Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makalah ini disusun dimaksudkan untuk memberi pengantar kepada setiap

orang yang baru mulai belajar tata negara Indonesia dan Makalah ini juga

bertujuan menjelaskan tata negara secara umum dan menjelaskan tata negara di

indonesia agar kita mengeetahui pola–pola kehidupan bernegara,dan aspek–aspek

ketatanegaraan Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperoleh masalah bagaimana

Pengertian Tata Negara secara umum dan tata Negara di Indonesia dengan segala

aspek ketatanegarannya.

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk tiap individu mampu memahami

ketatanegaraan Indonesia secara umum maupun secara khusus dan ketatanegaran

secara umum.

1.4 Metode Penulisan

Metode yang di gunakan dalam penulisan makalah ini yang bersumber pada

buku,situs internet dan hasil diskusi pendapat dari anggota kelompok.

1.5 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai berikut :Sebagai media untuk

menambah wawasan,.Bahan referensi aktual,dan Bahan bacaan dan pengetahuan.

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 HUKUM TATA NEGARA SECARA UMUM

Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki anggota-anggota negara

terdiri dari individu-individu warga negara yang selalu mengadakan hubungan

untuk melaksanakan tugas-tugas kewajiban dan memelihara kelangsungan

hidupnya.Hubungan antar individu yang dalam tindak ucapnya tidak

terintrospeksi, yang menimbulkan suatu masalah.Dalam berkehidupan bernegara

sebagai organisasi sangat diperlukan suatu keterbukaan melaksanakan sistem yang

dapat menunjang hidup bernegara disamping hubungan baik dengan negara lain.

Jadi Hukum Tata Negara ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang

organisasi untuk mencapai tujuannya dalam kemasyarakatan.

Negara sebagai organisasi kelompok manusia selalu dapat dijumpai berada

dibagian muka bumi tertentu.Menurut Logemann dalam bukunya “ Staatsrecht

van Nederlands Indie”, menyatakan bahwa negara adalah suatu organisasi

kemasyarakatan yang bertujuan dengan kekuasaannya mengatur serta

menyelesaikan suatu masyarakat.

2.1.a Pandangan tentang negara

Pengertian negara yang terdapat pada masa sekarang merupakan produk dari

hasil pemikiran masa lalu terutama pada zaman Renaissance di Eropa antara lain

yang dikemukan oleh:

 NICCOLO MACHIA VELLI (1469 – 1527). Ia sebagai seorang Italia

dalam pandangannya tentang negara menciptakan istilah “stato” (stadt

dalam bahasa Jerman, etat dalam bahasa perancis, state dalam bahasa

Inggris dan staat dalam bahasa Belanda). Pada masa itu negara hanya
2
dilihat mempunyai kekuasaan untuk mencapai ketertiban dan sering

dilaksanakan dengan kekerasan tanpa batas dalam menghalaukan

kekacauan.

 JEAN BODIN yang hidup pada tahun 1530-1596, sebagai seorang Sarjana

Hukum Perancis melihat bahwa suatu negara juga merupakan kekuasaan

dan kekuatan.

 THOMAS HOBBES (1588-1679) sebagai seorang filsuf Inggris yang ahli

matematika, berpendirian bahwa manusia itu dilahirkan bebas, terlepas

satu sama lain dan masing-masing dengan kekuasaan penuh yang

mempunyai hasrat untuk menyelamatkan dirinya.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa pemikiran Barat melihat manusia

semula hidup terpisah dan kemudian hidup bersama, karena adanya beberapa sifat

sebagai “hasrat” manusia yang mendorongnya untuk besama (dalam teori kontrak)

untuk menyelamatkan dirinya. Adanya hasrat pada setiap individu untuk hidup

bersama itulah kemudian membentuk negara.

2.1.b Unsur – unsur Negara

Negara merupakan organisasi kelompok sosial yang terdapat dibagian muka

bumi tertentu. Penyelengaraan negara itu ialah manusia dalam satu kesatuan

kelompok yang berada disebagian kulit bumi untuk bernegara. Karena itu suatu

bagian muka bumi sebagai tempat yang didiami oleh sekelompok manusia baru

dapat dinamakan sebuah negara kalau memenuhi unsur – unsur negara. Dan unsur

– unsur negara adalah :

1. wilayah adalah batas tempat tinggal bagi rakyat yang pemerintah dalam

menjalankan kedaulatan.

