Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fayyadh Arsyi Razaan G.

Siregar
NIM : 190200255
Mata Kuliah : Hukum Tata Negara
Dosen : Dr. Faisal Akbar, SH.,M,Hum

SOAL :
1) Dalam pembelajaran di Fakultas Hukum, mata kuliah Hukum Tata Negara (HTN) adalah
sebuah mata kuliah yang menjadikan obyek penelitiannya apa sajakah ?. Jelaskan pula
hubungannya dengan mata kuliah Hukum Administrasi Negara (HAN) dan Hukum
Internasional.
JAWAB : Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi negara, hubungan
antar alat negara secara vertikal & horizontal, serta kedudukan warga negara & hak-hak
asasinya. Objek Hukum Tata Negara adalah negara dan konstitusi. Hubungan Hukum Tata
Negara dengan Hukum Administrasi Negara itu mengatur negara dengan diam, karena
hanya mengatur lembaga. Hukum Administrasi Negara adalah hukum yang mengatur dan
mengikat aparatur negara dalam menjalankan fungsi, tugas, dan wewenang dalam
penyelenggaraan pemerintahan/negara. Hukum Tata Negara menentukan lembaga negara
dan wewenangnya baik vertikal maupun horizontal.Hukum Administrasi Negara mengatur
penggunaan (operasional) wewenang oleh lembaga negara yang telah di berikan oleh
Hukum Tata Negara, Hubungan Hukum Tata Negara dengan Hukum Internasional yaitu
Hukum Tata Negara mengatur hubungan negara dengan warga negaranya dan pihak-pihak
lain di dalam wilayah negara. Sedangkan Hukum Internasional, berkaitan dengan
hubungan luar negeri suatu negara dengan negara lain.

2) Salah satu sumber Hukum Tata Negara adalah berupa Traktat. Coba Saudara jelaskan
Traktat yang bagaimana yang masuk dalam ruang lingkup HTN, dan Traktat yang
bagaimana sajakah yang harus diatur dalam bentuk sebuah Undang-Undang maupun
Keputusan Presiden (yang sekarang berbentuk Peraturan Presiden) berdasarkan peraturan
perundang-undangan perjanjian internasional Indonesia.
JAWAB : Traktat disebut juga dengan istilah konvensi atau perjanjian internasional.
Traktat atau perjanjian antar negara adalah suatu perjanjian internasional setara dua negara
atau lebih. Traktat dapat dijadikan sebagai sumber hukum formal jika memenuhi syarat
formal tertentu. Misalnya perjanjian antar negara yang biasa dilakukan oleh pemerintah
Indonesia, harus disahkan oleh kedua belah pihak agar mengikat negara peserta traktat,
terdiri dari, Traktat bilateral, yakni bila traktat dilakukan oleh dua negara. Misalnya
perjanjian internasional yang dilakukan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah
Filipina tentang pembatasan penyelundupan dan bajak laut, Traktat multirateral, yakni jika
menjadi pihak dalam perjanjian tersebut dilakukan oleh lebih dari dua negara. Dan Traktat
korektif, yakni traktat yang memberikan keterbukaan kepada negara-negara untuk turut
serta dalam perjanjian tersebut. Misalnya piagam PBB, konvensi-konvensi Genewa 1949
tentang perlindungan korban perang dan protokol-protokol tambahan.

3) Mengapa Pancasila menjadi dasar pandangan hidup bangsa Indonesia dan bukan
berdasarkan ideologi lainnya, seperti ideologi menurut ajaran agama tertentu dan ideologi
sosialisme-komunisme?
JAWAB : Karna Pancasila yang merupakan buah pikiran dari pemimpin negara Indonesia,
dan dapat dinilai juga dari bangsa Indonesia yang termasuk masyarakat majemuk dari ras
suku agama dll, oleh karena itu Pancasila merupakan dasar negara yang sangat cocok dan
menjadi lambing bagi bangsa Indonesia.

4) Jelaskanlah bagaimana prinsip atau asas negara hukum yang dianut di Negara Republik
Indonesia, baik pengaturannya sebelum maupun setelah Perubahan UUD NRI Thn 1945 ?
JAWAB : Prinsip Negara Hukum:
Supremasi Hukum, Persamaan dalam Hukum, Asas Legalitas, dan Pembatasan Kekuasaan
Adanya pembatasana kekuasaan negara dan organ-organ Negara dengan cara menerapkan
prinsip pembagiann kekuasaan secara vertikal atau pemisahan kekuasaan secara horizontal.
Sebelum amandemen UUD 1945, yang berbunyi bahwa "Indonesia adalah negara yang
berdasar atas negara hukum". Sedangkan setelah dilakukannya amandemen UUD 1945
yaitu "Negara Indonesia adalah negara hukum." Istilah tersebut dimuat dalam UUD 1945
pasal 1 ayat (3). Meskipun ada perbedaan UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen
pada hakikatnya keduanya mempunyai tujuan yang sama yaitu menjadikan Negara
Indonesia sebagai negara hukum. Konsep negara hukum pancasila artinya suatu sistem
hukum yang didirikan berdasarkan asas-asas dan kaidah atau norma-norma yang
terkandung/tercermin dari nilai yang ada dalam pancasila sebagai dasar kehidupan
bermasyarakat. UUD NKRI Tahun 1945 pasal 1 ayat (3) yang berbunyi bahwa Negara
Indonesia adalah negara hukum, Bab X pasal 27 ayat (1) yang menyatakan bahwa segala
warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintah wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak terkecualinya, Pasal 28 ayat (5)
yang berbunyi bahwa untuk penegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan
prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin,
diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan, maka akan ditemukan 5
unsur negara hukum Indonesia, yakni Pancasila adalah sumber hukum, Negara berdasar
atas hukum, Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi, Kesamaan kedudukan para warga
negara dalam hubungan hukum dan pemerintahan, dan kewajiban mentaati tanpa kecuali
(pola hak dan kewajiban asasi/manusia Indonesia), Kekuasaan kehakiman yang merdeka
dari pengaruh pemerintah.

5) Dari 5 (lima) ciri sistem pemerintahan demokrasi menurut G.M. Carter dan Jhon H. Herz,
coba Saudara jelaskan 1 (satu) ciri sistem pemerintahan demokrasi saja yang ada
kaitannya dengan teori dan praktik dalam sistem politik dan pemerintahan yang sedang
terjadi saat ini di Negara Indonesia.
JAWAB : ciri sistem pemerintahan demokrasi menurut G.M Carter dan Jhon H. Hertz,
yakni hubungan kekuasaan yang merata diantara semua lembaga negara. Hubungan
kekuasaan diantara semua lembaga negara memiliki keterkaitan satu sama lain, sehingga
tidak ada suatu lembaga yang "terlalu kuat" dalam sistem pemerintahan demokrasi tersebut.
Sehingga, ada mekanisme checks and balances, yang mana dapat membuat semua lembaga
negara dapat berjalan dengan optimal. Selain itu, hubungan kekuasaan tersebut juga
mengatur tentang bagaimana pendistribusian kekuasaan tersebut secara merata, baik
legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Oleh karena itu, dalam sistem pemerintahan demokrasi,
ketiga hal tersebut diberikan kepada beberapa lembaga negara dengan penerapan yang
berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai