Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HUKUM TATA NEGARA TENTANG

PERKEMBANGAN TATA URUTAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG

PERNAH ADA

DI INDONESIA

Nama : Patipa Sounawe


BAB I

A.PENDAHULUAN

Hukum adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat norma-norma dan aturan-
aturan yang mengatur tingkah laku manusia.Ada pula yang menyebutkan hukum
merupakan aturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang dapat mengatur masyarakat dan
dikenai sanksi jika melanggarnya.

Dengan adanya hukum,tingkat kejahatan akan berkurang.Pemegang kekuasaan


tidak dapat berlaku sewenang-wenang karena telah dibatasi oleh hukum.Selain itu hukum
membantu untuk melindungi hak dan kewajiban setiap warga negara.Maka dari itu negara
harus memiliki sistem hukum yang tepat.

Ketika hukum ditegakkan, maka perkara akan diselesaikan. Dalam penyelesaiannya


perlu melalui proses pengadilan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Hakikatnya,
tujuan hukum yaitu universal dengan terwujudnya ketentraman, ketertiban dan
kesejahteraan masyarakat.

Hukum juga memiliki beberapa tujuan. Dengan adanya hukum, kemakmuran


masyarakat akan terjamin. Pergaulan masyarakat akan lebih tertata dan menjadi petunjuk
atau pedoman dalam menghadapi keputusan negara. Hukum juga digunakan sebagai sarana
mewujudkan keadilan sosial dan sebagai penegak pembangunan.Semua hukum yang
berlaku di negara manapun pasti memiliki unsur tersendiri.Dengan begitu,hukum yang
berlaku dapat diakui oleh warga negara tersebut.

Hukum memiliki banyak cabang antara lain hukum administrasi negara,hukum


internasional dan hukum tata negara,hukum tata negara juga merupakan sebuah hukum
yang wajib kita ketahui tentang apa-apa saja yang harus dibahas dalam hukum tata negara
ini,oleh karena itu tujuan saya membuat atau mengangkat hokum tata negara sebagai tema
makalah saya adalah untuk bisa menambah wawasan kita tentang apa itu hukum tata
negara tersebut.

Rumusan masalah :

1. Apa itu hukum tata negara?


2. Pengertian hukum tata negara menurut para ahli?
3.Hukum tata negara mempelajari tentang apa?
4. Perkembangan tata urutan peraturan perundang-undangan yang pernah ada di
Indonesia?
5. Tujuan hukum tata negara?
6.Fungsi hukum tata negara?
7.Asas-asas hukum tata negara?
BAB II

B.PEMBAHASAN

1. Apa Itu Hukum Tata Negara?

Hukum tata negara adalah bentuk hukum yang mendefinisikan hubungan antara
berbagai lembaga di dalam suatu negara, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Tidak semua negara bangsa memiliki konstitusi, walaupun semua negara semacam
itu memiliki jus commune, atau hukum tanah air yang berisi sejumlah peraturan imperatif
dan konsensus. Peraturan tersebut meliputi hukum adat, konvensi, hukum statuta, hukum
hakim, atau peraturan dan norma internasional.

Hukum tata negara juga merupakan cabang hukum yang mengatur tentang norma
dan prinsip hukum yang tertulis dalam praktek kenegaraan. Hukum tata negara mengatur
hal-hal berhubungan kenegaraan seperti bentuk-bentuk dan susunan negara, tugas-tugas
negara, perlengkapan negara, serta hubungan alat perlengkapan negara tersebut.

Selain pengertian secara umum, ada pula pengertian menurut para ahli.Salah satu
ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian hukum tata negara adalah
Van der Pot, dimana ia mengatakan bahwa hukum tata negara adalah peraturan-peraturan
yang menentukan badan-badan yang diperlukan serta wewenang masing-masing,
hubungannya satu dengan yang lain dan hubungan dengan individu yang lain.

Selain Van der Pot ahli lain yang mengemukakan pendapatnya adalah
Scholten.Hampir mirip dengan Van der Pot, ia mengatakan bahwa hukum tata negara
adalah hukum yang mengatur organisasi dari pada Negara.Kesimpulannya, menurut
Scholten bahwa dalam organisasi negara itu telah dicakup bagaimana kedudukan organ-
organ dalam negara itu, hubungan, hak dan kewajiban, serta tugasnya masing-
masing.pendapat dari ahli yang terakhir sebelum kita sampai pada contoh hukum tata
negara adalah pendapat menurut Apeldoorn.Menurutnya Hukum tata negara dalam arti
sempit yang sama artinya dengan istilah hukum tata negara dalam arti sempit,adalah untuk
membedakannya dengan hukum negara dalam arti luas, yang meliputi hukum tata negara
dan hukum administrasi negara itu sendiri.

