Anda di halaman 1dari 8

Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

EFEKTIVITAS PENYULUHAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI


(SADARI) DENGAN METODE CERAMAH DAN VIDEO TERHADAP
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER
PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MUHAMMADIYAH 01
MEDAN TAHUN 2016

Effectiveness of Extension of Breast Self Examination (SADARI) with A Treatment


and Video Methods on Knowledge Level of Early Detection of Breast Cancer in
Adolescent Teenagers in Muhammadiyah High School 01 Medan 2016

Siti Mutia Ulfa1, dr. Rinna Azrida M.Kes2


1
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara

Abstrak
Latar Belakang. Kanker payudara adalah masalah kesehatan pada wanita di
berbagai negara termasuk Indonesia. Kanker payudara dapat dideteksi secara dini
dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Tidak semua orang mengetahui
SADARI, maka perlu dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan
video. Tujuan. Untuk mengetahui efektivitas penyuluhan SADARI dengan
metode ceramah dan video terhadap tingkat pengetahuan sebagai deteksi dini
kanker payudara pada remaja putri di SMA Muhammadiyah 01 Medan tahun 2016.
Metode. Jenis penelitian menggunakan Quasi experiment yang bersifat deskriptif
analitik dengan desain pre-post test group. Sampel penelitian secara total sampling
sebanyak 124 siswi kelas XI dan XII di SMA Muhammadiyah 01 Medan. Hasil.
Didapatkan efektivitas penyuluhan SADARI metode ceramah dengan nilai p=0,001
(p > 0,05) dan metode video dengan nilai p=0,000 (p > 0,05), namun tidak terdapat
perbedaan yang bermakna antara pengetahuan remaja putri tentang SADARI
sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan antara metode ceramah dan video
dengan nilai p=0,675 (p > 0,05). Kesimpulan. Tidak terdapat perbedaan tingkat
pengetahuan yang bermakna antara pengetahuan remaja putri tentang SADARI
sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan metode ceramah dan video.
Kata kunci: pendidikan kesehatan, metode ceramah dan video, pengetahuan,
SADARI

Abstract
Background. Breast cancer is a health problem for women in many countries,
including Indonesia. Breast cancer can be detected early with Breast Self
Examination (BSE). Not everyone knows BSE, it is necessary to do health education
with lecture and video methods. Objective. To determine the effectiveness health
education of BSE with lecture and video methods on the level of knowledge as early
detection of breast cancer in teenage girl in SMA Muhammadiyah 01 Medan in
2016. Methods. This study is research quasi-experimental are descriptive analytic
with a pre-post test design group. The sample is total sampling on 124 students XI

144
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

and XII grade in SMA Muhammadiyah 01 Medan in 2016. Resuls. It was found
that the effectiveness health education of BSE with lecture method the value of p =
0.001 (p> 0.05) and the video method the value of p = 0.000 (p> 0.05), but there
was no significant difference between the knowledge of teenage girls about health
education of BSE before and after the lecture and video methods the value of p =
0.675 (p> 0.05). Conclusion. There was no significant difference in the level of
knowledge among teenage girl knowledge about health education of BSE before
and after lecture and video methods.
Keywords: health education, methods and video lectures, knowledge, BSE

