Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alifia Nabila Fitri (19210075)

Kelas : PBI Reguler Pagi Banjarmasin Semester II


Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Geopolitik
A. Pengertian Geopolitik
Pengertian Geopolitik adalah Ilmu penyelenggaraan negara yang setiap
kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal
suatu bangsa. Istilah Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo artinya bumi dan
politik berasal dari bahasa Yunani yakni “politeia”. Poli diartikan sebagai kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri dan teia artinya urusan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa geopolitik adalah sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik. 
Para ahli luar negeri telah memiliki pandangan tentang Geopolitik, di antaranya:
 Frederich Ratzel (1844-1904)
Frederich Ratzel merupakan seorang penggagas geopolitik sebagai ilmu bumi politik
(Political Geography), peletak dasar-dasar suprastruktur geopolitik bahwa kekuatan
suatu negara harus mampu mewadahi pertumbuhannya. Semakin luas ruang potensi
geografi yang ditempati sekelompok politik (kekuatan), makin memungkinkan
kelompok politik itu tumbuh. Negara sebagai suatu organisme yang memerlukan
ruang hidup, mengenal proses lahir, hidup, dan mati.
 Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946)
Rudolf dan Karl mengembangkan geopolitik sebagai Geographical Politic yang
menitik beratkan kepada analisis fenomena geografi dari aspek politik geografi
menyangkut kependudukan, ekonomi sosial, dan pemerintahan, bahwa negara tidak
sekedar satuan biologis juga mempunyai inteketualitas.

B. Geopolitik Indonesia
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam
wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi,
wilayah, alau teritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan
berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada sistem politik suatu
negara. Geopolitik bertumpu kepada geografi sosial (hukum geografi), mengenai situasi,
kondisi, atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan dengan
karakteristik geografi suatu negara. Geopolitik Indonesia adalah Wawasan Nusantara.
Wawasan Nusantara mempunyai arti cara pandang suatu bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai
dengan geografi wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai
tujuan atau cita-cita nasionalnya.
Faktor-faktor yang memengaruhi Wawasan Nusantara, yaitu:
1. Wilayah (Geografi)
2. Geopolitik dan geostrategi
3. Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya
Tujuan geopolitik di Indonesia:
1. Perbatasan Indonesia
2. Ekonomi maritim
3. Peran geostrategis
4. Tindakan militer
5. Hubungan militer
6. Adanya perjanjian komersial
7. Tenaga independen
8. Kekuatan ekonomi dan militer

C. Contoh Geopolitik Dunia


1. Pembatasan dukungan
2. Dinding perbatasan Mexico
3. Potensi Lahan Pertanian Rusia
4. Peningkatan Perdagangan India
5. Politik Afrika
6. Kekeringan
7. Situasi Geografis Yang Buruk
8. Masalah angkatan laut Rusia
9. Erosi Hubungan Beberapa Negara

D. Geopolitik dan Pengaruh Global


Popularitas teori geopolitik menurun setelah Perang Dunia II, baik karena
hubungannya dengan Nazi Jerman dan agresi Jepang kekaisaran dan karena munculnya
bahan peledak nuklir dan rudal balistik mengurangi signifikansi faktor geografis dalam
keseimbangan kekuatan strategis global. Namun, geopolitik terus mempengaruhi politik
internasional, menjadi dasar bagi strategi Perang Dingin dan penahanan, yang
dikembangkan sebagai strategi geopolitik untuk membatasi ekspansi Geografer politik
juga mulai memperluas geopolitik untuk memasukkan faktor ekonomi dan militer.
Secara tradisional, kebijakan luar negeri Indonesia adalah “Bebas dan Aktif”. Bebas dari
Aliansi asing dan Aktif dalam upaya menjaga perdamaian regional dan global seperti
contoh superstruktur politik.
Indonesia adalah salah satu negara besar dalam Non Alignment dan National
Independence. Selain itu, Indonesia tidak memiliki cukup kemampuan untuk bermain
geopolitik. Jika kami mencoba, itu akan menghabiskan banyak biaya ketika kami
membutuhkan dana itu untuk urusan domestik. Jika kita berani menempatkan kekuatan
kita ke dalam permainan geopolitik, kita akan jatuh di wajah kita. Di Indonesia, kami
menggunakan untuk menyebutnya “ nafsu besar, tenaga kurang ” memiliki banyak
keinginan, tetapi kurang berkuasa. Karena itu pertama-tama harus menyelesaikan
banyak masalah domestik sebelum mereka dapat berkhotbah dalam peran regional.
Hanya karena negara berkembang, negara berkembang tidak terlibat dalam konfrontasi
geopolitik berbahaya melawan pemain yang lebih kuat ketika mereka bahkan tidak
dapat memberi makan rakyat mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai