Anda di halaman 1dari 11

A.

Pengertian Negara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) negara memiliki dua pengertian. Pertama
negara diartikan sebagai organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi
yang sah dan ditaati oleh rakyat.
Pengertian kedua, negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah
tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai
kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.

B. Pengertian Negara Menurut Para Ahli

Ada beberapa ahli yang sudah mendefinisikan negara menurut penelitiannya, mari kita
simak:
1.Logeman
Negara merupakan suatu organisasi kemasyarakatan yang berkuasa dan bertujuan untuk
mengatur dan mengurus masyarakat tertentu.
2.Bellefroid
Negara merupakan suatu persekutuan hukum yang menempati suatu wilayah untuk
selama-lamanya & dilengkapi dengan kekuasaan tertinggi untuk menciptakan
kemakmuran rakyat sebesar-besarnya.
3.Krannenburg
Negara merupakan suatu organisasi yang muncul karena keinginan dari suatu golongan
atau bangsanya sendiri.
4.J. J. Rousseau
Negara merupakan perserikatan dari segenap rakyat bersama yang melindungi &
mempertahankan hak masing-masing diri & harta benda para anggota yang tetap hidup
dengan bebas merdeka.
5. Aristoteles
Menurut beliau negara merupakan suatu persekutuan dari sebuah keluarga dan suatu desa
untuk mencapai kehidupan yang layak dan sebaik-baiknya.
6.Max Weber
Negara merupakan kumpulan masyarakat yang memonopoli penggunaan kekerasan fisik
secara sah didalam suatu wilayah.
7. Roger H. Soltau
Negara merupakan suatu alat atau wewenang yang mengendalikan atau mengatur
persoalan bersama atas nama rakyat atau masyarakat.
8. Harold J. Laski
Negara merupakan suatu kelompok masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai
wewenang yang sifatnya memaksa & secara sah lebih agung daripada (personal)
individu atau kelompok yang merupakan bagian dari rakyat atau masyarakat.
9. Mac Iver
Negara merupakan penarikan (persembatanan) yang bertindak melalui hukum yang
direalisasikan oleh pemerintah yang dilengkapi dengan sebuah kekuasaan untuk
memaksa dalam kehidupan yang dibatasi secara letak (teritorial) mempertegak syarat-
syarat lahir yang umum dari ketertiban sosial.
10. Ibnu Chaldun
Negara merupakan masyarakat yang mempunyai mulk dan wazi’ (kekuasaan dan
kewibawaan).

C. Teori pembentukan negara menurut para ahli ada:


a. Teori Ketuhanan
Penganut teori ini adalah F.Y. Stahl, Kranenburg, Thomas Aquino, Haller,
dan Agustinus. Lewat teori ini, para ahli berpendapat bahwa segala sesuatu terjadi
atas kehendak Tuhan. jadi, terbentuknya suatu negara juga bisa terjadi atas
kehendak Tuhan. Bukti nyata teori ini dapat dilihat dalam kalimat 'by the Greece
of God' (dengan rahmat Tuhan) pada undang-undang dasar suatu negara, seperti
Pembukaan UUD 1945.
b. Teori Kekuasaan
Kalau menurut para ahli yang mendukung hal ini, negara bisa terbentuk
karena adanya kekuasaan. Kekuasaan berarti perjuangan hidup yang terkuat,
memaksakan kemauannya kepada yang lemah. Kekuasaan yang dimaksud ada 2,
yaitu fisik dan ekonomi.
c. Teori Perjanjian
Menurut teori ini, negara bisa ada karena perjanjian masyarakat. Semua
warga mengadakan perjanjian untuk mendirikan suatu organisasi yang melindungi
dan menjamin kelangsungan hidup bersama. jadi tidak ada paksaan untuk
bernegara dalam teori ini. Penganut teori ini adalah Thomas Hobbes, John Locke,
J.J. Rousseau, dan Montesquieu.
d. Teori Hukum Alam
Pada teori ini, negara dianggap terjadi karena faktor alamiah, sama seperti
waktu seseorang lahir atau meninggal. Negara terjadi secara alamiah dengan
bersumber dari manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki kecenderungan
berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya. Penganut
teori ini adalah plato Aristoteles, Agustinus, dan Thomas Aquino.
e. Teori Kedaulatan
Ada 2 sub-teori yang berhubungan dengan kedaulatan, yaitu:
a. Teori kedaulatan negara, yaitu negara memegang kekuasaan tertinggi untuk
menciptakan hukum demi mengatur kepentingan rakyat. Penganut teori ini
adalah Paul Laband dan Jellinek.
b. Teori kedaulatan hukum, yaitu hukum memegang peranan tertinggi dan
kedudukannya lebih tinggi dari negara. Penganut teori ini adalah Krabbe.