Batas – batas wilayah dapat dinyatakan dengan tanda – tanda geografis seperti

sungai, danau, laut, selat, gunung, dan sebagainya.


3
Wilayah negara meliputi :

a. Daratan adalah wilayah di permukaan bumi dengan batas – batas tertentu

dan didalam tanah dibawah permukaan bumi. Batas wilayah daratan

biasanya ditentukan dalam suatu perjanjian dengan negara lain secara

bilateral (antar dua negara) dan dapat juga berdasakan perjanjian

multilateral (antar banyak negara).

b. Laut adalah wilayah air yang berupa laut atau lautan yang berada dalam

atas – batas negara tersebut. Wilayah lautan sering disebut lautan teritorial

atau perairan teritorial. Wilayah ini berada disisi luar wilayah suatu

negara. Negara yang mengklain lautan teritorial selebar 3 mil laut

didasarkan suara tembakan meriam ditepi pantai diarah laut bebas dalam

traktat multilateral berisi tentang asas negara kepulauan ( archipelagio

state ) yaitu sebagai berikut :

 Lautan teritorial

 Zona berdekatan

 Zona Ekonomi Eksklusif ( ZEE )

 Landas Benua

 Lantas Kontingen

 Lautan pendalaman

c. Udara adalah wilayah yang berada diatas wilayah darat dan laut.

Kekuasaan wilayah negara diatur dalam perjanjian Paris tahun 1919

dengan ketentuan sebagai berikut :

 Negara yang merdeka dan berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan

eksploitasi dalam wilayah udaranya, misalnya untuk kepentingan radio,

telekomunikasi, penerbangan, satelit, dll.

4
 Suatu negara mempunyai kedaultan penuh atas ruang udara diatas

wilayah daratan dan lautan teritorial samapai ketinggian tidak terbatas.

d. Wilayah ekstra toritorial adalah semua tempat yang menurut kebiasaan

internasional sebagai daerah kekuasaan suatu negara meskipun tempat itu

pada kenyataannya berada diwilayah negara lain.

2. Manusia

Manusia yang ikut berorganisasi disebut anggota organisasi itu.Demikian

juga negara sebagai organisasi mempunyai anggota organisasi yang terdiri

dari manusia yang ikut bernegara dan dinamakan warga negara.

Asas pokok yang semula digunakan sebagai dasar untuk menentukan

kewarganegaraan seseorang ialah asas keturunan(ius sanguinis) dan asas

tempat tinggal (ius soli).

3. Pemerintah yang berdaulat

Pemerintah yang berdaulat adalah pemerintah negara yang mempunyai

kekuasaan tertinggi yang dihormati dan ditaati oleh seluruh rakyat

negara itu serta diakui dan dihormati oleh negara lain.

2.1.c bentuk – bentuk negara

Perbedaan bentuk negara dengan bentuk kenegaraan yaitu :

1) Bentuk negara ,apabila hubungan atau ikatan itu merupakan suatu

negara.

 KESATUAN Dan SERIKAT

 Negara kesatuan atau Unitaris

 Negara Serikat / Federasi

 Konfederasi atau peserikatan negara (serikat negara)

5
2) Bentuk kenegaraan ,apabila hubungan atau ikatan itu tidak

merupakan suatu negara.

a . Bentuk Kenegaraan

 Koloni (jajahan)

 Trustee (Perwalian)

 Dominion

 Uni : A. Uni Riil

B. Uni Personil

C. Uni Ius Generalis

 Proktetorat

 Mandat.

2.2 HUKUM TATA NEGARA INDONESIA

2.2.a Pendahuluan

Perjuangan bangsa indonesia untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan nya

selama tiga abad sejak 1600 sebagai awal dari kenyataan masa perjuangan nasional.

Selama masa pergerakan nasional tidak sedikit para cendikiawan bangsa yang

menyumbangkan tenaga dan pikiran nya untuk mempersatukan bangsa indonesia yang

sejak lama dipecah-pecah penjajah untuk kepentingan dalam mempertahankan jajahan

nya.hingga tanggal 17 agustus 1945 bangsa indonesia memproklamasikan diri sebagai

sebuah negara yang berdaulat. Sejak tanggal itu dimulailah sejarah ketatanegaraan

indonesia sampai sekarang dan masa mendatang yang tentunya tidak akan habis

sebagai sebuah negara merdeka,bersatu dan berdaulat.

Dasar-dasar ketatanegaraan indonesia sebagai organisasi negara sejak tahun

1945 dalam UUD 1945 dalam sejarahnya mengalami masa penggantian sebagai akibat

dari rongrongan bekas penjajah belanda yang ingin mencoba menguasai kembali.tetapi
6
usaha itu tidak berhasil,karena bangsa indonesia dalam mempertahankan

kemerdekaannya tidak mungkin dapat digoyahkan.setelah rongrongan belanda tidak

berhasil,maka dalam mencari kestabilan bernegara digunakan berlakunya UUD

dengan dilaksanakan pemerintahan yang berbeda dari saat indonesia merdeka. Dan

masa ini dapat dikatakan tidak lama,karena kemudian ditentukan pedoman bernegara

yang terbaik tanpa meninggalkan sejarah perjuangan yang melahirkan bangsa merdeka

dan bernegara

2.2.b Masa berlakunya UUD 1945

1. Sejarah singkat pembentukan UUD 1945

Pada tanggal 29 april 1945 pemerintahan jepang membentuk Dokuritsu Zyumbi

Tyoosakai (Badan penyelidik Usaha-usaha Persiapan) yang diketuai oleh Dr.Radjiman

Widyadinigrat dengan tugas menentukan dasar-dasar falsafah dalam pembentukan

pedoman bernegara. Dalam sidang–sidang nya melaksanakan tugas itu menghasilkan :

1) Dasar falsafah pancasila sebagai pedoman utama dalam bernegara(1 juni

1945),

2) Pembukaan UUD 1945(14 juli 1945).

3) Rancangan UUD

Pada tanggal 9 agustus 1945 badan penyelidik usaha-usaha persiapan

kemerdekaan dibubarkan dan diganti dengan Dokuritsu Zyunbi Iinkai ( Panitia

persiapan kemerdekaan indonesia) yang terdiri dari 21 orang anggota diketuai oleh

Ir.soekarno dan wakil ketua Drs.Moh.Hatta.sehari setelah proklamasi 17 Agustus

1945,yaitu tanggal 18 agustus 1945 panitia tersebut ditambahkan menjadi 27orang dan

menetapkan :

1) 1.pembukaan UUD 1945


7
2) 2.UUD 1945

Dengan berlakunya UUD itu berarti indonesia sebagai sebuah negara.

Walaupun saat itu masih baru memiliki rakyat dan wilayah,maka panitia atas

dasar UUD untuk pertama kali dan terakhir memilih Ir.Soekarno sebagai

presiden dan Drs.Moh.Hatta sebagai wakil presiden.Dengan demikian berarti

organisasi negara Indonesia dapat dilaksanakan dengan unsur rakyat negara

Indonesia ialah bangsa indonesia, wilayah negara yaitu tanah air indonesia

yang semula namakan Hindia Belanda dan organisasi negara yaitu

pemerintahan yang berdaulat dipimpin oleh Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta.

2. Penyelanggaraan Pemerintahan

UUD 1945 terdiri dari 37 pasal batang tubuh sebagai isi, 4 pasal aturan peralihan

dan 2 ayat aturan tambahan sebagai perwujudan dari pembukaannya. Maka secara

tegas ditetapkan bahwa:

1) Sebagai negara berdasarkan atas hukum wewenang pemerintahannya

dibatasi oleh konstitusi dengan penyelenggaraan oleh rakyat yang

dijelmakan dalam MPR.

2) Sebagai negara kesatuan yang berbentuk republik, maka kepala negaranya

presiden sebagai penyelenggaraan pemerintahan tertinggi dan dibantu oleh

para menteri negara yang tidak bertanggung jawab kepada DPR.

3) Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas, karena wajib bertanggung

jawab kepada MPR dan dalam melaksanakan usaha mencapai tujuan wajib

memperhatikan DPR.

3.Campur Tangan Belanda dan akibatnya

8
Pada tanggal 29 september 1945 tentara Inggris, sebagai tentara sekutu,

dibawah pimpinan jenderal christison mendarat dipelabuhan jakarta. Mereka

melihat suatu kenyataan bahwa disana sudah ada suatu pemerintahan RI,

kemudian diakui secara de facto.

