A. Pembangunan Smelter
Undang-Undang Minerba Nomor 4 Tahun 2009 telah dirumuskan dan disahkan sejak tahun 2009
namun baru diberlakukan di Indonesia pada 12 Januari 2014. Undang-undang ini beresensi agar
semua bahan baku mineral seperti emas, nikel, bauksit, bijih besi, tembaga, dan batubara
mengalami proses nilai tambah sebelum diekspor. Peraturan ini juga mewajibkan pemilik usaha
untuk membangun smelter, sebuah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan
kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak hingga mencapai tingkat yang
memenuhi standard
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasi oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. (Kutipan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945)
1. Pembangunan smelter ini akan meningkatkan investasi dalam negeri karena fasilitas smelter
yang ada saat ini masih terbatas.
2. Industri pertambangan mekar memberikan multiplier effect bagi pembangunan di daerah.
3. Mengurangi beban pemerintah dalam bidang ketenagakerjaan. Angka pengangguran
dipastikan akan menurun.
4. Pembangunan semelter ini bertujuan untuk meningkat nilai tambah dari hasil tersebut.
Sehingga jika laba perusahaan meningkat, pemerintah tentu akan menikmati kenaikan pula
pada sektor penerimaan bukan pajak.
Adapun saran kepada pemerintah dalam hal pembangunan smelter ini ialah Pemerintah
diharapkan memudahkan perizinan pembangunan smelter, menjamin ketersediaan air dan listrik
selama pembangunan dan pengoperasian smelter, pembangunan industri pemurnian tambang harus
didukung kesiapan infrastruktur, pelabuhan dan ruas jalan yang memadai merupakan syarat mutlak
smelter dapat beroperasi di Indonesia dan pemerintah harus menyusun kebijakan yang tidak
memberatkan industri untuk berkembang, terlebih pada saat industri akan tumbuh.
B. Prostitusi Online
Prostitusi adalah perilaku atau tindakan yang mengaitkan kegiatan seksual dengan uang.
Prostitusi merupakan pekerjaan yang tidak membutuhkan keterampilan, banyak menyerap tenaga
kerja, melibatkan perempuan, dan berbayaran tinggi. Bahkan, di kalangan perempuan pekerja seks
komersial (PSK) di jalanan sekali pun, bayaran mereka relatif lebih tinggi daripada pekerjaan lain
yang berkeahlian di wilayah yang sama. Para perempuan yang bekerja di bisnis prostitusi online
biasanya memperoleh penghasilan yang jauh lebih tinggi.
Berbeda dengan prostitusi di lokalisasi yang secara terang-terangan menawarkan jasa layanan
seksual, setelah penutupan lokalisasi, praktik prostitusi umumnya dilakukan secara terselubung.
Perempuan dan anak perempuan ditawarkan melalui media sosial dalam kelompok yang relatif
tertutup. Perkembangan teknologi informasi yang makin canggih, bagi para germo dan mucikari,
justru menjadi ladang baru untuk menjajakan para pekerja seksual secara lebih eksklusif.
Perempuan dan anak-anak perempuan yang masuk dalam bisnis industri seksual komersial
biasanya dipaksa oleh gabungan berbagai faktor dan kondisi lingkungan: tekanan kemiskinan,
kekecewaan karena love affair yang gagal, kurangnya kesempatan kerja di pasar kerja, bias nilai
patriarki, tawaran gaya hidup hedonistis, dan kondisi psikologis yang rentan terhadap penipuan,
pemaksaan, serta tekanan-tekanan sosial lainnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) akhirnya membekukan kepengurusan PSSI hasil
Kongres Luar Biasa melalui Surat Keputusan Nomor 01307 Tahun 2015 tertanggal 17 April 2015.
Cukup banyak pihak menilai bahwa surat Menkumham tersebut sejatinya salah alamat karena
seharusnya ditujukan kepada PT Liga Indonesia, bukan kepada PSSI. Surat itu berisi pembekuan PSSI
karena tidak menanggapi surat teguran pertama (8 April) dan tidak memberikan jawaban yang
relevan dengan isi surat teguran kedua (15 April).