D. Unsur-Unsur Berdirinya Negara

Yang dimaksud dengan unsur-unsur negara adalah elemen dari suatu organisasi negara,
atau hal-hal yang dianggap perlu untuk terbentuknya suatu negara. Dari persepektif hukum
Internasional, instrumen yang telah mengatur secara pasti unsur-unsur terbentuknya negara
adalah Montevideo Convention yang menyebutkan adanya empat unsur yang menjadi kualifikasi
sebuah negara sebagai subjek hukum internasional:

1. Penduduk tetap
Syarat “tetap” dalam unsur ini bisa diartikan dalam 2 hal. Pertama, penduduk
menjadikan wilayah yang ada sebagai dasar untuk menentukan tempat tinggalnya. Kedua,
wilayah itu -sebagai tempat tinggal- dapat diajukan tuntutan sebagai lingkungan tertentu.
Pada dasarnya tidak ada ketetapan yang pasti mengenai jumlah minimum penduduk untuk
membentuk suatu negara. Penentu status penduduk adalah ikatan hukum dalam satu
kebangsaan.
2. Wilayah
Tidak ada ketentuan yang pasti berapa luas minimum suatu wilayah untuk dapat
ditetapkan sebagai salah satu unsur yang membentuk sebuah
negara. Crawford menyatakan bahwa hak suatu negara yang independen untuk menyusun
pemerintahan yang berada dalam suatu wilayah tertentu.
Sebagai catatan, adanya sengketa batas negara tidak mempengaruhi status sebuah negara.
Contohnya, Israel pada tahun 1949 diterima sebagai anggota PBB meskipun ada konflik
batas negara yang sedang berlangsung ketika itu. Adapun batas batas wilayah yaitu:
A.Batas wilayah laut
Batas wilayah laut Indonesia dengan negara lain telah ditentukan dalam hukum
internasional. Misalnya Konvensi Hukum Laut Internasional atau United Nation
Convention of the law of the Sea (UNCLOS 1982).
Meski begitu, batas wilayah laut Indonesia dengan negara lain kerap menjadi bahan
'pertikaian.' Apalagi Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan luas wilayah lautan
lebih besar daripada daratan.
Batas wilayah laut Indonesia dengan negara lain kemudian diselesaikan dengan
diplomasi. Indonesia memiliki perjanjian batas wilayah laut kurang lebih dengan 10 negara
di sekitarnya. Perjanjian tentunya menguntungkan kedua belah pihak.
Letak Astronomis dan Geografis Indonesia serta Pengaruhnya
Batas wilayah laut Indonesia dengan negara lain
Dikutip dari situs Kementerian Pertahanan, secara umum batas wilayah laut Indonesia
terdiri atas:
Utara: Laut China Selatan dan Samudera Pasifik
Selatan: Samudera Hindia
Timur: Samudera Pasifik
Barat: Samudera Hindia.
Hukum internasional lantas membagi wilayah laut menjadi beberapa jenis untuk
memudahkan pemanfaatannya. Pembagian mencegah terjadinya perseteruan atau tindakan lain
yang merugikan kedaulatan dua negara.
Jenis batas wilayah laut Indonesia dengan negara lain:
a. Laut wilayah (laut teritorial)
UNCLOS 1982 memutuskan, lebar laut teritorial tidak lebih dari 12 mil laut diukur dari
garis pangkal sesuai hukum internasional.
b. Perairan pedalaman
Wilayah ini adalah perairan pada sisi darat garis pangkal laut teritorial. Kedaulatan
Indonesia di perairan dalam bersifat mutlak tanpa bisa ditawar.
c. Perairan kepulauan
