Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ANALISA KASUS KORUPSI

“Sugiharto dalam Proyek e-KTP”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pendidikan dan Budaya Anti
Korupsi

Dosen Pengampu : Haermien Nugraheni, SKM, M.kes

Disusun Oleh :

FARISA KHAIRUNNIKMAH

P1337424416016

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG

TAHUN AJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Dengan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyusun makalah dengan
judul “Analisa Kasus Korupsi Sugiharto dalam Proyek e-KTP” dengan sebaik
mungkin. Meskipun pada pengerjaanya terdapat beberapa hambatan, namun atas
ridho Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kami dapat
meyelesaikanmakalah ini tepat pada waktunya.

Semoga makalah ini dapat membantu memperluas wawasan mahasiswa


ataupun para pembacanya tentang “Analisa Kasus Korupsi Sugiharto dalam
Proyek e-KTP”. Tentu saja makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu saya selaku penyusun makalah ini mohon maaf atas segala kekurangan yang
ada, saya selalu menanti saran dan kritik dari dosen pengampu maupun pembaca
agar makalah ini menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Semarang, Maret 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i


Daftar Isi ....................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang................................................................................. ........ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Manfaat............................................................................................... ..... 2
Bab II Pembahasan
2.1 Cuplikan Berita ....................................................................................... 3
2.2 Analisa Kasus.......................................................................................... 4
2.3 Penyebab Korupsi ................................................................................... 5
2.4 Vonis ....................................................................................................... 10
Bab III Penutupan
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 20
3.2 Saran........................................................................................................ 20
Daftar Pustaka................................................................................................21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Begitu banyaknya kasus pelanggaran atau kecurangan seperti korupsi terjadi di
Indonesia. Bukan hanya melibatkan pegawai biasa, bahkan saat ini pelaku korupsi
merupakan orang – orang yang memiliki jabatan tinggi atau kekuasaan tertentu bahkan
dibagian departemen milik pemerintah. Suatu bentuk tanggung jawab yang diberikan
oleh masyarakat kepada seseorang pemegang jabatan baik pada instansi milik negara
maupun swasta hendaknya dikerjakan dengan baik dan penuh amanah, bukan dijadikan
sebagai sebuah kesempatan untuk mencari keuntungan bagi pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Seperti halnya kasus korupsi yang dilakukan oleh mantan pejabat kementrian dalam
negeri yaitu sugiharto dalam kasus korupsi proyek e-KTP tahun anggaran 2011-2013.

1.2 Rumusan Masalah


a. Kasus korupsi “Sugiharto”
b. Analisa kasus korupsi “Sugiharto”
1.3 Tujuan
1. Mahami analisa kasus korupsi “Sugiharto”
2. Dapat mengetahui analisa kasus korupsi

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. CUPLIKAN BERITA

Dua Terdakwa E-KTP Divonis 7 Tahun dan 5 Tahun Penjara Abba Gabrillin
Kompas.com - 20/07/2017, 13:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri, Irman


dan Sugiharto, divonis masing-masing 7 tahun dan 5 tahun penjara.

Keduanya dinilai terbukti melakukan korupsi dalam pengadaan Kartu Tanda


Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).

Selain itu, Irman diwajibkan membayar denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan.
Sementara, Sugiharto diwajibkan membayar denda Rp 400 juta subsider 6 bulan
kurungan.

"Mengadili, menyatakan kedua terdakwa Irman dan Sugiharto telah terbukti secara
sah dan meyakinkan melakukan korupsi secara bersama-sama," ujar Ketua Majelis
Hakim Jhon Halasan Butarbutar saat membaca amar putusan di Pengadilan Tipikor
Jakarta, Kamis (20/7/2017).

Dalam pertimbangannya, majelis hakim menilai perbuatan Irman dan Sugiharto tidak
mendukung program pemerintah dan masyarakat dalam memberantas korupsi.

Akibat perbuatan para terdakwa yang bersikap masif menyangkut kedaulatan


pengelolaan data kependudukan nasional, hingga saat ini dampaknya masih dirasakan
masyarakat.

Perbuatan terdakwa dalam korupsi e-KTP merugikan negara dan masyarakat, karena
e-KTP adalah program nasional yang strategis dan penting. Sebagai hal yang
memberatkan, perbuatan kedua terdakwa telah menimbulkan kerugian negara cukup
besar, hingga Rp 2,3 triliun.

4
Menurut hakim, kedua terdakwa terlibat dalam pemberian suap terkait proses
penganggaran proyek e-KTP di DPR RI, untuk tahun anggaran 2011-2013.

Selain itu, keduanya terlibat dalam mengarahkan dan memenangkan perusahaan


tertentu untuk menjadi pelaksana proyek pengadaan e-KTP.

Dalam kasus ini, Irman menerima sebesar 300.000 dollar AS dari Andi Agustinus
alias Andi Narogong. Kemudian, 200.000 dollar AS dari Sugiharto.

