DI MA YAHIDA WILAYAH
TAHUN 2017
Di Susun Oleh :
NIM : 4014041078
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia masih menghadapi tantangan dan hambatan dalam mencapai MDG,s pada
tahun 2015, diantaranya masih rendahnya perilaku sehat dikarenakan pengetahuan dan
kesadaran individu yang kurang. Pembangunan kesehatan tidak dapat di lakukan sendiri
oleh aparat pemerintah di sektor kesehatan, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama
sehingga melibatkan peran serta masyarakat yang nantinya dapat mewujudkan
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Kesehatan merupakan tanggung jawab
bersama dari setiap individu, karena apapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa
kesadaran individu untuk berperilaku sehat secara mandiri yaitu salah satunya dengan
didukungnya deteksi dini atau pencegahan sebelum penyakit timbul (Prasetyawati, 2012
Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan
tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini
dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian salah
satunya adalah kanker payudara. Di Indonesia, prevalensi penyakit kanker juga cukup
tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi
tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau sekitar 330.000 orang.
Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher
rahim. Sedangkan pada laki-laki adalah kanker paru dan kanker kolorektal.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, angka kejadian kanker
payudara di Indonesia diperkirakan terdapat 61.682 orang menderita kanker payudara.
Angka kejadian kanker tertinggi di Indonesia terjadi pada perempuan yaitu kanker
payudara dan kanker leher Rahim. Resiko kanker payudara meningkat sesuai
bertambahnya usia bahkan usia muda tidak menjamin aman dari kanker payudara.
Dinas Kesehatan Provinsi Banten mencatat, penderita kanker leher Rahim hingga
tahun 2014 di Provinsi Banten berjumlah 116 kasus dan kanker payudara berjumlah 325
kasus, sedangkan angka kematian yang dilaporkan pada kanker Rahim hanya satu kasus
dan kanker payudara 4 kasus.
Pada hasil penelitian Yunus (2014) ini di perloleh secara keseluruhan bahwa tingkat
pengetahuan remaja putri SMA Negeri 4 Gorontalo tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI) sebagai deteksi dini kanker payudara sebagian besar berpengetahuan
cukup sebanyak 126 orang (86.3%) sedangkan remaja putri yang berpengetahuan baik
mengenai SADARI hanya sebanyak 13 orang (8.9%) dan remaja putri yang
berpengetahuan kurang mengenai SADARI sebanyak 7 orang (4.8%).
Menurut hasil penelitian Andalas (2015) sebgaian besar responden memiliki tingkat
penegtahuan yang kurang terhadap SADARI yaitu sebanyak 33 responden (68,8%),
cukup 10 responden (20,8%) dan baik 5 (responden 10,4).
Akibat kurangnya kesadaran wanita yang melakukan deteksi dini untuk menemukan
kanker payudara pada stadium awal, biasanya wanita datang ke dokter dengan keadaan
stadium lanjut dan prognosisnya sudah buruk (Supit, 2005). Jumlah kasus baru yang
semakin meningkat tiapa tahun nya menambah bebabn global terutama bagi Negara
berkembang.
Salah satu pencegahan kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri.
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu cara yang efisien dan
efektif sebagai pendeteksi dini kanker payudara selain mamografi. Kegagalan penemuan
secara dini kanker payudara dapat terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan atau
informasi yang diperoleh masyarakat. Banyak penderita kanker payudara datang ke
rumah sakit dengan 3 kondisi stadium lanjut dikarenakan penderita tidak merasa adanya
perubahan dengan kondisi payudaranya (Oemiati, Rahajeng, dan Kristanto, 2011).
Pemeriksaan payudara sendiri sangat penting untuk di lakukan karena hampir 85%
benjolan di payudara dapat di temukan oleh penderita sendiri. Studi empiris menyatakan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), pemeriksaan klinis, dan mamnografi, dapat
memebantu dalam memastikan, deteksi dini kanker payudra. Di samping itu pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) merupakan metode paling murah dan sederhana yang dapat
di lakukan sendiri oleh wanita di bandingkan dengan mammografi (Manuaba, 2010).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam peneliyian ini dalah bagai mana “Gambaran penegtahuan
Remaja tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di MA YAHIDA Wilayah
Kerja Puskesmas Menes Pandeglang tahun 2017”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
D. Manfaat penelitian
1. Bagi institusi
Hasil peneliti ini dapat di jadikan sumber inspirasi maupu referensi untuk penelitian
selanjutnya
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi siswi MA YAHIDA untuk meningkatkan
kesadaran pentingnya Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
3. Bagi Peneliti
E. Ruang lingkup
Penelitian ini di lakukan di MA YAHIDA Menes Pandeglang yaitu bagian drai wilayah
Puskesmas Menes Yang di fokuskan pada Gambaran penegtahuan Remaja tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di MA YAHIDA Wilayah Kerja Puskesmas
Menes Pandeglang tahun 2017” dengan menggunakan data primer yang peroleh dari
hasil wawancara menggunakan kuesioner yang di berikan pada siswi MA YAHIDA
Wilayah Kerja PuskesmaS Menes Pandeglang tahun 2017. Berdasarkan studi
pendahuluan yang di lakukan melalui hasil wawancara terhadap 10 sisiwi 6 (60%) siswi
MA YAHIDA Pada tanggal 26 Maret 2017 diantaranya tidak tahu mengenai Pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) dan tidak pernaH melakukan SADARI dan 4 (40%) siswa
telah menegetahuai tentang SADARI. penulis tertarik untuk mengetahuai sejauh mana
Gambaran penegtahuan Remaja tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di MA
YAHIDA Wilayah Kerja Puskesmas Menes Pandeglang Tahun 2017.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian
2. Tingkat pengetahuan
a. Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembang kan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Pendididkan mmepnagruhi proses belajar. Makin tingginya pendididkan
seseorang makin mudah oaring tersebut untuk menerima informasi dan
semakin banyak pula penegtahuan yang di dapat tentang kesehatan.