PENDAHULUAN resiko yang erat kaitannya dengan


Berdasarkan International peningkatan insiden kanker payudara
Agency for Research on Cancer antara lain jenis kelamin wanita, usia
(IARC), Penyakit kanker merupakan >50 tahun, riwayat keluarga dan
salah satu penyebab kematian utama genetik (Pembawa mutasi gen
diseluruh dunia. Pada tahun 2012, BRCA1, BRCA2, TP53 (p53)),
terdapat 14,1 kasus kanker diseluruh adanya riwayat penyakit payudara
dunia, 8 juta pada negara yang sebelumnya (DCIS pada payudara
mengalami ekonomi rendah dari yang sama, LCIS, densitas tinggi
sekitar 82% populasi yang ada pada mamografi), riwayat menstruasi
didunia. Total kematian kanker pada dini (<12 tahun) atau menopause
tahun 2012 adalah 8,2 juta jiwa (>55 tahun), riwayat reproduksi
(sekitar 22.000 kematian kanker (tidak memiliki anak dan tidak
setiap hari). Kanker payudara sering menyusui), hormonal, obesitas,
terjadi pada wanita diseluruh dunia konsumsi alkohol, riwayat radiasi
dengan 1,7 juta kasus baru kanker dinding dada serta faktor
pada tahun 2012. Kematian akibat lingkungan.3 Di Indonesia, lebih dari
kanker payudara pada wanita pada 80% kasus ditemukan pada stadium
tahun 2012 terjadi 512.900.1 lanjut, dimana upaya pengobatan
Sebanyak 231.840 kasus baru kanker sudah sulit untuk dilakukan. Oleh
payudara invasif, serta tambahan karena itu diperlukan pemahaman
60,920 karsinoma in situ didiagnosa tentang upaya pencegahan, diagnosis
pada wanita di US pada tahun 2015 dini, pengobatan kuratif maupun
dan 40,290 wanita meninggal akibat paliatif serta rehabilitasi yang baik.
kanker payudara, Sedangkan pria Kemudian lebih dari 30% penyakit
yang terdiagnosis 2,350 dan hanya kanker dapat dicegah dengan cara
440 yang mengalami kematian.2 mengubah faktor resiko perilaku dan
Menurut Kemenkes tahun 2015, pola makan penyebab penyakit
angka kejadian kanker payudara di kanker.3
Indonesia adalah 12/100.000 wanita, Faktor risiko untuk kejadian
sedangkan di Amerika sekitar kanker payudara bukan hanya pada
92/100.000 atau 18% dari kematian wanita yang sudah menopause. Pada
yang dijumpai pada wanita. Kanker remaja sudah banyak ditemukan
payudara bisa terjadi pada laki-laki kasus kanker payudara. Faktor yang
dengan frekuensi sekitar 1%.4 Faktor paling mempengaruhi kejadian

145
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

kanker payudara pada remaja adalah experimental design merupakan


faktor genetik, yaitu riwayat kanker penelitian eksperimen yang tidak
payudara dikeluarga. Wanita dengan cukup memadai. Karena penelitian
ibu, kakak atau adik yang mempunyai tidak menggunakan randomisasi
riwayat kanker payudara, cenderung (randomization), yang artinya
mempunyai faktor resiko dua kali pemilihan subjek penelitian
lipat dari pada orang normal. dilakukan tidak secara random, dan
Kemudian faktor genetik yang tidak memiliki control group atau
diwariskan, beberapa pewarisan comparison group. Penelitian ini
mutasi genetik dapat meningkatkan dilakukan di SMA Muhammadiyah
resiko kanker payudara. Mutasi 01 Medan dan telah disetujui oleh
genetik pada gen BRCA1 dan komisi etik tentang pelaksanaan
BRCA2 adalah penyebab paling penelitian kesehatan dengan
umum.5 Kecenderungan kanker NO:649/TGL/KEPK/ FK USU-
payudara juga dialami oleh wanita RSUP HAM/2016. Penelitian
berusia 20 tahun, artinya memberikan dimulai pada hari sabtu tanggal 8-22
pengetahuan pemeriksaan payudara Oktober 2016 . Jumlah responden
sendiri (SADARI) dan secara keseluruhan 124 siswi yang
melakukannya secara rutin ( pada teridiri dari kelas XI dan XII.
hari ke 7-10 hari setelah haid) setiap Penelitian dilakukan tiga kali
bulannya dapat menurunkan angka pertemuan, pertemuan pertama
kejadian kanker payudara.3 Salah tanggal 8 Oktober 2016 untuk inform
satu upaya yang dapat dilakukan consent pada calon responden dan
untuk meningkatkan pengetahuan orangtua dan siswi yang hadir hanya
masyarakat adalah dengan berjumlah 112 orang. Pertemuan
memberikan tindakan promosi dan kedua dilakukan satu minggu
preventif kesehatan tentang kanker berikutnya pada tanggal 15 Oktober
payudara dan SADARI disekolah, 2016 pre-test dan penyuluhan berupa
karena sekolah merupakan salah satu metode ceramah dan metode video
lembaga untuk membina dan dan yang hadir 110 orang, sedangkan
meningkatkan kualitas sumber daya pertemuan ketiga dilakukan pada
manusia baik mental, fisik serta tanggal 22 Oktober 2016 dilakukan
spiritual. Dengan menampilkan post-test siwa yang hadir 98 orang.
informasi dan pesan kesehatan yang Secara keseluruhan siswa yang
akan disampaikan kepada remaja diambil dalam penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan berjumlah 86 orang setelah
pengetahuan, merubah prilaku kearah memenuhi kriteria inklusi, seperti
yang positif serta menurunkan angka yangtelah dijelaskan dibab 3.
kejadian kanker payudara. Pengelompokan siswi menggunakan
angka genap dan ganjil untuk
METODE pembagian kelompok dan siswi yang
Jenis penelitian yang digunakan dijadikan sampel sebelumnya kelas X
adalah metode pre experimental dan XI tetapi kerana tahun ajaran
design dengan one group pre-test baru, berubah tingkatan kelas mnjadi
post-test design. Penelitian pre XI dan XII.