Dengan adanya pengetian bahwa hukum tata negara mengatur tentang bentuk-
bentuk dan susunan negara, dan sebagainya.Maka jika kita melihat di Indonesia ada banyak
lembaga-lembaga seperti Presiden, DPR, DPD, dan sebagainya maka itulah salah satu
contoh dari hal yang diatur dalam hukum tata negara.Selain itu dalam hukum tata negara
juga diatur hubungan pemerintah pusat dan daerah.Kurang lebih seperti itulah gambaran
contoh hal yang diatur dalam hukum tata negara.

2. Pengertian Hukum Tata Negara Menurut Para Ahli

1. Van der Pot,Hukum tata negara merupakan serangkaian peraturan yang


digunakan untuk menentukan badan mana saja yang digunakan dan diperlukan,
kewenangan masing-masing badan,hubungan anatara badan satu dengan badan yang lain,
serta hubungan dengan individu-individu didalam suatu negara.
2. Van Vollen Hoven,Hukum tata negara merupakan hukum yang mengatur
individu-ndividu yang terikat dengan hukum, serta hukum yang menentukan sistematika
penyusuanan wewenang suatu badan-badan tersebut

3. Logemann,Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi


Negara.menurut

4. Mac Iver,Negara merupakan Organisasi politik yang ada di dalam masyarakat,


tetapi negara itu bukan bentuk dari masyarakat. Negara merupakan organisasi dalam
masyarakat, yaitu organisatie-kapstok.

5. Prof. Kusumadi Pudjosewojo, S.H.,Dalam bukunya Pedoman Pelajaran Tata


Hukum Indonesia menyebutkan bahwa:”Hukum Tata Negara ialah hukum yang mengatur
tata negara (kesatuan atau federal),dan bentuk pemerintahan (kerajaan atau revublik), yang
menunjukan masyarakat-masyarakat hukum yang atasan maupun yang bawahan, beserta
tingkatan-tingkatan (hierarchie), yang selanjutnya menegaskan wilayah dan lingkungan
rakyat dari masyarakat hukumitu dan akhirnya akhirnya menunjukan paerlenglkapan dari
masyarakat hukum itu sendiri.

6. Vollenhoven,Hukum tata negara membahas masyarakat hukum atasan dan


masyarakat Hukum bawahan serta hubungannya menurut hierarkhi serta hak dan
kewajiban masing-masing, dan dari masing-masing itu menentukan wilayah lingkungan
masyarakatnya ,semua itu menunjukkan negara dalam keadaan statis.

Ruang lingkup pengaturan hukum tata negara antara lain meliputi, bentuk negara, bentuk
pemerintahan, sistem pemerintahan, corak pemerintahan, sistem pendelegasian kekuasaan
negara, garis-garis besar tentang organisasi pelaksana, wilayah negara, hubungan antara
rakyat dengan negara, cara-cara rakyat menjalankan hak-hak ketatanegaraan, dasar negara
dan ciri-ciri lahir kepribadian negara termasuk lagu kebangsaan, bahasa nasional, lambang
bendera dan lain sebagainya.

3. Hukum Tata Negara Mempelajari Tentang

Hukum Tata Negara mempelajari berbagai teori dan praktik dalam


penyelenggaraan yang dikenal di berbagai negara.Hukum Tata Negara mencakup berbagai
isu mengenai relasi antarlembaga negara dan antara negara dan warganya:bagaimana
negara ditata, diorganisasikan,untuk dikelola dalam mencapai tujuan negara.Meskipun
tidak semua negara memiliki satu konstitusi tertulis, organisasi negara pada umumnya
didokumentasikan dalam sebuah undang-undang dasar yang berlaku sebagai hukum yang
mendasari negara itu, to constitute the country.Karena itu, hukum tata negara dikenal juga
sebagai “constitutional law,”yaitu bagaimana dasar-dasar pengaturan mengenai negara
disusun, dipraktikkan, dan berkembang.