Namun bersama-sama tentara Inggris itu ikut mendarat pula tentara

Belanda dipimpin oleh van mook yang bermaksud mengambil kembali

jajahannya yaitu Indonesia dari Jepang. Perjuangan tetap menegakkan

kemerdekaan Indonesia, selain melalui peperangan dalam mempertahankan

ketatanegaraan itu juga dilakukan dengan perundingan. Dan perundingan-

perundingan yang dilakukan pada dasar sebagai akibat dari adanya tekanan

tentara Belanda Inggris yang kemudian dipaksakan secara formal untuk

menetapkan hasil agresinya dengan pemerintah RI. Hal-hal yang perlu

diketahui dan diingat sebagai hasil perundingan, ialah:

1) Perundingan linggarjati

2) Perundingan renville

3) Perundingan roem-royem

4) Konferensi meja bundar

2.2.c Masa RIS 1950

pada tanggal 1 januari 1950 negara RIS menyelenggarakan organisasi negaranya

berdasarkan UUD yang lazim disebut konstitusi RIS. Menurut pasalnya 186 nya,

dinyatakan bahwa sifat konstitusi itu adalah sementara; berarti masih harus dibuat

suatu konstitusi tetap dan berlaku untuk kepentingan negara RIS. Secara sistematik

kontitusi itu terdiri dari:

1) Mukaddimah

2) Isi pasal sebanyak 197

9
3) Lampiran

Dilihat dari isi pasalnya, maka indonesia sebagai negara serikat berbentuk republik.

Pemerintah RIS berwenang mengadakan hubungan dengan organisasi negara diluar

negaranya dan mengurus daerah-daerah swapraja secara langsung. Sedangkan

pemerintah daerah-daerah bagian berwenang mengurus daerahnya masing-masing

kedalam. Yang disebut pemerintah (pusat) ialah presiden dan menteri-menteri.

Tugasnya kedalam organisasi menyelengarakan kesejahteraan indonesia dan terutama

menjalankan konstitusi, UU dan peraturan-peraturan lain yang berlaku untuk RIS.

Alat-alat perlengkapan negara RIS yang berkedudukan dijakarta sebagai ibukota,

terdiri dari:

1) Presiden

2) Menteri-menteri

3) Senat

4) DPR

2.2.d Negara kesatuan RI

Sejak tanggal 17 agustus 1950, NKRI menyelenggarakan organisasi negaranya

berdasarkan kepada UUDS. Seperti halnya negara RIS, maka UUD yang dijadikan

pedoman bernegara dalam RI bersifat “sementara”. Karena itu suatu waktu tertentu

masih diperlukakan UU yang bersifat tetap. Dan untuk membuat yang tetap disuatu

negara lazim dilakukan oleh sebuah badan yang dinamakan “konstituante”.

Secara sistematik UUDS itu terdiri dari:

1) Mukaddimah

2) Isi pasal sebanyak 146

10
Dan dilihat dari isi pasalnya, maka indonesia sebagai negara kesatuan yang

berbentuk republik, kepala negaranya adalah presiden. Dan sebagai negara hukum,

kedaulatannya adalah ditangan rakyat yang dilakukan oleh pemerintah bersama DPR.

Alat-alat perlengkapan negaranya terdiri dari:

1) Presiden dan wakil presiden

2) Menteri-menteri

3) DPR

4) Mahkamah agung

5) Dewan pengawas keuangan

6) Konstituante

2.2.e RI berdasarkan UUD 1945

Berdasarkan penjelasan yang resmi UUD 1945, dalam “pembukaan” terdapat

pokok pikiran yang terdiri dari :

1) Negara melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah

indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujubkan keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonsia. Dalam pembukaan ini diterima aliran pengertian

negara kesatua, negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa

seluruhnya. Jadi negara mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala

paham perseorang. Negara menurut pengertian ”pembukaan” itu menghendaki

persatuan meliputi segenap bangsa indonesia seluruhnya.

2) Negara hendak mewujubkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

3) Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarka ats kerakyatan dan

permusyawaratan keadilan. Oleh karena itu sistem negara yang berbentuk

dalam UUD harus berdasarkan atas permusyawaratan perwakilan.

