diberikan minum air putih untuk
memulihkan energi setelah berbekam. Selanjutnya dilakukan pengukuran tekanan
darah 5 menit setelah pembekaman berakhir dan mencatat hasilnya pada lembar
observasi. Bekam pada titik tengkuk (kahil) ini berfungsi untuk menghilangkan rasa
nyeri yang dikeluhkan responden.
DAFTAR PUSTAKA

Muh. Syaifuddin, Agus Sudaryanto, Arina Maliya. 2013. “Penggunaan Tanaman Herbal
Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo”. Surakarta.
Diakses : www.eprints.ums.ac.id
Pada tanggal : 14 April 2020
Pukul : 16.34 Wita

Ikit Netra Wirakhmi, Dwi Novitasari, Iwan Purnawan. 2018. “Pengaruh Stimulasi Titik
Akupresur Liv 3 (Taichong) Terhadap Nyeri Pada Pasien Hipertensi”. Purwokerto. Diakses :
www.researchgate.net
Pada tanggal : 14 April 2020
Pukul : 17.09 Wita

Siti Fatonah, Tori Rihiantoro, Titi Astuti. 2015. “Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Tekanan
Darah Penderita Hipertensi”. Tanjungkarang. Diakses : www.researchgate.net
Pada tanggal : 14 April 2020
Pukul : 17.26 Wita

Anda mungkin juga menyukai