Sementara, Sugiharto menerima 30.000 dollar AS dari Paulus Tanos, dan 20.000
dollar AS dari Johanes Marlim. Sebagian uang yang diterima dibelikan satu unit
Honda Jazz senilai Rp 150 juta.

Kedua terdakwa juga diyakini ikut memperkaya orang lain dan korporasi.

Jaksa menilai keduanya terbukti melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 ayat 1 Undang-Undang


Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP
(sumber : https://nasional.kompas.com/read/2017/07/20/13465841/dua-terdakwa-e-
ktp-divonis-7-tahun-dan-5-tahun-penjara.)

2.2 ANALISA KASUS

Dalam kasus korupsi yang dilakuakn oleh Sugiharto merupakan pola penggelapan,
dan merupakan jenis korupsi transaktif karena adanya kesepakatan timbal balik antara
kedua belah pihak. (Buku Ajar PBAK, 2014)

2.3 PENYEBAB KORUPSI

A. Penyebab Internal
1) Sifat Tamak/Rakus Manusia
Dalam kasus korupsi bisa terjadi pada orang yang tamak/rakus karena
waulaupun sudah berkecukpan, tapi masih juga merasa kurang dan
mempunyai hasrat besar untuk memperkaya diri. (Syarbaini, 2011)

5
2) Moral Yang Kurang Kuat
Walaupun sugiharto merupakan mantan pejabad kementrian dalam negeri
bila beliau tidak memiliki moral yang kurang kuat cenderung tergoda untuk
melakukan korupsi. Godaan ini bisa berasal dari atasan, teman
setingkat,bawahannya atau pihak yang memberikan kesempatan itu.
3) Ajaran Agama Yang Kurang Diamalkan
Indonesia dikenal sebagai bangsa religious yang tentu melarang tindakan
kasus korupsi dalam bentuk apa pun. Agama apa pun melarang tindakan
korupsi, tapi kenyyatakan dalam masyarakat korupsi masih berjalan subur di
tengah masyarakat, hal tersebut menandakan bahwa ajaran agama kurang di
amalkan dalam kehidupan.

B. Penyebab Eksternal
1) Aspek Ekonomi
Gaya hidup yang konsumtif dapat mendorong seseorang menilai segla
sesuatu dengan uang sehingga penghasilannya pun sering dianggap tiak
cukup untuk memenuhi ongkos gaya hidupnya. (belum fiks)

2.4 Vonis

Sugiharto, divonis 5 tahun penjara,serta Sugiharto diwajibkan membayar denda Rp


400 juta subsider 6 bulan kurungan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam kasus ini akan membahas tentang korupsi yang dilakukan mantan pejabat
negara salah satunya yang dilakukan oleh sugiharto korupsi proyek e-KTP untuk
tahun anggran 2011-2013.

Sugiharto merupakan salah satu tersangka merupakan mantan pejabat kementrian


dalam negeri. Pada kasus ini sugiharto dinilai terbukti melakukan korupsi dalam
pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP). Diberikan vonis 5
tahun diwajibkan membayar denda Rp 400 juta subsider 6 bulan kurungan.

Dalam kasus korupsi yang dilakuakan sugiharto merupakan pola penggelapan, dan
merupakan jenis korupsi transaktif. Faktoe penyebabnya berasal dari internal
sepertisifat tamak/rakus manusia,moral yang kurang kuat, ajaran agaa yang kurang
diamalkan dan eksternal seperti aspek

3.2 Saran

Hal semacam ini seharusnya bisa dihindari baik itu masyarakat biasa ataupun
pejabat tinggi karena asal mula sesorang melakukan korupsi itu berasal dari diri
sendiri yang memiliki sifat tamak/rakus, dan adanya suatu kesempatan dan keinginan
untuk melakukan korupsi.

Jadi untuk mencegah terjadinya tindakan korupsi baik yang dilakukan sendiri
atau melibatkan orang lain, kita sebagai manusia harus selalu bersyukur atas apa yang
telah kita peroleh selama ini, meningkatkan ketaqwaan kepada tuhan Yang Maha
Esa, membuang jauh pemikiran untuk melakukan korupsi baik itu sebagai pejabat,
anggota dewan, masyaakat, dll atau bersikap jujur dan menjalankan tugas dengan
sebaiknya. Sehingga kita sebagai manusia senantiasa selalu berpikir sebelum
melangkah dan ikut serta memberantas korupsi diberbagai lapisan masyarakat di
Indonesia, bukan malah ikut terjerumus/terlibat dalam menyuburkan tindakan korupsi.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abba Gabrillin. "Dua Terdakwa E-KTP Divonis 7 Tahun dan 5 Tahun Penjara". 27
Maret 2017. https://nasional.kompas.com/read/2017/07/20/13465841/dua-terdakwa-e-
ktp-divonis-7-tahun-dan-5-tahun-penjara.

Pusat pendidikan tenaga kesehatan. 2014. “Buku ajar Pendidikan dan Budaya Anti
Korupsi (PBAK)”. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai