Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Wajib Daftar Perusahaan

Daftar Perusahaan adalah daftar catatan resmi yang diadakan menurut aturan atau
berdasarkan ketentuan undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-
hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang
dari kantor pendaftaran perusahaan.

2. Pengaturan Wajib Daftar Perusahaan

Menurut H M N. Purwosutjipto, SH, dalam bukunya ”Pengertian Pokok Hukum Dagang


Indonesia”, selama ini Indonesia belum pernah memiliki suatu undang-undang yang mengatur
tentang ”Daftar Perusahaan ”sebagai suatu sumber informasi resmi mengenai identitas , status,
solvabilitas, bonafiditas, dan lain-lain faktor penting suatu perusahaan tertentu. Informasi
semacam ini adalah sangat penting bagi setiap perusahaan yang mengadakan suatu transaksi
dengan perusahaan lain, agar tidak terperosok dalam perangkap perusahaan yang kurang
bonafide dan termasuk dalam jurang kerugian yang tidak mudah diperbaiki. Akhirnya timbullah
undang-undang yang sangat diharap-harapkan itu, yaitu ”Undang-Undang No. 3 Tahun
1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan” (LN 1982-7, TLN No. 3214). Undang-undang ini
diikuti dengan peraturan pelaksanaannya, yaitu:

a. Instruksi Menteri Perdagangan dan Koperasi No. 05/INS/M/82, tentang ”Persiapan


Pelaksanaan Undang-Undang Wajib Daftar Perusahaan”
b. Keputusan Menteri Perdagangan No. 285/Kp/II/85 tentang ”Pejabat Penyelenggara Wajib
Daftar Perusahaan”,
c. Keputusan Menteri Perdagangan No. 286/Kp/II/85 tentang ”Penetapan Tarif Biaya
Administrasi Wajib Daftar Perusahaan”,
d. Keputusan Menteri Perdagangan No. 288/Kp/II/85 tentang ”Hal-hal Yang Wajib
Didaftarkan Khusus Bagi Perseroan Terbatas Yang menjual Sahamnya Dengan Perantaraan
Pasar Modal”
3. Tujuan Wajib Daftar Perusahaan

Maksud diadakannya usaha pendaftaran perusahaan ialah tidak hanya untuk mencegah agar
supaya khalayak ramai terhadap suatu nama perusahaan mendapatkan suatu gambaran yang
keliru mengenai perusahaan yang bersangkutan, tetapi terutama untuk mencegah timbulnya
gambaran sedemikian rupa sehingga pada umumnya gambaran itu mempengaruhi terjadinya
perbuatan-perbuatan ekonomis pihak-pihaik yang berminat mengadakan perjanjian.

4. Sifat Wajib Daftar Perusahaan

Wajib Daftar Perusahaan bersifat terbuka. Maksudnya ialah bahwa Daftar Perusahaan itu
dapat dipergunakan oleh pihak ketiga sebagai sumber informasi. Setiap orang yang
berkepentingan dapat memperoleh salinan atau petikan resmi dari keterangan yang tercantum
dalam Daftar Perusahaan tertentu, setelah membayar biaya administrasi yang ditetapkan oleh
Menteri Perdagangan.

5. Manfaat Wajib Daftar Perusahaan


a. Manfaat pendaftaran perusahaan bagi dunia usaha adalah sebagai berikut:
 Merupakan ajang promosi sehingga memudahkan pemasaran produknya.
 Untuk memperoleh kepastian usaha sehingga memudahkan perluasan usaha dengan
adanya penanaman modal dari pihak lain yang berminat.
 Membuat manajemen perusahaan lebih sehat karena masyarakat diajak berperan serta
secara tidak langsung untuk mengawasi perusahaan.
 Mendapatkan pembinaan dan dukungan pemerintah mengenai permodalan dengan
kredit prioritas, pameran produk, serta manajemen usaha.
 Memberikan kemudahan dalam kemitraan dan kerja sama usaha merger dan akuisisi,
serta penyertaan modal.
 Terlindungi dari praktik usaha yang tidakjujur.
b. pendaftaran perusahaan bagi pemerintah adalah sebagai berikut.
 Memudahkan pemerintah untuk mengikuti perkembangan dunia usaha secara
menyeluruh.
 Memudahkan penetapan kebijaksanaan dan pengembangan usaha dalam rangka:
 Bimbingan, pembinaan dan pengawasan kegiatan perusahaan.
 Penciptaan iklim usaha yang sehat dan tertib.
 Pengembangan usaha dalam rangka perkembangan ekonomi nasional.
 Sebagai bahan untuk menyusun kebijakan dibidang investasi, pasar modal,
perbankan/perkreditan dan hutang luar negeri pihak swasta di masa mendatang.
6. Perusahaan yang Wajib Didaftarkan dan Tidak Wajib Didaftarkan

Adapun yang didaftar ialah segala macam perusahaan yang ada di Negara Republik
Indonesia, baik yang nasional maupun perusahaan asing.

a. Perusahaan yang berkewajiban mendaftarkan diri ini dapat berbentuk:


- Koperasi
- Badan Hukum
- Persekutuan
- Perusahaan Perseorangan
- Perusahaan selain tersebut di atas.
b. Perusahaan yang tidak wajib didaftarkan

