Logeman, mendefinisikan:
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi
Negara. Negara merupakan organisasi yang terdiri atas fungsi-
fungsi dalam hubungannya satu dengan lainnya serta
keseluruhannya, maka dalam arti yuridis negara merupakan
organisasi dari jabatan-jabatan.
Donner mendefinisikan:
.
Kusumadi Pudjosewojo, mendefinisikan:
A.M. Donner
Obyek penyelidikan ilmu hukum tata Negara adalah
penerobosan Negara dengan hukum . artinya Negara
sebagai organisasi (kekuasaan jabatan, rakyat) diterobos
oleh aneka ragam hukum.
Logeman
Ruang Lingkup HTN Indonesia
1. Asas Pancasila
Setiap negara didirikan atas dasar falsafah tertentu.
Oleh karena setiap negara mempunyai falsafah yang
berbeda.
Falsafah : merupakan perwujudan dari keinginan dan
watak rakyat dan bangsanya. Segala aspek
kehidupan bangsa tersebut harus sesuai dengan
falsafahnya.
Keempat pokok pikiran tsb merupakan pancaran dari pandangan dan dasar
falsafah negara Pancasila.
2. Asas Negara Hukum
- Supremasi Hukum
- Adanya persamaan di depan hukum
- Mengakui dan melindungi HAM
Konsep Negara Hukum yang dinamis atau konsep Negara
Hukum Material sebagaimana dirumuskan International
Comission of Jurist pada Konferensi di Bangkok pada tahun
1965 ;
1.Perlindungan konstitusional
2.Adanya badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
3.Adanya pemilihan umum yang bebas
4.Adanya kebebasan menyatakan pendapat
5.Adanya kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi
6.Adanya pendidikan kewarganegaraan
II 10-17 Juli 1945 Antara lain ttg bentuk Disepakati wilayah negara
negara, wilayah adalah ex Hindia Belanda
negara, rancangan
UUD
C. UUD 1945 DAN PAHAM NEGARA INTEGRALISTIK
Kedua (disahkan dlm Mencakup 27 Pasal yg tersebar dlm 7 27 pasal tsb isinya
sidang Tahunan MPR- bab, yaitu Bab VI tentang mencakup 59 butir
RI tanggal 18 Agustus Pemerintahan Daerah, Bab VII tentang ketentuan yg
2000)
DPR, Bab IXA Tentang Wilayah mengalami
Negara, Bab X tentang Warga Negara perubahan atau
dan Penduduk, Bab XA Tentang HAM, bertambah dg
Bab XII Tentang Pertahanan dan rumusan ketentuan
Keamanan Negara, Bab XV tentang baru sama sekali
Bendera, Bahasa, Lambang Negara
serta Lagu Kebangsaan.
PERUBAHAN MATERI PERUBAHAN KETERANGAN
Ketiga (disahkan Bab I tentang Bentuk Negara dan Kedaulatan, Paling luas cakupannya
9 november 2001) Bab II tentang MPR, Bab III tentang Kekuasaan terdiri dari 7 bab, 23
Pemerintahan Negra, Bab V tentang pasal, 68 butir
Kementerian Negara , Bab VIIA tentang DPD, ketentuan/ayat. Secara
Bab VIIB tentang Pemilu, BabVIIIA tentang kuantitatif lebih besar
Badan Pemeriksa Keuangan perubahan, sec kualitatif
perubahan sangat
mendasar
Keempat Antara lain ditetapkan bahwa UUD NRI Tahun Mencakup 19 pasal
(disahkan 19 1945 sebagaimana telah dirubah dengan termasuk satu pasal
Agustus 2002) Perubahan I, II, III, IV adalah UUD NRI tahun yang dihapus
dlm Sidang 1945 yg ditetapkan pd tanggal 18 Agustus 1945
Tahunan MPR-RI dan diberlakukan kembali dengan dekrit
presiden 6 Juli 1959 serta dikukuhkan secara
aklamasi pada 22 Juli 1959
Tahun 2004 Merupakan Awal HTN Baru
Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Pasal 1
(1)Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang
berbentuk Republik
(2)Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut UUD
(3)Negara Indonesia adalah negara hukum
Pasal 28I
(5) “ …..sesuai dengan prinsip negara hukum yang
demokratis…
DONES
IN
IA
Kedaulatan berada di
tangan rakyat dan
Negara Indonesia dilaksanakan menurut
adalah negara hukum Undang-Undang Dasar
[Pasal 1 (3)***] [Pasal 1 (2)***]
BAB IXA. WILAYAH NEGARA 34
BATAS
WILAYAH
BATAS
ZEE
UU Pelaksanaannya
Undang-Undang Pelaksanaan :
Pasal 2
(1) Parpol didirikan dan dibentuk oleh paling sedikit 30 orang WNI yg telah
berusia 21 tahun atau sudah menikah dari setiap provinsi.
