Wawasan Nusantara
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Dosen Pengampu : Ii Muhamad Misbah, S.Pd.I, SE,MM.
Disusun Oleh :
Kelompok II
1. Dewi Cantika Aprilianti 554321031
A. Latar Belakang
Wawasan nusantara dikembanggkan berdasarkan falsafah Pancasila yang mengandung
nilai-nilai keimanan dan ketakwaaan, keadilan dan keberadaban, persatuandan kesatuan,
musyawarah umtuk mencapai mufakat, serta kesejahteraan guna menciptakan suasana damai
dan tentram menuju kebahagiaan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia dari
generasi ke generasi.
tak hanya itu, ada juga aspek jumlah penduduk yang besar terdiri atas berbagai suku yang
masing-masing memiliki budaya, adat istiadat/tradisi, dan pola kehidupan yang beraneka
ragam.
pengertian secara umum dari Wawasan nusantara adalah cara pandang atau cara melihat
kesatuan kepulauan yang terletak diantara (Asia dan Australia) juga dua samudera (Hindia
dan Pasifik).
Berdasarkan TAP MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, wawasan nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia, tentang jati diri dan lingkungan yang mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah demi tercapainya tujuan nasional.
Sementara pengertian Wawasan Nusantara menurut dokumen ketetapan MPR tahun 1999
menyatakan:
“Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa mengenai diri dan lingkungan
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara dengan tujuan mencapai tujuan nasional.”
Menurut Prof. Wan Usman, “wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah air sebagai negara kepulauan dalam segala aspek kehidupan yang
beragam.”
Menurut Munadjat Danusaputro, “wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang saling berhubungan serta penerapannya
di tengah lingkungan berdasarkan asas nusantara.” Asas nusantara sendiri merupakan suatu
ketentuan dasar yang harus ditaati, dipatuhi dan dipelihara agar kepentingan nasional dapat
terwujud.
Cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya juga harus sesuai dengan ide
nasional Pancasila, sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat di
tengah-tengah lingkungan yang menjiwai tindak kebijaksanaan dalam mencapai tujuan
perjuangan bangsa.
3. Sumarsono, 2002
Menurut Sumarsono, “wawasan nusantara merupakan nilai yang menjiwai segenap peraturan
perundang-undangan pada setiap strata di seluruh wilayah negara, sehingga menggambarkan
sikap dan perilaku, paham serta semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi dan
merupakan identitas atau jati diri Bangsa Indonesia.”
Wawasan nusantara sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang merupakan gejala sosial
yang dinamis dengan tiga unsur:
- Wadah dari wawasan nusantara adalah Wilayah negara kesatuan RI berupa nusantara
dan organisasi negara RI sebagai kesatuan utuh.
- Isi wawasan nusantara adalah inspirasi Bangsa Indonesia berupa cita-cita nasional
berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
- Tata laku dari wawasan nusantara adalah tindakan Bangsa Indonesia untuk
melaksanakan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang apabila dilaksanakan dapat
menghasilkan wawasan nusantara.
Menurut Samsul “Wawasan Nusantara merupakan cara memahami, cara menghayati, cara
bersikap, cara bertindak, cara berpikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai
hasil dari interaksi psikologis, sosiokultural dalam arti luas dengan aspek-aspek astagatra.”
5. M. Panggabean, 1979
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, dan nilai yang terkandung di dalam
wawasan nusantara telah diintegrasikan dalam lima aspek secara intern yaitu kesatuan
wilayah, kesatuan bangsa, kesatuan ekonomi, kesatuan budaya, dan kesatuan pertahanan.
Sedangkan untuk ekstern nilai integrasi diarahkan untuk mewujudkan ketertiban dunia yang
berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Menurut Sabarti Akhadiah, “wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan Pancasila serta UUD 1945 sebagai bentuk
aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat yang menjiwai kebijakan dalam
mencapai tujuan bangsa.”
Menurut Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, “wawasan nusantara ialah cara pandang
bangsa terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta sesuai
wilayah geografis nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa demi mencapai tujuan dan
cita-cita nasional.”
Dalam mewujudkan nasionalisme yang tinggi itu bukanlah hal yang mudah, dimana dengan
adanya globalisasi saat ini mengakibatkan liberalisasi serta dominasi pasar bebas. Buku
berjudul Nasionalisme dan Ketahanan Budaya Indonesia: Sebuah Tantangan yang dibuat oleh
M. Azzam Manan berupaya mencari sebuah solusi untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
Hirarki I = Landasan Ideologi atau Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dasar negara
Wawasan Pertahanan dan Keamanan nasional: Mengarah pada pandangan geopolitik Negara
Indonesia. Pandangan tersebut mencakup tanah air serta segenap wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Wawasan Pembangunan: Dengan beberapa unsur di dalamnya, seperti sosial politik, kesatuan
politik, pertahanan serta keamanan negara, ekonomi, dan sosial ekonomi.
Konsep Ketahanan Nasional: Konsep ketahanan sosial yang memegang peranan penting
dalam perencanaan pembangunan, kewilayahan, serta pertahanan keamanan nasional.
Asas wawasan nusantara merupakan kaidah atau ketentuan dasar yang wajib dipatuhi,
dilakukan, serta dijaga oleh seluruh elemen masyarakat agar tercipta perdamaian serta
keseimbangan di Indonesia. Secara keseluruhan ada 6 asas wawasan nusantara yang wajib
kamu pahami, diantaranya:
1. Asas Solidaritas
Solidaritas adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk pada hubungan antar
individu atau kelompok berdasarkan rasa saling percaya, kesamaan tujuan dan cita-cita,
adanya kesetiakawanan dan rasa sepenanggungan.
