Hukum Tata Negara juga dapat dibedakan antara Hukum Tata Negara
Umum dan Hukum Tata Negara Positif.Hukum Tata Negara Umum
membahas asas- asas, prinsip-prinsip yang berlaku umum, sedangkan
Hukum Tata Negara Positif hanya membahas hukum tata negara yang
berlaku pada suatu tempat dan waktu tertentu. Misalnya, hukum tata
negara Indonesia, Hukum Tata Negara Inggris, ataupun Hukum Tata
Negara Amerika Serikat yang dewasa ini berlaku di masing-masing
negara yang bersangkutan, adalah merupakan hukum tata negara
positif.
A. Pengertian Negara
Istilah negara merupakan terjemahan dari beberapa kata asing: state (Inggris), staat
(Belanda dan Jerman), atau etat (Perancis). Negara adalah organisasi masyarakat tertinggi
yang memiliki teritorial dan kekuasaan untuk mengatur dan memelihara rakyatnya di bawah
perundang-undangan (hukum). Lebih lanjut dari pengertian in, negara identik dengan hak
dan wewenang.
B. Tujuan Negara
Sebagai sebuah organisasi kekuasaan dari kumpulan orang-orang yang mendiaminya, negara
harus memiliki tujuan yang disepakati bersama. Dalam konteks negara Indonesia, tujuan
negara atau cita-cita negara tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yaitu
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
C. Unsur-Unsur Negara
Negara terdiri dari beberapa unsur pembentuk. Unsur-unsur pembentuk tersebut ada yang
bersifat mutlak atau konstitutif, dan ada pula yang bersifat tambahan atau deklaratif.
Unsur Konstitutif
Merupakan syarat mutlak, sehingga apabila unsur satu saja tisak ada, maka negara pun tidak
ada. Adapun unsur-unsur negara secara konstituif sebagai berikut:
Rakyat
Sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh rasa persamaan dan bersama-sama mendiami
wilayah tertentu.
Wilayah
Adalah unsur negara yang harus terpenuhi, karena jika tidak adanya wilayah, maka tissak
akan terbentuk negara tanpa ada batas-batas teritorial yangg jelas. Secara umum wilayah itu
dapat berupa daratan dan perairan
Pemerintah
Adalah alat kelengkapan negara yang bertugas memimpin organisasi negaea untuk
mencapai tujuan bersama didirikannya negara. Pemerintah bertuga yang melalui aparat
penegak hukum yang menjalankan penetapan hukum dalam rangka mewujudkan
kepentingan warga negara dan unruk negara.
Menurut Logeman
Pengertian negara versi Logeman adalah organisasi kemasyarakatan yang dengan
kekuasaann
Menurut Aristoteles
Teori Kenyataan
Timbulnya suatu negara merupakan soal kenyataan. Apabila pada suatu ketika unsur-unsur
negara (wilayah, rakyat, pemerintah yang berdaulat) terpenuhi, maka pada saat itu pula negara
itu menjadi suatu kenyataan.
Teori Ketuhanan
Timbulnya negara itu adalah atas kehendak Tuhan. Segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa
kehendak-Nya. Friederich Julius Stahl (1802-1861) menyatakan bahwa negara tumbuh secara
berangsur-angsur melalui proses evolusi, mulai dari keluarga, menjadi bangsa dan kemudian
menjadi negara. “Negara bukan tumbuh disebabkan berkumpulnya kekuatan dari luar, melainkan
karena perkembangan dari dalam. Ia tidak tumbuh disebabkan kehendak manusia, melainkan
kehendak Tuhan,” katanya.
Demikian pada umumnya negara mengakui bahwa selain merupakan hasil perjuangan atau
revolusi, terbentuknya negara adalah karunia atau kehendak Tuhan. Ciri negara yang menganut
teori Ketuhanan dapat dilihat pada UUD berbagai negara yang antara lain mencantumkan frasa:
“Berkat rahmat Tuhan …” atau “By the grace of God”. Doktrin tentang raja yang bertahta atas
kehendak Tuhan (divine right of king) bertahan hingga abad XVII.
Teori ini disusun berdasarkan anggapan bahwa sebelum ada negara, manusia hidup sendiri-sendiri
dan berpindah-pindah. Pada waktu itu belum ada masyarakat dan peraturan yang mengaturnya
sehingga kekacauan mudah terjadi di mana pun dan kapan pun. Tanpa peraturan, kehidupan
manusia tidak berbeda dengan cara hidup binatang buas, sebagaimana dilukiskan oleh Thomas
Hobbes: Homo homini lupus dan Bellum omnium contra omnes. Teori Perjanjian Masyarakat
diungkapkannya dalam buku Leviathan. Ketakutan akan kehidupan berciri survival of the
fittest itulah yang menyadarkan manusia akan kebutuhannya: negara yang diperintah oleh
seorang raja yang dapat menghapus rasa takut.
Demikianlah akal sehat manusia telah membimbing dambaan suatu kehidupan yang tertib dan
tenteram. Maka, dibuatlah perjanjian masyarakat (contract social). Perjanjian antarkelompok
manusia yang melahirkan negara dan perjanjian itu sendiri disebut pactum unionis. Bersamaan
dengan itu terjadi pula perjanjian yang disebut pactum subiectionis, yaitu perjanjian
antarkelompok manusia dengan penguasa yang diangkat dalam pactum unionis. Isi pactum
subiectionis adalah pernyataan penyerahan hak-hak alami kepada penguasa dan berjanji akan taat
kepadanya.
Penganut teori Perjanjian Masyarakat antara lain: Grotius (1583-1645), John Locke (1632-1704),
Immanuel Kant (1724-1804), Thomas Hobbes (1588-1679), J.J. Rousseau (1712-1778).
ORGANISASI PEMERINTAH