Wilayah ini meliputi perairan yang dilingkupi garis pangkal tanpa memperhatikan
kedalaman atau jaraknya dari garis pantai. Negara kepulauan, misal Indonesia, memiliki
kedaulatan di perairan kepulauan.
d. Zona tambahan
Areal ini adalah zona yang berbatasan dengan laut teritorialnya dan tidak lebih dari 24 mil
laut, dari garis pangkal pengukuran lebar laut teritorial.
e.zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Wilayah ini adalah zona maritim yang terletak di luar. ZEE berbatasan dengan laut wilayah
yang lebarnya tidak lebih dari 200 mil laut diukur dari garis-garis pangkal. Di wilayah ini
negara berdaulat bebas melakukan eksplorasi dan konservasi.
f. Landas kontinen
Zona ini meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya (seabed dan subsoil) yang terletak di
luar laut teritorial sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratnya. Landas kontinen
memanjang hingga pinggiran luar tepi kontinen (continental margin), atau berjarak sekitar 200
mil dari garis pangkal.
g. Laut lepas (bebas)
Laut bebas adalah perairan yang tidak termasuk ZEE, laut teritorial, perairan kepulauan,
dan perairan pedalaman. Semua negara bisa menikmati kebebasan di wilayah ini kecuali hak
berdaulat negara pantai
h. Kawasan dasar laut internasional
International Sea-bed Area-The Area diatur dalam UNCLOS 1982 BAB XI. Dalam aturan
tersebut, tidak satu negara pun boleh menuntut atau melaksanakan kedaulatan di wilayah
Kawasan.
Dengan aturan tersebut, maka Indonesia dan negara sekitar mengatur batas wilayah laut.
Informasi ini bisa diketahui dari paper berjudul Perkembangan Terakhir Batas Maritim
Indonesia Dengan Negara Tetangga yang ditulis Tri Patmasari, dkk, dari Pusat Pemetaan Batas
Wilayah-Badan Informasi Geospasial (BIG).
B.Batas wilayah Darat
Batas daratan adalah batasan negara yang berada di darat dan secara langsung berbatasan
dengan wilayah lainnya, batas ini bisa berupa kenampakan geografis seperti hutan, gunung,
dan bentangan darat lainnya, baik mempunyai akses ataupun tidak sesuai dengan kesepakatan
negara yang berbatasan.
Indonesia sendiri berbatasan langsung di darat dengan 3 negara, yaitu Papua
Nugini (berbatasan dengan Prov. Papua), Timor Leste (berbatasan dengan Prov. Nusa
Tenggara Timur), dan Malaysia (berbatasan dengan Prov.Kalimantan Barat dan Timur).
C. Batas wilayah Udara
Batas udara suatu negara dibagi menjadi 2, batas horizontal dan batas vertikal. Batas-batas
ini ditentukan oleh klaim masing-masing negara dan lebih mudah dilanggar karena sulit dijaga
dan penjagaannya memakan cukup banyak biaya. Penentuan batasnya juga dipengaruhi oleh
kemampuan memanfaatkannya, seperti untuk penerbangan, komunikasi, dan satelit cuaca.
a.Batas Udara Vertikal
Berdasarkan Konferensi Chicago (1944) tentang penerbangan sipil dan Space Treaty
(1967) tentang pengelolaan ruang angkasa, batas udara vertikal suatu negara belum dapat
dipastikan, tetapi dalam kisaran tinggi 110 - 130 km.
b.Batas Udara Horizontal
Batas udara horizontal Indonesia memiliki luas yang sama dengan luas negara Indonesia,
baik itu luas darat maupun luas laut Indonesia.