146
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

HASIL PENELITIAN Jumlah 86 100 86 100


Berdasarkan hasil analisis
univariat yaitu pengetahuan remaja Tabel 4. Pengetahuan sebelum dan
putri sebelum dan sesudah diberikan sesudah diberikan penyuluhan
intervensi. dengan metode ceramah
Tabel 1. Distribusi frekuensi Pengetahuan Sebelum Sesudah
berdasarkan usia f % f %
Usia (tahun) Frekuensi Persen Baik 26 60,5 39 90,7
(n) (%) Cukup 14 32,6 3 7,0
15 10 11.6 Buruk 3 7,0 1 2,3
16 47 54.7 Jumlah 43 100 43 100
17 23 26.7
18 5 5.8 Tabel 5. Pengetahuan sebelum dan
19 1 1.2 sesudah diberikan penyuluhan
Total 86 100 dengan metode video
Pengetahua Sebelu Sesudah
Tabel 2. Distribusi frekuensi n m
berdasarkan kelas f % f %
Kelas Frekuensi (n) Persen (%) Baik 1 44, 4 93,
XI 55 64 9 2 0 0
XII 31 36 Cukup 2 53,
3 5 3 7,0
Total 86 100
Buruk 1 2,3 0 0
Jumlah 4 4
Tabel 3. Pengetahuan sebelum dan
3 100 3 100
sesudah diberikan penyuluhan
dengan metode ceramah dan metode
video Berdasarkan hasil analisis bivariat
Pengetahuan Sebelum Sesudah
yaitu untuk mengetahui perbedaan
f % f % tingkat pengetahuan remaja putri
yang diberikan penyuluhan dengan
Baik 45 52,3 79 91,9
metode ceramah maupun metode
Cukup 37 43,0 6 7,0
video.
Buruk 4 4,7 1 1,2

147
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Tabel 6. Hasil uji Wilcoxon sebelum dan sesudah penyuluhan dengan metode
ceramah
Pengetahuan Baik Cukup Kurang Nilai
P
n % n % n %
Sebelum 26 60,5 14 32,6 3 7 0,00
1

Sesudah 39 90,7 3 7,0 1 2,3

Tabel 7. Hasil uji Wilcoxon sebelum dan sesudah penyuluhan dengan metode
video
Pengetahuan Baik Cukup Kurang Nilai
P
n % n % n %
Sebelum 19 44,2 23 53,5 1 2,3 0,000

Sesudah 40 93 3 7 0 0

Tabel 8. Hasil analisis perbedaan tingkat pengetahuan remaja putri yang diberikan
penyuluhan antara metode ceramah maupun metode video

Baik Cukup Kurang Nilai


P
n % n % n %
M ceramah 39 92,3 3 7,0 1 0 0,675

M video 40 93 3 7,0 0 0

Total 79 91,9 7 8,1 0 0

PEMBAHASAN tingkat pengetahuan yang bermakna


Pada analisis hasil uji Wilcoxon antara pengetahuan remaja putri
sebelum dan sesudah dilakukan tentang SADARI sebelum dan
penyuluhan dengan metode ceramah sesudah dilakukan penyuluhan
diperoleh nilai p= 0,001 (p < 0,05), dengan metode ceramah. Sesuai
dapat disimpulkan adanya perbedaan dengan penelitian Listyantika P,

148
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Adhani R, dan Adenan dengan judul perbedaan tingkat pengetahuan