Tidak semua perusahaan harus mendaftarkan pada kantor pendaftaran perusahaan. Adapun
perusahaan yang tidak wajib mendaftarkan ialah:

- Perusahaan jawatan (Perjan) seperti yang diatur dalam UU No. 9 Tahun 1969 (LN Tahun
1969-40) bsd. Indische Bedrijivenwet (S. 1927-419). Perusahaan bentuk ini dibebaskan
dari kewajiban pendaftaran karena tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau
laba (Penjeladan paal 6 ayat (1).
- Perusahan kecil perseorangan yaitu perusahaan yang melakukan kegiatan yang
memperoleh keuntungan dan laba yang benar-benar hanya sekedar untuk memenuhi
kebutuhan nafkah sehari-hari. Perusahaan kecil perseorangan ini  dijalankan oleh
pengusahanya sendiri atau dengan bantuan anggota keluarganya sendiri yang terdekat,
tidak memerlukan izin usaha dan tidak berbentuk badan hukum atau persekutuan.
7. Cara, Tempat, dan Waktu Pendaftaran Perusahaan.

Menurut Pasal 9:

a. Pendaftaran dilakukan dengan cara mengisi formulir pendaftaran yang ditetapkan oleh
Menteri pada kantor tempat pendaftaran perusahaan.
b. Penyerahan formulir pendaftaran dilakukan pada kantor pendaftaran perusahaan, yaitu di
tempat kedudukan kantor perusahaan, di tempat kedudukan setiap kantor cabang, kantor
pembantu perusahaan atau kantor anak perusahaan, di tempat kedudukan setiap kantor
agen dan perwakilan perusahaan yang mempunyai wewenang untuk mengadakan
perjanjian.
c. Dalam hal suatu perusahaan tidak dapat didaftarkan sebagaimana dimaksud dalam ayat b
pasal ini, pendaftaran dilakukan pada kantor pendaftaran perusahaan di Ibukota Propinsi
tempat kedudukannya. Pendaftaran wajib dilakukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
setelah perusahaan mulai menjalankan usahanya. Sesuatu perusahaan dianggap mulai
menjalankan usahanya pada saat menerima izin usaha dari instansi teknis yang
berwenang ( Pasal 10 ).
d. Pendaftaran Perusahaan dilakukan oleh Pemilik atau Pengurus/Penanggung Jawab atau
Kuasa Perusahaan yang sah pada KPP Tingkat II ditempat kedudukan perusahaan. Tetapi
kuasa tersebut tidak termasuk kuasa untuk menandatangani Formulir Pendaftaran
Perusahaan.

8. Hal-hal yang Wajib Didaftarkan

Hal-hal yang wajib didaftarkan itu tergantung pada bentuk perusahaan, seperti; perseroan
terbatas, koperasi, persekutuan atau perseorangan. Perbedaan itu terbawa oleh perbedaan bentuk
perusahaan. Bapak H.M.N. Purwosutjipto, S.H memberi contoh apa saja yang yang wajib
didaftarkan bagi suatu perusahaan berbentuk perseroan terbatas sebagai berikut:

a. Umum
- Nama perseroan
- Merek perusahaan
- Tanggal pendirian perusahaan
- Jangka waktu berdirinya perusahaan
- Kegiatan pokok dan kegiatan lain dari kegiatan usaha perseroan
- Izin-izin usaha yang dimiliki
- Alamat perusahaan pada waktu didirikan dan perubahan selanjutnya alamat setiap kantor
cabang, kantor pembantu, agen serta perwakilan perseroan.
b. Mengenai Pengurus dan Komisaris
- Nama lengkap dengan alias-aliasnya
- Setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan nama sekarang
- Nomor dan tanggal tanda bukti diri
- Alamat tempat tinggal yang tetap
- Alamat dan tempat tinggal yang tetap, apabila tidak bertempat tinggal Indonesia
- Tempat dan tanggal lahir
- Negara tempat tanggal lahir, bila dilahirkan di luar wilayah negara RI
- Kewarganegaran pada saat pendaftaran
- Setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan yang sekarang
- Tanda tangan
- Tanggal mulai menduduki jabatan
c. Kegiatan Usaha Lain-lain Oleh Setiap Pengurus dan Komisaris
- Modal dasar
- Banyaknya dan nilai nominal masing-masing saham
- Besarnya modal yang ditempatkan
- Besarnya modal yang disetor
- Tanggal dimulainya kegiatan usaha
- Tanggal dan nomor pengesahan badan hukum
- Tanggal pengajuan permintaan pendaftarand
d. Mengenai Setiap Pemegang Saham
- nama lengkap dan alias-aliasnya
- setiap namanya dulu bila berlainan dengan yang sekarang
- nomor dan tanggal tanda bukti diri
- alamat tempat tinggal yang tetap
- alamat dan negara tempat tinggal yang tetap bila tidak bertempat tinggal di Indonesia
tempat dan tanggal lahir negara tempat lahir, jika dilahirkan di luar wilayah negara R.I
- Kewarganegaraan
- jumlah saham yang dimiliki
- jumlah uang yang disetorkan atas tiap saham.
e. Akta Pendirian Perseroan

Pada waktu mendaftarkan, pengurus wajib menyerahkan salinan resmi akta pendirian
perseroan.

Anda mungkin juga menyukai