4. Perkembangan Tata Peraturan Perundang-undangan yang Pernah ada di


Indonesia

Tap MPRS NO. XX/MPRS/1996 tentang Memorandum DPR-GR mengenai


sumber tertib hukum Republik Indonesia dan tata urutan perundang-undangan Republik
Indonesia.
Urutannya yaitu :
1.UUD 1945;
2.Ketetapan MPR;
3.UU;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Keputusan Presiden;
6. Peraturan Pelaksana yang terdiri dari : Peraturan Menteri dan Instruksi
Menteri.Ketentuan dalam Tap MPR ini sudah tidak berlaku.

Tap MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan
Undang-Undang.Berdasarkan ketetapan MPR tersebut, tata urutan peraturan perundang-
undangan RI yaitu :

1.UUD 1945;
2. Tap MPR;
3. UU;
4. Peraturan pemerintah pengganti UU;
5.PP;
6.Keppres;
7 Peraturan Daerah;Ketentuan dalam Tap MPR ini sudah tidak berlaku.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan.
Berdasarkan ketentuan ini, jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan Republik
Indonesia adalah sebagai berikut :

1.UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


2.UU/Perppu;
3. Peraturan Pemerintah;
4. Peraturan Presiden;
5. Peraturan Daerah.
Ketentuan dalam Undang-Undang ini sudah tidak berlaku.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang ini, jenis dan hierarki peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia adalah sebagai berikut :
1. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Ketetapan MPR;
3. UU/Perppu;
4. Peraturan
Presiden;
5. Peraturan Daerah Provinsi;
6.Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

5.Tujuan Hukum Tata Negara


Berikut adalah beberapa tujuan dari hukum tata negara
1. Menyebarluaskan pengertian-pengertian baru yang terkandung pada Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasca-amandemen.
2. Mendorong supaya muncul kesadaran warga negara Indonesia akan hak dan kewajiban
asasinya sebagai subjek Hukum Tata Negara Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Membantu para pemula memahami garis besar ruang lingkup ilmu pengetahuan tentang
Hukum Tata Negara.
4. Mengakrabkan masyarakat Indonesia dengan pengetahuan tentang Hukum Tata
Negara. 5.Mendorong perkembangan lebih lanjut Studi tentang Hukum Tata Negara di
Indonesia.

6.Fungsi Hukum Tata Negara


1. Hukum tata negara sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat
2. Hukum tata negara sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir
batin 3.Hukum tata negara sebagai sarana penggerak pembangunan
4.Fungsi kritis dari hukum tata negara adalah daya kerja hukum tidak semata-mata
melakukan pengawasan pada aparatur penegak hukum termasuk yang ada di dalamnya

7.Asas-asas Hukum Tata Negara

1.Asas Pancasila
Asas pancasila adalah sumber hukum materil karena itu setiap pengaturan isi peraturan
perundangan tidak boleh bertentangan pada Pancasila dan bila terjadi maka peraturan
tersebut harus segera dicabut.
Pancasila sebagai asas Hukum Tata Negara bisa dilihat dari:
Asas Ketuhanan Yang Maha Esa (Sila Ke-1).
Asas Prikemanusiaan (Sila Ke-2).
Asas Kebangsaan (Sila Ke-3).
Asas Kedaulatan Rakyat (Sila Ke-4)
Asas keadilan (Sila Ke-5)

2. Asas Kedaulatan Rakyat


Dalam Hukum Tata Negara pengertian kedaulatan bisa relatif, maksudnya bahwa
kedaulatan itu tidak hanya dikenal pada negara-negara yang memiliki kekuasaan penuh
keluar dan kedalam tapi juga dapat dikenakan kepada negara-negara yang berhubungan
pada sebuah perjanjian yang berbentuk traktat atau dalam bentuk konfederasi atau
federasi.kedaulatan tersebut tidak terpecah-pecah karena dalam suatu negara hanya ada
satu kekuassan yang teringgi.

Kedaulatan rakyat adalah bahwa rakyatlah yang memiliki wewenang yang tertinggi yang
menentukan segala wewenang dalam negara kedaulatan rakyat diwakilkan pada MPR,
kekuasaan majelis itu nyata dan ditentukan oleh UUD tapi oleh karena majelis merupakan
sebuah badan yang besar dan lamban sifatnya maka ia menyerahkan lagi kepada badan-
badan yang ada dibawahnya.