Efektivitas Penyuluhan Metode SADARI sebelum dan sesudah
Bermain dan Metode Ceramah penyuluhan dengan menggunakan
Terhadap Penurunan Indeks Plak metode video. Sesuai dengan
Gigi yang menunjukkan terdapat penelitian sebelumnya oleh Kantohe
perbedaan yang bermakna antara ZR, Wowor VN, Gunawan PN yang
sebelum dan sesudah penyuluhan menunjukkan adanya perbedaan hasil
pada metode ceramah terhadap pengukuran tingkat pengetahuan
penurunan indeks plak gigi pada sebelum dan sesudah diberikan PKG
murid-murid kelas IV dan V di dua menggunakan video (p<0,05) dengan
SD negeri Medan.6 Dan hasil makna PKG menggunakan video
penelitian ini juga sejalan dengan lebih efektif dalam meningkatkan
hasil penelitian Sefrizon dalam tingkat pengetahuan anak.8
tesisnya tentang pengaruh ceramah, Pemanfaatan media video
diskusi kelompok dan demonstrasi dalam pembelajaran dapat
tehadap pengetahuan dan memberikan pengalaman belajar
keterampilan pencegahan penularan yang lebih lengkap, jelas, variatif,
tuberklosis paru pada siswa sekolah menarik serta menyenangkan.9
dasar di kabupaten Solok yang Media video termasuk dalam media
menyebutkan pengaruh ceramah, pendidikan elektronik yang
diskusi kelompok dan demonstrasi mempunyai kelebihan seperti
dapat memberikan perbedaan mengikutsertakan banyak panca
pengetahuan dan keterampilan siswa indera sehingga lebih mudah
sekolah dasar dalam pencegahan dipahami, lebih menarik karena
penularan tuberklosis paru.7 adanya suara dan gambar yang
Pada analisis hasil uji Wilcoxon bergerak, tatap muka, penyajian
sebelum dan sesudah dilakukan dapat dikendalikan, jangkauan
penyuluhan dengan metode video, relative besar serta dapat diulang-
diperoleh nilai p= 0,000 (p < 0,05), ulang.10
dapat disimpulkan terdapat Media video dapat
perbedaan tingkat pengetahuan yang dimanfaatkan untuk semua topik dan
bermakna antara pengetahuan remaja model-model pembelajaran. Video
putri tentang SADARI sebelum dan dapat memperkuat pemahaman
sesudah dilakukan penyuluhan responden terhadap materi ajar,
dengan metode video. Berdasarkan merasakan unsur emosi dan
penelitian tentang pengetahuan penyikapan dari pembelajaran yang
sebelum dilakukan penyuluhan efektif serta dapat memberikan
responden lebih cenderung kesempatan pada responden untuk
menjawab salah, karena bagi mengamati dan mengevaluasi
responden belum mengetahui apa itu kembali kegiatan tersebut.11
SADARI, apa manfaat SADARI Dengan uji Mann-Whitney,
serta bagaimana cara melakukan diperoleh nilai p=0,675 (p > 0,05),
SADARI. Hasil penelitian ini sesuai dapat disimpulkan Ho diterima
dengan penelitian lainnya yang artinya “tidak terdapat perbedaan
menunjukkan bahwa adanya tingkat pengetahuan yang bermakna

