Pada hari pengeboman, Hiroshima merupakan kota penting dari segi industri maupun militer.
Beberapa satuan militer berpangkalan di dekat Hiroshima, termasuk markas Angkatan Darat
Umum Kedua pimpinan Marsekal Lapangan Shunroku Hata. Angkatan Darat Umum Kedua
memimpin pertahanan Jepang bagian selatan dan bermarkas di Istana Hiroshima. Hata
membawahkan kurang lebih 400.000 prajurit, sebagian besar di antaranya ditempatkan di
Kyushu untuk mengantisipasi serbuan Sekutu Di kota ini juga terdapat markas Angkatan Darat
ke-59, Divisi ke-5, dan Divisi ke-224, satuan mobil yang baru dibentuk Kota ini dilindungi oleh
lima baterai artileri senjata antipesawat 7-cm dan 8-cm (2,8 dan 3,1 inci) dari Divisi Antipesawat
ke-3, termasuk unit dari Resimen Antipesawat ke-121 dan 122 dan Batalyon Antipesawat
Terpisah ke-22 dan 45. Secara keseluruhan, lebih dari 40.000 personel militer ditempatkan di
Hiroshima
Hiroshima adalah pangkalan suplai dan logistik militer Jepang berukuran kecil, namun arsenal
militernya besar Kota ini juga merupakan pusat komunikasi, pelabuhan penting, dan tempat
berkumpulnya tentara Hiroshima adalah kota terbesar kedua di Jepang setelah Kyoto yang masih
bertahan meski diserang berkali-kali Alasannya, Hiroshima tidak punya industri pesawat yang
menjadi target utama XXI Bomber Command. Pada tanggal 3 Juli, Kepala Staf Gabungan
menghapus Hiroshima, Kokura, Niigata, dan Kyoto dari jalur pesawat pengebom
Pusat kota dipadati oleh bangunan beton berkerangka dan bangunan berstruktur ringan. Wilayah
di luar pusat kota dipadati oleh bengkel kecil berbahan kayu yang tersebar di antara rumah-
rumah Jepang. Pabrik terletak di pinggiran kota. Rumah di Hiroshima terbuat dari kayu dengan
atap tanah liat. Banyak pula bangunan industri yang berkerangka kayu. Seluruh wilayah
perkotaan Hiroshima rentan terbakar.
Sebelum pengeboman atom, populasi Hiroshima mencapai puncaknya sebanyak 381.000 jiwa,
lalu perlahan turun karena evakuasi sistematis yang dilaksanakan pemerintah Jepang. Saat
serangan terjadi, jumlah penduduk Hiroshima 340.000–350.000 jiwa Penduduk heran karena
Hiroshima tidak menjadi target pengeboman bakar Sejumlah pihak menduga bahwa kota ini
hendak dijadikan markas pendudukan Amerika Serikat. Ada pula yang menduga bahwa kerabat
mereka di Hawaii dan California meminta pemerintah AS untuk tidak mengebom
Hiroshima Pejabat pemerintah kota memerintahkan penghancuran beberapa bangunan untuk
menciptakan pemecah api berukuran panjang pada tahun 1944 Pemecah api terus diperluas dan
diperpanjang sampai pagi tanggal 6 Agustus 1945
Pengeboman
Hiroshima adalah target utama misi pengeboman nuklir pertama pada tanggal 6 Agustus; Kokura
dan Nagasaki menjadi target alternatif. Setelah diberi maklumat sesuai Operations Order No. 35,
pesawat B-29 Enola Gay dari 393d Bombardment Squadron yang dipiloti Tibbets lepas landas
dari North Field, Tinian, menuju Jepang dengan masa tempuh enam jam. Enola Gay (diambil
dari nama ibu Tibbets) dikawal oleh dua pesawat B-29. The Great Artiste, di bawah pimpinan
Mayor Charles Sweeney, mengangkut instrumen, sedangkan Necessary Evil yang saat itu belum
diberi nama, di bawah pimpinan Kapten George Marquardt, bertugas sebagai perekam foto.
