Anda di halaman 1dari 4

Hukum Tata Negara Hukum Tata Negara dalam bahasa Belanda dikenal dengan

istilah staatsrecht atau hukum negara (state law) yang meliputi 2 pengertian, yaitu
staatsrecht in ruimere zin (dalam arti luas), dan staatsrecht in engere zin (dalam arti
sempit). Staatsrecht in engere zin atau Hukum Tata Negara dalam arti sempit itulah yang
biasanya disebut Hukum Tata Negara atau Verfassungsrecht yang dapat dibedakan antara
pengertian yang luas dan yang sempit. Hukum Tata Negara dalam arti luas (in ruimere
zin) mencakup Hukum Tata Negara (verfassungsrecht) dalam arti sempit dan Hukum
Administrasi Negara (verwaltungsrecht).

Di sisi lain, istilah "Hukum Tata Negara" identik dengan pengertian "Hukum
Konstitusi" sebagai terjemahan dari Constitutional Law (Inggris), Droit Constitutionnel
(Perancis), Diritto Constitutionale (Italia), atau Verfassungsrecht (Jerman). Dari segi
bahasa, Constitutional Law memang biasa diterjemahkan menjadi "Hukum Konstitusi".
Namun, istilah "Hukum Tata Negara" jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, kata
yang dipakai adalah Constitutional Law. 15 Oleh karena itu, Hukum Tata Negara dapat
dikatakan identik atau disebut sebagai istilah lain belaka dari "Hukum Konstitusi".

Hukum Tata Negara termasuk keluarga ilmu hukum kenegaraan


(staatslehre)George Jellineck menguraikan ilmu kenegaraan atau staatswissenschaft
dalam arti luas yang mencakup cabang-cabang dan ranting- ranting ilmu pengetahuan.

Hukum Tata Negara mengkaji seputar norma-norma hukum yang mengatur


hubungan antara subjek hukum orang atau bukan orang dengan sekelompok orang atau
badan hukum yang berwujud negara atau bagian dari negara
A. DEFINISI HUKUM TATA NEGARA MENURUT PARA AHLI

Berikut merupakan definisi Hukum Tata Negara menurut para ahli:

1) Kusumadi Pudjosewojo, hukum tata negara ialah hukum yang mengatur bentuk negara
(kesatuan atau federal) dan bentuk pemerintahan (kerajaan atau republik) yang
menunjukkan masyarakat-masyarakat hukum yang atasan maupun yang bawahan, beserta
tingkatan-tingkatan yang selanjutnya menegaskan wilayah dan lingkungan dari
masyarakat hukum itu dan akhirnya menunjukkan alat-alat kelengkapan dari masyarakat
hukum itu beserta susunan, wewenang, tingkatan pengembangan dari alat-alat
kelengkapan negara.
2) Van Vollenhoven, hukum tata negara mengatur semua masyarakat hukum atasan dan
masyarakat hukum bawahan menurut tingkatan-tingkatannya, yang masing-masing
menentukan wilayah atau lingkungan rakyatnya sendiri-sendiri, dan menentukan badan-
badan dalam lingkungan masyarakat hukum yang bersangkutan beserta fungsinya
masing-masing, serta menentukan pula susunan dan kewenangan badan-badan yang
dimaksud
3) Paul Scholten, hukum tata negara itu tidak lain ialah hukum yang mengatur mengenai tata
organisasi negara.
4) Logeman, hukum tata negara adalah hukum yang mengatur organisasi negara. Negara
menurut Logeman adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dengan
kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakan sesuatu masyarakat
5) Mac Iver, hukum tata negara adalah hukum yang mengatur negara, sedangkan hukum
yang diperoleh negara dipergunakan untuk mengatur sesuatu selain negara disebut hukum
biasa.
6) Apeldoorn hukum tata negara dalam arti sempit yang sama artinya dengan istilah hukum
negara dalam arti sempit, adalah untuk tata membedakannya dengan hukum negara dalam
arti luas, yang meliputi hukum tata negara dan hukum administrasi negara itu sendiri.

7) Miriam Budiarjo, hukum tata negara adalah sekumpulan peraturan hukum yang mengatur
organisasi negara, hubungan antaralat perlengkapan negara dalam garis vertikal dan
horizontal, serta kedudukan warga negara serta hak-hak asasinya.

8) Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim Hukum Tata Negara dapat dirumuskan sebagai
sekumpulan peraturan hukum yang mengatur organisasi negara, hubungan antar alat
perlengkapan negara dalam garis vertikal dan horizontal, serta kedudukan warga negara
dan hak azasinya.

Menurut Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, warga negara merupakan salah satu
unsur penting dalam berdirinya suatu negara. Oleh karena itu, Hukum Tata Negara perlu
dibahas tentang asas-asas dan syarat-syarat kewarganegaraan serta perlindungan yang
diberikan kepadanya, yang serta perlindungan terhadap hak-hak asasi19 Hukum Tata
Negara tidak hanya mengatur wewenang dan kewajiban alat perlengkapan negara saja,
tetapi juga warga negara dan hak-hak asasi warga negara.
B. SUMBER HUKUM TATA NEGARA

Sumber Hukum Tata Negara ada dua, yaitu:

1. Materil Sumber Hukum materiil adalah sumber hukum yang menentukan isi kaidah
hukum. Pancasila sebagai staatsfundamentalnorm atau norma Negara yang paling
fundamental, ideologi. Dengan demikian sumber hukum material adalah Pancasila.
2. Formil Sumber hukum dalam arti formal merupakan bentuk peristiwa-peristiwa dari
mana atau dengan apa (proses) terbentuknya kaidah hukum yang berlaku (kaidah hukum
positif).

Sumber yang pertama, peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan


hierarkinya, sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Undang-Undang No. 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan:

a. Undang-Undang Dasar 1945;


b. TAP MPR;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah; e. Peraturan Presiden;
e. Peraturan Daerah Provinsi; dan
f. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

Anda mungkin juga menyukai