11
4) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar

kemanusian yang adil dan beradad. Oleh karena itu UUD harus diwajibkan

pemerintah dan lain–lain penyelenggara untuk memelihara budi pekerti

kemanusian yang luhur dan memegang teguh cita – cita rakyat indonesia yang

luhur.

Berdasarkan kepada unsur – unsur sebagai syarat terbentuknya sebuah negara

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Manusia - warga negara Indonesia

Negara kesatuan Republik Indonesia adalah organisasi manusia dari

warga negara RI. Warga negara ini pada umumnya berada didalam negara

untuk bernegara. Tetapi didalam negara dihuni bukan saja warga negara,

melainkan juga ada yang bukan warga negara yang disebut “orang asing”.

Yang dinamakan orang asing itu terdiri dari warga negara berbagai negara

diluar indonesia yang menjadi wrga negara indonesia. Untuk mengetahui

orang asing yang menjadi penghuni repubik indonesia, terlebih dahulu

mengetahui warga negaranya. Syarat – syarat yang wajib dipenuhi untuk

warga negara republik indonesia ketentuannya dicantumkan dalam UU

kewarganegaraan republik indonesia no. 62 tahun1958, yang menentukan

sebagai dasar menjadi arha negara indonesia adalah :

 Kelahiran

 Pengangkatan atau adopsi

 Permohonan dikabulkan

 Pewarganegaraan atau naturalisasi

 Akibat perkawinan

 Turut orang tua

2. Wilayah Republik Indonesia


12
UUD 1945 tidak mencatumkan tentang wilayah republik indonesia,

demikian juga tidak ada penjelasan yang menetukan batas wilayah negara

sebagai tempat warga negara dalam bernegara. Namun secara historis –

ideal, maka wilayah negara indonesia yang semula sebagai Hindia Belanda

itu terdiri dari :

 Darat teritorial, terletak antara 95 °−141 ° Bujur timur dan 7 °

.30' Lintang Utara - 11° .15' lintang selatan, kecuali serawak,

brunai dan sabah.

 Laut teritorial, yang semula hanya 3 mil laut pasang surut dari

setiap pulau, maka indonesia sebagai negara kepulauan dan untuk

menjaga keamanan negara dikeluarkan perpu no 4 tahun 1960,

lembaran negara no. 22 tahun 1960. Menurut paraturan ini, pasal

1 ayat 2 nya menyatakan : “ laut wilayah indonesia ialah lajur laut

selebar 12 mil laut yang garis luarnya diukur tegak lurus atas

garis dasar atau titik pada garis dasar yang terdiri dari garis –

garis lurus yang menghubungkan titik – titik terluar pada garis –

garis rendah dari pulau – pulau atau bagian pulau – pulau yang

terluar dalam wilayah indonesia, dengan ketentuan bahwa jika

ada selat yang lebar tidak memiliki 24 mil dan indonesia tidak

satu – satunya negara tepi,maka garis laut indonesia ditarik pada

garis tengah laut”. Berdasarkan ketentuan ini berarti bahwa yang

menjadi tolak ukur batas laut wilayah indonesia adalah pulau –

pulau atau bagian pulau yang terletak dibagian luar kepulauan

indonesia sejauh 12 mil.

 Udara wilayah adalah udara yang berada diatas darat dan laut

wilayah indonesia tanpa batas. Maka kiranya dapat diketahui

13
bahwa luasnya wilayah negara indonesia itu sangat lebar. Dan

didalam wilayah inilah bangsa indonesia menyeleggarakan

kelangsungan bernegara untuk mencapai tujuan masyarakat adil

dan makmur.

3. Organisasi dan pelaksanaan tujuan negara RI

Dalam “pembukaan” UUD 1945 telah dinyatakan bahwa tujuan bangsa

indonesia bernegara “hendak mewujubkan tujuan bernegara ini diperlukan

organisasi negara dengan pembagian tugas dan wewenang bagi seluruh

rakyat”. Untuk mewujubkan tujuan bernegara ini diperlukan organisasi

negara dengan dengan penetapan pembagian tugas dan wewenang bagi

seluruh rakyat, dilaksanakan oleh pemerintah secara vertikal dan

horizontal. Pembagian tugas dan wewenang itu secara struktural dan

fungsional terdiri dari :