Setelah meninggalkan Tinian, pesawat terbang di atas Iwo Jima untuk menjemput pesawat
Sweeney dan Marquardt pukul 05:55 di ketinggian 9200 kaki (2800 m) dan melanjutkan
penerbangan ke Jepang. Pesawat tiba di target pengeboman dengan cuaca cerah di ketinggian
31060 kaki (9470 m). Parsons, pemimpin misi, mengaktifkan bom di udara untuk mengurangi
risiko saat lepas landas. Ia pernah melihat langsung empat B-29 jatuh dan terbakar saat lepas
landas dan khawatir ledakan nuklir akan terjadi bila B-29 yang mengangkut Little Boy
jatuh Asistennya, Letnan Dua Morris R. Jeppson, mencabut pengaman bom 30 menit sebelum
tiba di target pengeboman.
Pada malam tanggal 5–6 Agustus, radar peringatan awal Jepang melacak penerbangan sejumlah
pesawat Amerika Serikat yang mengarah ke Jepang bagian selatan. Radar melacak 65 pesawat
pengebom ke arah Saga, 102 ke Maebashi, 261 ke Nishinomiya, 111 ke Ube, dan 66 ke Imabari.
Sirene serangan udara dinyalakan dan siaran radio dihentikan di sejumlah kota, termasuk
Hiroshima. Sirene kondusif dinyalakan di Hiroshima pukul 00:05 Sekitar satu jam sebelum
pengeboman, sirene serangan udara dinyalakan kembali ketika Straight Flush terbang di atas
kota. Pesawat ini mengirimkan pesan singkat yang diterima Enola Gay. Pesan tersebut berisi:
"Sebaran awan kurang dari 3/10 di semua ketinggian. Saran: bom utama."[] Sirene kondusif
dinyalakan lagi di Hiroshima pukul 07:09
Pada pukul 08:09, Tibbets memulai misinya dan menyerahkan kendali pesawat ke perwira
pengebomnya, Mayor Thomas Ferebee Bom dilepaskan pukul 08:15 (waktu Hiroshima) sesuai
rencana. Little Boy yang mengangkut kurang lebih 64 kg (141 pon) uranium-235 memerlukan
44,4 detik untuk jatuh dari ketinggian jelajah 31000 kaki (9400 m) menuju ketinggian ledakan
1900 kaki (580 m) di atas kota. Enola Gay terbang sejauh 11,5 mi (18,5 km) sebelum diterjang
gelombang kejut yang dihasilkan ledakan
Karena angin samping, bom meleset dari titik acuannya, Jembatan Aioi, sejauh kira-kira 800 ft
(240 m) dan meledak pas di atas Klinik Bedah Shima di 34.39468°N 132.45462°E.
Ledakannya setara dengan 16 kiloton TNT (67 TJ), ± 2 kt Senjata ini dianggap sangat tidak
efisien karena hanya 1,7% material bom yang mengalami fisik Radius kehancuran total
mencapai 1 mil (1,6 km), sedangkan radius kebakarannya mencapai 4,4 mil persegi (11 km2)
Orang-orang di darat melaporkan melihat pika atau kilau cahaya terang yang diikuti don, bunyi
dentuman keras Sekitar 70.000–80.000 orang, 20.000 di antaranya tentara, atau 30% penduduk
Hiroshima tewas akibat ledakan dan kebakaran pascaledakan dan 70.000 orang sisanya cedera
Peristiwa di darat
Sejumlah bangunan beton bertulang di Hiroshima dibangun dengan sangat kuat karena faktor
gempa bumi di Jepang, dan kerangkanya tidak runtuh meski letaknya dekat dengan pusat
ledakan. Karena bom meledak di udara, ledakan lebih terpusat ke bawah alih-alih ke samping
sehingga menyelamatkan Aula Pameran Industri Prefektur, sekarang dikenal dengan nama
kubah Genbaku (A-bomb). Gedung ini dirancang dan dibangun oleh arsitek Ceko, Jan Letzel,
dan terletak 150 m (490 ft) dari titik nol. Reruntuhan gedung diberi nama Tugu Perdamaian
Hiroshima dan terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1996 meski
ditentang Amerika Serikat dan Tiongkok. Kedua negara beralasan bahwa justru negara-negara
Asia selain Jepanglah yang mengalami korban jiwa dan kehancuran properti terbesar dalam
Perang Dunia II, dan penganugerahan penghargaan UNESCO kepada Jepang tidak memiliki
dasar sejarah
Amerika Serikat memperkirakan bahwa 4,7 mil persegi (12 km2) wilayah kota Hiroshima
hancur. Pejabat pemerintah Jepang memperkirakan bahwa 69% bangunan di Hiroshima rata
dengan tanah dan 6–7% bangunan mengalami kerusakan Pengeboman atom memicu kebakaran
yang menyebar cepat lewat rumah-rumah berbahan kayu dan kertas. Seperti kota-kota lainnya di
Jepang, pemecah api gagal mencegah kebakaran
Eizō Nomura adalah korban selamat yang diketahui paling dekat dengan ledakan bom. Ia saat itu
berada di bawah tanah gedung beton bertulang (disebut Rest House setelah perang) yang berjarak
170 meter (560 ft) dari titik nol (hiposentrum Ia hidup sampai usia 80 tahunan Akiko Takakura
merupakan salah satu korban selamat yang paling dekat dengan hiposentrum ledakan. Ia saat itu
berada di gedung Bank Hiroshima yang berjarak 300 meter (980 ft) dari titik nol.
