Anda di halaman 1dari 8

PERBANDINGAN

HUKUM TATA NEGARA


INDRA UTAMA TANJUNG, SH., MH.
prof. M. Nasroen, menamakanya “ilmu perbandingan pemerintahan”
Suitens-Bourgois mengatakan bahwa perbandingan hukum bukanlah cabang
dari hukum, ia bukan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri seperti misalnya
hukum perdata, hukum dagang, hukum tatanegara dan sebagainya. Bahwa
perbandingan hukum adalah satu metode perbandingan yang diterapkan pada
ilmu hukum. Oleh karenanya, perbandingan hukum bukanlah suatu ilmu
pengetahuan, akan tetapi ia hanyalah metode kerja dalam bentuk
perbandingan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa jika hukum didefinisikan antara
lain sebagai seperangkat aturan, maka perbandingan hukum atau hukum
perbandingan tidak mempunyai perangkat aturan-aturan itu.

- ANONIM
Perbandingan hukum, dapat dibedakan
antara 
1.perbandingan hukum deskriptif (menggambarkan), yaitu suatu analisis terhadap
perbedaan-perbedaan yang ada dari dua atau lebih sistem hukum. Peneliti tidak
mempunyai maksud untuk mencari jalan keluar (solusi) terhadap persoalan tertentu,
baik dalam hal yang abstrak maupun hal yang praktis;

2.perbandingan hukum aplikatif (terapan), yaitu analisis yang dilakukan kemudian diikuti
dengan penyusunan sintesis untuk memecahkan suatu masalah. Hal ini dilakukan
antara lain untuk melakukan pembaruan suatu cabang hukum atau untuk
mempersatukan bermacam-macam peraturan perundang-undangan yang mengatur
bidang yang sama.
Perbandingan terhadap hukum tata negara
dari dua negara atau lebih dengan maksud:
1)       memperoleh penjelasan mengenai sesuatu hal tertentu atau ,

2)       untuk mencari jalan keluar tentang sesuatu hal tertentu.

Metode perbandingan membawa kita ke arah usaha memperoleh informasi, kejelasan


mengenai sistem pemerintahan negara yang diperbandingkan serta jalan keluar dari
persoalan yang hampir sama.
Persamaan Berbandingan HTN dengan
Ilmu Lainnya
Ilmu negara, ilmu hukum tata negara dan ilmu perbandingan hukum tata negara. Ketiga
ilmu ini mempunyai obyek yang sama, yaitu negara.

Obyek ilmu perbandingan hukum tata negara adalah bermacam-macam bentuk atau
sistem ketatanegaraan, ciri-ciri khusus apakah yang melekat padanya, hal-hal apakah
yang menimbulkannya, dengan jalan apakah hal-hal tersebut berubah, hilang dan
sebagainya, yang dapat diketahui dengan cara menganalisis secara metodis dan
menetapkannya secara sistematis
Penjelasan tentang peristilahan Hukum
Tata Negara.
1. Van der von

Hukum Tata Negara adalah peraturan-peraturan yang menentukan badan-badan yang diperlukan, wewenang masing-masing
badan, hubungan antar badan yang satu dengan yang lain, serta hubungan antara badan-badan itu dengan individu-individu
didalam suatu Negara.

2. Logemann

Hukum Tata Negara adalah peraturan-peraturan yang menentukan badan-badan yang diperlukan, wewenang masing-masing
badan, hubungan antar badan yang satu dengan yang lain, serta hubungan antara badan-badan itu dengan individu-individu
didalam suatu Negara.

3. Kusmandi pudjosewojo, S.H

Dalam bukunya Pedoman Pelajaran Tata Hukum Indonesia menyebutkan bahwa:”Hukum Tata Negara ialah hukum yang mengatur
tata negara (kesatuan atau federal),dan bentuk pemerintahan (kerajaan atau revublik), yang menunjukan masyarakat-masyarakat
hukum yang atasan maupun yang bawahan, beserta tingkatan-tingkatan (hierarchie), yang selanjutnya menegaskan wilayah dan
lingkungan rakyat dari masyarakat hukumitu dan akhirnya akhirnya menunjukan perlengkapan dari masyarakat hukum itu sendiri.
Penjelasan mengenai kedudukan Hukum
Konstitusi berbagai Negara
Konstitusi atau Undang-undang Dasar atau disingkat UUD dalam negara adalah sebuah norma sistem
politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara—biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen
tertulis

1. Posisi kontitusi memainkan peran yang strategis dalam sebuah Negara. Bahkan dalam pandangan
Dicey, konstitusi dianggap sebagai cikal bakal tumbuh dan berkembangnya Negara. Melalui
pandangan terkait konvensi dicey mengungkapkan hal yang demikian.

2. Kehadiran konstitusi merupakan condition sine qua non (syarat mutlak) bagi sebuah negara.
Konstitusi tidak saja memberikan gambaran dan penjelasan tentang mekanisme lembaga-lembaga
negara, lebih dari itu di dalamnya ditemukan letak relasional dan kedudukan hak dan kewajiban warga
negara. Konstitusi merupakan social contract antara yang dipenintah (rakyat) dengan yang
memenintah (penguasa, pemerintah).
PENUTUP
BAGAIMANA SEMUANYA, SUDAH FAHAM?

JIKA ADA YANG BELUM FAHAM SILAH TANYA KE YANG SUDAH FAHAM.

Anda mungkin juga menyukai