Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

OLEH :

NAMA : ASRID Y. NENOBAIS

NIM : 141202719

KELAS :B

SEMESTER : II

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG

2020
Surabaya- Akibat korupsi honor pegawai, kepala puskesmas widang ,tuban
diamankan.Tersangka adalah hj.sinta puspita sari (45), yang juga merupakan aparatur sipil
Negara sekaligus dokter di puskesmas tersebut. Dirreskrimsus polda jatim Kombes Pol ahmad
yusep gunawan menjelaskan sinta tertangkap tangan memotong dana jaspel dari pegawai dan staf
di puskesmas widang. Polisi oun mengamankan uang tunai senilai Rp. 171 juta diduga hasil
korupsi dana jaspel. Tersangka memotong dana jaspel sedikitnya 30 karyawan dan staf yang
bekrja di puskesmas Widang, Akibat aksinya, seluruh karyawan dikenakan potongan dari dana
jaspel yang dibayarkan ke bendahara puskesmas.

Tak hanya itu, tersangka juga melakukan korupsi pemotongan dana jaspel selama empat
bulan. Yusep mengungkapkan pemotongan dananya bervariasi mulai dari Rp. 100 ribu hingga
Rp. 1 juta. Uang hasil pemotongan dana jaspel yang dikumpulkan melalui bendahara puskesmas
ini selanjutnya disetorkan ke rekening bank. Rekening tersebut merupakan penampungan yang
dibuka staf TU sesuai perintah Sinta.Sementara itu sinta mengaku hanya mengantongi 40% dari
uang tersebut sisanya sebanyak 60% digunakan untuk keperluan puskesmas. Namun Yusep
mengaku tidak bias menahan sinta lantaran dalam puskesmas hanya ada dua dokter yang
bertugas. Yusep menambahkan ada pertimbangan, seperti pelayanan dari puskesmas yang tak
boleh terbengkalai, Tetapi nanti aka nada saatnya pihaknya melakukan penahanan. Yusep
mengatakan semua hal bisa saja terjadi, termasuk penambahan tersangka baru.

Di kesempatan ini polisi juga menyita beberapa barang bukti mulai dari uang sejumlah
Rp.171 juta,satu bendel SPJ JKN bulan juli 2018 hingga februari 2019, satu dokumen
pemotongan dana jaspel,empat buah HP,dua buah buku rekening hingga satu laptop. Pelaku juga
dijerat pasal 12 huruf e Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 yang telah
diubah dan diperbaharui dengan UU Nomor 20 tahun 2002 tentang Tindak Pidana Korupsi.
Menurut pendapat saya mengenai korupsi di Indonesia sudah merajalela, karna tidak
hanya para pejabat saja yang melakukan tindak korupsi tetapi masyarakat juga melakukan
tindakan korupsi. Untuk mencapai tujuan pembangunan yang nasional maka korupsi harus dan
wajib di berantas.

Negara Indonesia merupakan Negara hokum jadi semua warga Negara Indonesia
memiliki derajat dan perlakuan yg sama dimata hokum. Oleh karna itu penindakan hukum bagi
pelaku korupsi harus dilakukan kepada siapapun orangnya, tidak boleh pilih kasih baik itu
pejabat maupun masyarakat kecil ( rakyat ).

Anda mungkin juga menyukai