Hukum Tata Negara pada dasarnya adalah hukum yang mengatur organisasi kekuasaan suatu negara
beserta segala aspek yang berkaitan dengan organisasi negara tersebut. Sehubungan dengan itu
dalam lingkungan Hukum Ketatanegaraan dikenal berbagai istilah yaitu :
Di Belanda umumnya memakai istilah staatsrech yang dibagi menjadi staatsrech in ruimere zin
(dalam arti luas) dan staatsrech In engere zin (dalam arti luas). Staatsrech in ruimere zin adalah
Hukum Negara. Sedangkan staatsrech in engere zin adalah hukum yang membedakan Hukum Tata
Negara dari Hukum Administrasi Negara, Hukum Tata Usaha Negara atau Hukum Tata Pemerintah.
Di Inggris pada umumnya memakai istilah Contitusional Law, penggunaan istilah tersebut
didasarkan atas alasan bahwa dalam Hukum Tata Negara unsur konstitusi yang lebih menonjol.
Di Perancis orang mempergunakan istilah Droit Constitutionnel yang di lawankan dengan Droit
Administrative, dimana titik tolaknya adalah untuk membedakan antara Hukum Tata Negara
dengan Hukum Aministrasi Negara.
Menurut Scholten, definisi dari HTN adalah suatu aturan yang mengatur organisasi dalam negara.
Ruang lingkupnya berupa seluruh organ negara, hak serta kewajiban, hubungan, serta tugas masing-
masing dalam melaksanakan tugas kenegaraan.
Definisinya adalah aturan yang melekat pada alat-alat perlengkapan negeri. Aturan tersebut juga
meliputi tugas serta hubungan antara alat pelengkap negara tersebut. Pengertian itu terangkum
dalam sebuah buku berjudul, “Constitutional Law”, terbit tahun 1936.
3. Kusmandi Pudjosewojo
Sebagai tokoh dalam negeri, pengertian beliau adalah aturan terhadap tata negara kerajaan maupun
pemerintahan. Hukumnya menunjukkan atasan maupun bawahan serta adanya hirarki atau
tingkatan tertentu.
Selanjutnya, definisi hukum tata negara menurut Kusmandi juga menyinggung wilayah hukum
masyarakat tersebut. Nantinya akan menunjukkan perlengkapan dari masyarakat tersebut.
4. Mac Iver
Mac Iver membedakan negara dengan masyarakat, ia mendefinisikannya sebagai sebuah organisasi.
Adapun HTN yang didefinisikan oleh beliau menyangkut urusan organisasi dalam masyarakat
tersebut.
Van der Von juga mendefinisikannya sebagai aturan-aturan dalam berbagai badan sesuai
kepentingannya masing-masing. Aturan tersebut berkaitan dengan wewenang, dan hubungan antar
badan dengan individu di dalam suatu negeri.
6. Apeldoorn
Intinya pendapat Apeldoorn adalah menyebutkan bahwa hukum dalam negara merupakan sebuah
aturan yang berhubungan dengan administrasi suatu negeri. Pengertiannya bisa dalam bentuk
sempit maupun luas.
Negara dalam pengertian abstrak artinya tidak terikat waktu dan tempat.
Ilmu Negara mempelajari konsep-konsep dan teori-teori mengenai negara, serta
hakekat negara.
Negara dalam keadaan konkrit artinya negara yang sudah terikat waktu dan
tempat.
Hukum Tata Negara mempelajari Hukum Positif yang berlaku dalam suatu
negara.
Hukum Tata Negara mempelajari negara dari segi struktur.
Dengan demikian hubungan antara Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara adalah Ilmu
Negara merupakan dasar dalam penyelenggaraan praktek ketatanegaraan yang diatur
dalam Hukum Tata Negara lebih lanjut dengan kata lain Ilmu Negara yang mempelajari
konsep, teori tentang Negara merupakan dasar dalam mempelajari Hukum Tata Negara.
PENGERTIAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
1.JHP Bellafroid: hukum tata usaha negara/hukum tata pemerintahan adalah keseluruhan
aturan-aturan tentang cara bagaimana alat-alat perlengkapan pemerintahan dan badan-
badan kenegaraan serta majelis-majelis pengadilan khusus diserahi pengadilan tata usaha
negara.
2.Kranenburg: hukum administrasi negara adalah meliputi hukum yang mengatur susunan
dan wewenang khusus dari alat perlengkapan badan-badan seperti kepegawaian (termasuk
mengenai pensiun), peraturan wajib militer,pengaturan mengenai pendidikan/pengajaran,
peraturan mengenai jaminan sosial, peraturan mengenai perumahan, peraturan
perburuhan, peraturan jaminan orang miskin dan sebagainya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hukum administrasi negara adalah hukum
yang mengatur dan mengikat alat administrasi negara dalam menjalankan wewenang yang
menjadi tugasnya selaku alat administrasi negara dalam melayani warga negara harus
senantiasa memperhatikan kepentingan warga negara.
3.Yurisprudensi: suatu keputusan hakim atau keputusan suatu badan peradilan terdahulu
yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap kemudian diikuti oleh hakim yang lain
secara terus menerus pada kasus yang sama.
5.Traktat