Anda di halaman 1dari 13

strawberryhyukfloat

BAB 1 HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA : PKN KELAS X

almirahr30 almirahr30

9 years ago

Advertisements

RINGKASAN

BAB I

HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA

A. Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Individu

Pengertian manusia : manusia berasal dari “manu” (dari bahasa Sansekerta), “sens” (dari bahasa
latin). Manusia sebagai makhluk individu artinya manusia merupakan ciptaan Tuhan. Manusia sebagai
makhluk sosial artinya manusia memerlukan orang lain untuk bertahan hidup.

B. Pengertian dan Unsur-Unsur Terbentuknya Bangsa

Bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki kehendak untuk bersatu yang memiliki persatuan
senasib dan tinggal di wilayah tertentu, beberapa budaya yang sama, mitos leluhur bersama. Pengertian
bangsa menurut para ahli :
1. Ernest Renant, bangsa adalah suatu nyawa, suatu akal yang terjadi dari dua hal yaitu rakyat yang
harus menjalankan satu riwayat, dan rakyat yang kemudian harus memilikim kemauan, keinginan untuk
hidup menjadi satu.

2. Otto Bauer, bangsa adalah kelompok manusia yang memiliki kesamaan karakter yang tumbuh karena
kesamaan nasib.

3. F. Ratzel (Jerman), menyatakan bahwa bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu.

4. Hans Kohn (Jerman), menyatakan bahwa bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam
sejarah

Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa

Menurut Hans Kohn, kebanyakan bangsa terbentuk karena unsur atau faktor objektif tertentu
yang membedakannya dengan bangsa lain, seperti:

1. Unsur nasionalisme yaitu kesamaan keturunan.

2. Wilayah.

3. Bahasa.

4. Adat-istiadat
5. Kesamaan politik.

6. Perasaan.

7. Agama.

Menurut Joseph Stalin, unsur terbentuknya bangsa adalah adanya:

1. Persamaan sejarah.

2. Persamaan cita-cita.

3. Kondisi objektif seperti bahasa, ras, agama, dan adat-istiadat.

C. Pengertian Negara dan Unsur-Unsur Negara

Pengertian Negara
1. Secara etimologi kata Negara berasal dari kata state (Inggris), Staat (Belanda, Jerman), E`tat
(Prancis), Status, Statum (Latin) yang berarti meletakkan dalam keadaan berdiri, menempatkan, atau
membuat berdiri.

2. Kata Negara yang dipakai di Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta yanitu Negara atau nagari
yang artinya wilayah, kota, atau penguasa.

3. Menurut George Jellinek, Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang
mendiami wilayah tertentu.

4. Menurut R. Djokosoentono, Negara adalah organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada
di bawah suatu pemerintahan yang sama.

Pengertian-pengertian kata negara berdasarkan para ahli :

A. George Jellinek menyatakan negara sebagai organisasi kekuasaan dan sekelompok manusia yang
mendiami wilayah tertentu

B. Mr. J.H.A Logeman menyatakan negara sebagai organisasi kemsyarakatan yang dengan kekuasaanya
bertujuan mengatur dan mengurus masyarakat tertentu.

C. G.W.F Hegel menyatakan negara sebagai organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari
kemerdekaan individual dan kemrdekaan universal.

D. Mac Iver menytakan negara sebagai organisasi politik.


E. Mr. Kranenburg menyatakan bahwa negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh
suatu kelompok manusia yang disebut bangsa

Proses terbentuknya suatu negara

Proses terbentuknya suatu negara dapat dibagi menjadi 3 yaitu dengan cara pendekatan primer
dan sekunder, pendekatan teoritis dan pendekatan faktual.

A. Pendekatan primer dan sekunder

Menurut pendekatan ini, pada awalnya suatu negara merupakan kelompok atau suku
(genooschaft) yang dibentuk oleh manusia. Kelompok tersebbut kemudian mengangakat pemimpin yang
disebut raja. Fase ini disebut kerajaan (rijk). Kemudian setelah raja diangkat raja menjadi sewenang-
wenang (pada tahap fase negara nasional). Setelah itu terjadi rakyat menjadi memiliki kesadara
kebangsaan semakin tinggi, sehingga akhirnya mereka menurunkan raja dan membentuk suatu
pemerintahan barru yangg dapat menyalurkan aspirasi mereka (Fase Negara Demokrasi).

