Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lia Setiawati

NIM : P1337434320019

PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI


Praktikum 2

LEMBAR OBSERVASI
PENGAMATAN PERILAKU BERPOTENSI KORUPSI
DI LINGKUNGAN KAMPUS

No Perilaku Berpotensi Korupsi


1. Terlambat datang ke kampus.
2. Menitipkan absen kepada teman jika tidak masuk.
3. Memberikan uang suap kepada para pihak pengurus.
4. Menyontek lembar jawaban teman.
5. Menyalin tugas teman tanpa izin.
6. Memalsukan data untuk mendapatkan beasiswa.
7. Menggunakan uang kuliah yang diberikan oleh orang tua untuk kepentingan
pribadi.
8. Menjiplak skripsi.
9. Mengajukan proposal palsu atau penyalahgunaan dana.
10. Memberikan hadiah atau gratifikasi kepada dosen.

No Perilaku Anti Korupsi


1. Mengembalikan buku perpustakaan pada waktunya.
2. Diadakannya koperasi atau kantin kejujuran dalam kampus.
3. Diadakannya kegiatan kampanye ujian besih atau antimencontek.
4. Membentuk organisasi atau komunitas intra kampus yang berprinsisip pada upaya
memberantas tindakan korupsi.
5. Mengadakan seminar mengenai bahaya korupsi.
6. Datang ke kampus tepat waktu.
7. Berorasi secara berkala di lingkungan kampus dengan tema anti korupsi.
8. Tidak mencontek saat ujian.
9. Para dosen harus menunjukkan teladan di dalam bersikap penih integritas.
10. Berani untuk menyatakan kebenaran.
11. Mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif.
12. Mengumpulan tugas tepat pada waktunya.

Praktikum 3

1. Tuliskan 1 contoh kasus korupsi dilengkapi kronologi kejadiannya


Judul kasus : Korupsi Dana BPJS 7,7 Miliar
Kronologi kasus :
TEMPO.CO, Bandung - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus)
Polda Jawa Barat mengungkap kasus korupsi dana klaim Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan sebesar Rp 7,7 miliar. Korupsi ini diduga
dilakukan oleh mantan Kepala RSUD Lembang dr Onnie Habie dan Bendaharanya yakni
Meta Susanti.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan
kedua tersangka tersebut sebagai pengelola RSUD Lembang pada periode 2017 hingga
2018 telah mengklaim dana BPJS sebesar Rp 11,4 miliar. Sementara yang disetorkan ke
Kas Daerah Kabupaten Bandung Barat hanya sebesar Rp 3,7 miliar.

“Sejak 2018 sudah dilakukan proses penyelidikan oleh Ditreskrimsus, dan pada
Maret tahun 2019 terbitlah laporan polis, kemudian dimulainya proses penyidikan," kata
Trunoyudo, di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa, 6
Agustus 2019.

Dalam penanganan kasus korupsi tersebut, kata dia, pihak kepolisian menyita dua
tanah dan bangunan di Provinsi Jambi dan beberapa barang mebel termasuk juga barang
mewah milik tersangka. Keduanya telah dilakukan penahanan di Rutan Mapolda Jawa
Barat untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Wakil Dirreskrimsus Polda Jabar AKBP Hari Brata mengatakan penggelapan


dana yang juga termasuk ke dalam korupsi tersebut menyebabkan kerugian negara.
Sesuai yang digelapkan oleh Onnie dan Meta, kerugian negara itu sebesar Rp 7,7 miliar.

"Sesuai dengan audit itu ada Rp 7,7 miliar untuk kerugian negaranya, uang BPJS
yang harus disetorkan ke kas daerah namun tidak disetorkan, jadi malah digelapkan, itu
modus yang dilakukan oleh dua pelaku atau pun tersangka yang sudah kami lakukan
penyidikan," kata Hari.

Hari mengatakan, kini kasus tersebut sudah siap disidangkan (P-21) dan akan
segera dilakukan pelimpahan kedua tersangka tersebut ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

Atas perbuatannya, kedua tersangka korupsi dana BPJS Kesehatan itu dijerat
dengan pasal 2, pasal 3 dan pasal 8 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yaitu Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 dan 64 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman
hingga 20 tahun penjara.

2. Tuliskan jenis korupsi menurut tipologinya dari kasus tersebut (bisa lebih dari 1 jenis)
Berdasarkan kronologi kasus korupsi di atas, di ketahui bahwa kasus korupsi
tersebut termasuk dalam jenis korupsi transaktif, yaitu jenis korupsi yang menunjuk
adannya kesepakatan timbal balik antara pihak pemberi dan pihak penerima demi
keuntungan kepda kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan tercapainya
keuntungan kepada kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan tercapainya
keuntungan yang biasnnya melibatkan dunia usaha atau bisnis dengan pemerintah.

Praktikum 4

1. Tuliskan siapa saja yang terlibat dalam kasus korupsi tersebut?


Berdasarkan dari kasus korupsi di atas, yang terlibat dalam kasus korupsi dana
BPJS 7,7 miliar yaitu mantan Kepala RSUD Lembang dr. Onnie Habie dan
Bendaharanya yakni Meta Susanti.

2. Apa kemungkinan penyebab interternal dan eksternal nya?

Berdasarkan kasus korupsi tersebut, kemungkinan penyebab internal dari kasus


tersebut yaitu berdasarkan aspek perilaku individu seperti sifat tamak atau rakus.
Kemudian kemungkinan penyebab eksternal dari kasus tersebut yaitu aspek organisasi
seperti kurang adanya keteladanan kepemimpinan, tidak adanya kultur organisasi yang
benar, dan lemahnya pengawasan.

Praktikum 5

1. Sebutkan delik korupsinya (bisa lebih dari 1 delik) dan pasal-pasal yang dilanggar
Berdasarkan kasus korupsi di atas, delik korupsinya yakni penggelapan dana yang
menyebabkan kerugian keuangan negara. Atas perbuatannya, kedua tersangka korupsi
dana BPJS Kesehatan itu dijerat dengan pasal 2, pasal 3 dan pasal 8 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
yaitu Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 dan 64 ayat 1
KUHP dengan ancaman hukuman hingga 20 tahun penjara.

2. Sebutkan sumber pustakanya


Tempo. 2019. Korupsi Dana BPJS 7,7 Miliar, 2 Pejabat RSUD Lembang Ditangkap. Di
akses dari https://bisnis.tempo.co/read/1232846/korupsi-dana-bpjs-77-miliar-2-
pejabat-rsud-lembang-ditangkap pada tanggal 12 Februari 2021

Anda mungkin juga menyukai