Oleh :
Dr. H. Utang Rosidin, SH, MH
Scholten
Hukum Tata Negara adalah Hukum yang mengatur organisasi dari pada negara.
Apeldoorn
Membagi pengertian Hukum Negara dalam arti sempit dan dalam arti luas. Hukum Negara
dalam arti sempit maksudnya adalah Hukum Tata Negara yang menunjukkan orang-orang
yang mempunyai kekuasaan pemerintahan dan batas-batas kekuasaannya. Adapun
Hukum Negara dalam arti luas adalah Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi
Negara.
Kusumadi Pudjosewojo
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur bentuk negara (kesatuan atau federal),
dan bentuk pemerintahan (kerajaan atau republik), yang menunjukan masyarakat hukum
atasan maupun bawahan, beserta tingkatannya, yang selanjutnya menegaskan wilayah
dan lingkungan rakyat dari masyarakat-mayarakat hukum itu dan akhirnya menunjukan
alat-alat perlengkapan dari masyarakat hukum itu beserta susunan, wewenang, tingkatan
diantara alat kelengkapan itu.
3. Hubungan Hukum Tata Negara (HTN) dengan Hukum Administrasi Negara (HAN)
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa Hukum tata negara adalah mengkaji negara
dalam keadaan statis, sedangkan Hukum Aministrasi Negara mengkaji Negara dalam
keadaan dinamis, sehingga dari sini kita bisa melihat bahwa ada keterkaitan antara HTN
dengan HAN.
SUMBER HUKUM TATA NEGARA
Sumber hukum menurut Sudikno Mertokusumo dapat diartikan :
1. Sebagai asas hukum, yaitu sesuatu yang merupakan permulaan
hukum, misalnya kehendak tuhan, akal manusia, jiwa bangsa, dan
sebagainya.
2. Menunjukkan hukum terdahulu yang memberi bahan-bahan pada
hukum yang sekarang berlaku.
3. Sebagai sumber berlakunya, yang memberi kekuatan berlaku secara
formal kepada peraturan hukum
4. Sebagai sumber dari mana kita dapat mengenal hukum, seperti
dokumen, undang-undang, dan sebagainya.
5. Sebagai sumber terjadinya hukum atau sumber yang menimbulkan
hukum.
Sumber Hukum Tata Negara
1. Sumber Hukum Materil adalah sumber yang menentukan isi kaidah hukum
tata negara, diantaranya adalah :
a. Dasar dan pandangan hidup bernegara
b. Kekuatan-kekuatan politik yang berpengaruh pada saat merumuskan
kaidah-kaidah hukum tata negara.
2. Sumber Hukum Formil adalah sumber hukum yang dikenal dari bentuknya.
Dengan bentuknya ini, menyebabkan hukum ini berlaku umum, diketahui dan
ditaati. Sumber hukum ini yaitu :
A. Hukum Perundang-undngan ketatanegaraan
Hukum yang tertulis yang dibentuk dengan cara-cara tertentu oleh pejabat
yang berwenang yang dituangkan dalam bentuk tertulis. Disebut hukum
perundang-undangan karena dibuat dan dibentuk oleh badan yang
menjalankan fungsi perundang-undangan (legislator).
B. Hukum adat ketatanegaraan
Hukum Adat merupakan hukum asli bangsa Indonesia yang tidak tertulis,
namun tumbuh dan dipertahankan dalam persekutuan masyarakat hukum
adat.
C. Konvensi ketatanegaraan
Konvensi ketatanegaraan adalah hukum yang tumbuh dalam praktek
penyelenggaraan negara untuk melengkapi, menyempurnakan, dan menghidupkan
kaidah-kaidah hukum perundang-undangan atau hukum adat ketatanegaraan.
D. Yurisprudensi ketatanegaraan
Yurisprudensi yaitu kumpulan keputusan-keputusan pengadilan mengenai persoalan
ketatanegaraan yang setelah disusun secara teratur memberikan kesimpulan tentang
adanya ketentuan-ketentuan hukum tertentu yang ditemukan atau dikembangkan
oleh badan-badan pengadilan.
E. Traktat ketatangeraan
Traktat atau Perjanjian Internasional adalah persetujuan yang diadakan oleh
indonesia dengan negara-negara lain, dimana Indonesia telah mengikat diri untuk
menerima hak-hak dan kewajiban yang timbul dari perjanjian yang diadakannya itu.
Perjanjian ni tidak cukup ditandatangani saja, tetapi juga harus diratifikasi sebelum
perjanjian itu mengikat.
F. Doktrin ketatanegaraan
Doktrin ketatanegaraan adalah ajaran-ajaran tentang Hukum Tata Negara yang
ditemukan dan dikembangkan di dalam dunia ilmu pengetahuan sebagai hasil
penyelidikan dan pemikiran seksama berdasarkan logika formal yang berlaku.
HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TAP MPRS NO. TAP MPR NO. III/ UU NO. 10 TAHUN UU No.12 Tahun
XX/MPRS/1966 MPR/ 2000 2004 2011