OLEH :
(16.321.2526)
A10 B
2017
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan keberhasilannya dalam
terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu sumber daya manusia, yakni (orang-orang yang
terlibat sejak dari perencanaan samapai pada pelaksanaan) dan pembiayaan. Diantara dua faktor
tersebut yang paling dominan adalah faktor manusianya.Indonesia merupakan salah satu negara
terkaya di Asia dilihat dari keanekaragaman kekayaan sumber daya alamnya. Tetapi ironisnya,
Negara tercinta ini dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia bukanlah merupakan
sebuah negara yang kaya malahan termasuk negara yang miskin. Salah satu penyebabnya adalah
rendahnya kualitas sumber daya manusianya. Kualitas tersebut bukan hanya dari segi
pengetahuan atau intelektualnya tetapi juga menyangkut kualitas moral dan kepribadiannya.
Rapuhnya moral dan rendahnya tingkat kejujuran dari aparat penyelenggara negara
social (penyakit social) yang sangat berbahaya yang mengancam semua aspek kehidupan
keuangan negara yang sangat besar. Namun yang lebih memprihatinkan lagi adalah terjadinya
perampasan dan pengurasankeuangan negara yang dilakukan secara kolektif oleh kalangan
3
anggota legislatif dengan dalih studi banding, THR, uang pesangon dan lain sebagainya di luar
batas kewajaran. Bentuk perampasan dan pengurasan keuangan negara demikian terjadi hampir
di seluruh wilayah tanah air. Hal itu merupakan cerminan rendahnya moralitas dan rasa malu,
sehingga yang menonjol adalah sikap kerakusan dan aji mumpung. Persoalannya adalah
dapatkah korupsi diberantas. Tidak ada jawaban lain kalau kita ingin maju, adalah korupsi harus
diberantas. Jika kita tidak berhasil memberantas korupsi,atau paling tidak mengurangi sampai
pada titik nadir yang paling rendahmaka jangan harap Negara ini akan mampu mengejar
ketertinggalannya dibandingkan negara lain untuk menjadi sebuah negara yang maju. Karena
korupsi membawa dampak negatif yang cukup luas dan dapat membawa negara ke jurang
kehancuran.
Tindak perilaku korupsi akhir-akhir ini makin marak dipublikasikan di media massa maupun
media cetak. Tindak korupsi ini mayoritas dilakukan oleh para pejabat tinggi negara yang
sesungguhnya dipercaya oleh masyarakat luas untuk memajukan kesejahteraan rakyat sekarang
malah merugikan negara. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan bagi kelangsungan hidup
rakyat yang dipimpin oleh para pejabat yang terbukti melakukan tindak korupsi. Maka dari itu, di
sini saya akan membahas tentang korupsi di Indonesia dan upaya untuk memberantasnya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “korupsi” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti penyelewengan atau
penggelapan (uang negara atau perusahaaan) dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau
orang lain. Perbuatan korupsi selalu mengandung unsur “penyelewengan” atau dis-honest
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dise-butkan bahwa korupsi
Bidang
Dampak Korupsi
Kehidupan
Hukum a. Sistem hukum tidak lagi berdasarkan pada prinsip-prinsip
keadailan hukum
b. Besarnya peluang eksekutif mencampuri badan peradilan.
c. Hilangnya kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat
d. Sistem hukum dan peradilan dapat dikendalikan dengan
uang
e. Hilangnya perlindungan hukum terhadap rakyat terutama
rakyat miskin
f. Peradilan dan kepastian hukum menjadi bertele-tele
karena disalahgunakan oleh aparat penegak hukum.
Politik a. Terpusatnya kekuasaan pada pejabat negara tertentu
(pemeritah pusat)
b. Daerah dan pemerintah daerah sangat bergantung pada
pemerintah pusat.
c. Lemahnya sikap dan moralitas para penyelenggara negara
5
d. Terhambatnya kaderisasi dan pengembangan sumber daya
manusia indonesia.
e. Terjadinya ketidakstabilan politik karena rakyat tidak
percaya terhadap pemerintah.
f. Diabaikannya pembangunan nasional karena
penyelenggara negara disibukkan dengan membuat
kebijakan popilis bukan realistis.