 MPR

Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah penjelmaan rakyat

indonesia, terdiri dari seluruh anggota DPR ditambah dengan

utusan – utusan daerah dan golongan. Wewenang MPR dalam

masalah kenegaraannya adalah :

1) Menetapkan UUD dan garis –garis beras dari pada haluan

negara ( pasal 3 )

2) Memilih presiden dan wakil presiden ( pasal 6 )

3) Mengubah UUD ( pasal 37 )

 Presiden, wakil presiden dan pemerintahan daerah

Pasal 4 UUD menyatakan bahwa “ presiden RI memegang

kekeuasaan pemerintah menurut UUD”, artinya presiden memegang

kekuasaan eksekutif dalam negara. Untuk melaksanakan tugasnya

14
presiden dibantu oleh seorang wakil presiden yang dalam

kenyataannya hubungan kerja antara keduanya ditentkan oleh

presiden setelah mengadakan pembicaraan dengan wakil presiden.

Hak – hak yang dapat dilakukan oleh presiden ialah :

1) Pemegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat,

Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

2) Hak menyatakan perang, membuat perdamaian dan

perjanjian dengan negara ain atas persetujuan MPR.

3) Menyatakan negara dalam keadaan bahaya

4) Mengangkat duta dan konsul dan meneriama duta negara

lain.

5) Memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi.

6) Memberi gelar, tanda jasa dan lain–lain tanda kehormatan.

Dalam melaksanakan tugas dan wewenagnya ini Presiden dan Wakil Presiden dibantu

oleh para Para Menteri yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Para menteri

bertanggung jawab kepada Presiden dan bukan kepada DPR . Realisasi dari pasal 18

Undang Undang Dasar 1945 itu dituangkan dalam Undang undang Nomor 5Tahun

1974, tentang Pokok pokok Pemerintahan Daerah. Dan secara Vertikal Administrasi

Negara diatur sebagai berikut :

1) Administrasi pusat yaitu perlengkapan organisasi ke dalam Negara yang

langsung ditangani oleh Presiden dan aparatnya. Pengaturannya di tentukan

dalam Keputusan Presiden N o. 44 dan 45 Tahun 1974 yang diubah pada tahun

1978.

2) Administrasi Propinsi yaitu perlengkapan organisasi yang di pimpin oleh

Gubernur dibantu oleh Sekretaris Wilayah dan aparatnya serta Administrasi

15
Daerah Tingkat I yang dipimpin oleh Kepala Daerah dibantu oleh Sekretaris

Daerah dan aparatnya.

3) Administrasi Kabupaten / Kotamadya yaitu perlengkapan organisasi yang di

pimpin oleh Bupati/Walikotamadya dibantu oleh sekretaris Wilayah aparatnya,

dan Administrasi Daerah Tingkat II yang dipimpin oleh Kepala Daerah dibantu

sekretaris Daerah dan aparatnya. Di dalam Wilayah Kabupaten bisa dibentuk

Kota Administratif yang di pimpin oleh Wali Kota dan bertanggung jawab

kepada Bupati.

4) Administrasi Kecamatan ialah perlengkapan organisasi Wilayah Administratif

yang dipimpin oleh Camat.

5) Administrasi Desa ialah perlengkapan organisasi Desa Administratif dan

otonomi (Hukum Adat) yang dipimpin oleh Kepala Desa dan Pamong Desa.

 Dewan Perwakilan Rakyat

Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat diperoleh seseorang

Berdasarkan pemilihan Umum ; dan para anggotanya juga merupakan anggota

Majelis Permusyawaratan Rakyat. Tugas DPR ialah :

1) Bersama sama pemerintah menetapkan Undang undang (pasal 5 ayat 1

jo . pasal 20 ayat 1).

2) Menetapkan Angaran Pendapatan dan Belanja Negara (pasal 23 ayat 1).

3) Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pernyataan perang,

membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain (pasal 11).

Dalam menjalankan tugasnya, DPR bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.

Secara vertikal di tiap-tiap Daerah Wilayah Tingka I yang tugasnya sama

seperti DPR hanya terhadap tindakan-tindakan Gubernur sebagai penjabat yang

memimpin Provinsi.

16
Sedangkan kedudukannya secara horizontal adalah sama dengan Gubernur. Hal

ini pun terjadi juga di Daerah Wilayah Kabupaten yang tindakan-tindakan

Bupati/Walikotamadya diawasi oleh DPR Daerah Tingkat II.