149
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

antara pengetahuan remaja putri suatu objek atau stimulus. Perubahan


tentang SADARI sesudah dilakukan sikap pada dasarnya dipengaruhi oleh
penyuluhan dengan metode ceramah faktor pengetahuan dan keyakinan
dan metode video. Karena pada atau kepercayaan yang didapatkan
penyuluhan dengan metode video dari hasil penginderaan, yang salah
dilakukan sesi tanya jawab, sehingga satunya didapatkan melalui
menimbulkan bias pada hasil pendidikan atau proses belajar.14
penelitian.
Pengetahuan merupakan hasil KESIMPULAN
pengindraan manusia terhadap objek Berdasarkan hasil penelitian
melalui indra yang dimilikinya (mata, yang telah dilakukan di SMA
hidung, telinga, kulit dan lidah). Hasil Muhammadiyah 01 Medan :
pengetahuan dipengaruhi oleh 1. Terjadi peningkatan
intensitas perhatian dan persepsi pengetahuan remaja putri di
terhadap objek. Sebagian besar SMA Muhammadiyah 01 Medan
pengetahuan seseorang diperoleh SADARI setelah dilakukan
melalui indra pendengaran (telinga), penyuluhan, dengan kedua
dan indra penglihatan (mata). metode
Pengetahuan seseorang mempunyai 2. Pengetahuan remaja putri
tingkatan yang berbeda-beda.12 tentang SADARI sebelum
Pendidikan kesehatan seperti dilakukan penyuluhan 52,3%.
penyuluhan dapat memberikan dan 3. Pengetahuan remaja putri
meningkatkan pengetahuan dimana tentang SADARI sesudah
peningkatan pengetahuan dilakukan penyuluhan dengan
dipengaruhi oleh faktor informasi metode ceramah 90,7%.
yang diterimanya.13 4. Pengetahuan remaja putri
Seseorang dapat mempelajari tentang SADARI sesudah
sesuatu dengan lebih baik apabila dilakukan penyuluhan dengan
menggunakan lebih dari satu indra metode video 93,0%.
ketika menerima penyuluhan. 5. Tidak terdapat perbedaan tingkat
Semakin banyak menggunakan pengetahuan yang bermakna
pengindraan dalam belajar maka antara pengetahuan remaja putri
akan semakin baik.11 Hasil penelitian tentang SADARI sebelum dan
ini sejalan seperti yang dikemukakan sesudah dilakukan penyuluhan.
salah satu strategi untuk perubahan
perilaku adalah pemberian informasi DAFTAR PUSTAKA
untuk meningkatkan pengetahuan 1. Ferlay J, Soerjomataram I,
sehingga timbul kesadaran yang pada Ervik M, et al. Globocan 2012.
akhirnya orang akan berperilaku Vol 1.0. Estimatedcancer
sesuai dengan pengetahuannya incidence, mortality, and
tersebut. Salah satu upaya pemberian pravalence worldwide in 2012.
informasi yang dapat dilakukan 2. Lyon, France: IARC Press,
adalah penyuluhan. Pengetahuan 2014
terjadi setelah setelah seseorang (http://globocan.iarc.fr/default.
melakukan penginderaan terhadap aspx).

150
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

3. American Cancer Society. 10. Notoatmodjo, S. Promosi


Global Cancer Facts & Figures Kesehatan Teori dan
3rd Edition. Atlanta: American Aplikasinya. Jakarta: Rineka
Cancer Society; 2015. Cipta, 2010; p. 26-34.
4. Kementrian Kesehatan RI, 11. Anderson RH. Pemilihan dan
2015. Panduan Nasional Pengembangan Media untuk
Kanker Payudara. Versi 1.0 Pembelajaran (terjemahan
2015. Yusufhadi Miarso, et al).
5. Kementrian Kesehatan, 2015. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
Pusat Data dan Informasi, Stop 1994.
Kanker. Jakarta Selatan; 2015. 12. Indonesia. Kamus Besar
6. Listyantika P, Adhani R, Bahasa Indonesia. Departemen
Adenan. Efektivitas Pendidikan Nasional, Pusat
Penyuluhan Metode Bermain Bahasa Indonesia. Jakarta:
dan Metode Ceramah Terhadap Gramedia Pustaka Utama;
Penurunan Indeks Plak Gigi. 2008. ISBN: 9792238417-
Tinjauan pada pelajar SDN 9789792238419
Atu-atu Pelaihari Kabupaten 13. Maulana, Heri DJ, S. Sos, and
Tanah Laut Tahun 2014. M. Kes. Promosi Kesehatan.
Dentino Jurnal Kedokteran Jakarta: EGC; 2009. p:134-160
Gigi. Vol I. No. 1.Maret 2016: 14. Notoatmodjo, Soekidjo. 2007.
6-9 Pendidikan dan Promosi
7. Sefrizon. 2011. Pengaruh Kesehatan. Jakarta: Rineka
Ceramah, Diskusi Kelompok Cipta.
dan Demonstrasi Terhadap
Pengetahuan dan Keterampilan
Pencegahan Penularan
Tuberkulosis Paru pada Siswa
Sekolah Dasar di Kabupaten
Solok. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada, 2011.
8. Kantohe ZR, Wowor VN,
Gunawan PN. Perbandingan
Efektivitas Kesehatan Gigi
menggunakan media video dan
Flip Chart terhadap
peningkatan Pengetahuan
Kesehatan Gigi dan Mulut
Anak. Jurnal e-GiGi. Vol 4 No.
2 : Juli-Desember 2016.
9. Susilana R, Riyana C. Media
Pembelajaran Hakikat,
Pengembangan, Pemanfa-atan,
dan Penilaian. Bandung:
Wacana Prima, 2009; p. 9-11.

151
Ibnu Sina Biomedika Volume 2, No. 2 (2018)

Anda mungkin juga menyukai