Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan payudara untuk dapat


menentukan adanya benjolan abnormal, pemeriksaan ini dapat dilakukan sendiri tanpa
harus ke petugas kesehatan dan tanpa harus mengeluarkan biaya (Mulyani, 2013).
Menurut (Olfah dkk, 2013), mengatakan bahwa sadari merupakan pengamatan payudara
depan, sisi kiri, sisi kanan, apakah ada benjolan, perubahan warna pada kulit, puting
bersisik, pengeluaran cairan atau nanah dan darah.

Teknik SADARI sangat mudah dilakukan namun banyak perempuan khususnya


remaja yang tidak mengetahui cara ini serta masih banyak remaja masih tidak peduli
dan peka terhadap gejala-gejala abnormal pada payudara mereka. Hal tersebut juga
disebabkan oleh kurang informasi dan motivasi untuk mendapat informasi mengenai
pencegahan dan deteksi dini kanker payudara. SADARI juga terasa masih awam dan
remaja risih untuk melakukannya, menyebabkan masih sedikitnya jumlah Wanita yang
rutin melakukan SADARI sesuai waktu yang ditentukan (Anggraynia.2017).

Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahun terdapat 7 juta penderita
kanker payudara dan 5 juta orang meninggal. Kejadian kanker payudara sebanyak
1.677.000 kasus. Kanker payudara merupakan salah satu keganasan terbanyak dan
memiliki kematian cukup tinggi pada wanita (WHO 2013).

Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun
2012, kanker payudara adalah kanker dengan presentase kasus baru tertinggi (43,3%)
dan presentase kematian tertinggi (12,9%) pada perempuan didunia. Berdasarkan data
Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevansi penyakit kanker payudara di Indonesia
mencapai 0,5 per 1000 perempuan (Kemenkes RI, 2015.

Berdasarkan Profil Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2012


kanker tertinggi yang menderita wanitamasih ditempati oleh kanker payudara dengan
angka kejadian 2,2% dari 1000 perempuan. Jika hal ini bisa terkendali, maka
diperkirakan pada tahun 2030 akan ada 26 juta orang yang menderita kanker payudara
17 juta orang meninggal dunia. (Depertemen Kesehatan Republik Indonesia,2013).
Dari data yang diperoleh di SMA N 1 TAEBENU tahun ajaran 2022/2023
terdapat 88 siswi dari kelas XI. Melalui wawancara tanya jawab di SMA N 1
TAEBENU pada remaja putri belum pernah mengetahui tentang pemeriksaan
SADARI dan cara melakukan SADARI. Melihat hal ini, maka penyebarluasan
pengetahuan dan informasi mengenai SADARI perlu dilakukan, untuk meningkatkan
kesadaran siswi melakukan pemeriksaan dini kanker payudara dan untuk kedepannya
pemeriksaan serupa dapat terus dilakukan dengan penuh kesadaran sendiri.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri
( SADARI ) di SMA N 1 TAEBENU ”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu : “ Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI) di SMA N 1 TAEBENU’’

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri ( SADARI ) di SMA N 1 TAEBENU.
1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui Pengetahuan Remaja Putri di SMA N 1 TAEBENU Tentang


Pemeriksaan Payudara Sendiri ( SADARI ) berdasarkan sumber informasi.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Institusi Pendidikan Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan pengetahuan
bagi remaja putri di SMA N 1 TAEBENU agar dapat melakukan SADARI dan
mengetahui cara melakukan SADARI.
1.4.2 Akademik
Hasil penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan merupakan salah satu
bahan bacaan bagi peneliti berikutnya khususnya di STIKES MARANATHA
KUPANG.
1.4.3 Peneliti
Untuk menambah pengalaman peneliti sebagai sarana untuk meningkatkan wawasan
atau pengetahuan dalam mengaplikasikan ilmu dan keterampilan dalam bidang
penelitian khususnya mengenai SADARI.

Anda mungkin juga menyukai