Kata kunci : genooschaft – rijk – negara nasional – negara demokrasi

B. Pendekatan teoritis.

Pendekatan teoritis adalah pendekatan berdasarkan pendapat para ahli yang masuk akal.

Menurut pendekatan teoritis, negara terbentuk berdasarkan teori :

1. Teori Ketuhanan

Menurut teori ini negara ada karena kehendak Tuhan.

2. Teori Perjanjian Masyarakat

Masing-masing individu mengadakan perjanjian untuk membentuk suatu negara

3. Teori Kekuasaan

Negara terbentuk atas dasar kekuasaan. Kekuasaan adalah ciptaan mereka yangg paling kuat dan
berkuasa.

4. Teori Kedaulatan
Kedaulatan Negara : Kekuasaan tertinggi berada pada suatu negara. bukan pada sekelompok orang yang
menguasai negara.

Kedaulatan Hukum : Hukum lebih tinggi daripada negara berdaulat !!

5. Teori Hukum Alam

Hukum alam bukan merupakan buatan negara tapi merupakan kekuasaan alam yang berlaku di setiap
tempat dan waktu.

C. Pendekatan Faktual

Adalah pendekatan yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang benar-benar terjadi yang
diungkapkan dalam sejarah.

Unsur-unsur terbentuknya Negara

Unsur terbentuknya Negara dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu unsur konstitutif dan
unsur deklaratif.

1. Unsur konstitutif adalah unsur yang mutlak harus ada di saat Negara tersebut didirikan seperti
rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.

2. Unsur deklaratif adalah unsur yang tidak harus ada di saat Negara tersebut berdiri tetapi boleh
dipenuhi setelah Negara tersebut berdiri, misalnya pengakuan dari Negara lain.

UNSUR KONSTITUTIF
1. Unsur Rakyat

Rakyat adalah semua orang yang secara nyata berada dalam wilayah suatu Negara yang tunduk
dan patuh terhadap peraturan Negara tersebut.

Rakyat dibedakan menjadi dua macam yaitu penduduk dan bukan penduduk.

1. Penduduk adalah orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah suatu Negara dalam jangka
waktu yang lama. Penduduk terdiri dari WNI dan WNA (pekerja asing yang tinggal menetap di
Indonesia). Penduduk juga dibedakan menjadi warga Negara dan bukan warga Negara. Warga Negara
adalah orang yang secara syah menurut hukum menjadi warga Negara, yaitu penduduk asli dan WNI
keturunan asing. Bukan warga Negara adalah orang yang menurut hukum tidak menjadi warga suatu
Negara atau WNA.

2. Bukan penduduk adalah mereka yang berada di wilayah suatu Negara tidak secara menetap atau
tionggal untuk sementara waktu. Contoh: turis asing yang sedang berlibur.

2. Unsur Wilayah

Wilayah adalah unsurr mutlak suatu Negara yang terdiri dari daratan, lautan, dan udara dan
terkadang suatu Negara hanya memiliki daratan dan udara saja karena Negara tersebtu terletak di
tengah benua jadi tidak memiliki lautan atau pantai. Indonesia memiliki ketiga wilayah tersebut.
Wilayah Daratan

Batas wilayah daratan suatu Negara dengan Negara lain dapat berupa:

Batas alamiah (gunung, sungai, hutan)

Batas buatan (pagar tembok, kawat berduri, patok, pos penjagaan.

Batas secara geografis yaitu batas berdasarkan garis lontang dan garis bujur. Mkisalnya Indonesia
terletak antara 6o LU – 11o LS, 95o BT– 141o BT.

Ada dua konsep dasar mengenai batas wilayah lautan, yaitu :

Res nullius, yaitu laut dapat diambil dan dimiliki oleh setiap Negara.