b. Informasi
Informasi yang di peroleh baik dari pendididkan formal maupun nor formal
dapat memebrikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga
menghasilkan perubahan atau peningkatan penegtahuan. Sebagai saran
komunikasi, majalah dan lain lain. Informasi mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.
c. Ekonomi
Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianaya suatu fasilitas
yang di perlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status social ekonomi akan
memengarungi penegtahuan seseorang.
d. Lingkungan
Lingungan adalah susuatu yang berada di sekitar individu, baik lingkungan
fisik, biologis, maupun sosisal, lingkungan berpengaruh terhadap proses
masuk nya penegtahuan kedalam imdividu yang berada di lingkungan
tersebut. Hal ini terjadi karna ada nya interaksi timbal balik yang akan di
respon sebagai penegtahuan oleh setiap individu.
e. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber penegtahuan aadalah suatu cara untuk
memeperoleh kebenaran penegatahuan dengan cara mengulang kemebali
penegtahuan yang di peroleh dalam memecahkan masalah yang di hadapi di
masa lalu sehingga dapat memberikan penegtahuan dan keterampilan
professional serta pengalaman belajar selama bekerja. Hal ini dapat
menegmbangkan kemampuan mengambil keputusan secara ilmiah dan etik
yang bertolak dari maslahnya dalam bidang kerjanya.
f. Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola piker seseorang semakin
bertambah usiaa akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya sehingga penegtahuan yang di perolehnya semakin membaik dan
pemikiran nya semakin luas.
5. Pengukuran Pengetahuan
Baik : Nilai>75%-100%
Cukup : Nilai 55%-75%
Kurang : Nilai<55%
B. Remaja
1. Pengertian
Istilah adolensence atau remaja yang berasal dari bahasa latin yaitu “adolecare”
(kata bendanya, adolescare yaitu remaja) yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh
menjadi dewasa” (Yuniastuti, 2008). Masa remaja merupakan masa peralihan dari
masa anak anak dengan masa dewas yang mengalami perkembangan semua aspek
atau fungsi untuk memasuki masa dewasa (Ellya, 2010). WHO menetapkan batas
usia remaja dalam daua bagian yaitu reamaja awal 10-12 tahun dan remaja akhir 15-
20 tahun. Definisi remaja tersebt dapat di tinjau dari tiga sudut pandang kusmiran
(2011), yaitu:
a. Secra kronologis, remaja adalah remaja yang berusia 11-12 tahun samapai 20-22
tahun
b. Secara fisik, remaja di tandai oleh ciri perubahan pada pada penampilam fisik dan
fungsi fisiologis, terutama yang terikatdengan klenjar seksual
c. Secara psikologis, remaja merupukan masa dimana individu mengalami perubahn
perubahan dalam aspekj kognitif, emosi, sosial dan moral di masa anak-anak
menuju dewasa
Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja kita sangat perlu untuk mengenal
perkembangan remaja serta ciri-cirinya.
Berdasarkan sifat atau perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja ada tiga tahap
yaitu:
1) Masa remaja awal (10-13 tahun)
a) Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
b) Tampak dan merasa ingin bebas
c) Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan
mulai berpikir yang khayal (abstrak).
2) Masa remaja tengah (14-16 tahun)
a) Tampak dan ingin mencari identitas diri
b) Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis.
c) Timbul perasaan cinta yang mendalam.
3) Masa remaja akhir (17-20 tahun)
a) Menampakkan pengungkapan kebebasan diri.
b) Dalam mencari teman sebaya lebih selektif.
c) Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya.
d) Dapat mewujudkan perasaan cinta
1. Pengertian
SADARI adalah metode termudah, termurah tercepat dan paling sederhana yang
dapat mendeteksi dini kanker payudara (Nisman, 2011). Pemeriksaan klinis petugas
kesehatan terlatih sebaikny di lakukan pada permpuan berusia 30-50 tahun setiap tiga
tahun sekali, kecuali bagi mereka yang memeiliki factor resiko, pemeriksaan
mammogradfi di lakukan setahun sekali setelah berusia di atas 40 tahun dan di
lakukan USG satu tahun sekali di bawah 40 tahun (Kemenkes RI, 2009)
SADARI dilakukan pada hari ke 7-10 yang di hitung sejak hari pertama mulai haid
(saat payudara sudah tidak mengeras dan nyeri) atau bagi yang telah menopause
pemeriksaan dilakukan dengan memilih tanggal yang sama setiap bulannya.
