Anda di halaman 1dari 4

SKRIPSI

Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja SMA tentang Kanker Payudara


dengan Motivasi Perilaku Praktik Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
di kelas 10 SMA N 10 Palembang

Yusri Yatela
04021382025077

FAKULTAS KEDOKTERAN
BAGIAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker payudara merupakan kanker yang paling sering ditemukan pada wanita di
seluruh dunia (22% dari sernua kasus baru kanker pada perempuan) dan menjadi urutan
kedua sebagai penyebab kematian terkait kanker setelah kanker paru (Hero, 2021; De
Jong, 2014). Angka kejadian kanker payudara tertinggi terdapat pada usia 40-49 tahun,
sedangkan untuk usia dibawah 35 tahun insidennya hanya kurang dari 5%. Kanker
payudara pada pria jarang terjadi dan terhitung sebanyak 1% dari seluruh kasus kanker
payudara (Cardoso et al., 2019; Nurrohmah et al., 2022). Menurut Perhimpunan Dokter
Spesialis Bedah Onkologi Indonesia Tahun 2017, diperkirakan angka kejadian kanker
payudara di Indonesia 8.625 kasus dan ditemukan 82% diantaranya sudah berada pada
tahap stadium lanjut. Hal ini disebabkan oleh keengganan perempuan untuk melakukan
pemeriksaan secara dini. Diagnosis kanker payudara pada awal stadium memungkinkan
untuk dapat kesempatan yang lebih baik sehingga memperoleh long term survival yaitu
kesempatan untuk dapat hidup lebih lama setelah divonis dengan kanker
Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2020 dan Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Tahun 2020, kanker payudara merupakan
kanker yang paling umum diderita oleh perempuan. Kanker merupakan penyakit tidak
menular dimana terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat, tanpa
terkendali dari sel maupun jaringan. Pertumbuhan ini dapat menggangu proses
metabolisme tubuh dan menyebar antarsel dan jaringan tubuh (Hero, 2021; Susmini &
Supriayadi, 2020).
Deteksi dini kanker payudara merupakan hal yang paling diabaikan sehingga
dapat dijadikan salah satu faktor terjadinya keterlambatan dalam mendiagnosis kanker
payudara (Pelima & Adi, 2021; Pruitt et al., 2015). Dengan cara Promosi perawatan
diri, sikap yang dipupuk sejak dini, dapat dijadikan mendiagnosis kanker payudara
sejak dini. Masa remaja adalah waktu perubahan cepat yang memberikan kesempatan
mengajar untuk membentuk perilaku sehat hingga dewasa untuk mengajar perawatan
payudara sendiri dapat mendorong positif perilaku seperti melakukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) dan mencari pemeriksaan payudara profesional secara
teratur (Diananda, 2019; Nisa et al., 2022). Perilaku kesehatan seperti SADARI
dapat membantu memberdayakan perempuan untuk mengambil kendali dan
tanggung jawab atas promosi kesehatan (Kusumawaty et al., 2021; Wantini, 2018).
SADARI merupakan salah satu metode skrining yang digunakan untuk deteksi
dini kanker payudara dengan cara melihat dan meraba untuk menemukan kelainan,
benjolan, dan pembengkakan pada payudara (Perhimpunan Onkologi Indonesia, 2010).
SADARI mulai dilakukan saat seorang remaja telah mencapai masa pubertas dan
mengalami perkembangan payudara. SADARI memiliki peran utama dalam penemuan
kanker payudara stadium dini, karena kejadian kanker payudara lebih banyak ditemukan
oleh penderita itu sendiri, saat ia melakukan SADARI (Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI, 2014).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah pada latar belakang di atas kurangnya
pengetahuan remaja tentang kanker payudara, peneliti tertarik untuk mengetahui
“Bagaimana Hubungan Tingkat Remaja SMA tentang Kanker Payudara dengan Motivasi
Melakukan Sadari Payudara”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Hubungan
Tingkat Remaja SMA tentang Kanker Payudara dengan Motivasi Melakukan
Sadari Payudara”
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui tingkat pengetahuan remaja SMA tentang kanker payudara.
b) Mengetahui perilaku praktik pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada
remaja SMA
c) Mendeskripsikan hubungan antara tingkat pengetahuan remaja SMA terhadap
perilaku praktik pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari dilakukannya penelitian ini antara lain:
1. Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti mengetahui tingkat pengetahuan remaja SMA tentang
kanker payudara terhadap perilaku praktik pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
2. Bagi Institusi Kesehatan
Manfaat bagi Institusi Kesehatan diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan derajat ksahatan dengan
meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara dan SADARI, serta diberikan
fasilitas bagi petugas kesehatan untuk melakukan skrining kanker payudara lanjutan
(mamografi).
3. Bagi Remaja SMA
Manfaat nagi remaja SMA diharapkan dapat sebagai bahan informasi tentang
pengetahuan dan perilaku SADARI oleh remaja SMA, sehingga remaja SMA dapat
meningkatkan pengetahuan dan perilaku SADARI dengan mengikuti seminar yang
berkaitan dengan SADARI.

E. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian dalam ruang lingkup keperawatan paliatif
yang berfokus untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja SMA tentang kanker
payudara terhadap perilaku praktik pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan
media video edukasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 10 Palembang pada …. 2023.
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja SMA N 10 Palembang kelas 10. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan quasi eksperimen rancangan “Pre post test
design”. Pengambilan data dengan pembagian kuesioner pre dan post yang sudah baku.

Anda mungkin juga menyukai