Sikap solidaritas sendiri merupakan bentuk kepedulian terhadap orang lain. Sikap solidaritas
sudah selayaknya dijalankan oleh seluruh masyarakat Indonesia, tanpa membeda-bedakan
dari dan kepada siapa.
Kesetiaan menjadi tonggak utama dalam menciptakan persatuan serta kesatuan suatu negara.
Rasa setia kawan atau solidaritas dapat menjadi kekuatan tersendiri untuk mewujudkan
tujuan dan cita-cita nasional.
2. Asas Kejujuran
Kejujuran dalam berpikir serta bertindak menjadi sebuah asas wawasan nusantara yang
sangat penting. Berani berpikir dan bertindak hanya yang sesuai dengan fakta serta
kenyataan, wajib dilakukan demi tercapainya kemajuan.
4. Asas Keadilan
Seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan keadilan dan
mewujudkan tujuan serta cita-cita nasional tidak boleh merugikan pihak tertentu maupun
mengutamakan kepentingan kelompok atau golongan sendiri. Hal ini berlaku dalam segala
aspek kehidupan bernegara, baik keadilan secara hukum, ekonomi, politik, serta sosial.
Dengan adanya kesadaran pada tujuan serta kepentingan yang sama akan menciptakan
kerjasama antar elemen masyarakat. Kerjasama serta koordinasi tersebut dapat dilaksanakan
atas dasar kesetaraan agar terciptanya efektivitas dalam mencapai tujuan bersama.
Sebab kebersamaan dan gotong royong ini akan memudahkan serta meringankan suatu
pekerjaan termasuk dalam menghadapi tantangan terhadap implementasi wawasan nusantara.
Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara berpikir, bersikap,
bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara sendiri dimulai dari menjadikan
Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bernegara serta bermasyarakat.
Hal ini bisa atau dapat dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari yang mencerminkan
nilai-nilai religius, kekeluargaan, serta menjaga persatuan sesuai dengan Pancasila. Sikap
cinta tanah air yang diwujudkan dengan adanya sikap yang lebih menitikberatkan pada
kepentingan bangsa serta negara di atas kepentingan pribadi, golongan, serta agama.
Mewujudkan pembangunan bangsa dengan tindakan nyata serta prestasi. Berikut penerapan
wawasan Nusantara dan Tantangan yang dihadapi dalam perwujudannya di era:
Keikutsertaan Indonesia di dalam politik luar negeri, dan memperkuat korps diplomatik untuk
menjaga seluruh wilayah Indonesia.
Otonomi daerah sendiri diharapkan dapat atau bisa menciptakan segala macam upaya
keadilan ekonomi ini Partisipasi seluruh masyarakat Indonesia dibutuhkan dalam
pembangunan ekonomi. Hal ini kemudian akan didukung dengan pemberian fasilitas kredit
mikro guna mengembangkan usaha kecil.
Implementasi wawasan nusantara di bidang sosial berada pada saling menghargai dan
menghormati setiap perbedaan atau keragaman yang ada di Tanah Air. Mulai dari perbedaan,
suku, ras, agama hingga budaya.
Upaya lainnya juga ada pada pelestarian serta pengembangan budaya Indonesia dan
menjadikan budaya sebagai tujuan wisata yang memberikan sumber penghasilan daerah atau
nasional. Menjaga keberagaman Indonesia, baik dari segi budaya, bahasa, serta status sosial,
dan juga mengembangkan keserasian di dalam kehidupan bermasyarakat.
Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban Manusia Indonesia mempunyai kedudukan,
hak dan kewajiban yang sama. Kesadaran bela negara dalam mengisi kemerdekaan
perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk memerangi keterbelakangan,
kemiskinan, kesenjangan sosial, penguasaan IPTEK, peningkatan kualitas SDM,
memberantas KKN, transparan dan pemeliharaan persatuan.
Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation State menyatakan
dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan
politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat
membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan konsumen yang
semakin individual.
2. Kapitalisme
Kapitalisme merupakan suatu sistem ekonomi yang berdasarkan kepada hak milik swasta atas
beragam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan
berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan
kepentingan sendiri serta mencapai laba untuk dirinya sendiri.
Lester Thurow dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan untuk dapat bertahan
dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara
paham individu dan sosialis.
James Fulcher dalam bukunya Kapitalisme: Sebuah Pengantar Singkat juga berusaha
mempertanyakan apakah terdapat alternatif dari sistem kapitalisme. Jika Grameds tertarik,
klik “beli sekarang” yang ada di bawah ini.
3. Pemberdayaan Masyarakat
Memberi peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan
nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju dengan Buttom Up Planning,
sedang untuk negara berkembang dengan adanya keterbatasan kualitas SDM sehingga
diperlukan landasan operasional berupa GBHN.
Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan hal
ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk
daerah-daerah tertinggal.
Setiap warga negara sesungguhnya mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam
membela negara dan bangsa. Dengan konsep Wawasan Nusantara secara geografis,
kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh dengan melihat kepada kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam. Demikian info mengenai Wawasan Nusantara.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari isi makalah wawasan nusantara adalah cara pandang dan
berpikir seseorang atau individu yang berdasarkan atas falsafah pancasila dan dasar-dasar
bangsa yang luhur dan menyeluruh. Jika disederhanakan wawasan nusantara adalah sebuah
pikir dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai budaya, bangsa dan kepercayaan kebenaran
untuk mengedepankan kepentingan bersama. Wawasan nusantara tidak dipengaruhi oleh
perbedaan agama, budaya dan ras. Keberagamaan dalam indonesia akan disatukan dalam satu
ideologi bangsa bhineka tunggal ika dan persatuan kesatuan bangsa. Orang orang yang
berwawasan nusantara akan selalu menjaga ketertiban, keamanan dan ketenangan.