Pemeriksaan ini lakukan dengan menggunaka jari telunjuk, jari tengah dan jari manis
yang di gerakan secara bersamaan pada payudara yang sedang di lakukan
pemeriksaan (Kemenkes RI, 2009)
Gambar 1.1
Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara,perubahan puting susu, serta
kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke
bawah disamping badan.
Tahap 2
Gambar 1.2
Tahap 3
Gambar 1.3
Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri. Miringkan badan
ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.
Tahap 4
Gambar 1.4
2. Melihat Perubahan Bentuk Payudara Dengan Berbaring.
Tahap 1
Gambar 1.5
Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri dengan membengkokkan kedua
lutut Anda. Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan
untuk menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan Anda di
bawah kepala. Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara kanan. Gunakan telapak
jari-jari Anda untuk memeriksa sembarang benjolan atau penebalan. Periksa payudara Anda
dengan menggunakanVertical Strip dan Circular
Tahap 2.
Gambar 1.6
Gambar 1.7
Pemeriksaan Cairan Di Puting Payudara
Gambar1.8
Tahap 5
Memeriksa Ketiak
Gambar 1.9
Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda dengan teliti, apakah
teraba benjolan abnormal atau tidak.
BAB III
A. Kerangka Konsep
1. Pengertian
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan atau kaitan
antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati atau diukur melalui
penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2012).
Konsep adalah abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal yang khusus.
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau variabel yang satu dengan
variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010).
BAIK
Gambaran penegtahuan Remaja tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri CUKUP
(SADARI) di MA YAHIDA Wilayah
Kerja Puskesmas Menes Pandeglang
BURUK
tahun 2017”
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau
tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. Adapun definisi operasional
variabel penelitian seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini:
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskrptif dengan rancangangan penelitian cross sectiona;
(potong lintang ) yaitu sutu metode penelitian yang di lakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang sutau keadaan secar objektif, dan
memecahkan atau emnjawab permasalahan yang sedang di hadapi pada situasi sekarang.
Dalam hal ini peneliti ingin menegetahui n Gambaran penegtahuan Remaja tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di MA YAHIDA Wilayah Kerja Puskesmas
Menes Pandeglang tahun 2017”.
a. Populasi
Menurut Arikunto (2010: 174) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2014: 81) berpendapat
sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.
c. Teknik pengambilan sampel
D. Pengumpulan Data
Setelah data terkumpul maka langkah yang di lakukan berikutnya adalah pengolahan
data :
a. Editing
Adalah memeriksa data terlebih dahulu meliputi mengecek kelengkapan identitas
subyek penelitian, mengecek macam isian data dari kuesioner yang telah
dibagikan
b. Coding
Setelah dilakukan pemeriksaan data, langkah selanjutnya yang akan dilakukan
adalah pengkodean data. Hal ini bertujuan untuk memudahkan peneliti agar tidak
terjadi kekeliruan.
c. Skoring
Adalah kegiatan yang dilakukan dengan member skor berdasarkan jawaban
responden dengan mengelompokan dari jawaban yang ada dan kemudian
menempatkan pada tempat yang semestinya
d. Tabulating
Hasil jawaban ditabulasi dengan skor jawaban sesuai dengan jenis pertanyaan,
kemudian digambarkan dalam bentuk diagram dan tabel. Untuk melengkapihasil
penelitian diberikan pertanyaan atau penyajian tentang karakteristik responden
2. Analisis Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat yang
bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variable
penelitian (Notoatmodjo, 2010, p.182).
Analisis data yang digunakan minimum, maximum, rata-rata, standar deviasi dan
distribusi frekuensi. Analisa ini digunakan untuk menjelaskan / mendeskripsikan
angka atau nilai masing-masing variabel dengan ukuran prosentase (Budiarto, 2002,
p.37). Rumus penentuan presentase adalah:
f
x= x 100%
n
keterangan :
x : hasil penelitian
f : frekuensi hasil pencapaian
n : total seluruhnya
KUESIONER
Nama Responden :…………………………….
Pilihlah salah satu jawaban a, b, c atau d pada jawaban yang anda anggap paling benar.
a. Metode termudah, termurah tercepat dan paling sederhana yang dapat mendeteksi
dini kanker payudara
b. Upaya untuk menetapkan adanya benjolan atau tidak dalam payudara yang dilakukan
oleh dokter
c. Periksa USG payudara
a. Ujung jari
b. Telapak tangan
c. Telapak jari
7. Bagi wanita yang telah menopause (Usia >40 tahun), SADARI sebaiknya dilakukan ….
a. Satu bulan sekali, pada tanggal yang sama
b. Seminggu sekali
c. Setahun sekali
a. Berdiri
b. Berdiri dan berbaring
c. Berdiri, berbaring dan duduk
10. Saat berdiri di depan cermin, dengan posisi kedua tangan lurus ke bawah di samping
badan, maka yang akan perlu diperhatikan adalah…