PSSI juga tidak menjawab surat peringatan ketiga (16 April) sampai tenggat 24 jam berakhir.
Semua surat teguran tersebut berkaitan dengan kisruh kompetisi Liga Super Indonesia (LSI). PSSI dan
PT Liga Indonesia dinilai mengabaikan rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia yang
mencoret Arema Cronus dan Persebaya Surabaya dari daftar peserta kompetisi LSI 2015 karena
adanya klaim kepemilikan ganda.
1. Menpora dan PSSI dapat duduk bersama mencari solusi dari permasalahan ini.
2. Mengurangi saling serang melalui media massa ( PSSI tidak butuh Negara )
3. Membentuk pengurus baru PSSI yang lebih kredibil dan tidak mempunyai dosa masa lalu
4. Memberantas mafia bola pada organisasi PSSI.
5. Dua klub yang bermasalah harus segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
6. PSSI Selaku organisasi public harus transparan masalah keuangan.
D. HIV/AIDS di Papua
Kasus HIV/AIDS di Papua memang masih tinggi dan memprihatinkan. Selain edukasi yang lemah,
ternyata ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi tingginya angka penderita HIV/AIDS seperti
banyaknya Pekerja Seks Komersial (PSK) asal daerah lain yang berdomisili di Papua. Selain edukasi
yang lemah tentang seks yang aman, banyak orang non papua yang ketahuan dan tes darah dan
positif mereka terdata papua. Salah satunya adalah PSK yang ternyata berasal dari daerah lain
seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan sebagainya.
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk penanggulangan HIV/AIDS di Papua ialah :
Pengedaran narkoba diibaratkan pembunuhan masal di Indonesia. Warga asing yang membawa
narkoba ke Indonesia dengan demikian diibaratkan penjahat yang hendak melakukan pembunuhan
masal berencana di Indonesia. Indonesia berduka atas tingginya angka kematian generasi muda
gara-gara narkoba. Karena itu, hukuman bagi pembunuh masal harus tegas, yaitu hukuman mati.
Hukuman mati di Indonesia telah menjadi simbol nyata betapa bencinya bangsa Indonesia dengan
para pengedar narkoba yang telah membunuh jutaan anak bangsa yang masih produktif.
Presiden Joko Widodo menegaskan hukuman mati sah, apalagi mengingat setiap hari 50 orang
meninggal dunia karena narkotika. Tentu tidak keberatan jika menghukum mati 1 orang terpidana
narkoba ketimbang mengorbankan 50 orang di Indonesia. Apalagi ketika terpidana mati narkoba
Freddy Budiman tertangkap tangan mengendalikan jaringan narkoba di dalam sel tahanan. Ini
sungguh hal yang sangat memilukan bagi penegakan Hukum di Indonesia.
Apabila dilihat dari berbagai segi maka akan ada tanggapan dan alasan sebagai berikut:
Kriminalitas : Presiden Joko Widodo mengatakan setiap hari 50 orang meninggal karena
penyalahgunaan narkoba dan menjadi pertimbangan atas tidak ada pengampunan bagi pengedar
narkoba. Jika masalahnya seperti ini maka mereka pantas untuk dibunuh, toh hal seperti ini tidak
masuk dalam pelanggaran HAM karena menurut Anang, pelanggaran hak asasi terjadi bila eksekusi
mati hanya atas perintah perseorangan. Bila eksekusi dilaksanakan atas perintah kejaksaan setelah
melewati persidangan yang obyektif, tak ada prosedur hukum yang dilanggar.
Ekonomi: Dengan menghukum mati para bandar narkoba (tak peduli WNI dan WNA) maka
akan mengurangi para pecandu dan pengedar narkoba, dan dengan itu pula maka akan mengurangi
anggaran untuk rehabilitasi, bahkan bisa juga mengurangi anggaran untuk BNN (badan narkotika
nasional).
keadilan, maka penjatuhan hukuman mati seimbang dengan tindak kejahatan yang dilakukannya
(terorisme, narkoba, pembunuhan berencana, dll).