3. Pemerintahan
Menurut Crawford juga, persyaratan bahwa sebuah negara yang dianggap ada
mempunyai pemerintahan yang efektif bisa dianggap sebagai hal yang sentral dalam klaim
telah terbentuknya sebuah negara. Makna pemerintahan sendiri dapat dikaitkan dalam
hubungan kepada 2 hal. Pertama, meliputi lembaga-lembaga politik, administratif, dan
eksekutif, yang bertujuan untuk melakukan pengaturan dalam komunitas yang
bersangkutan dan melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan dalam aturan hukum. Kedua,
dengan menggunakan prinsip efektivitas, kriteria pemerintahan menunjuk kepada makna
“pemerintahan yang efektif” yang berarti lembaga politik, administratif, dan
eksekutif sungguh-sungguh melaksanakan tugasnya dalam wilayah yang bersangkutan dan
diakui oleh penduduk setempat. Supaya efektif, maka pembentukan lembaga-lembaga itu
didirikan dan diatur oleh hukum yang ditetapkan setelah terbentuknya negara yang
bersangkutan.

Ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu:

• Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala


negara.
• Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih
langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
• Presiden memiliki hak prerogatif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-
departemen.
• Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan
kepada kekuasaan legislatif).
• Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
• Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.
• Eksekutif sebagai pemegang kekuasaan di negara tersebut.

Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer, yakni:

• Badan legislatif atau parlemen menjadi satu-satunya badan yang anggotanya dipilih
oleh rakyat dengan pemilihan umum. Parlemen memiliki kuasa sebagai perwakilan
dan lembaga legislatif.
• Anggota parlemen terdiri dari orang partai politik yang memenangkan pemilihan
umum.
• Pemerintahan terdiri dari para meneteri dan perdana menteri sebagai pemimpin
kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk melaksanakan kekuasaan
eksekutif.
• Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan bisa bertahan selama mendapat
dukungan mayoritas anggota parlemen
• Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala pemerintahan
adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara yaitu presiden dalam negara atau
raja dalam negara monarki.
• Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau raja
atas saran dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen.

4. Kemampuan untuk menjalin hubungan internasional dengan negara lain atau


adanya pengakuan dari negara lain

Sebagian ahli menyebutkan bahwa syarat yang terakhir ini merupakan unsur
deklaratif, dan bukan unsur konstitutif berdirinya suatu negara. Hal tersebut dikarenakan
kemampuan menjalin hubungan dengan negara lain lebih merupakan konsekuensi lahirnya
suatu negara dibandingkan sebagai syarat pendiriannya. Bahkan, syarat ini tak hanya
diperuntukkan bagi negara, akan tetapi juga untuk organisasi internasional, termasuk
bagian dari pengaturan konstitusional seperti halnya dalam sistem federasi.
Berdasarkan asal-usul, ini proses terbentuknya negara
a. Penaklukan
Penaklukan berarti suatu daerah yang tidak dimiliki seseorang atau bangsa,
kemudian diambil alih dan didirikan negara di wilayah itu. Contoh yang pas untuk
kategori ini adalah Liberia. Awalnya Liberia adalah daerah kosong yang dijadikan
negara oleh para budak yang telah dimerdekakan orang Amerika. Liberia
dimerdekakan pada tahun 1847.
b. Peleburan (Fusi)
Istilah peleburan atau fusi menunjukkan adanya penggabungan dua atau lebih
negara menjadi negara baru. Misalnya, Jerman Barat dan Jerman Timur bergabung
menjadi negara Jerman.
c. Pemecahan
Pemecahan adalah terbentuknya negara-negara baru yang terjadi karena pecahnya
negara lama sehingga negara sebelumnya menjadi tidak ada lagi. Contohnya,
Yugoslavia terpecah menjadi negara Serbia, Bosnia, dan Montenegro; Uni Soviet
terpecah menjadi banyak negara baru; Cekoslovakia terpecah menjadi negara Ceko
dan Slovakia.
d. Pemisahan Diri
Pemisahan diri adalah berpisahnya suatu bagian wilayah negara, kemudian
terbentuk negara baru. Pemisahan berbeda dengan pemecahan. Dalam pemisahan,
negara lamanya masih ada. Contohnya adalah wilayah India yang memisahkan diri
menjadi negara Pakistan dan Bangladesh. Contoh lain yang juga dekat adalah
negara Timor Leste yang dulunya adalah provinsi Timor-Timur dalam negara
Indonesia.