Ekonomi a. Pembangunan dan sumber-sumber ekonomi dikuasai orang
yang berada di lingkaran kekuasaan.
b. Munculnya para pengusaha yang mengandalkan kebijakan
pemerintah bukan berdasarkan kemandirian.
c. Rapuhnya dasar ekonomi nasional karena pertumbuhan
ekonomi bukan didasarkan pada kondisi sebenarnya
d. Munculnya para konglomerat yang tidak memiliki basis
ekonomi kerakyatan.
e. Munculnya spekulan ekonomi yang menjatuhkan ekonomi
secara keseluruhan
f. Hilangnya nilai moralitas dalam berusaha, yakni
diterapkannya sistem ekonomi kapitalis yang sangat
merugikan pengusaha menengah dan kecil.
g. Terjadinya tindak pencucian uang
Sosial a. Hilangnya nilai-nilai moral sosial
Budaya b. Hilangnya figur pemimpin dan contoh teladan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
c. Berkurangnya tindakan menjunjung tinggi hukum,
berkurangnya kepedulian dan kesetiakawanan
d. Lunturnya nilai-nilai budaya bangsa.
negara lebih dari Rp2 triliun. Bahkan, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menilai, kasus
korupsi ini adalah kasus paling serius. Dua tersangka dari Kementerian Dalam Negeri sudah
harga Rp5,8 triliun. Padahal, para pesaingnya mengajukan penawaran lebih rendah, antara Rp4,7
triliun - Rp4,9 triliun. KPK juga memeriksa banyak pihak. Termasuk para anggota Komisi II
6
- kronologinya kasus korupsi E-KTP
data penduduk harusnya sudah dibangun. Kementerian Dalam Negeri bertanggung jawab atas
administrasi kependudukan ini. Lelang e-KTP ini dimulai pada 2011. Terpidana korupsi M
Nazaruddin bahkan membeberkan, pengaturan lelang ini sudah berlangsung sejak Juli 2010.
Akhirnya, pada Juni 2011, Kementerian Dalam Negeri mengumumkan Konsorsium PT. PNRI
sebagai pemenang dengan harga Rp5,9 triliun. Konsorsium ini terdiri dari Perum PNRI, PT.
Sucofindo (Persero), PT. Sandhipala Arthapura, PT. Len Industri (Persero), PT. Quadra Solution.
Mereka menang setelah mengalahkan PT. Astra Graphia yang menawarkan harga Rp6 triliun.
Dalam proses lelang, menurut ICW (Indonesian Corruption Watch) ada kejanggalan.
Tiga hal yang janggal menurut ICW adalah post bidding, penandatanganan kontrak pada masa
sanggah banding dan persaingan usaha tidak sehat. Post bidding adalah mengubah dokumen
dokumen penawaran setelah batas akhir pemasukan penawaran. Selain itu, LKPP (Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah) menilai, kontrak itu ditandatangani saat proses
lelang tengah disanggah, oleh dua peserta lelang, Konsorsium Telkom dan Konsorsium Lintas
Bumi Lestari.
tender penerapan KTP Berbasis NIK Nasional (e-KTP) Tahun 2011-2012. Pelakunya, menurut
KPPU adalah Panitia Tender, Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), dan PT Astra
7
persekongkolan yang dilakukan antara PNRI dan Astra Graphia. Persengkokolan juga dijalin
KPK mulai menelusuri dugaan korupsi pada 22 April 2014. Komisi menetapkan “S”,
sebagai tersangka. Enam bulan selepas KPK masuk, MA dalam putusannya menolak kasasi
KPPU tersebut.
Dua setengah tahun jadi tersangka, “S” baru ditahan pertengahan Oktober lalu.
Belakangan, KPK menetapkan “IR” yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal
Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai tersangka. Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan
meyakini, kasus dugaan korupsi e-KTP tidak hanya dilakukan oleh dua tersangka itu. Untuk
mengusut kasus ini, tim penyidik KPK telah memeriksa 110 orang yang dianggap mengetahui
proses proyek e-KTP. Banyak tokoh sudah diperiksa. Di antaranya mantan Menteri Dalam
Negeri Gamawan Fauzi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bahkan, Ketua DPR Setya
Novanto juga bakal diperiksa.Wakil Ketua KPK lainnya, Laode M Syarief menyatakan, kasus e-
KTP merupakan salah satu kasus yang menjadi fokus KPK saat ini.
Pidana Korupsi secara jelas menyebut unsur pidana wajib dilaporkan ke pihak berwajib.
Selain itu, BPK juga bisa memanfaatkan konsep whistleblower untuk melaporkan adanya
dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh oknum kasus e-KTP ini.
Korupsi, seorang whistleblower bisa melaporkan indikasi tindak pidana korupsi yang
8
terjadi di dalam organisasi tempat dia bekerja dan memiliki akses informasi yang
3. Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2001 juncto UU No. 31 Tahun 1999, perbuatan korupsi
diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat empat
tahun dan paling lama duapuluh tahun dan denda paling sedikit Rp. 200 juta dan paling
banyak Rp. 1 milyar. Mengenai penerapan pidana mati terhadap terdakwa korupsi
4. Berdasarkan penjatuhan pidana bagi perkara korupsi yang diakomodir dalam RKUHP
dalam BAB XXXI menganai tindak pidana jabatan (Pasal 661 – Pasal 687 ) dengan
ancaman pidana paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling
banyak kategori V( Pasal 80 ayat 3 huruf e ,dengan denda sebesar Rp. 1.200.000.000,00).