Lebih dari 90% dokter dan 93% perawat di Hiroshima tewas atau terluka. Sebagian besar dari
mereka sedang berada di pusat kota, wilayah yang paling parah kerusakannya Banyak rumah
sakit hancur atau rusak parah. Hanya satu dokter, Terufumi Sasaki, yang masih bertugas di Red
Cross Hospital Meski situasinya demikian, kepolisian dan relawan mendirikan pusat evakuasi di
rumah sakit, sekolah, dan stasiun trem pada sore hari. Kamar mayat didirikan di perpustakaan
Asano
Sebagian besar pasukan markas Angkatan Darat Umum Kedua Jepang sedang menjalani latihan
fisik di lapangan Istana Hiroshima, sekitar 900 yard (820 m) dari hiposentrum. Serangan tersebut
menewaskan 3.243 tentara di lapangan ini Ruang komunikasi Markas Distrik Militer Chugoku
yang bertugas mengeluarkan dan menyalakan sirene serangan udara terletak di semi-bawah tanah
istana. Yoshie Oka, siswi Sekolah Menengah Atas Perempuan Hijiyama yang ditugaskan sebagai
petugas komunikasi di sana, mengirimkan pesan bahwa alarm telah dinyalakan di Hiroshima dan
Yamaguchi ketika bom meledak. Ia memakai telepon khusus untuk memberitahu
Markas Fukuyama bahwa, "Hiroshima telah diserang oleh sebuah bom jenis baru. Hampir
seluruh kota ini mengalami kehancuran total
Karena Wali Kota Senkichi Awaya tewas saat sedang sarapan bersama putra dan cucunya di
kediaman wali kota, Marsekal Lapangan Hata, meski sedikit terluka, mengambil alih
pemerintahan kota dan memimpin pengiriman bantuan. Banyak stafnya yang tewas atau cedera
parah, termasuk seorang pangeran Korea dari Dinasti Joseon, Yi Wu, yang menjabat sebagai
letnan kolonel Angkatan Darat Jepan Staf senior Hata yang selamat adalah Kolonel Kumao
Imoto; ia ditugaskan sebagai kepala staf Hata. Pelabuhan Ujina Hiroshima tidak mengalami
kerusakan, dan tentara Jepang mengerahkan kapal bunuh diri untuk mencegah serbuan Amerika
Serikat, mengangkut korban cedera, dan membawa mereka ke rumah sakit militer di Ujina Truk
dan kereta membawa persediaan bantuan dan mengungsikan korban selamat dari kota.
Dua belas penerbang Amerika Serikat dipenjara di Markas Kepolisian Militer Chugoku, 1300
kaki (400 m) dari hiposentrum ledakan Sebagian besar dari mereka tewas seketika, walaupun ada
dua penerbang yang kabarnya telah dieksekusi. Dua penerbang lainnya yang terluka parah
ditinggalkan di pinggir Jembatan Aioi oleh Kempei Tai, lalu ditimpuk batu sampai
tewas Laporan selanjutnya menunjukkan bahwa 8 tahanan perang AS yang dikabarkan tewas
akibat ledakan bom justru kenyataannya ditahan di Istana Hiroshima dan telah dieksekusi
sebagai bagian dari program eksperimen kedokteran sebelum pengeboman atom terjadi.