(1a) Didaftarkan oleh paling sedikit 50 orang pendiri yang mewakili seluruh
pendiri parpol dengan akta notaris.
(1b) Pendiri dan Pengurus Parpol dilarang merangkap sebagai anggota
parpol lain.
(2) Pendirian dan pembentukan parpol menyertakan 30% keterwakilan
perempuan.
(3) Akta Notaris harus memuat AD dan ART serta kepengurusan parpol
tingkat Pusat.
(4) AD memuat paling sedikit : a) asas dan ciri parpol; b) visi dan misi parpol
c) nama, lambang dan tanda gambar parpol; d) tujuan dan fungsi parpol
e) mekanisme rekrutmen keanggotaan parpol dan jabatan politik; f) meka
nisme pemberhentian anggota parpol; g ) mekanisme penyelesaian
perselisihan internal parpol dsb.
D. Supra struktural Politik
Lembaga Negara/alat-alat perlengkapan negara
sebagai unsur supra struktur politik: terdiri dari
Undang-Undang Pelaksanaan:
PUSAT
UUD 1945
DAERA
PEMILIHAN UMUM 23
Parpol/
Gabungan Partai Politik Perseorangan
Parpol
DPR Presiden MA MK
Pasal 24 (1)***
Pasal 4 (1) Kekuasaan kehakiman
Pasal 20 (1)* Memegang merupakan kekuasaan
Memegang
kekuasaan yang merdeka untuk
kekuasaan pemerintahan menyelenggarakan
membentuk UU peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan
I. Kekuasaan Pemerintahan Negara
Kekuasaan pemerintahan negara di pegang oleh
presiden (Pasal 4 ayat (1)). Presiden sebagai
kepala eksekutif dalam pemerintahan. Kekuasaan
eksekutif cenderung meluas, menumpuk, sulit
dikendalikan bahkan menjangkau hal-hal yang
bersifat pribadi karena hampir semua bidang
kehidupan diurus oleh pemerintah.
Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu Persyaratan Capres & Cawapres
pasangan secara langsung oleh rakyat diatur dalam Pasal 5 UU No. 42
[Pasal 6A (1)***]
Tahun 2008 Tentang Pemilihan
diusulkan partai politik atau gabungan partai politik Umum Presiden dan Wakil
peserta pemilu sebelum pemilu Presiden
[Pasal 6A (2) ***]
Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih
Pasal 9
Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai
Politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi
paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi DPR atau
memperoleh 25 % (dua puluh lima persen) dari suara sah nasional
dalam Pemilu anggota DPR, sebelum pelaksanaan Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden.
Pasal 10 (2)
Partai Politik dapat melakukan kesepakatan dengan Partai Politik lain
untuk melakukan penggabungan dalam mengusulkan Pasangan
Calon.