Kepastian hukum, yaitu ditegakkannya hukum yang ada dan diberlakukan, menunjukkan adanya
konsistensi, ketegasan, bahwa apa yang tertulis bukan sebuah angan-angan, khayalan tetapi
kenyataan yang dapat diwujudkan dengan tidak pandang bulu. Kepastian hukum juga hal yang
penting bagi terpidana mati, yang sudah barang tentu berada dalam penantian sejak dijatuhi vonis
mati pada tingkat pengadilan pertama sampai dengan ditolaknya grasi oleh Presiden.
Manfaat atau kegunaan, hukuman mati akan membuat efek jera kepada orang lain yang telah
dan akan melakukan kejahatan, serta juga dapat memelihara wibawa pemerintah serta penegak
hukum. Bagi kelompok ini yang khusus mengacu pada Hukum Islam mengatakan, bahwa Islam
mengajarkan agar umat Islam memelihara akal, keturunan, harta, nyawa, dan agama, sebagai prinsip
Islam yang wajib dijaga dan jangan sampai dirusak oleh siapapun. Tindak kejahatan pembunuhan,
narkoba, terorisme adalah perbuatan yang merusak apa yang harus dan wajib dipelihara. Maka
hukuman yang pas bagi pelakunya adalah hukuman mati.
F. Ekonomi Kreatif
Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan
informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya
Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
Salah satu ciri pelaku ekonomi kreatif adalah pembentukannya yang dikerjakan oleh tim yang
terdiri dari lebih dari 1 orang. Di zaman ini banyak nama-nama baru yang terhimpun dalam satu tim
yang mampu mengubah dunia. Diantara yaitu ada Larry Page dan Sergey brin (Google.com), Steve
Jobs dan Steve Wozniak (Apple.inc), Chad Hurley dan Jawed Karim serta Steve Chen (Youtube.com
Dengan menggenjot perkembangan industri kreatif di Tanah Air akan banyak sekali manfaat
yang bisa didapat. Terutama bisnis UMKM akan semakin berkembang, dimana para UMKM tidak lagi
banyak yang terjebak pada bisnis yang monoton, sebagai pedagang, melainkan mereka akan
semakin kreatif dan inovatif dalam mengembangkan bisnis dan usahanya lewat ekonomi kreaatif.
Sementara permasalahan UKM seperti pemasaran, promosi, meneferial, informasi, SDM, teknologi,
desain, jaringan (networking), dan pembiayaan dilharapkan dapat segera teratasi lewat lembaga
pembinaan bisnis kreatif yang ada. Sehingga harapan UMKM untuk menjadi pengeerak utama
perekonomian nasional dengan kontribusi 54% kepada PDB dan pertumbuhan rata-rata 12,2%
pertahun pada 2015 bisa terwujudkan.
Masalah pengangguran dan kemiskinan di Tanah Air perlahan juga akan teratasai, Menurut BPS,
orang miskin pada 2009 telah mencapai 13% (sekitar 37,1 juta jiwa), naik dibanding tahun 2008 yang
15,42%. Sedangakan jumlah pengangguran tahun 2005 resmi terctat pada titik 10,3%, sementara
angka pengangguran terbuka pada Agustus 2007 mencapai 10.01 juta orang
Sistem ujian nasional (UN) online telah dicoba pada beberapa sekolah mulai dari tingkat SMP
sampai SMA pada tahun ini. Ada beberapa hambatan dalam pelaksanaan UN Online tahun ini yang
dihadapi sekolah-sekolah. Hal yang paling mendasar ialah masih sedikit sekolah yang dapat
menjalankan sistem online ini. Ketersediaan computer dan akses internet adalah permasalahan yang
mendasari hal tersebut. Terlebih lagi adanya faktor yang diluar dugaan seperti listrik dan rusaknya
perangkat computer yang digunakan oleh siswa. Kurangnya sumber daya guru yang menguasai
masalah teknologi khususnya dalam hal UN Online adalah salah satu hambatan juga.
- Keamanan kurang terjamin, ditakutkan ada hacker yang dapat membocorkan soal;
- Setiap sekolah diharuskan memiliki computer dan sambungan internet yang memadai untuk
melakukan ujian online, sedangkan tidak semua sekolah memiliki lab computer.