Res communis adalah laut adalah milik masyarakat dunia, sehingga tidak dapat diambil atau dimilliki
oleh suatu Negara.

Pada tanggal 10 Desember 1982, PBB menyeenggarakan konferensi Hukum Laut Internasional III di
Montigo Bay (Jamaika) yang bernama UNCLOS (United Nations Conference on The Law of The Sea)
ditandatangani 119 negara peserta, menetapkan tentang batas lautan suatu Negara, yang terdiri dari :

Laut teritorial, adalah lebarnya 12 mil yang diukur dari pulau terluar suatu Negara disaat air laut surut.

Zona bersebelahan, adalah wilayah laut yang lebarnya 12 mil dari laut teritorial suatu Negara berarti
lebarnya 24 mil laut dari pantai.

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), adalah wilayah laut suatu Negara yang lebarnya 200 mil ke laut bebas, di
zona ini negar tersebut berhak mengelola, dan menggali segala kekayaan alam untuk kegiatan ekonomi
Negara tersebut. Di wilayah ini Negara tersebut berhak menangkap nelayan asing yang menangkap
ikan.

Landas kontinen, adalah daratan di bawah permukaan laut di luar laut teritorial dengan kedalaman 200
m atau lebih.

Landas benua, adalah wilayah laut suatu Negara yang lebarnya lebih 200 mil. Di zona ini Negara boleh
mengelola kekayaan dengan syarat membagi keuntungan dengan masyarakat internasional
Wilayah Udara

Menurut UU No. 20 tahun 1982, dinyatakan bahwa batas wilayah kedaulatan dirgantara suatu
Negara yang termasuk orbit geostasioner adalah 35.761 km. Menurut konvensi paris tahun 1919
Negara merdeka dan berdaulat berhak mengadakan eksplorasi di wilayah udaranya untuk kepentingan
radio, satelit, dan penerbangan.

Ada dua teori tentang konsep wilayah udara :

Teori udara bebas ada dua yaitu aliran kebebasan ruang udara tanpa batas dan aliran kebebasan udara
terbatas.

Teori Negara berdaulat di udara, yaitu teori keamanan untuk menjaga keamanan suatu Negara.

Wilayah Ekstrateritorial

Wilayah ekstrateritorial adalah wilayah suatu Negara yang berada di luar wilayah Negara itu atau
wilayah Negara tersebut berada di wilayah Negara lain, seperti daerah perwakilan diplomatik di suatu
Negara dan kapal asing yang berlayar di laut bebas dengan berbendera suatu Negara.

3. Pemerintahan yang berdaulat

Menurut Jean Bodin sifat kedaulatan ada empat :

Asli artinya kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi.
Permanen artinya kekuasaan itu tetap ada selama Negara tetap berdiri.

Tunggal atau bulat artinya kekuasaan itu merupakan satu-satunya kekuasaan tertinggi dalam Negara
yang tidak dibagi-bagi kelembaga Negara lainnya.

Tidak terbatas artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain. Bila ada yang membatasi maka
kekuasaan itu akan lenyap.

Pemerintah suatu Negara berdaulat keluar dan kedalam :

1. Berdaulat keluar artinya memiliki kedudukan sederajat dengan Negara-negara lain, sehingga bebas
dari campur tangan Negara-lain.

2. Berdaulat ke dalam artinya berwibawa, berwenang menentukan dan menegakkan hokum atas warga
dan wilayah negaranya.

UNSUR DEKLARATIF

Pengakuan dari Negara lain

Pengakuan dari negara lain ada dua jenis yaitu secara de facto dan de jure.

1. De facto adalah pengakuan atas fakta adanya suatu Negara telah terbentuk berdasarkan adanya
rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.