5. Berdasarkan pada BAB XXXII mengenai tindak pidana korupsi ( Pasal 668 – Pasal 701 )
cukup bervariatif mulai dari pidana penjara paling singkat satu tahun, lima tahun, tujuh
tahun, sembilan tahun, dan paling lam 15 tahun serta pemberatan pidana satu per tiga
masa tahanan apabila merugikan keuangan dan perekonomian negara ( Pasal 702 ). Dan
denda paling sedikit kategori I (Pasal 80 ayat 3 huruf a dengan denda sebesar
Rp.6.000.000 ) paling banyak kategori VI (Pasal 80 ayat 3 huruf f dengan denda sebesar
Rp. 12.000.000.00).
Analisis-Aspek Ekonomi:
KPK baru mengumumkan total kerugian negara dalam kasus ini pada 2016, yakni
sebesar Rp 2,3 triliun. Dari angka tersebut, sebanyak Rp 250 miliar dikembalikan kepada negara
oleh 5 korporasi, 1 konsorsium, dan 14 orang. Nilai kerugian negara dari Badan Pengawasan
9
Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Angkanya pun sangat fantastis yang lebih dari Rp 2
triliun.
melawan hukum dan atau penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan kerugian negara
terkait pengadaan proyek tersebut. Nilai proyek tersebut mencapai Rp6 triliun dan saat itu
Dari segi ekonomi sendiri, korupsi akan berdampak banyak perekonomian negara kita.
Yang paling utama pembangunan terhadap sektor - sektor publik menjadi tersendat. Dana APBN
maupun APBD dari pemerintah yang hampir semua dialokasikan untuk kepentingan rakyat
seperti fasilitas-fasilitas publik hampir tidak terlihat realisasinya, kalaupun ada realisasinya
tentunya tidak sebanding dengan biaya anggaran yang diajukan.. Contoh kecilnya saja, jalan -
jalan yang rusak dan tidak pernah diperbaiki akan mengakibatkan susahnya masyarakat dalam
melaksanakan mobilitas mereka termasuk juga dalam melakukan kegiatan ekonomi mereka. Jadi
akibat dari korupsi ini tidak hanya mengganggu perekonomian dalam skala makro saja, tetapi
juga mengganggu secara mikro dengan terhambatnya suplai barang dan jasa sebagai salah satu
contohnya.
Hal ini akan menambah tingkat kemiskinan, pengangguran dan juga kesenjangan sosial
karena dana pemerintah yang harusnya untuk rakyat justru masuk ke kantong para pejabat dan
orang - orang yang tidak bertanggung jawab lainnya. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak
optimal ini akan menurunkan kualitas pelayanan pemerintah di berbagai bidang. Menurunnya
10
Korupsi mengurangi pendapatan dari sektor publik dan meningkatkan pembelanjaan
pemerintah untuk sektor publik. Korupsi mengurangi kemampuan pemerintah untuk melakukan
perbaikan dalam bentuk peraturan dan kontrol akibat kegagalan pasar (market failure). Korupsi
juga menghambat pendapatan pajak. Kasus mega korupsi e-KTP, pembuatan ktp di seluruh
Indonesia jadi terhambat bahkan sampe berbulan-bulan e-KTP belom selesai. Pada tahun 2017
ini yang sedang dilaksanakan pilkada serentak, banyak warga yang kehilangan hak suara
Fenomena umum yang biasanya terjadi di negara berkembang contohnya Indonesia ialah:
1. Proses modernisasi belum ditunjang oleh kemampuan sumber daya manusia pada lembaga-
2. Institusi-institusi politik yang ada masih lemah disebabkan oleh mudahnya “oknum” lembaga
3. Selalu muncul kelompok sosial baru yang ingin berpolitik, namun sebenarnya banyak di
4. Mereka hanya ingin memuaskan ambisi dan kepentingan pribadinya dengan dalih
“kepentingan rakyat”.
11
1. Partai politik sering inkonsisten, artinya pendirian dan ideologinya sering berubah-ubah
4. Terjadi erosi loyalitas kepada negara karena menonjolkan pemupukan harta dan kekuasaan.
5. Sumber kekuasaan dan ekonomi mulai terkonsentrasi pada beberapa kelompok kecil yang
mengusainya saja. Derita dan kemiskinan tetap ada pada kelompok masyarakat besar
(rakyat).
6. Lembaga-lembaga politik digunakan sebagai dwi aliansi, yaitu sebagai sektor di bidang
7. Kesempatan korupsi lebih meningkat seiring dengan semakin meningkatnya jabatan dan
Partisipasi dan dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengawali upaya-upaya
pemerintah melalui KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan aparat hukum lain.