Pasal 11 (1)
Kesepakatan sebagaimana dimaksud Pasangan calon dalam Pasal 10
ayat (2) terdiri atas:
a.Kesepakatan antar Partai Politik;
b.Kesepakatan antara Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan
Pasangan Calon.
Sistem Pemerintahan Parlementer dan Sistem Pemerintahan
Presidensial
Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem ini pada prinsipnya menitik beratkan pada hubungan antara organ
negara pemegang kekuasaan eksekutif dan legislatif.
anggota DPR
dapat
diberhentikan dari
anggota DPR
dipilih melalui DPR jabatannya, yang
syarat-syarat dan
pemilihan umum memegang kekuasaan
membentuk UU tata caranya
[Pasal 19 (1)**] diatur dalam
[Pasal 20 (1)*]
undang-undang
(Pasal 22B**)
KEWENANGAN DPD
dapat
I. RUU yang berkaitan dapat ikut memberi
melakukan
mengajukan membahas pertimbangan
dengan: pengawasan
• Otonomi daerah ● ● ●
• Hubungan pusat dan daerah ● ● ●
• Pembentukan dan
pemekaran serta ● ● ●
• ppenggabungan daerah
Pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya ● ● ●
ekonomi lainnya
• Perimbangan keuangan
pusat dan daerah ● ● ●
• RAPBN ● ●
• Pajak ● ●
• Pendidikan ● ●
• Agama ● ●
II. Pemilihan anggota BPK ●
II.Kekuasaan Membentuk Undang-Undang
Dan Pembentukan Undang-Undang
Kekuasaan membentuk UU adalah kekuasaan membentuk hukum
tertulis dan UU merupakan salah satu jenis peraturan
perundang undangan sebagaimana diatur dalam UU No. 12
Tahun 2011.
Kekuasaan membentuk UU adalah Kekuasaan untuk memberi
makna pada tahap awal terhadap UUD.
.
UU merupakan jenis peraturan yang terpenting karena;
Istilah-istilah
UU Sah : telah ditandatangani.
UU mengikat umum : diundangkan oleh pejabat yg
berwenang pada tempat pengundangan.
Berlaku efektif : dengan perat. Pelaksanaannya mis.
Dengan Peraturan Presiden
Berlaku sosiologis : tidak banyak pelanggarannya.
Berlaku sec. filosofis : adanya kepastian, keadilan
dan kesejahteraan
DPR Memegang Kekuasaan Membentuk Undang-
Undang (Pasal 20 ayat (1) jo Pasal 19, 20A,dan Pasal
21, 22, 22B)
Anggota Komisi
Yudisial harus
mempunyai Anggota Komisi
pengetahuan dan Yudisial diangkat dan
pengalaman di bidang
hukum serta memiliki
KY diberhentikan oleh
Presiden dengan
integritas dan Pasal 24B *** persetujuan DPR
kepribadian yang tidak [Pasal 24B (3)***]
tercela
[Pasal 24B (2)***]
Wewenang
1. mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***];
2. mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim [Pasal 24B (1)***].
Mahkamah Konstitusi
MK berwenang mengadili pada tingkat pertama dan
terakhir yang putusannya bersifat final :
a. Menguji UU terhadap UUD,
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD,
c. Memutus pembubaran partai politik, dan
d. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum; serta
Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat
DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil
Presiden menurut UUD. (Pasal 24C ayat (1) (2) UUD 1945)
UU No. 22 Tahun
UU No. 8 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas
2004 tentang KY
UU No. 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum UU No 18 Tahun
UU No. 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama 2011 tentang
UU No. 31 Tahun 1997 Tentang Peradilan Militer Perub Atas UU No
UU No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan TUN 22 Tahun 2004
Terakhir dengan UU No. 51 Tahun 2009 tentang KY
Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan
Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 ayat 3 UUD 1945)
antara lain :
a. UU No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara
b. UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
c. UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat
d. UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Alternatif Pilihan Penyelesaian Sengketa.