Di Susun oleh
Nuraini : 220405032
Al-Ikhwandi: 190405039
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Civics menurut Henry Randall Waite adalah “The science of citizenship, the
relation man, the individual, to man in organized collection, the individual in his
relation to the state”. Dalam terjemahan umum, bahwa pendidikan kewarganegaraan
tersebut adalah ilmu yang membicarakan hubungan antara manusia dengan manusia
dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi (organisasi sosial, ekonomi,
politik) dengan individu-individu dan negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewarganegaraan adalah hubungan individu dengan negara. Kewarganegaraan
menunjukan kebebasan dan warga warga negara memiliki hak, tugas, dan tanggung jawab
tertentu. Secara umum, warga negara punya hak politik penuh. Hak untuk memilih dan
memegang jabatan publik.
Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan pertama kali diperkenalkan di dunia pada tahun
1790 di Amerika Serikat. Pendidikan Kewarganegaraan dalam bahasa Inggris disebut
dengan Civics Education.
Tujuan pembelajarannya adalah untuk menyatukan penduduk Amerika yang memiliki
keragaman suku bangsa dan budaya.
Di Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan mulai berkembang pada tahun 1957 di masa
pemerintahan Presiden Soekarno. Pendidikan Kewarganegaraan kemudian mulai dipelajari di
sekolah-sekolah pada tahun 1961 dengan nama Civics. Mata pelajaran ini kemudian berganti
nama menjadi Pendidikan Kewarganegaraan pada tahun 1968.
Pada tahun 1975, terjadi pergantian tahun ajaran yang biasanya dimulai Januari – Desember
menjadi Juni – Juli. Saat itulah nama Pendidikan Kewarganegaraan berganti menjadi Pendidikan
Moral Pancasila (PMP).
B. Saran
Kansil C.S.T, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta: PT pradnya paramita.
Pangeran Alhaj S.T.S dan Surya Partia Usman, 1995. Materi Pokok Pendekatan
Pancasila. Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.
Srijanto Djarot, Waspodo Eling,dkk. 1994. Tata Negara Sekolah Menengah Umum.
Surakarta: PT. Pabelan.