Disusun Oleh :
Aldi Rizwanto
Devyta Angraini
Yarinse seleng
Yulita
Zahrul Yafi
Prodi :
Teknik Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Dengan hal tersebut diharapakan dapat mencerminkan jati diri yang terwujud
dalam berbagai tingkah laku di dalam kehidupan keseharian masyarakat. Hakikat
Pendidikan Pancasila sebagai sebuah mata pelajaran ialah memiliki sebuah tujuan
penting dalam membentuk jati diri individu yang hidup dalam kehidupan masyarakat
yang majemuk. Baik dalam kemajemukan suku , agama , ras dan budaya serta bahasa
demi membangun karakter bangsa sebagai bangsa yang cerdas , cakap dan memiliki
karakter yang dilandaskan UUD 1945 dan Pancasila sebagai filsafat bangsa.
1. Agent of change
Mahasiswa berperan di dalam melakukan perubahan terhadap kondisi bangsa. Saat ini
bangsa kita sedang mengalami kondisi terpuruk. Dari segi ekonomi kita melihat masih
banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kesenjangan antara si
Kaya dan si Miskin sangat jelas sekali terlihat. Yang kaya sibuk memperkaya diri sendiri
sementara yang miskin harus berjuang keras untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
mereka. Dari segi politik, kita melihat banyak pejabat yang melakukan korupsi. Mereka
sibuk untuk memperkaya diri sendiri dan melupakan amanahnya untuk mensejahterakan
rakyat. Bagaimana ingin menyejahterakan rakyat sementara uang rakyat saja mereka curi.
Sungguh ironi memang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya
alam yang dimilikinya tetapi untuk mensejahterakan kehidupan rakyat saja, negara ini
belum mampu untuk melakukannya. Untuk itu mahasiswa sebagai agent of change
diharapkan dapat membuat perubahan terhadap bangsa ini.
2. Iron Stock
Iron stock merupakan peranan mahasiswa yang tidak kalah penting, dengan idealisme
yang dimilikinya membuat mahasiswa menjadi tangguh untuk menggantikan generasi-
generasi sebelumnya. Mahasiwa adalah aset yang penting di dalam melakukan
pergerakan dan perubahan. Tentunya di dalam menjalankan peran ini mahasiswa harus
memiliki skill yang di dapat dari pengalaman organisasi di kampus dan mahasiswa harus
memiliki akhlak mulia agar ilmu yang ia dapat dapat dipergunakan untuk melakukan hal-
hal yang baik.
3. Social control
Mahasiswa berperan dalam melakukan kontrol ketika melihat adanya gejala yang
tidak beres di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa yang akan mengontrol perilaku
pemerintah yang bertentangan dengan Undang-undang dan merugikan masyarakat.
Kontrol yang dilakukan oleh mahasiswa bisa saja dalam bentuk demonstrasi. Selama ini
orang berpandangan negatif terhadap mahasiswa yang melakukan demo. Padahal demo
yang dilakukan oleh mahasiswa itu hanya semata-mata untuk membela kepentingan
rakyat. Siapa lagi yang akan membela dan menjadi garda terdepan dalam pergerakan
untuk rakyat kalau bukan mahasiswa yang notabene juga berasal dari rakyat. Tentunya
demo yang dilakukan oleh mahasiswa harus mengindahkan norma-norma yang ada
sehingga demo dapat berjalan dengan tertib dan damai. Selain dengan demonstrasi,
mahasiswa juga dapat melakukan kontrol sosialnya dengan jalan diskusi dan melakukan
kajian. Namun cara seperti apa yang tepat untuk melakukan kontrol sosial, itu
dikembalikan kepada diri masing-masing mahasiswa.
4. Moral Force
Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak yang baik, karena mahasiswa berperan
sebagai teladan di tengah-tengah masyarakat. Segala tingkah laku mahasiswa akan
diamati dan dinilai oleh masyarakat. Untuk itu mahasiswa harus pandai menempatkan
diri dan hidup berdampingan di tengah-tengah masyarakat.
Itulah keempat peran yang ideal dan seyogyanya harus dilakukan oleh mahasiswa.
Implementasi dari peran tersebut dapat terwujud apabila mahasiswa memahami dan
menjalani nilai-nilai yang terkandung di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu:
1. Pendidikan.
Mahasiswa sebagai kaum intelektual bangsa yang menduduki 5% dari populasi
warga negara Indonesia berkewajiban meningkatkan mutu diri secara khusus agar mutu
bangsa pun meningkat pada umumnya dengan ilmu yang dipelajari selama pendidikan di
kampus sesuai bidang keilmuan tertentu. Mahasiswa dan pendidikan merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sehingga ketika mahasiswa melakukan segala
kegiatan dalam hidupnya, semua harus didasari pertimbangan rasional, bukan dengan adu
otot. Itulah yang disebut kedewasaan mahasiswa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dengan pembelajaran yang benar akan terbentuk warga negara sadar bela negara
berlandaskan pemahaman politikkebangsaan dan kepekaan mengembangkan jati diri dan
moral bangsa dalam perikehidupan bangsa serta membangun kesadaran peserta didik
akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan mampu menggunakannya secara
demokratis dan beradab.