3. Asas Negara Hukum


Yang dimaksud dengan Negara Hukum adalah Negara yang berdiri di atas hukum
yang menjamin keadilan pada warga Negaranya. Keadilan adalah syarat bagi tercapainya
kebahagiaan hidup untuk warga negaranya, dan sebagai dasar dari pada keadilan perlu di
ajarkan rasa susila pada setiap manusia supaya dia menjadi warga Negara yang baik.
Demikian pula peraturan hukum yang sebenarnya hanya ada bila peraturan hukum itu
mencerminkan keadilan bagi pergaulan hidup antar warga negaranya.

4. Asas Pembagian Kekuasaan


Pengertian pembagian kekuasaan beda dari pengertian pemisahan kekuasaan.
Pemisahan kekuasaan artinya bahwa kekuasaan Negara itu terpisah-pisah dalam beberapa
bagian, baik mengenai orangnya ataupun fungsinya. Kenyataan menunujukan bahwa
sebuah pemisahan kekuasaan murni tidak bisa dilaksanakan. Karena itu pilihan jatuh
kepada istilah pembagian kekuasaan yang artinya bahwa kekuasaan itu dibagi-bagi dalam
beberapa bagian, namun tidak dipisahkan. Hal membawa konsekuensi bahwa di antara
bagian-bagian tersebut dimungkinkan adanya kerjasama.

5. Asas Negara Kesatuan


Salah satu cara untuk menjaga keutuhan negara ini yakni dengan membentuk
hukum tata negara yang bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini. Terkandung
dalam UUD 1945, pasal 1 ayat (1) sudah ditegaskan bahwa Indonesia merupakan suatu
negara kesatuan yang berbentuk republik. Setiap hukum tata negara yang hendak dibentuk
harus memperhatikan pada hal ini.

Tidak dibenarkan adanya materi di dalam hukum tata negara yang mempunyai peluang
untuk memecah belah bangsa ini. Oleh sebab itu, salah satu tahapan kebijakan publik
adalah menguji kebijakan publik, semata untuk mencegah supaya kebijakan publik tersebut
berpotensi menjadi penyebab konflik sosial.
BAB III

C.PENUTUP

Hukum tata negara adalah eraturan-peraturan yang mengatur organisasai Negara


dari tingkat atassampai bawah,sturktur,tugas&wewenang alat perlengkapan negara
hubungan antara perlengkapan tersebut secara hierarki maupun horizontal,wilayah
negara,kedudukan warganegara serta hak-hak asasnya.
Selain kita mempelajari tentang pengertian hokum tata negara kita juga dapat
mengetahui apa saja yang dipelajari dalam hokum tata negara yang dapat kita pelajari dari
hokum tata negara adalah mempelajari berbagai teori dan pratik dalam penyelenggaraan
hokum tata negara yang ada diberbagai negara.
Hukum tata negara juga memiliki beberapa tujuan yang mana salah satu dari tujuan
hukum tata negara ini adalah untuk mendorong masyarakat untuk meningkatkan studi
tentang hukum tata negara itu sendiri,yang mana maksud dari meningkatkan studi itu agar
kita sebagai masyarakat paham akan apa itu hukum tata negara.
Didalam hokum tata Negara terdapat beberapa asas yang mana asas tersebut adalah
asas pancasila,asas kedaulatan rakyat,asas Negara hukum,asas pembagian kekuasaan,dan
yang terakhir adalah asas Negara kesatuan.
Daftar Pustaka

Andrew Shandy Utama, Independensi Pengawasan Terhadap Bank Badan Usaha


Milik Negara (Bumn) Dalam Sistem Hukum Nasional Di Indonesia,
Soumatera Law Review, Volume 1, Nomor 1, 2018,
10.22216/soumlaw.v1i1.3312.

Annisa Arifka, Sanksi Administrasi Bagi Wajib Pajak Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Di
Kota Padang, Soumatera Law Review, Volume 1, Nomor 2,
2018,
10.22216/soumlaw.v1i2.3745.

Ade Sarmini, Kualitas Pelayanan Surat Izin Mengemudi (SIM) Pada Kantor Satuan
Lalu
Lintas Polres Karimun, Soumatera Law Review, Volume 2, Nomor 2,
2019,
10.22216/soumlaw.v2i2.4231

Anda mungkin juga menyukai