 Dewan Pertimbangan Agung

Sebagai Lembaga tinggi Negara susunanya ditetapkan dengan Undang

undang . Dewan Pertimbangan Agung adalah badan Penasihat pemerintah,

berkwajiban member jawab atas pertanyaan Presiden. Haknya mengajukan

usul dan pertimbangan terhadap Pemerintah.

 Badan Pemeriksa Keuangan

Badan Pemeriksa Keuangan merupakan lembaga tinggi Negara

mempunyai tugas khusus untuk memeriksa tanggung jawab keuangan Negara.

Dalam melaksanakan tugas ini hasilnya di sampaikan kepada DPR sebagai

bahan penilaian, pengawasan dan pembahasan Rencana Anggaran Pendapan

dan Belanja Negara.

 Mahkamah Agung

Mahkamah Agung pemegang kekuasaan Kehakiman yang merdeka

artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah. Sebagai suatu jaminan

terhadap kebebasan kekuasaan kehakiman ini dengan berdasarkan Undang

undang Dasar 1945 pasal 25 diatur ketentuan ketentuan yang dituangkan

dalam Undang undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang ketentuan ketentuan

pokok Kekuasan Kehakiman. Untuk melaksanakan tugas dibidang Peradilan,

maka secara vertikal di bawah Mahkamah Agung terdapat Pengadilan Tinggi

yang berda di tiap tiap Daerah Provinsi. Sedangkan pada tiap tiap

Kabupaten/Kotamadya terdapat Pengadilan Negeri.

17
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Hukum Tata Ketatanegaan Indonesia adalah sekumpulan peraturan yang

mengatur organisasi dari pada negara, hubungan antara alat perlengkapan

negara dalam garis vertikal dan horizontal serta kedudukan warha negara dan

hak – hak asasinya.

3.2 SARAN

Setelah membahas mengenai Hukum Tata Negara Indonesia, diharapkan agar

mahasiswa dan mahasiswi indonesia mampu memahami, menganalisis dan

menjawab masalah – masalah yang dihadapi oleh masyarakat secara

berkesinambungan dannkonsisten berdasarkan cita – cita dan tujuan bangsa

Indonesia. Serta makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan reperensi bagi

mahasiswa dan mahasiswi agar dapat menambah wawasan berbangsa dan

bernegara.

18
DAFTAR PUSTAKA

Djarot srijanio, Drs., Eing Waspodo, B. A., Mulyadi, Tata Negara SMA kelas 3
( Surakarta, 1996 )

Djamali Abdoel R., SH., Pengantar Hukum Indonesia, penerbit PT RajaGrafino


Persada, ( Jakarta, 2001 )

Ruther A. Matjan, SH,. Agus Mulyawan, SH.,MH., Karina M. Sagalang,SH.,MH,.


Diktat Ilmu Negara ( Palangka Raya, 2010 )

19
HUKUM TATA NEGARA

Tugas Makalah

Nama : Zulfikar Ali Sani Kasmarang

KATA PENGANTAR

20
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur atas limpahan berkat dan Rahmat-Nya
dari Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan makalah mengenai Hukum
Tata Negara Indonesia.
Makalah ini disusun berdasarkan sumber dari buku-buku yang berhubungan
dengan hukum tata negara Indonesia.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman
dan menambah wawasan bagi orang yang membacanya.
Penulis menyadari akibat keterbatasan waktu dan pengalaman penulis, maka
tulisan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan penulisan ini.
Harapan penulis semoga tulisan yang penuh kesederhanaan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya tentang Hukum tata Negara
Indonesia.

Masohi, Juli 2023

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

21
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................
1.4 Metode Penulisan...............................................................................
1.5 Manfaat Penulisan.............................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN
2,1 Hukum Tata negara secata umum...................................................... 3
2.1.a Pandangan Tentang Negara
2.1.b Unsur – unsur Negara
2.1.c Bentuk Negara

2.2 Hukum Tata Negara Indonesia.......................................................... 4


2.2.a Pendahuluan
2.2.b Masa berlakunya UUD 1945
2.2.c Masa RIS 1950
2.2.d NKRI
2.2.e RI berdasarkan UUD 1945

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 12
3.2 Saran.................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA

iii

22

Anda mungkin juga menyukai