A. Negara
1. Pengertian Negara
Negara merupakan suatu lembaga, yaitu satu sistem yang
mengatur hubungan yang ditetapkan oleh manusia antara
mereka sendiri sebagai satu alat untuk mencapai tujuan yang
paling pokok yaitu satu sistem ketertiban yang menaungi
manusia dalam melakukan kegiatan. Negara memiliki sifat
teritorial/kewilayahan dan pemerintahan yang menjalankan
kekuasaan dan pengawasan atas orang-orang dan barang-
barang dalam batas kewilayahannya (Brierly, 1996). Negara
merupakan subjek hukum yang terpenting (par excellence)
1
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
2
Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Unsur-unsur Negara
Unsur-unsur negara mencakup empat hal yaitu (a)
penduduk, (b) wilayah, (c) pemerintah yang berdaulat, dan
(d) pengakuan negara lain.
a. Penduduk/rakyat yang Menetap
Penduduk/rakyat merupakan unsur penting dalam
negara, karena rakyat yang pertama kali membentuk suatu
negara. Pengertian rakyat sebagai unsur negara tidak hanya
sejumlah orang yang berada di tempat tertentu, melainkan
yang paling penting adalah adanya cita-cita untuk bersatu.
Penduduk/rakyat adalah semua orang yang mendiami
daerah tertentu. Istilah mendiami mengisyaratkan bahwa
tidak semua orang yang pada suatu waktu berada di dalam
wilayah negara tertentu dapat disebut sebagai penduduk.
Sebab boleh jadi terdapat sejumlah orang yang hanya tinggal
sementara di dalam wilayah negara tertentu, untuk keperluan
3
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
4
Negara Kesatuan Republik Indonesia
5
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
6
Negara Kesatuan Republik Indonesia
7
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
8
Negara Kesatuan Republik Indonesia
9
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
10
Negara Kesatuan Republik Indonesia
11
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
12
Negara Kesatuan Republik Indonesia
13
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
b. Pemerintahan Monarkhi
Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang
dikepalai oleh raja atau ratu. Dalam prakteknya, monarki
ada dua jenis yaitu: Monarki absolut dan monarki
konstutional. a) Monarki absolut adalah model
pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi ditangan satu
orang raja atu ratu. Termasuk dalam kategori ini adalah
negara Arab saudi, Brunae, Swazilan, bhutan, dll. b)
Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang
kekuasaan kepala negaranya (perdana mentri) dibatasi
oleh ketentuan-ketentuan kostitusi nagara. Praktek
monarki konstitusional ini adalah yang paling banyak
dipraktekan di beberapa negara, seperti Thailand,
Jepang, Inggris, jordania dan lan-lain. c) Monarki
parlamenter adalah bentuk pemerintahan yang
bertanggung jawab atas kebijaksanaan pemerintahannya
adalah mentri, Termasuk dalam kategori ini adalah
negara Inggris, Belanda, dan Malaysia. Dengan demikian
pengertian negara yang berbentuk monarki adalah
negara dimana cara penunjukan kepala negaranya
berdasarkan keturunan dari raja yang sebelumya.
Proff. Otto Koellrunter menyatakan bahwa negara
monarkhi dikuasai oleh azas ketidaksamaan di bidang
hak menjadi kepala negara, sedang negara Republik
dikuasai azas kesamaan. Di dalam negara monarkhi
masa jabatan kepala negara tidak tertentu, karena
tergantung pada kehendak si pemegang jabatan, sedang
di negara republik masa jabatan kepala negara,
cenderung dibatasi, entah 4 atau 5 tahun, sesuai dengan
jadwal pemilihan umum anggota perwakilan rakyat
negara yang bersangkutan.
3. Sistem Pemerintahan: Demokrasi v.s. Kediktatoran
a. Pemerintahan Demokrasi
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik
yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik
secara langsung atau melalui perwakilan. Secara
14
Negara Kesatuan Republik Indonesia
15
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
b. Pemerintahan Diktator
Diktator diartikan sebagai kepala pemerintahan yang
mempunyai kekuasaan mutlak, biasanya diperoleh
melalui kekerasan atau dengan cara yang tidak
demokratis (KBBI), adapun Ciri-ciri negara diktator,
diantaranya:1) Tidak ada pergantian pimpinan negara
karena sang penguasa (diktator) tidak mau melepas
jabatannya, atau terjadi pergantian pimpinan negara
apabila sang penguasa melepas jabatannya, 2)
Menentang adanya keaneka-ragaman atau perbedaan,
dan jika ada yang berbeda sikap dengan penguasa,
orang tersebut akan ditumpas, 3) Partai politik lebih
mengedepankan fungsi sebagai sarana pendoktrinan
pemerintah kepada masyarakat, 4) Partai politik lebih
mengedepankan sosialisasi budaya dan pola pikir yang
ditentukan oleh partai, 5) Pemusatan kekuasaan pada
satu orang atau sekelompok orang, 6) Fungsi hukum
sebagai legitimasi progam penguasa.
Austin Ranney (1982) menyatakan bahwa negara yang
menganut sistem demokrasi berbeda dengan negara yang
menganut sistem kediktatoran dalam hal : (a) letak kedaulatan,
(b) kedudukan warga negara dalam politik, (c) hubungan
penguasa dengan rakyat, dan (d) prinsip pengambilan
keputusan.
a) letak kedaulatan
dalam negara diktator kedaulatan dipusatkan pada satu
orang atau sekelompok kecil elit, sedang dalam negara
demokrasi kedaulatan ada ditangan rakyat.
b) kedudukan warga negara dalam politik
dalam negara diktator berlaku asas ketidak-samaan
politik antar sesama warga-negara, kelas penguasa lebih
16
Negara Kesatuan Republik Indonesia
17
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
18
Negara Kesatuan Republik Indonesia
19
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
20
Negara Kesatuan Republik Indonesia
21
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
Pasal 18
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas
kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten,
dan kota mempunyai pemerintah daerah, yang diatur
dengan undang-undang.
(2) Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang
anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
(4) Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai
kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota
dipilih secara demokratis.
(5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya,
kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
(6) Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan
daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan
otonomi dan tugas pembantuan.
(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan
daerah diatur dalam undang-undang.
Pasal 18A
(1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau
antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan
undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan
keragaman daerah.
(2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan
sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan
dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan
undang-undang.
Pasal 18B
(1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan
pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat
istimewa yang diatur dengan undang-undang.
22
Negara Kesatuan Republik Indonesia
23
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
24
Negara Kesatuan Republik Indonesia
25
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
26
Negara Kesatuan Republik Indonesia
27
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
28
Negara Kesatuan Republik Indonesia
29
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
30
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Latihan
31
Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan SD
32