KPK yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi untuk mengatasi, menanggulangi, dan memberan-tas
korupsi, merupakan komisi independen yang diharapkan mampu menjadi “martir” bagi para
pelaku tindak KKN.
12
a. Membangun kultur yang mendukung pemberantasan korupsi.
b. Mendorong pemerintah melakukan reformasi public sector dengan mewujudkan good
governance.
c. Membangun kepercayaan masyarakat.
d. Mewujudkan keberhasilan penindakan terhadap pelaku korupsi besar.
e. Memacu aparat hukum lain untuk memberantas korupsi.
Ada beberapa upaya yang dapat ditempuh dalam memberantas tindak korupsi di Indone-sia,
antara lain sebagai berikut :
1. Upaya pencegahan (preventif).
2. Upaya penindakan (kuratif).
3. Upaya edukasi masyarakat/mahasiswa.
4. Upaya edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).
13
Upaya penindakan, yaitu dilakukan kepada mereka yang terbukti melanggar dengan dibe-
rikan peringatan, dilakukan pemecatan tidak terhormat dan dihukum pidana. Beberapa contoh
penindakan yang dilakukan oleh KPK :
a) Dugaan korupsi dalam pengadaan Helikopter jenis MI-2 Merk Ple Rostov Rusia
milik Pemda NAD (2004).
b) Menahan Konsul Jenderal RI di Johor Baru, Malaysia, EM. Ia diduga melekukan
pungutan liar dalam pengurusan dokumen keimigrasian.
c) Dugaan korupsi dalam Proyek Program Pengadaan Busway pada Pemda DKI Jakarta
(2004).
d) Dugaan penyalahgunaan jabatan dalam pembelian tanah yang merugikan keuang-an
negara Rp 10 milyar lebih (2004).
e) Dugaan korupsi pada penyalahgunaan fasilitas preshipment dan placement deposito
dari BI kepada PT Texmaco Group melalui BNI (2004).
f) Kasus korupsi dan penyuapan anggota KPU kepada tim audit BPK (2005).
g) Kasus penyuapan panitera Pengadilan Tinggi Jakarta (2005).
h) Kasus penyuapan Hakim Agung MA dalam perkara Probosutedjo.
i) Menetapkan SEOrang bupati di Kalimantan Timur sebagai tersangka dalam kasus
korupsi Bandara Loa Kolu yang diperkirakan merugikan negara sebesar Rp 15,9 miliar (2004).
j) Kasus korupsi di KBRI Malaysia (2005).
a. Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial terkait
dengan kepentingan publik.
b. Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh.
c. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan desa hingga ke
tingkat pusat/nasional.
d. Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang penyelenggaraan peme-rintahan
negara dan aspek-aspek hukumnya.
e. Mampu memposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan aktif dalam setiap
pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat luas.
14
4. Upaya Edukasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)
Pancasila merupakan sumber nilai anti korupsi. Korupsi itu terjadi ketika ada niat dan
kesempatan. Kunci terwujudnya Indonesia sebagai Negara hukum adalah menjadikan nilai-nilai
Pancasila dan norma-norma agama. Serta peraturan perundang-undangan sebagai acuan dasar
untuk seluruh masyarakat Indonesia. Suatu pemerintah dengan pelayanan publik yang baik
merupakan pemerintahan yang bersih (termasuk dari korupsi) dan berwibawa. Korupsi adalah
15
perbuatan pelanggaran hukum, sebuah tindak pidana. Hubungannya dengan Pancasila adalah
melanggar sila ke lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena korupsi itu
menggerogoti kekayaan Negara yang ujung-ujungnya adalah memiskinkan Negara dan juga
rakyat.
16
BAB III
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Korupsi adalah tindakan pejabat publik baik politisi maupun pegawai negeri serta
pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal
mendapatkan keuntungan sepihak. Saat ini banyak kasus-kasus korupsi di Indonesia. Hal
tersebut menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara terkorup di dunia. Latar
belakang terjadinya korupsi karena lemahnya tertib hukum, profesi hukum, masih
sehingga timbul rasa untuk mengembalikan uang tersebut dengan jalan korupsi.
3.2 SARAN
Penanaman edukasi tentang korupsi harus diberikan sejak dini, dengan demikian
generasi penerus tidak akan melakukan tindakan yang sama kedepannya, dan juga
pemberian sanksi yang berat kepada para pelaku korupsi dengan menitikberatkan pada
efek jera. Begitu pula dalam lembaga yang pemberantasannya harus secara detil hingga
ke cabang terluar agar supaya tidak ada lagi penyebaran korupsi yang bisa saja menyebar
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/330973868/Kasus-Korupsi-Yang-Melanggar-
Etika-Pemerintahan
Saleh, Wantjik. 1978. Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia
Zachrie , Ridwan dan Wijayanto. 2010. Korupsi Mengorupsi Indonesia, Jakarta : Gramedia
Pustaka Umum
18