1. Adapun terbentukya suatu negara secara modern


Sumber negara modern bermula dari perluasan aktifitas ekonomi yang harus terhalang oleh
batasan legal dan administratif sebuah negara monarkhi terpusat. Akhirnya, desakan ekspansi
ekonomi mendorong terciptanya perluasan sistem peraturan yang disediakan oleh penguasa
territorial (Ibid: 24).

pada awalnya, negara yang berbasis imperium atau kohesifitras terpusat sangat membatasi
aktifitas masyarakat politik dalam kerangka teriorial. Seturut dengan berlangsungnya proses
industrialisasi ataupun perdagangan lintas teritori, kakunya negara kerajaan dan sebagainya
dianggap sebagai hambatan perkembangan ekonomi.

Sehingga, dorongan masyarakat terutama penggiat ekonomi lintas batas merasa perlu
untuk memodifikasi bekerjanya negara sehingga lebih lentur dan terarah mendukung
perkembangan ekonomi. Terciptalah semacam tata kelola baru sebuah negara untuk merespon dan
mengakomodir kepentingan ekonomi lintas negara. Tata kelola baru dengan basis institusionalisasi
kenegaraan kemudian disebut sebagai negara bangsa modern atau modern nation state.
Merujuk pendapat Poggi yang dikutip King dan Kendal, kemunculan negara dan dekatnya
hubungan tersebut dengan proses modernisasi dan ekspansi ekonomi, terdapat paling tidak
terdapat tiga kata kunci yang mencoba menjelaskan sumber kehadiran sebuah negara. Yaitu, top-
down, Militer, dan Instrumen Ekonomi.

2.Pengakuan adanya Indonesia pertama kali


Negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir pada 22 Maret
1946. Mesir lalu mendirikan Komite Pembela Kemerdekaan Indonesia yang terdiri dari tokoh-
tokoh Mesir, Arab, dan Islam.
Pemerintah Mesir juga bersedia menanggung biaya hidup warga Indonesia di Mesir. Setiap bulan
mereka diberi uang sebagai ganti utang yang diputuskan kedutaan Belanda saat itu.
Jejak Mesir kemudian diikuti negara-negara lain. Salah satunya adalah Otoritas
Katolik di Vatikan yang mendukung pengakuan kemerdekaan Indonesia pada 6 Juli
1947. Dukungan Vatikan ditandai dengan pembukaan kedutaan Vatikan yang disebut
Apostolic Delegate.
Namun jauh sebelum Mesir dan negara lainnya mengakui kemerdekaa Indonesia, Palestina
merupakan negara pertama yang mendukung RI merdeka dari para penjajah pada 1944, setahun
sebelum merdeka. Hal ini disampaikan Zein Hassan melalui buku Diplomasi Revolusi Indonesia
di Luar Negeri.
Berikut daftar negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia,
1. Mesir (22 Maret 1946 de facto, 10 Juni 1947 de jure)
2. Suriah (2 Juli 1947)
3. Lebanon (29 Juli 1947)
4. Vatikan (6 Juli 1947)
5. Irak (16 Juli 1947)
6. Afghanistan (23 September 1947)
7. Arab Saudi (24 November 1947)
8. Yaman (3 Mei 1948)
Daftar Pustaka

Rahayati ,titin.2021.Dasar dasar ilmu pemerintahan. Jakarta.Pendidikan Deepublish.

Kendal dan king.2004.state democracy and globalization.jakarta.amazon book

https://perpustakaan.setneg.go.id/

https://www.cnbcindonesia.com/

Anda mungkin juga menyukai