Contoh pertama Belanda tidak mengakui Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, seharusnya Indonesia
diserahkan kepada Belanda karena kemerdekaan Indonesia bertentangan dengan hokum Internasional
menurut Belanda, namun dalam usaha ini Belanda mengadakan perundingan dengan pihak Indonesia,
itu artinya Belanda telah mengakui keberadaan Negara Indonesia secara de facto.
Contoh kedua disaat Inggris mau melucuti sisa tentara Jepang yang ada di Indonesia pada akhir perang
Dunia ke II pemerintah Inggris mengadakan perundingan dan kerjasama dengan Republik Indonesia.

Pengakuan de facto ada dua macam :

1. De facto bersifat tetap adalah pengakuan dari Negara lain terhadap suatu Negara yang hanya
menimbulkan hubungan di bidang perdagangan dan ekonomi.

2. De facto bersifat sementara adalah pengakuan dari Negara lain tanpa melihat perkembangan
Negara tersebut. Bila Negara tersebut bubar maka Negara lain akan menarik pengakuannya.

2. De jure adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi menurut hukum internasional, sehingga
suatu Negara mendapatkan hak-hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga nagsa-bangsa di dunia.

Contoh Belanda mengakui Republik Indonesia secara de jure pada tanggal 27 Desember 1947, Mesir
mengakui Indonesia secara de jure tanggal 10 Juni 1947.

Pengakuan de jure ada dua macam :

1. De jure bersifat tetap adalah pengakuan dari Negara lain yang berlaku selamanya karena kenyataan
menunjukkan pemerintahan yang stabil.

2. De jure bersifat penuh adalah taerjadinya hubungan antar Negara yang mengakui dan diakui dalam
hubungan dagang, ekonomi, dan diplomatik. Negara yang mengakui berhak membuka konsulat,
kedutaan di Negara yang diakui.
Fungsi dan Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan semangat
kebangsaan (nasionlisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi segenap bangsa dan
seluruh tampah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

2. Fungsi Negara

Secara umum terlepas dari ideologi yang dianutnya, setiap negara menyelenggarakan beberapa
fungsi minimum yang mutlak harus ada. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan penertiban (Law and order) : untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah
bentrokan–bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban. Dalam fungsi ini
negara dapat dikatakan sebagai stabilisator.

2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

3. Pertahanan : fungsi ini sangat diperlukan untuk menjamin tegaknya kedaulatan negara dan
mengantisipasi kemungkinan adanya serangan yang dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa
(negara). Untuk itu negara dilengkapi dengan alat pertahanan.

4. Menegakkan keadilan : fungsi ini dilaksanakan melalui lembaga peradilan.


3. Teori-teori fungsi negara

1. Individualisme/ Liberalisme : menjaga keamanan dan ketertiban agar hak dan kebebasan individu
terjamin.

2. Negara hukum murni : menjaga dan menciptakan keamanan dan ketertiban.

3. Welfare state : tidak hanya menciptakan ketertiban saja tetapi secara aktif mewujudkan
kesejahteraan rakyatnya.

4. Komunisme : mebagai alat penindas/pemaksa dari kelas ekonomi yang kuat terhadap kelas lainnya
yang lebih lemah.

5. Anarkhisme : mewujudkan masyarakat yang bebas tanpa organisasi paksaan. Kaum anarkhis tidak
memerlukan negara dan pemerintah, sehingga fungsi negara dan pemerintah dilaksanakan oleh
kelompok yang dibentuk secara sukarela tanpa alat paksaan, polisi, hukum serta pengadilan.

Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan negara :

1. Plato : tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia.

2. Roger H Soltau : tujuan negara adalah mengusahakan agar rakyat berkembang serta mengembangkan
daya cipta sebebas mungkin.

3. John Locke : tujuan negara adalah menjamin suasana hukum individu secara alamiah atau menjamin
hak–hak dasar setiap individu.

4. Harold J Laski : tujuan negara adalah menciptakan keadaan agar rakyat dapat memenuhi keinginannya
secara maximal.

5. Montesquieu : tujuan negara adalah melindungi diri manusia sehingga dapat tercipta kehidupan yang
aman, tentram dan bahagia.

6. Aristoteles : tujuan negara adalah menjamin kebaikan hidup warga negaranya.

Anda mungkin juga menyukai